Love You Geng Leader

 Deg!

lelaki itu tertegun untuk beberapa saat. tiba-tiba kakinya bergerak untuk mendekati wajah yang masih terpejam dengan nyenyaknya.

" Anjir! ini istri gue?" gumam jayden Terkesima menatap wajah manis Anisa.

bertepatan dengan itu, Anisa mengerjakan matanya. dirinya masih setengah, tanpa sadar tangan Anisa terangkat, lalu menyentuh Pipi Jayden.

Jayden membeku, dengan mata yang membulat. bahkan jantung jayden ingin melompat, karena dirinya takut ketahuan karena diam-diam telah memperhatikan wajah Anisa.

" Kamu tampan sekali. kamu Pangeran ya?" tanya Anisa tanpa sadar.

Glek!

Jayden menelan salivanya dengan susah payah.

wajah Anisa dan dirinya semakin mendekat, tiba-tiba jayden menjentikkan kening Anisa cukup kuat hingga memerah.

"ah! " pekik Anisa.

Anisa kemudian membuka matanya dengan sempurna. matanya membulat tak kalah melihat Jayden berjongkok di depannya. apalagi Anisa baru sadar dirinya masih belum mengenakan hijabnya. Alhasil-

Plak!

reflek Annisa melayangkan tangannya dan menghasilkan cap 5 jari yang cantik di wajah Jayden.

" anjir! sakit! kenapa gue ditampar?" tanya Jayden kesal.

Anisa kemudian buru-buru memasang hijabnya dengan asal. Iya masih belum terbiasa melepas hijab di di hadapan laki-laki. untuk melepas cadarnya di hadapan Jayden saja Harus berpikir keras, apalagi membuka hijabnya.

" kamu ngapain deket-deket aku?" tanya Anisa takut-takut.

" Halo Yang tidurnya berisik sampai Gue kebangun, makanya gue deketin elo niat mau nutupin muka lo pakai bantal biar diem" ucap jayden sengaja berbohong.

" Astagfirullah, itu namanya kamu mau bikin aku mati" ucap Anisa dengan bibir yang melengkung ke bawah.

" ck! bawel. udah ah gue mau lanjut tidur lagi!"

" Jangan tidur, kita salat tahajud sekalian "ajak Anisa.

" males! lu sendiri aja!"

lagi-lagi Anisa hanya bisa menghela nafas panjangnya sembari mengelus dadanya.

***

tepat pukul 07.00 pagi Jayden dan Anisa pergi berangkat bersama menaiki motor sport milik jayden.

" pegangan!" titah jayden.

" nggak mau" tolak Annisa.

" pegangan atau gue bikin lo salto ke belakang?" ancam jayden.

Anisa menggerutu di balik cadarnya, Ia pun perlahan memegang ujung bagian kerah jaket jayden.

" jangan di situ, dodol! kecekik nanti gue!"rutuk jayden kesal.

" terus gimana?"

" di pantat!"

" ih! mesum" pekik Anisa.

" di bahu gue! Halo repot banget, sumpah! mau gue jejal dia salah roda motor gue rasanya!" rutuk jayden kembali.

Anisa mendengus kesal, lalu ia meletakkan kedua tangannya di bahu jayden sebagai pegangan. setelah melihat Anisa sudah berpegangan, jayden pun melajukan motor sportnya dengan kecepatan penuh.

saat jarak mereka hampir sampai, tiba-tiba jayden menghentikan motornya saat jaraknya masih 20 meter lagi untuk sampai ke parkiran sekolah.

" kenapa berhenti? "tanya Annisa heran.

" turun" titah jayden.

" kok turun? bentar lagi sampai kok"

" turun gue bilang. gue kan sudah bilang kalau di sekolah kita pura-pura nggak kenal Ingatkan lo?"

" hem ya Inget" ucap Anisa lesu.

" Ya sudah turun!"

Anisa pun turun. baru saja wanita itu turun, jayden pun langsung menancapkan gasnya meninggalkan Anisa di sana.

" dasar suami nggak berperasaan!" rutuk Anisa.

" suami siapa?" ucap seseorang.

Anisa terlonjak kaget mendengar seseorang yang berbicara di sampingnya. Aisyah kemudian menatap seseorang yang berdiri di sampingnya, rupanya seorang pria tampan dengan lesung pipi di pipi kirinya.

