Alvarez Narendra Erlangga.....
Nayla Kinanti Aurora....
Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.
Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.
Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cafe Milik Nayla
Di sebuah cafe yang cukup ramai dengan banyak pengunjung di hari libur menjadikan tempat itu sebagai salah satu tempat favorite kalangan anak muda hingga dewasa. Dengan daerah yang strategis pemandangan air terjun, kolam ikan dan juga rerumputan hijau. Tempat itu di desain khusus untuk mengundang para pembeli yang ingin bersantai menikmati udara segar.
Apa lagi di tempat itu terdapat banyak pepohonan yang menutupi atap nya dari sinar mentari menjadikan tempat itu sangat sejuk dan tidak panas.
Aurora Cafe.. Cafe yang di bangun oleh Nayla sekitar 5 bulan yang lalu. Bagaimana bisa? sebenernya Cafe itu di bangun hasil dari keinginan nya sendiri, Ia diam - diam selalu mengambil uang yang ayah nya transfer dan sedikit bermain saham hingga dengan modal dikit sampai akhirnya Ia mendapatkan keuntungan berlipat kali lebih besar. Tentu saja Daddy nya tidak tau karena Rendra berpikiran bahwa Nayla adalah gadis yang suka menghamburkan uang meskipun memiliki nilai yang cukup memuaskan di sekolah nya.
Karena Nayla juga gak kalah pintar dari Al, bahkan bisa di bilang untuk anak seusia Nayla, dia tergolong gadis yang sangat cerdas karena setiap yang Ia lakukan selalu membuahkan hasil seperti Cafe tersebut.
Nayla memang tidak sendiri, Ia di bantu oleh seorang wanita dewasa yang usianya sekitar 30 tahunan, Ia adalah mantan pemilik sebuah toko bakery yang terkenal sangat lezat, namun sebuah musibah membuatnya hancur dan terpuruk.
Nayla yang menjadi pelanggan tetap menawarinya untuk bekerja sama mengelola cafe yang Ia dirikan dengan hasil usaha dan kepintaran nya tanpa orang tuanya. Hingga hanya dalam waktu satu bulan setelah pembukaan Cafe, Cafe tersebut sangat viral di kalangan media sosial. Tentu saja ada campur tangan Arena dan Widia.
Dan di sinilah Arena dan Widia berada, di sebuah ruangan pribadi milik Nayla yang ada di dalam Cafe tersebut .
" Ini minuman yang biasanya kalian pesen! " ucap seorang wanita yang memakai jaz berwarna pink seperti orang kantoran . Dia-lah orang kepercayaan Nayla yang bertugas mengelola Cafe tersebut.
" Wihh, makasih ya Kak Fera, padahal kita belum pesen loh, tapi Kakak udah bawa duluan! " Widia hanya bisa cengir. Sementara Arena yang memang haus langsung menyambar minuman tersebut.
" Yaelah, Lo kaya siapa aja sih, lagian kita kan udah kaya saudara, harusnya Gue berterima kasih sama Lo berdua dan bos Nayla yang udah mau membuat Gue bangkit dari keterpurukan, coba aja kalo bos Nayla gak dateng nawari Gue pekerjaan. Mungkin sekarang Gue masih jualan kue keliling gara - gara toko Gue kebakaran. " jelas wanita bernama Fera yang sangat berterima kasih dengan Nayla dan kedua sahabatnya.
" Ya ampun Kak, ngapain sih bahas kesitu lagi, lagian kita itu ikhlas nolong Kakak. Selain cantik Kakak juga berbakat membuat makanan, ya gak kalah hebat dari chef - chef di luar sana. Anggap aja kita itu memanfaatkan bakat Kakak. Nih buktinya Cafe jadi maju, kan.. " puji Arena membuat Fera tersenyum malu.
" Enggak lah, ada beberapa menu yang merupakan resep dari bos Nayla, bisa di bilang kita itu kerja sama, gak semuanya ngandelin resep Kakak doang! " tutur Fera
" Ya udah deh, Kakak mau kembali kerja dulu, biasanya kalo hari libur gini pelanggan datang bergilir, ya siapin mental aja buat ngadepin pelanggan - pelanggan itu... Sebentar lagi paling Nayla dateng___"
Baru di omongin, sebuah pintu terbuka dan benar saja seorang wanita remaja cantik yang mengenakan dress biru langit dengan rambut yang tergerai lurus menampilkan pesona alami nya. Ia berjalan memasuki ruangan.
" Nah, itu Nayla nya! " sapa Fera.
" Sorry Gue telat, kejebak macet parah abis, padahal ini udah siang loh! " Nayla nampak mengatur nafas nya karena dia memang jalan cepat menuju sini. Apa lagi dirinya harus terjebak oleh kemacetan yang cukup lama dan ban mobilnya tiba - tiba bocor. Ia pun naik Grab dan dengan berbagai drama akhirnya Nayla bisa sampai ke Cafe.
