Dokter yang hampir dipecat tiba tiba mendapatkan kemampuan supranatural, setelah Jason mendapatkan kemampuan itu, dia tidak hanya mengetahui penyakit pasien dengan akurat tapi dia juga bisa melakukan operasi besar dan operasi kecil setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon azmya cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
"Apa yang dikatakan anak ini? Operasi reseksi jaringan otak kiri dan kliping aneurisma?
Semua orang yang hadir adalah orang profesional, apakah pendapatmu akan di dengarkan?
Namun Dokter Riko yang sedang duduk di kursi tengah sedikit merenungkan sesuatu, dia merasa usulan pemuda ini cukup masuk akal.
Risiko reseksi jaringan otak memang sangat tinggi dan menguji kemampuan dokter namun tindakan seperti itu jauh lebih baik dari pada gagal berulang kali.
Dokter Riko memandang pemuda itu, tekad dan keyakinan di wajah pemuda itu mirip dirinya saat masih muda. "Kamu Jason?
"Ya"
"Usulanmu tidaklah mustahil" begitu Dokter Riko berbicara para kepala departemen bedah saraf di rumah sakit pun menentang.
"Pak Riko menurutku dia masih terlalu muda usulannya tidak layak untuk di pertimbangkan."
"Ya, sekalipun Pak Karlos yang mengundang nya datang untuk membantu, aku belum pernah bertemu dengan ahli bedah saraf semuda dirinya."
Dokter Riko memahami ke khawatiran kepala departemen ini, bagaimanapun ini adalah bedah saraf bukan operasi kecil seperti usus buntu. Namun bagaimana boleh orang orang menentang suatu rencana operasi yang patut di pertimbangkan hanya karena usia masih muda.
Sebaliknya aku mala merasa pemuda ini sangat berani, sarannya juga perlu di pertimbangkan.
Dokter Riko memandang anggota keluarga untuk memberi mereka dua pilihan. "Pertama dengarkan pemuda ini meskipun resikonya tinggi, tapi tingkat pemulihan setelah operasi berhasil sangat besar."
"Kedua lakukan pengobatan intervensi, resiko lebih kecil dan tingkat keberhasilan tinggi, tapi hal yang buruk adalah epilepsi pasien tidak teratasi."
Setelah berdiskusi beberapa menit keluarga pasien pun memilih untuk menjalankan rencana operasi Jason.
Dokter Riko memandang Jason "Kamu adalah orang yang mengusulkan rencana ini, datanglah untuk membantuku nanti."
Semua yang hadir kaget Dokter Riko akan berkata seperti itu, beberapa dari mereka mengharapkan ikut serta dalam operasi yang sulit ini namun tak di sangka Dokter Riko memberikan kesempatan ini kepada seorang bocah yang belum berpengalaman.
Dokter Riko mencoba dengan operasi virtual lagi, jika kembali gagal tingkat keberhasilan di meja operasi yang sesungguhnya juga akan semakin rendah.
Satu jam kemudian operasi virtual ini selesai."
Seisi ruang operasi dipenuhi dengan sorakan "Operasi ini berhasil."
"Ya, sekali mencoba langsung berhasil."
Dalam sekejap pandangan beberapa kepala departemen terhadap Jason pun perlahan berubah.
Di ruang pemantauan, para dokter rumah sakit mulai berdiskusi. Awalnya Jason tidak berkesempatan untuk memasuki operasi akan tetapi sebelum memasuki ruang operasi Dokter Riko menawarkan kesempatan ini. entah kenapa Dokter Riko merasa anak ini sangat berbakat dan memiliki analisis yang kuat.
Kali ini Jason menjadi asisten kedua Dokter Riko saat melaksanakan operasi, banyak dokter dokter yang iri terhadapnya karena merasa dia lebih dari Jason.
Operasi pun berjalan saat tang koagulasi bipolar dapat memisahkan jaringan dan menghentikan pendarahan dengan cepat, Dokter Riko mengambil tang koagulasi bipolar lalu memisahkan jaringan otak kiri secara perlahan.
Namun, tiba tiba terdengar suara Jason "Pak Riko untuk mencegah sekelompok neuron terpotong, tang koagulasi bipolar perlu dimiringkan sejauh 0.1 mm."
Dokter Riko yang sedang menggenggam tang koagulasi bipolar pun tertegun dia mendongak menatap Jason, apa yang kamu katakan?
Bukan hanya Dokter Riko yang melihat ke arahnya namun yang lainnya pun sama.
Neuron?
Anak ini adalah asisten kedua, jarak antara dirinya dengan dokter tidak terlalu dekat bisa bisa nya dia melihat dengan jelas dari sejauh itu.
Wow penglihatan yang tajam, Dokter Riko mengalihkan pandangan nya entah mengapa dia benar benar bertindak sesuai instruksi Jason.
Detik berikutnya pupil Riko secara otomatis membesar, area ini hanya terdapat neuron melainkan juga terdapat sekelompok pembuluh darah halus dan tersebar merata.
"Bagaimana kamu bisa tahu area ini berbahaya?"
Bukan hanya Riko, asisten utama yang merupakan kepala departemen bedah saraf pun di sampingnya pun menunjukkan ekspresi kaget. Tak ada satu pun dari mereka menyadari masalah ini, tetapi Jason mala menyadari nya.
