NovelToon NovelToon
Senja Sendiri

Senja Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Persahabatan / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:906
Nilai: 5
Nama Author: Senjamenanti

Cecil seorang anak brokenhome yang selalu di hantui dengan perasaan takut menikah. Ia bersahabat dengan Didit yang ternyata mendekati Cecil bukan hanya sekedar sebagai sahabat. Bukan semakin terkontrol, Rasa kecewa yang mendesak Cecil ingin menjauhi siapa pun yang ingin membantunya. Apa yang membuat Cecil semakin kecewa dengan didit? Bisakah Didit meluluhkan hati Cecil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjamenanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tapi Ku ingin pergi..

Aku duduk jaga jarak. Pikiranku kacau

"Dit.." "Cil.." Kami barengan.

"DIIIITTT.." kami ke arah suara, Sammy.

"Loh!" Sammy nunjuk Aku.

"Istrimu manaa?" Tanyaku. Aku narif nafas panjang,ufh.. Sammy memperhatikan wajahku. "mana?" tanyaku lagi.

"Ohh Aku lagi ada kerjaan disini. Telpon mama didit katanya kalau gak dirumah mamanya ya disini. Pantes Aku telpon Dia gak diangkat, ternyataaa.. kaliaan.. ckckck"

Didit ambil gelas satu lagi dan sebotol 1 liter air mineral.

" Kamu jangan cerita yang aneh-aneh ke mamaku. Kita juga lagi nonton"

Sammy bingung.

"Emang kenapa?" Sammy menghadap Didit.

"Bisa-bisa kita nikah besok" jawab didit.

Sammy ngliat aku "baguuus.donk!"

"Pengennya gitu, Sam!" Kata Didit.

"Kamu gimana, Cil?" Tanya Sammy sambil ngemil.

Aku rebut snack ditangan Sammy.

"Entar, duluu.. masih aneh kalau deket Didit"

Didit sama Sammy pasang muka kaget, bingung.

"Kamu gak salah ngomong gitu?" Mereka nanya barengan.

"Ku aduin ke bundamu, Cil" ancam Sammy.

"Didit kujamin 50 persen setia, 50 persennya emang agak-agak bego aja. Banyak cewek yang ngejar Dia, Dia langsung nolak. Kamu tahu di singapura Dia ngaku udah tunangan sama kamu." Aku ngliat Didit kesel. Didit pura-pura gak denger, ganti film action

"Kalau Didit gak setia, Gea sama Ken bantuin gebukin Didit. Tadinya Aku mau ke rumah mereka berdua sebelum kesini. Tapi kata Ken, Mereka sekeluarga baru berangkat kerumah Nenek Ken. Dia cerita kalau ketemu kamu tadi pagi, mereka khawatir kalau Didit buat nangis kamu" aku tersenyum

"AKUU?! Gak kebalik?" Didit emosi.

Kami nonton bertiga. Sampai malam.

"Aku ganggu kalian pacaran,nih!"

"Kenapa baru sadar?" Muka didit kesel.

"Kamu gak nginep sini?" Tanyaku.

"Aku masih mau ketemu client terus balik ke rumah orangtuaku. Besok baru balik ke singapura. Kalian moga cepet nyusul nikah." Katanya saat jendela mobilnya akan ditutup.

Dia pergi,kami masuk. "Pesen makanan online aja yaa.." Dia ambil HP lalu duduk di sofa. Aku mau duduk, tanganku ditarik. Malah duduk dipangkuannya Didit.

"Lanjutin yang tadi" Dia natap Aku penuh harap. Aku langsung berdiri. Pindah duduk diujung sofa. Kakiku naik ke atas, duduk bersila menghadap Dia.

"Udah pesen makan belum?" Tanyaku. Dia kembali cek HP.

"Udah"Jawabnya sambil taruh HPnya. Geser ke deketku. Dia coba deketin wajahnya lagi. Kedua tanganku dipegang. Aku berusaha gak nolak, tapi tiba-tiba kepalaku naik ngejauuh...

'Plak! ' Muka Didit dipukul kertas Tante Dini.

"Maa!" Dia lepasin tanganku.

"Ciiil... kamu balik pakai ojek online apa ga masalah?" Aku mengangguk. "Kamuuu.." Tante Dini nunjuk Didit menahan marah.

Aku pesen ojek online. "Ciil.. kamu ga diapa-apain.kan?" Tanya Tante Dini lagi.

Aku geleng-geleng.

"Maa."

Tante Dini masih kesel dengan anaknya.

"Masa gak boleh, Maa" Didit nunjuk bibirnya.

"Nggak. Bunda cecil sama Mama sepakat kalau kalian mau pacaran lebih lama gak pa pa. Tapi kita bakal sebisa mungkin jaga kalian. Gak peluk, gak cium-cium,gitu! Nanti kebablasan,Dit."

Motor pesenanku dateng. "Saya balik dulu" aku langsung lari ke luar. Atur nafas, jantungku udah kayak gak karuan. Sampai rumah, Aku ambil ranselku. Bunda bingung. "Pulang jam segini, emang ada kereta?" Aku peluk Bunda. Gak lama motor yang ku pesen dateng.

Aku lari ke dalem kereta yaaaang... pas masuk suara peluit,petugas langsung tutup pintu. Kereta jalan perlahan. Aku cari kursiku. Langsung duduk. HPku terus berdering. Ku matikan, atur nafas, kakiku terus gemeteran. Sekelilingku penumpangnya bisa dihitung jari. Dijendela hanya pantulan lampu yang mulai dimatikan. Hanya pemandangan gelap yang nampak.

Mataku masih terbuka lebar sampai di stasiun tujuan. Ini masih dini hari.. sampai kosan Aku baru bisa tidur.

