NovelToon NovelToon
Love Delayed Mas Santri

Love Delayed Mas Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Pemain Terhebat / Romansa / Kontras Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

Sekuel Sincere Love My Husband.

"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.

"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.

Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.

Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.

Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 15 : Memilih Untuk Mengalah

..."Masalah hati, tidak akan ada yang bisa sepenuhnya terbuka. Di mana akan menyangkutkan perasaan dan akan menimbulkan banyak kegundahan."...

...~~~...

Jawaban Mahen tidak dapat memuskan Azura, sehingga membuat gadis itu nekat mengikuti Mahen sampai ke halaman rumah Kyai Harun.

Dirasa ada yang mengikutinya dari belakang. Lantas, Mahen pun menoleh ke arah belakang untuk memastikannya. Sampai kedua matanya menangkap wajah cantik yang selalu mengganggunya akhir-akhir ini.

"Azura, kenapa kamu mengikuti Mahen sampai ke sini?" tanya Mahen kepada Azura yang hanya cengengesan sewaktu tertangkap basah mengikutinya.

"Hehe, Azura hanya mau tahu soal Rima saja makanya Azura ikuti A Mahen sampai ke sini," jawab Azura sembari tersenyum.

"Jangan mau tahu, Azura! Itu urusan pribadi Mahen, kamu tidak bisa mengetahui semua hal tentang Rima," ucap Mahen begitu acuh sampai Azura jengah menghadapinya.

"Enggak bisa, A! Azura kepikiran terus sama wanita yang bernama Rima itu," ujar Azura yang memaksa untuk tahu soal masa lalu Mahen.

"Kamu tahu soal Rima dari siapa, Azura? Dan tiba-tiba kamu pertanyakan soal itu kepada Mahen," kata Mahen yang malah mengalihkan pembicaraan.

"Emmm ...." Azura tidak menjawab dan malah berdiam diri seperti itu, sembari berpura-pura berpikir.

"Jawab, Azura! Mahen tanya sama kamu, siapa orang yang telah memberitahu kamu soal Rima?" tegas Mahen sekali lagi dan kali ini membuat Azura cukup terkejut.

"Aku yang telah memberotahu Azura soal Rima," jawab seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul di belakang kedua orang yang tengah bersitegang itu.

Deg.

Keduanya sontak melihat ke arah suara yang membuat keduanya terkejut, apalagi Azura yang sudah dibuat kalang kabut sendiri.

"Alif, kamu yang kasih tahu Azura soal Rima? Yang bener saja kamu?" ucap Mahen cukup terkejut atas pengakuan dari sepupunya itu.

Alif tidak langsung menjawab. Ia malah mendekati Mahen dan Azura dengan begitu santainya.

"Iya, aku yang bilang ke Azura, kalau Rima adalah wanita di masa lalumu yang membuatmu menjadi seperti sekarang ini," jawab Alif di hadapan Mahen, dengan mengakui semuanya.

"Kenapa kamu harus memberitahu Azura soal ini? Itu adalah masalah pribadiku, Lif." Mahen terlihat begitu terkejut dan agak marah, karena Alif tidak bisa menyimpan rahasia dengan baik.

"Maaf, Mahen. Azura harus tahu soal ini, karena dialah yang bisa menyembuhkan kamu dari luka yang telah kamu rasakan selama tiga tahun ini," kata Alif dengan begitu santainya.

"Apa? Tiga tahun? Memangnya sedalam apa luka yang dirasakan oleh A Mahen selama ini? Apa Rima itu penyebabnya?" seru Azura dengan cepat menyahut perkataan dari Alif.

Mahen dan Alif langsung menatap wajah Azura yang nampak kebingungan dengan arah pembicaraan keduanya.

"Jangan salahkan Rima soal ini, Azura! Cukup kamu mencari tahu soal Rima sampai di sini saja!" tegas Mahen dengan menghentikan rasa penasaran yang menyelimuti gadis itu.

"Maaf, A Mahen. Azura perlu tahu semuanya tentang tiga tahun ke belakang ini, kerena Azura juga Adik A Mahen," ucap Azura yang malah membantah perkataan dari Mahen.

"Iya, kamu sudah seperti Adikku, tapi kamu tidak perlu tahu semuanya. Biar aku saja yang tahu!" ujar Mahen masih tidak ingin mengatakan semuanya kepada Azura.

Dan untungnya, di sana tidak ada santri yang berlalu lalang, karena semua telah masuk ke dalam kelasannya masing-masing, sedangkan Azura masih berada di depan rumah Kyai Harun bersama dua orang laki-laki itu.

