NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:42.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Perasaan Apa Ini?

Di saat jam makan siang memutuskan untuk pulang dan ingin makan bersama dengan istrinya Dia berharap kedatangannya disambut hangat oleh sang istri.

"Alya! Al! Di mana kamu?"

Rivaldo berjalan menuju dapur, ia juga tidak mendapati keberadaan Alya. Ia mendapati pembantunya yang sedang bersih-bersih di dapur.

"Istriku ada di mana bi? Apakah dia ada di rumah? Soalnya pas aku panggil-panggil kok nggak ada keluar. Aku pikir dia sedang  memasak di dapur."

Pikirannya mulai kacau saat sang istri tidak didapatinya di mana-mana. Ia hanya khawatir kalau sampai Alya kabur karena tidak nyaman tinggal bersamanya. Berulang kali Alya selalu bilang tidak nyaman dan ingin berpisah darinya.

"Wah,, bibi kurang tau ya Tuan. Tadi Nona ada di rumah, lagi belajar sama pembimbingnya," jawab bibi.

"Oh! Jadi pemimpinnya tadi sudah datang kemari bi? Lalu sekarang mereka pada ke mana? Apakah pembimbingnya sudah pulang dari sini? Terus istriku sekarang ada di mana?

Rivaldo sendiri belum begitu mengetahui siapa yang akan menjadi pembimbing istrinya. Dia hanya menghubunginya secara online tanpa bertatap muka secara langsung. Dia yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sangat sulit untuk mencarikan pembimbing baru buat Alya, akhirnya ia putuskan untuk mencari secara online, karena Alya sendiri juga harus tetap belajar sampai bisa mendapatkan ijazah.

"Setahu bibi kalau yang membimbing nona Alya orangnya sudah pulang, Tuan. Tapi untuk nona Alya sendiri bibi tidak mengetahuinya, Tuan," jawab bibi.

"Kok bibi sampai tidak tahu sih. Harusnya bibi bilang ke dia, jangan izinkan dia pergi dari rumah tanpa izin dariku," omelnya dengan menatap kecewa pada pembantunya.

"Maaf Tuan. Bibi salah."

Kini pembantunya yang menjadi sasaran omelannya saat tidak mendapati keberadaan istrinya.

"Tadi yang datang ke sini itu cowok apa cewek bi, yang menjadi pembimbingnya Alya?"

Terbesit rasa curiga, Alya bakalan berulah, setelah bertemu dengan pembimbing barunya.

"Em,, dia laki-laki, Tuan, dan dia juga masih muda," jawab bibi jujur.

Seketika tutup jantungnya berdetak dengan kencang. Pikirannya mulai kacau, takut Alya akan terpengaruh oleh pembimbingnya.

"Oh astaga, jadi dia seorang laki-laki? Dan dia masih muda? Huh! Tambah kacau aja!"

Lebih kacau lagi saat tahu pembimbingnya itu adalah seorang laki-laki yang masih muda. Dia tidak selalu ada di rumah menemani Alya. Dia hanya takut Alya bakalan terpengaruh oleh bujuk rayu laki-laki yang sudah menjadi pembimbingnya.

"Ya sudah bi, bibi bisa  lanjut bekerja! Aku mau ke kamar dulu. Nanti kalau ketemu sama Alya, tolong suruh dia untuk menemuiku," pinta Rivaldo Rivaldo sebelum memutuskan untuk pergi dari dapur.

Dengan cepat bibi menganguk. "Baik, Tuan. Nanti kalau bibi bertemu dengan Nona, bibi akan memintanya untuk segera menemui Tuan," jawab Bibi.

Rivaldo langsung bergegas pergi menuju kamarnya. Ia ingin mencari tahu tentang siapa laki-laki yang sudah menjadi pembimbing Alya di rumahnya.

Di hatinya mulai ada rasa takut jika ayah diam-diam menjalin hubungan terlarang dengan pria yang sudah menjadi pembimbingnya.

'Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus mencari tahu siapa laki-laki itu. Aku tidak boleh sampai lengah. Memang aku sendiri yang sudah mencarikan guru pembimbing buat Alya. Tapi itu bukan berarti Alya bisa seenaknya sendiri. Apalagi sampai berniat untuk selingkuh dariku. Aku tidak akan pernah bisa mengampuninya.'

Rivaldo mencari tahu melalui hasil rekaman CCTV yang ada di seluruh ruangan di rumahnya. Dia hanya bisa berharap dari rekaman cctv yang akan membantunya untuk menyelidiki tentang kebersamaan Alya dengan guru pembimbingnya.