"Tok.. tok.. tokkk ! mbaakkk.." Aku denger tapi kayak males mau buka. "MBAAAK!" suara Bu Kos.

"Kenapa,Bu?" Ibu Kos kasih aku undangan nikahan

"Dateng yaaa" aku mengangguk. Anaknya mau nikah 4 hari lagi

"Kok orang-orang bisa yaa langsung nikah,gitu?" Aku rebahin badanku ke kasur. Mukaku menghadap bantal. 'Boleh gak sih gak nikah? ' Tanganku cari-cari HP. Aku balik badan, nghidupin HP. Wooo.. notifikasi dari beberapa orang!

Tante Dini : " Cil, walau Didit anak tante. Tetep, kamu harus jaga dirimu "

Bunda " kalau sudah sampai kabari,bunda "

"Cil, kamu gak papa? "

Didit "Cil, maaf."

"Cil. Jangan gini lagi"

"Cil, kamu kok sudah balik?"

"Udah sampai mana? "

"Kalau sudah baca chatku, bales ya"

Mas Sony " Cil, Bundamu tadi nanya. Memang ada apa, Cil? Kamu dimana? " Aku nahan nangis karena keselnya.

"Kemana? Mas yang kemana! "

Dia mengetik.. Tapi kuabaikan.

Aku buka aplikasi kereta api, 2 jam lagi bisa ini. Lumayan, gak jauh-jauh banget. Aku buka aplikasi lain. Pesen hotel 3 hari 2 malam. Balik bisa dateng ke nikahan anak ibu kos. Aku chat TIMku, aku masih libur.

Siap berangkaaaat!

Sampai di Hotel, Sore hari. Pas masuk, adem meskipun gak pake AC. Ku buka gorden. Menghadap gunung. Aku rebahan.

HPku gak berhenti bunyi. Didit. "Apaaa? "

"Aku udah nyampek cafemu, katanya kamu masih libur. Kamu dimana?"

"Aku liburan dulu, ini sudah masuk weekend. Selamat bekerja" ku akhir telpon meskipun dia ngomel. Dengan santai di kasur, TV ku nyalakan.

Chat dari Mas Sony

" (emotikon ketawa) kalian yang bertengkar kenapa kamu lampiasinnya ke Mas? "

" Mas siap dengerin kamu cerita. Tapi kita gak bisa kayak dulu, Mas gak mau kalian bertengkar karena Mas." Agak jengkel dengan chatnya. Tapi bener, Didit cemburu gak jelas.

Ku habiskan 3 hariku nggym dan renang yang difasilitasi hotel, ke tempat-tempat wisata dan mengabaikan semua chat maupun telpon. Hari terakhirku disini. Aku beres-beres, masukin oleh-oleh ke dalam box. Minta lakban ke lobby. Malah dibantuin packing. Disebrang hotel ada ekspedisi. Balik hotel, aku ambil ranselku. Sampailah aku balik... kerja? Nggakkk..! Karena besok ada kondangan. Istirahat dulu sehari sebelum lusa lanjuuuuttt liburaaan! Haaha..

Hari yang ditunggu..

Aku nginep ke kota selanjutnya, naik gunung. Ikut trip bareng-bareng yang aku dapet dari media sosial. Kalau ini nginep hotelnya 2 hari semalem.

Selesai, baru balik ke... Rumah Bunda lagi. "Looh!" Bunda kaget waktu buka pintu. "Kamu beberapa hari ini gak bisa dihubungi, kalau kamu mau cerita. Cerita aja.Cil" Bunda ngikutin Aku ke kamar. Karena Aku diem.

"Aku mau istirahat,Bund" Aku tutup pintu, tapi Bunda nerobos masuk. Duduk di kasur. Aku lepas kaos kaki dan taruh tasku ngasal. Aku berbaring ke kasur sambil liat Bunda yang khawatir ngliat aku "kamu terpaksa nerima didit?"

"Aku juga gak tau" aku memandang langit-langit.

"Maaf, Bunda pikir Kamu bakalan seneng. Ternyata kamu tertekan yaa?" Mulutku diem, aku juga gak paham sama sikapku ke Didit.

Pikirku cuma pengen ngebales sikap baiknya. Tapi kalau Dia sikapnya kayak kemarin, Aku bener-bener pengen ngejauh.

Apalagi kalau Dia bilang nikah, aaakhhh! Pengen teriak di telinganya! bisa nggak kita cuma kayak gini aja? Pikiranku bener-bener gak tahu kemanaaa..

"Ciiil.." Panggil bunda lembut dengan membelai rambutku. "Bukan salahmu kamu buka chat ayahmu. Bukan salahmu kami cerai. Ini semua salah ayahmu yang mudah kegoda." Tanpa terasa air mataku ngalir. "Dari awal kenal Didit, Didit selalu hubungi Bunda kalau kalian pergi,telat pulang. Bahkan waktu di singapura, Dia masih sering hubungi Bunda nanyain kamu. Meskipun gak sesering waktu kalian SMK. Tapi akhir-akhir ini justru seperti dulu, waktu SMK. Didit hubungi Bunda waktu ajak ke rumahnya. Makanya Bunda langsung hubungi mamanya Didit. Nanyain Mama Didit ada di rumah itu atau nggk. Kalau memang kamu kepaksa, berhenti sekarang. Kasian Didit juga." Aku diem "Dia juga punya perasaan,Cil. Kamu istirahat dan pikirin baik-baik" Bunda keluar kamar. Aku tidur.

...****************...

1
Coke Bunny🎀
Terima kasih author! 🙏
Camila Llajaruna Cornejo
Pengen baca lagi dan lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!