[Note : Update jika Author tidak sibuk]
Seorang siswa bernama Ash Kisaragi mendapati dirinya terpanggil ke dunia lain bersama teman sekelasnya. Kala itu mereka bertemu dengan seorang Dewi dan mendapatkan sebuah skill sesuai dengan yang mereka inginkan sebagai bekal ke dunia lain. Namun, berbeda dengan teman sekelasnya Ash mengambil semua skill yang tidak masuk dalam kategori skill petarung.
Setelah perpindahan dunia, Ash langsung pergi meninggalkan teman satu kelasnya. Ternyata ini bukan kali pertama Ash dipanggil ke dunia lain, ia tak ingin menjadi seorang pahlawan dan ingin hidup santai.
Kisah Pahlawan Yang Pernah Mengalahkan Raja Iblis Dan Dipanggil Kembali Untuk Menjadi Pahlawan Sekali Lagi. Namun Dia Menolak Dan Ingin Hidup Bebas Dimulai!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14 : Mendaftar Sebagai Petualang
Pagi hari yang cerah di depan penginapan, Ash dan para gadis berkumpul untuk pergi menuju ke guild petualang. Hal seperti guild petualang seharusnya tak perlu dijelaskan lagi karena sudah ada banyak cerita fantasi yang menunjukkan hal yang sama. Secara singkat itu adalah sebuah serikat/organisasi yang dikelola oleh seseorang untuk menerima misi dari konsumen dan memberikannya pada para petualang.
"Jadi ini guild petualang?" gumam Risa, sesekali ia melirik Ash yang wajahnya tampak was-was. Hal itu tentunya membuat Risa heran, ada apa dengannya? batinnya bertanya.
Saat memasuki bangunan guild suasananya langsung berubah drastis, tempat itu cukup berisik dengan banyaknya petualang yang sedang duduk mengobrol sambil minum, berdiri di depan papan misi dan ada juga yang sedang adu kekuatan dengan panco tangan.
Ash dan para gadis berjalan menuju ke meja resepsionis untuk mendaftar, tentu saja semua mata tertuju ke arah mereka yang merupakan wajah asing.
"Selamat datang, apa ada yang bisa saya bantu?" sapa Resepsionis dengan ramah.
"Ya, kami mau mendaftar sebagai petualang," balas Ash.
Resepsionis itu mengambil sebuah perangkat berupa bola berwarna putih dan meletakkannya di atas meja. "Silahkan letakkan tangan di atas bola kristal," ujar Resepsionis.
Yang pertama meletakkan tangan adalah Luna, seketika bola itu bersinar dengan warna hijau dan berubah menjadi emas, warna itu cukup terang hingga membuat silau satu ruangan.
"He- hebat! Kapasitas sihir yang besar! Terlebih lagi sihir suci dan penyembuhan!" seru Resepsionis tak percaya.
Semua mata tertuju pada Luna, hal ini terus terjadi saat setiap gadis meletakkan tangan mereka di atas bola kristal. Kejadian ini sangatlah luar biasa, ada begitu banyak orang berbakat muncul di satu tempat, terlebih lagi semuanya memiliki energi sihir yang besar. Setelah semua itu mata orang-orang tertuju ke arah Ash yang merupakan satu-satunya laki-laki di dalam kelompok itu.
"Hei, aku berani bertaruh kalau laki-laki itu yang paling kuat dalam kelompok."
"Kurasa dia hanya pembawa barang."
"Dia punya pedang yang tidak biasa, mungkin dia sama seperti gadis berambut kuning itu."
"Maksudmu Magic Knight?"
Para petualang yang ada di guild mulai berbisik satu sama lain, bahkan ada yang membuat taruhan secara diam-diam dalam kelompoknya. Hingga akhirnya Ash meletakkan tangannya di atas bola kristal. Cahaya yang redup, berwarna putih yang menunjukkan tanpa elemen serta kapasitas sihir yang kecil.
Mungkin kalian merasa janggal kenapa dibilang tanpa elemen, sedangkan Ash bisa memakai semua elemen sihir. Itu karena mana manipulation milik Ash yang sudah terlatih, ia mampu menciptakan fenomena elemen karena skill unik miliknya saat pertama kali masuk ke dunia ini bernama Imagination Magic yang dimana membuatnya bisa menciptakan jenis sihir apapun hanya dengan imajinasinya.
"Kapasitas sihir di bawah rata-rata, tanpa elemen," ucap Resepsionis dengan heran sambil melihat Ash.
"Ada apa?" Ash memiringkan kepalanya ke kanan dengan wajah yang bingung.
"Ah, tidak... selanjutnya kita akan mengadakan tes. Silahkan ikuti saya," ujar Resepsionis itu dengan senyum canggung, ia keluar dari balik meja dan menuntun rombongan Ash menuju ke bagian belakang guild dimana tempat tes.