'Oh! Jadi ini laki-laki yang sudah menjadi pembimbingnya. Benar! Dia lebih muda dariku. Tapi bukan berarti dia bisa dekat-dekat dengan Alya. Aku sangat yakin kalau pria itu bakalan modusin Alya.

Dari pantauan cctv, Rivaldo mendapati Alya tengah membukakan pintu untuk tamunya. Seorang pria muda dengan membawa tas ransel dan juga memakai kacamata hitam tengah mengobrol di depan pintu dengan Alya. Nampak begitu biasa, tapi obrolannya cukup lama, Alya tidak kunjung memintanya untuk segera masuk.

"Kenapa mereka terlihat aneh gitu ya? Lihat saja sikap Alya, agak canggung gimana gitu."

Ada penyesalan dihatinya karena sudah ceroboh dan salah memilih pembimbing yang tepat untuk Alya. Seharusnya dia memilih calon pembimbing yang benar-benar yang ada di sekitar kompleks tempatnya tinggal lebih lagi kalau pembimbing itu perempuan pasti akan membuat Alya lebih disiplin.

Kalau dilihat-lihat Alya nampak begitu santai mengobrol dengan pria itu, sudah seperti orang yang saling mengenal.

'Sepertinya Alya sudah mengenali laki-laki ini. Terlihat sekali dia mengobrol begitu santai. Sudah seperti orang yang saling mengenal saja.'

Mulai timbul rasa aneh di hatinya. Sebelum kedatangan pria itu, dia sudah mulai memiliki prasangka curiga dengan Alya yang ditinggalnya sendirian di rumah. Ia takut Alya benar-benar kabur karena menolak untuk dipoligami. Padahal saat itu dia hanya bercanda, tidak serius ingin menikah kembali. Namun tanggapan Alya selalu buruk dan menganggap apa yang dikatakannya itu benar.

'Aku tidak boleh membiarkan Alya dekat-dekat dengan laki-laki itu. Dia datang ke sini hanya untuk membantu Alya belajar! Bukan untuk main-main. Tidak! Aku tidak akan pernah bisa menerimanya.'

Rivaldo membuka pintu menuju balkon untuk melihat di mana keberadaan istrinya di luar penjagaan terlalu ketat bahkan satpam sudah diperingatkan untuk tidak mengizinkan Alya keluar.

"Di mana anak itu? Di sekeliling rumah ini tidak ada, di teras belakang juga nggak ada. Kalau dia keluar pastinya Pak satpam mengetahui kemana perginya anak itu. Nggak mungkin kan? Dia manjat pagar di samping?"

Sekeliling rumah Rivaldo dikelilingi oleh pagar menjulang tinggi yang tidak mungkin ada maling bisa masuk, ataupun ada orang yang bisa kabur dari tempatnya. Apalagi Alya yang hanya sekedar anak perempuan yang tidak memiliki banyak tenaga buat kabur memanjat pagar.

"Kalau saja dia lewat pintu belakang,  di belakang juga ada security, tidak mungkin Alya berani lewat pintu belakang, karena di belakang sana juga terbentang tempat pemakaman umum yang cukup luas dan jauh dari rumah penduduk, pasti dia juga ketakutan. Haduh ...,, benar-benar membingungkan anak ini."

Rivaldo memijit keningnya yang mulai berdenyut nyeri. Dia berharap Alya segera kembali dan menemuinya. Sembari menunggu Alya kembali, dia kembali masuk ke dalam kamar untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda. Rencananya buat makan siang seketika hambar saat mengetahui pembimbing Alya bukanlah seorang perempuan, tapi seorang laki-laki yang masih muda, dan tentunya bisa merayu Alya dengan mudah.

"Aku tunggu 10 menit lagi kalau dia tidak juga kembali aku akan mencarinya Aku tidak ingin pikiranku dikacaukan oleh anak bau kencur itu bisa-bisanya dia mempermainkan hatiku."

Dengan menghenyakkan pinggulnya ke kursi kerja, dia menggerutu sembari membuka laptop yang ditaruh di dalam tas kerjanya. Saat diam dengan menyalakan laptop, ia mulai merasakan ada yang tidak beres dengan perasaannya.

"Gila! Kenapa aku bisa sepanik ini ya? Padahal aku kan tidak mencintainya, lalu kenapa hatiku gelisah saat dia tidak ada di sini? Perasaan apa ini?"

1
Nur Hayati
Buruk
Nur Hayati
isinya bagus,tp keduanya jutek
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!