" Makanya Lo kalo bikin Cafe gak usah jauh - jauh, deketin aja sama rumah Lo, " Arena tampak menekuk wajah nya karena kesal yang sejak tadi menunggu Nayla.
" Orang kalo buka usaha dimana - mana pasti nyarinya tempat yang strategis, kalo enggak pasti akan gagal. Nih buktinya Cafe rame karena Gue pertama kali lihat nih lokasi sangat cocok. Apa lagi udaranya seger, behhh. Tambah enak buat nongkrong! " balas Nayla sementara Fera sudah keluar ruangan sejak Nayla masuk.
Tapi rupanya semua masih belum berakhir karena tatapan kedua bestie nya sangat mengintimidasi. Berasa kaya maling yang kepergok warga terus di mintai keterangan. Seperti inilah posisi Nayla saat ini, tapi dia mencoba menetralkan semuanya. Mencoba untuk tidak gugup dan mencari alasan.
Apa lagi posisi duduk kedua sahabatnya kini sama dengan tangan menyilang ke dada dan kaki juga menyilang. Berasa kaya orang yang mau menjalankan interview.
" Jelasin?! "
Nayla tertunduk lesu sampai dia berani menatap manik kedua sahabat nya. " Jadi gini, kalian tau kan kalo keluarga Gue dan Al itu bersahabat. Jadi kemaren itu sebenernya Gue gak sakit tapi keluarga Gue pergi ke rumah Al, mereka kaya mengadakan acara BBQ gitu. Terus bikin tenda ala - ala camping di depan rumah. Ya Gue di paksa ikut kalo gak bisa - bisa Daddy sama Mommy merajuk. Terus karena cape Gue sama Al jadi ketiduran . Tapi sebelum itu, Al minjem Hape Gue dulu dengan alasan Hape dia rusak . Ya udah Gue pinjemin terus setelah itu.. Seperti yang kalian lihat! " Kilah Nayla panjang lebar menjelaskan berharap bahwa Arena dan Widia akan percaya. Tapi kalo boleh jujur, jika dirinya menjadi Arena dan Widia, alasan itu akan tampak konyol.
" Lo percaya gak sama alasan nya? " bisik Widia pelan.
" Kalo Gue jadi Nayla pasti bakal bikin alasan yang lebih srek... " jawab Arena yang memang tidak yakin.
Nayla hanya bisa pasrah kala Arena dan Widia menatapnya intens, ingin sekali rasanya saat ini Ia pergi jauh dan tidak pernah kembali lagi. Bahkan jika Ia lebih memilih, lebih baik berhadapan dengan polisi di bandingkan dua sahabatnya ini.
" Nay, Lo gak usah bohong deh, kita kenal Lo sejak pertama kali masuk SMA, jadi kita tau banget gelagat aneh Lo kalo bohong, itu kaki kenapa gemetar, mata kenapa lirik ke yang lain terus tangan kenapa mainan kuku, itu gigi gak usah di gesek - gesek kali.. " tutur Arena membuat Nayla melongo. Bahkan keduanya memperhatikan tubuhnya yang penuh kebohongan.
" Jujur gak sama kita, Lo kalo anggap kita sebagai bestie Lo, Lo harus jujur , sejujur - jujurnya sama kita. Lagian gak biasanya Lo nyembunyiin sesuatu sama kita. Ayolah My Princess tercantik dan ter-Wow, jujur aja napa sih. " bujuk Widia merasa gemas dengan Nayla.
Berusaha tenang tapi tubuh tidak bisa berbohong! Nayla menghela nafas kasar dan akhirnya mulai bicara terus terang.
" Oke, Gue akan jujur sama Lo berdua asalkan dengan satu syarat! " ucap Nayla tak ingin mengambil resiko.
" Yaelah, ngomong jujur aja segala pakai syarat, berasa kaya orang memohon agar dapet klien! " tutur Arena kesal.
" Mau gak? "
Arena dan Widia pun akhirnya mengalah. " Oke! " jawab mereka bersamaan.
" Apapun yang akan Gue bilang, kalian gak boleh tertawa atau ngejek Gue! " ujar Nayla .
" Emang Lo mau ngelawak sampai kita harus ketawa! " balas Arena dengan bingung sendiri.
" Tau, lagian ngapain juga kita harus ketawa, kecuali kalo lucu! " balas Widia.
" Mau terima gak? "
Mau tidak mau Arena dan Widia menerima. Dari pada mereka di liputi oleh rasa penasaran.
" Sebenernya... G-gue... G-gue! "
" Lo mau ngomong apa sih? gagap - gagap gitu berasa kaya terdakwa Lo! " kesel Widia dengan cara bicara Nayla.
Nayla menutup matanya sambil berkata. " Sebenernya Gue udah nikah sama Al! " jawab nya dengan suara lantang setengah meninggi namun kepala menghadap kaki.
" Ohh. Lo nikah sama Al! " Keduanya tampak mengerti. Namun detik kemudian. " APA?! " Kedua mata mereka terbuka lebar.