Semua orang terkejut, bahkan para gadis juga terkejut karena tak menyangka hal itu, mereka tahu kalau Ash itu kuat tapi kenapa bola kristal itu menyatakan kalau dirinya memiliki sihir yang kecil dan tanpa elemen.
"Ash-kun... kenapa bola itu menyatakan kalau kamu punya kapasitas sihir yang kecil dan tanpa elemen padahal..." Luna bertanya karena heran.
Ash tersenyum menghadap Luna, "Bola kristal itu benar, dan itu juga bagus karena aku memang tak mau bertarung lagi. Jadi bagus kalau aku dibilang lemah, karena tujuanku adalah menjadi pedagang."
Singkat waktu mereka menyelesaikan tes dengan mudah dan langsung direkomendasikan naik ke rank D kecuali Ash yang harus memulai dari rank F.
"Jadi apa yang ingin kalian lakukan selanjutnya? Mengambil Quest pertama?" tanya Ash.
"Ya," mereka menjawab bersama sambil mengangguk pelan.
"Kalau begitu semoga berhasil, dan jangan gegabah. Aku mau pergi ke guild pedagang," ujar Ash berjalan keluar guild sambil melambaikan tangan kanannya.
Setelah kepergian Ash para petualang yang ada di guild tertawa keras, "Apa-apaan itu! Ahahahah, bukankah dia hanya orang biasa di tengah-tengah orang jenius!?"
"Mereka!" Risa hampir termakan emosi namun ia dihentikan oleh Luna.
"Tenanglah Risa-chan," ucap Luna dengan tatapan tajam.
Risa menghela nafas pendek, "Maaf."
Azusa dan Tama melihat papan quest, mereka membaca satu persatu quest yang ada untuk mencari yang cocok. Saat itu Koharu dengan cepat mengambil selembar quest berisikan "Misi pembasmian goblin" dan menunjukkannya pada Azusa dan Tama.
"Hei, bagaimana dengan yang ini? Kisaragi-san bilang kita bisa mengambil quest seperti ini dan langsung memberikan tanda bukti kalau sudah punya, kan?" ucap Koharu dengan antusias.
"Ya, kurasa dia ada bilang begitu," saut Azusa.
"Tapi itu untuk quest tipe pengumpulan," sela Tama.
Azusa mengangguk, "Ya itu benar."
"Begitu, yah..." dengan tak bersemangat Koharu menempelkan kembali kertas quest tersebut ke papan.
"Kalau begitu! Bagaimana dengan ini!?" sekali lagi Koharu mengambil selembar kertas, kali ini misi pengumpulan tanaman herbal "Moon Grass" yang menjadi target pengumpulan.
"Hmm, kurasa kita bisa ambil ini. Saat Ash-kun mengajariku membuat ramuan aku pernah dengar nama tanaman itu, dan kita punya cukup banyak," Luna tiba-tiba menyela pembicaraan dan mengambil kertas itu dari Koharu.
Setelah itu mereka langsung menuju ke meja resepsionis untuk mengambil dan langsung menyelesaikan quest itu tepat saat itu juga.
...****************...
......................
...****************...
Di jalanan kota, Ash melirik setiap bangunan dan gang-gang yang ada di tengah-tengah bangunan. Saat ini ia berjalan menuju ke guild pedagang, namun sebelum itu ia mampir ke toko milik Daniel.
"Permisi," ucap Ash pelan saat memasuki toko.
"Ouh, Ash-dono," sambut Daniel dengan senyum ramah.
"Ternyata toko milikmu cukup besar, Daniel-san," ujar Ash sambil melirik sekitar.
"Terima kasih, jadi apa yang bisa kubantu?" Daniel bertanya.
"Ah, sebenarnya aku mau mendaftar sebagai pedagang dan membuka toko," jawab Ash sambil menggaruk kepalanya dengan senyum canggung.
"Hmm..." Daniel tampak memikirkan sesuatu, "Tunggu sebentar," ia langsung berjalan masuk ke dalam.
Ash menunggu sambil melihat-lihat barang yang dijual oleh Daniel. Itu merupakan toko kelontong, ada beberapa juga peralatan sihir dan batu sihir milik monster.
"Maaf membuatmu menunggu, ini..." Daniel kembali dengan sebuah surat yang ia sodorkan pada Ash.
"Surat?" Ash bergumam dengan wajah bingung.
"Ya, saat kau mendaftar berikan saja surat itu pada resepsionis," ujar Daniel dengan senyum.
"Haa...? Baiklah, terima kasih. Ngomong-ngomong, apa ada bangunan yang bisa aku sewa dengan harga murah?" Ash kembali bertanya.
"Kalau soal itu aku kurang tahu, kau bisa tanya di guild pedagang. Kalau mau yang murah biasanya itu jauh dari pusat kota dan dekat dengan daerah kumuh," jelas Daniel.
"Begitu, yah... terima kasih, Daniel-san," ungkap Ash, "Kalau begitu aku akan mendaftar dulu," lanjutnya pamit dan keluar dari toko.