"b-bukan apa-apa" balas Anisa kemudian pergi.

rupanya lelaki itu kembali menyusul Ani, dan menyamakan langkahnya hingga mereka berjalan bersampingan.

sedangkan dari kejauhan, jayden melihat dari kaca spion, wanita yang sudah menjadi istrinya berjalan berdampingan dengan pria lain.

" ck! cewek munafik" umpat jayden yang kemudian menambah kecepatan laju motornya.

" kamu murid baru? kelas berapa? " tanya lelaki itu.

" ya, baru pindah hari ini" jawab Anisa.

" kelas? "

" kelas 12"

" nama kamu siapa? " tanyanya lagi.

" Anisa "

" hem, nama yang indah. aku baru melihat ada siswi yang bercadar ke sekolah" ucap lelaki itu.

Anisa menghentikan langkahnya, begitu juga dengan lelaki itu.

" bukannya ada beberapa juga yang memakai cadar? " tanya Anisa.

" oh ya, tapi selama dua tahun aku bersekolah di sini, aku gak pernah lihat ada siswi memakai cadar, baru kamu" jelas lelaki itu.

Anisa pun terdiam. kenapa bisa? padahal papa Johan bilang kalau di sekolah ini ada beberapa siswi yang memakai cadar. Mungkin saja lelaki ini berbohong, atau dia belum saja bertemu dengan beberapa siswi yang menggunakan cadar di sekolah.

" kok bengong, kamu ambil kelas apa? " tanya lelaki itu yang membuyarkan lamunan Anisa.

"aku ambil IPA" jawab Anisa.

" sama dong, ayo aku antar, takut kamu nyasar" balasnya seraya dengan kekehan pelan.

Anisa hanya tersenyum tipis di balik cadarnya tanpa merespon ucapan lelaki itu.

" nama aku Radinka, panggil aja Radin"ucap lelaki tampan itu.

"oh, iya" jawab Anisa.

" sebenarnya aku kembar, saudara kembar aku namanya Radit. dia ambil IPS, satu kelas sama king badboy "

" King badboy? " ucap Anisa.

" iya, dia itu cowok paling di takuti di sekolah ini, dia juga ketua dari geng motor Black Moon. serem lah pokoknya, kamu jangan sampai berurusan dengannya"jelas Radin.

"oh ya, semoga aku gak pernah berpapasan dengan lelaki itu" ucap Anisa sedikit terkejut.

" benar! aku juga malas sampai terlibat dengannya. saudara kembar ku itu ikut geng motor dia. pokoknya kamu jangan sampai berurusan sama jayden. Si king badboy " titah Radin.

Anisa melongok saat mendengar nama yang begitu familiar.

" jadi dia ketua geng motor? Bahkan king badboy di sekolah ini" batin Anisa.

Wanita itu sampai bergidik ngeri membayangkan hari-harinya akan mencengkram, karena ketua geng motor itu adalah suaminya sendiri yang tinggal bersama satu atap.

***

saat ini Anisa tengah duduk di kursi sambil membaca novel favorit nya saat jam istirahat tiba. Anisa sendiri sedang menjalankan puasa senin kamis , jadi ia tidak ikut ke kantin bersama dengan yang lain.

Dug.... dug.... dug...

Suara bolah basket yang menggelinding mengenai sepatu Anisa.

" woy! lempar" teriak seseorang lelaki.

Anisa mendongak, dan mendapati jayden yang tengah menatapnya dengan tatapan sinis.

" lempar bolanya!, congek ya! " teriak jayden lagi.

" udah, jay. jangan kasar gitu sama ngomong ke cewek. apa lagi dia bercadar , harusnya lo bersikap lembut"ucap lelaki yang tak kalah tampan dari jayden. dia kembarannya Radin, yaitu Raditya, sahabat jayden sekaligus wakil ketua geng motor.

Dan panglima motor mereka adalah Althaf. dia juga ikut bermain basket bersama jayden dan Raditya.

" ck! lo jangan menilai orang dari luarnya doang! Tertutup kaya gitu belum tentu sifatnya baik"ujar jayden.

" udahlah bro, jangan di permasalahkan ini. dit mending lo ambil deh bolanya" ucap Althaf.

" ok" jawab Radit.

.

.

.