"Sudahlah, kamu kasih tahu saja Azura semuanya. Kita bicarakan ini di dalam rumah, karena di sini takutnya ada yang melihat dan mendengarkan semua obral kita," kata Alif yang memberikan usualan.

"Alif, aku tidak bisa mengatakan semuanya kepada Azura," balas Mahen dengan harapan sepupunya itu mengerti.

"Maaf, A Mahen. Hanya ini satu-satunya untuk membuat Azura diam dan tidak lagi mencari tahu semua hal tentang dirimu," ucap Alif tidak mengubah keputusannya.

"Terserah kamu saja, aku tidak akan berbicara lagi!" sahut Mahen sembari melenggang pergi dari hadapan Alif dan Azura.

Azura yang melihat kepergian Mahen, merasa bersalah karena telah membuat laki-laki itu marah, tapi ia juga tidak bisa melewatkan kesempatan ini.

"Mari Azura, kita ke dalam rumah Kakek dulu ya? Biar aku yang akan menjelaskan semuanya," ajak Alif dengan menatap wajah Azura.

"Maaf, Alif. Sepertinya suasana tidak mendukung untuk sekarang, karena nyatanya A Mahen saja memilih pergi daripada memberitahuku soal Rima. Lebih baik, Azura kembali saja ke asrama daripada hanya akan membuat masalah saja," ucap Azura dengan segera pergi meninggalkan Alif begitu saja.

"Tapi, Azura. Ini adalah kesempatan untuk kamu," seru Alif karena ia tahu betul, jika Azura sudah begitu berusaha untuk mencari informasi soal masa lalu Mahen.

"Mungkin sekarang bukan saatnya untuk aku tahu," balas Azura dengan melanjutkan kembali langkahnya.

Alif yang melihat punggung Azura pergi dari hadapannya itu hanya bisa tersenyum. Dia merasakan, jika memang ada yang istimewa dari gadis itu, sehingga membuatnya yakin untuk mendekatkan Mahen dengan Azura.

"Sungguh cinta yang rumit. Tidaklah salah, aku memilih Azura untuk membuat Mahen kembali lagi seperti dulu," ucap Alif pelan sembari berjalan masuk ke dalam rumah kakeknya.

Seharusnya Azura kembali dengan membawa informasi, tapi ini malah tidak mendapatkan apa-apa, karena Mahen memilih untuk menyimpan dukanya sendiri.

Di sepanjang perjalanan, Azura hanya diam saja. Ia merasa begitu tidak berarti bagi laki-laki itu, karena masa lalunya pun tidak ia ketahui, sedangkan harapannya untuk bisa bersatu dengan Mahen. Dan itu hanyalah mimpi Azura saja sepertinya, tapi gadis itu tidak pantang menyerah. Azura masih memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Mahen dengan caranya.

Namun, sesampainya di asrama putri. Azura sudah berhadapan dengan Rahma---temannya yang ternyata melihatnya berbicara dengan Mahen di halaman depan rumah Kyai Harun.

"Habis bertemu dengan Ustaz Mahen ya kamu?" tanya Rahma dengan raut wajah yang berbeda.

Lantas Azura menatap wajah temanya itu yang nampak acuh. Dan ada sebuah hal yang seperti diketahui oleh Rahma.

"Tidak, aku hanya menghirup udara segar saja di depan sana," jawab Azura yang berbohong, karena tidak ingin orang tahu tentang kejadian tadi.

"Jangan berbohong, Azura! Aku tahu, kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari aku," ucap Rahma sembari membereskan bajunya.

"Haha, enggak ada kok. Aku serius sehabis dari luar saja, soalnya pembelajaran sekarang sudah," kata Azura masih tetep menutupinya.

"Aku melihatmu berbicara dengan Ustaz Mahen di depan rumah Kyai." Rahma berkata, seolah ingin membuktikan apa yang dilihatnya tadi.

Deg.

Azura cukup terkejut, mendengarkan ucapan dari Rahma yang mengetahui alasan dari Azura yang tidak langsung kembali setelah pulang dari masjid.

.

.

.

Hayo bagaimana tuh Azura jawabannya? Penasaran, kan? Berikan like sama komentar kalian yang banyak dulu ya! Bikin Dek Author makin semangat, oke?

1
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mampir kakk...
lanjut....
Seuntai Kata: Terimakasih banyak Kak, udah mampir. Semoga suka ya sama ceritanya. Ini sebentar lagi muncul bab barunya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!