Cinta memang seperti teka-teki, tak ada yang tahu dengan siapa kita bersama pada akhirnya.
Seperti Rian, ia sudah berjuang sedemikian rupa demi Salsha. Namun, jika bukan jodoh bisa apa?
Penasaran dengan kisah cinta Rian? yuk baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salsha?
Ke-enam orang itu pun turun dari mobil saat sampai di Hotel, mengistirahatkan tubuh sembari berbincang kurang lebih 3 jam sebelum mereka akan berangkat menuju mall untuk membeli beberapa keperluan untuk beberapa hari mereka di sini.
4 jam pun telah berlalu, karena Om Zainal tertidur pulas rencana mereka pun sedikit terlambat, namun hal itu tidak mempengaruhi semangat mereka semua. Saat mereka sudah bersiap untuk keluar dari kamar hotel, Dhea memeluk tangan neneknya yang masih terlihat sehat dan bugar. "Kamu nanti kalo mau apa-apa ambil aja ya Dhe, semuanya. Katanya Om Zainal kerja kan biar bisa jajanin Dhea," ucap salah satu tantenya yang membuat beberapa orang langsung tertawa mendengarnya.
"Siap deh Tan, makasih ya udah ngasih tahu," kekeh Dhea.
Sore itu Dhea benar-benar merasa senang, dia menghabiskan banyak waktu dengan tertawa bebas dikelilingi kasih sayang keluarganya. Awalnya Dhea berpikir akan merasa sedikit bosan karena Mamanya yang tidak tulus, namun hal itu rupanya tak ia rasakan, pikirannya teralihkan oleh saudara-saudara yang sangat tulus menyayanginya.
Setelah memutuskan untuk pulang ke Hotel, Dhea masuk ke dalam kamar Nenek dan 1 tantenya untuk berpamitan pulang agar bisa prepare untuk berjalan-jalan besok, setelah selesai berpamitan Dhea pun masuk ke dalam kamar Om Zainal dan istrinya untuk berpamitan juga. Tanpa disangka, saat ia keluar dari kamar Om Zainal, Dhea melihat seorang perempuan baru saja keluar dari lift yang ada di bagian tengah lorong, ia tahu betul siapa perempuan itu dan dengan cepat Dhea membuka ponselnya lalu menangkap gambar Salsha yang tengah berbincang dengan seorang laki-laki di sampingnya, Salsha pun tampaknya tidak menyadari keberadaan Dhea di sana, dia tampak sedikit gugup dan gerakan tangan yang sedikit mengepal membuat Dhea bingung dengan situasi yang ada. [Ini beneran Salsha?] Dhea mengirimkan foto tersebut pada Rian, bagaimanapun dia tidak boleh menyembunyikan hal ini dari temannya sendiri. Belum lagi ada perasaan takut pada Dhea jika Salsha sedang dalam keadaan berbahaya namun sulit untuk memberontak, namun di sisi lain emangnya ada orang yang menurut begitu saja pada seorang penjahat? jika benar dengan apa yang ada di pikirannya sekarang, bukan ke kasihan kepada Rian yang sudah banyak memberikan pengorbanan kepada perempuan itu. Mendengar ceritanya saja membuat Dhea sadar betapa besar cinta Rian pada Salsha, namun semoga saja bukan hal buruk yang sedang terjadi saat ini.
**
Sedangkan di tempat lain, Rian sedang asik bermain game online sebelum bersiap-siap kumpul bersama. Matanya beberapa kali melirik pada bar notifikasi dan tak ada satupun balasan dari Salsha yang ia terima.
Saat kembali fokus pada game, Rian melihat sebuah notifikasi muncul, keningnya berkerut samar saat melihat pesan masuk tersebut. [Dhea: Ini beneran Salsha?] pesan tersebut di sertai sebuah foto. "Salsha?" gumam Rian pelan. Tanpa pikir panjang ia pun langsung keluar dari permainan online-nya karena rasa penasaran yang begitu tinggi Rian rasakan.
Saat pesan tersebut dibuka, kerutan di kening Rian semakin terlihat, ia melihat Salsha difoto tersebut sedang berjalan dengan seorang laki-laki yang sepertinya sedikit jauh lebih tua dari umur mereka. "Salsha ngapain? Bima mana?" tanya Rian bingung.
Karena perasaannya sudah semakin tak menentu, Rian mulai mengetikkan balasan agar Dhea memberikan informasi lebih lengkap. [Iya itu Salsha, lo lagi di mana? kok bisa ketemu sama Salsha?] tanpa sadar Rian menggigit bibir bawahnya sendiri dengan kencang, dari tempat yang ia lihat sepertinya Salsha sedang berada di sebuah hotel, namun untuk apa Salsha berada di sana? sebisa mungkin Rian tidak memikirkan hal buruk tentang Salsha. Namun lagi-lagi memang terlihat ada yang mengganjal hari ini, biasanya Salsha tidak pernah menghubungi terlebih dahulu, tapi pagi tadi tiba-tiba Salsha mengirimkan pesan untuk tidak datang ke rumah kontrakannya. "Apaan sih? gimana kalau Salsha lagi ngelamar kerja di sana?" gumam Rian sambil merutuki dirinya sendiri karena sudah berpikiran buruk tentang orang yang dicintai.
[Gak tau, gue baru aja ngikutin ternyata dia masuk kamar nomor 109. Lo mau ke sini nggak? seenggaknya lo harus minta penjelasan kenapa dia bisa masuk kamar berdua sama cowok lain!]
Bagus, sudah susah payah Rian mencoba untuk berpikir positif, namun Dhea malah menjelaskan semua pikiran yang sempat melintas di kepala Rian. [Oke gue kesana, share lokasi.]
Rian menarik nafasnya dalam, entah baik atau buruk pilihannya saat ini yang Rian hanya ingin tahu adalah kebenaran, apa kurang pengorbanan Rian selama ini untuk Salsha? jika sampai benar ada sesuatu yang Salsha lakukan di belakangnya, entah apa yang akan Rian lakukan, yang jelas setelah ini ia akan mendapatkan jawaban tentang langkah apa yang harus diambil pada hubungannya masih mengembang.
Ting. Terlihat balasan Dhea yang mengirimkan lokasi terkini dan rupanya tidak terlalu jauh juga dari rumah Andin, masih ingat bukan ibu pemilik kosan yang berhasil diluluhkan oleh Rian agar bisa membawa Andin pergi bermain.
**
Guys takutnya ada yang nanya, kenapa ngga pake bahasa Malaysia kak keluarga nya Dhea? anggapnya pake aja ya guys, itu langsung aku artiin ke Indonesia intinya, karena aku takut salah kalo pake bahasa yang lain.