"Aku menyadari nya saat melangsungkan operasi virtual tadi. Struktur jaringan pasien saat menjalani HR-MRI berbeda dengan struktur jaringan orang normal, jadi aku pikir pasti ada masalah di area tersebut." ucap Jason
Setelah itu Dokter Riko menyuruh Jason menjadi asisten utama nya bergantian dengan Martin. Tentu saja Jason merasa senang karena asisten utama bisa membantu menjalankan operasi bersama dokter.
Melihat keterampilan Jason beberapa kepala departemen saling memandang, anak ini tidak terlihat seperti dokter seusia nya, terampil, tenang dan berani.
Beberapa kepala departemen tidak bisa menahan rasa penasarannya. Sejak kapan adaa dokter semacam ini di rumah sakit mitra jaya? Mungkin kah dia dokter yang dipekerjakan dari luar negeri dengan gaji yang tinggi?
Saat ini semua orang benar benar merasakan kemahiran dari rencana operasi Jason. Dengan bidang pembedahan yang jelas, proses kliping aneurisma sangat mudah untuk di langsungkan.
Dokter Riko menyerahkan klip arteri kepada Jason dengan berani "Apakah kamu melihat aneurisma terbesar itu? Jepit lah."
"Baik." Jason tidak ragu langsung menggunakan tang untuk menjepit klop arteri dan menyambungkan nya ke bidang intrakranial yang di selimuti oleh neuron dan jaringan vaskular.
Proses penjepitan berlangsung dengan cepat, bahkan sebelum Dokter Riko bereaksi Jason sudah selesai melakukan instruksinya. Dokter Riko tercengang "Bagaimana mungkin kecepatan tangan anak itu bisa secepat itu?"
Riko berkata kembali "Masih ada, coba jepit yang lain."
Jason mengangkat tang lalu melai menjepit lagi, dalam sekejap semua orang tertuju pada tangannya.
Berhasil dalam sekali potongan, gerakan nya tangkas dan cepat. Pada saat itu semua orang berpikir "Pemuda ini benar benar hebat."
Tahap menjahit pun mulai, Dokter Riko melirik Jason, dia berniat ingin menyerahkan proses penjahitan kepada Jason.
Jason langsung setuju, dia mulai memamerkan keahliannya. Dalam waktu kurang dari lima menit proses penjahitan selesai.
Situasi di ruang operasi hening kembali, orang orang melihat keahlian tangan Jason "Astaga, sebenarnya dia itu manusia atau hantu? Bagaimana bisa dia menjahit dengan begitu rapih dan kurang dari sepuluh menit."
Setelah selesai melakukan operasi kepala departemen bedah saraf Martin adalah yang pertama menghampiri Jason.
"Kamu Jason, kan? Apa kamu bekerja di bedah saraf di rumah sakit mitra jaya?
"Tidak, aku bekerja di unit gawat darurat."
"Unit gawat darurat?"
Anak hebat, bisa bisa nya seorang dokter unit gawat darurat melakukan operasi bedah saraf, pikir Martin. "Lalu berapa upah yang kamu dapatkan di sana?"
Jason menatapnya dengan penasaran. Kenapa memeriksa latar belakang? "Aku masih dokter internship, gaji pokokku 3,6 juta, ditambah dengan sedikit bonus."
"Apa? Kamu masih internship?" lumayan keras sehingga beberapa dokter pun mendengar ucapannya.
Dalam sekejap kesan sekelompok orang ini terhadap Jason kembali terguncang.
"Ya ampun, ternyata anak menakjubkan ini masih dokter internship."
"Kalau dia dokter internship berarti dia belum memperoleh lisensi bukan?"
"Bisa bisa nya dokter internship melakukan bedah saraf, apalagi tingkat kesulitan operasi hari ini sangat tinggi."
Para kepala departemen mempelajari kondisi pasien tetapi masih terus gagal dalam operasi simulasi. Namun begitu anak ini datang bukan hanya mengusulkan rencana operasi, dia bahkan melangsungkan operasi dengan sangat lancar. Dia tentu bukan dokter biasa melainkan dokter yang genius.
....
"Jason, kamu boleh mempertimbangkan untuk datang bekerja di rumah sakit provinsi. Mari bertukar kontak terlebih dahulu. Aku akan mengabari mu setelah memperjelas masalah upah kerja dengan departemen HRD."
Berdasarkan keterampilan Jason saat ini, dia mungkin memerlukan waktu sepuluh tahun untuk bisa melampaui kemampuan Dokter Riko, hanya dipikirkan saja sudah sangan menakjubkan. Tidak seharusnya dokter genius seperti Jason tinggal di kota kecil.
Jason tertegun sejenak, "Baik, aku akan mempertimbangkan nya."
Setelah menemui keluarga pasien mereka mengucapkan rasa terima kasih nya terhadap dokter dokter yang membantu menjalankan operasi ini. Secara otomatis Jason pun mendapat kan banyak poin terima kasih.
Karlos menatap Jason dengan ekspresi puas "Aku memang tak salah menilai mu."
Tentu saja dari sistem pun tak terlewat kan "Selamat Tuan berhasil melangsungkan operasi, anda memperoleh hadiah dua ratus juta."
Setelah itu Jason kembali ke asrama. Malam ini sebelum tidur Jason melihat 680 poin terimakasih dalam sistem. Di kembali memilih sebuah operasi dengan tingkat kesulitan bintang empat. Alhasil ia mendapatkan operasi reseksi kanker lambung.
Keesokan paginya saat tiba di rumah sakit, Dokter Tino bertanya "Apa yang terjadi padamu kemarin? Kenapa kamu mengajukan cuti untuk pergi melakukan operasi ke rumah sakit provinsi?"
update yg banyak ya