NovelToon NovelToon
Untuk Lelaki Yang Telah Kupatahkan Hatinya

Untuk Lelaki Yang Telah Kupatahkan Hatinya

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Tamat
Popularitas:37.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Ghina Fithri

Blurb :
Seseorang yang pernah hancur cenderung menyebabkan kehancuran pada orang lain.

Aku pernah mendengar kalimat itu, akan tetapi aku lupa pernah mendengarnya dari siapa. Yang jelas, aku tahu bahwa pepatah itu memang benar adanya. Aku yang pernah dihancurkan oleh rasa terhadap seseorang, kini telah menghancurkan rasa yang orang lain berikan terhadapku.

Aku sungguh menyesal karena telah membuat dia terluka. Oleh karena itu, aku menulis semua ini. Dengan harapan suatu saat dia akan membacanya dan mengetahui bahwa aku pun mempunyai perasaan yang sama.

Meskipun mungkin sudah sangat terlambat.

Hai, Lelaki yang Telah Kupatahkan Hatinya, tulisan ini untukmu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Ghina Fithri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Aku yang Salah

“Aku tahu, Lex, aku tahu. Aku tahu gak ada yang bisa aku lakukan selain melanggar janji yang aku buat sendiri. Aku tahu aku tidak bisa apa pun kecuali menyadari perasaanku di waktu yang sudah sangat sangat sangat terlambat. Aku tahu aku tidak bisa apa-apa selain mengirimi kamu pesan-pesan bodoh dan tak berguna itu. Aku tahu aku gak bisa apa-apa karena, ya ... aku memang bukan siapa-siapa.” Aku menunduk sebentar untuk mendapatkan kekuatan agar aku bisa menatapnya lagi. Kuseka pipi yang sudah berlumuran air mata dengan kedua telapak tangan. Kali ini aku tidak peduli dengan makeupku yang luntur dan hancur. "Aku boleh tanya sesuatu sama kamu, Lex?”

Alexander Rahardjo yang kini berdiri dengan memasukkan tangannya ke dalam saku celana, berdeham. Dia menyentuh dasi kupu-kupu yang melingkari kerah kemeja yang benar-benar putih itu sebelum memberiku izin. “Go ahead.”

Tak sedetik pun kulalui tanpa memandang bola matanya yang seperti warna langit saat matahari tenggelam itu. Oranye, kuning keemasan, dan garis-garis gelap menyatu. “Kenapa kamu gak bilang apa-apa malam itu? Kenapa kamu cuma bilang sama aku untuk melupakannya? Kenapa kamu gak bertanya sama aku kenapa aku memberikan jawaban seperti itu? Kenapa, Lex? Kenapa? Apakah kamu berpikir aku gak pantas untuk menerima penjelasan apa pun dari kamu? Apakah kamu berpikir aku gak pantas untuk mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan keputusan aku sama kamu?”

Aku pun melanjutkan. "Lex, selama itu aku percaya kalau kamu baik dan perhatian sama aku karena Bang Rian. Kamu yang bilang sendiri ke aku kalau kamu janji sama Bang Rian untuk menjaga aku, kan? Dan itulah yang aku percaya, Lex, kalau kamu melihat aku hanya sebagai adik dari sahabat kamu. Kalau kamu cuma menganggap aku sebagai seorang adik. Lagian gak mungkin banget kan kalau seorang Alexander Rahardjo benaran suka sama orang biasa kayak aku? Itu yang berkali-kali aku bilang sama diri aku sendiri, Lex. Apa aku salah?"

“Yes,” jawabnya singkat. Alex mengantarkan jawaban itu langsung ke mataku, yang jelas saja terhubung langsung ke hati ini.

Ya Tuhan. Kata itu menjadi pengikat takdirku. Aku sudah begitu salah dalam mengambil tindakan malam itu. Dan sudah tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya sekarang. Baiklah. Aku mengangguk pelan. “Tapi, kenapa kamu gak pernah coba menjelaskan dan minta penjelasan dari aku, Lex? Bukankah kamu pikir ....” Tak jadi kuselesaikan kalimat karena tiba-tiba saja sebuah pemikiran menyadarkan aku; tidak ada gunanya lagi marah pada masa lalu.

Lagi pula, sepertinya Alex juga lebih memilih untuk bungkam, sama dengan apa yang dilakukannya malam itu. I then follow his lead.

Sekian lama berada dalam diam membuatku tidak nyaman. Di satu sisi, rasanya aku ingin memeluk Alex dan memintanya untuk kembali padaku, pada kami. Namun, di sisi yang lain, aku ingin segera menyelesaikan penjelasan ini agar aku bisa menikmati kebodohanku lagi. Thanks for those silly messages. “Well, just forget it, Lex." Aku menggunakan kalimat yang sama yang dia ucapkan dulu. "Aku akan berikan apa yang kamu mau. Aku cuma pengen kamu izinkan aku untuk meminta maaf karena sudah melanggar janji yang telah aku buat sendiri sama kamu. Izinkan aku menjelaskan apa yang aku rasakan dan setelahnya aku pastikan kalau kamu gak akan pernah mendengar nama aku lagi.”

“Well, that's pretty extreme. But ... whatever.” Alex mengedikkan bahunya dengan tak acuh.

Sikapnya itu ....

Stop it, Kayra. Jangan terlalu banyak berpikir sekarang. Saat ini adalah saat bagi kamu untuk berbicara. Setelah sampai di rumah nanti, barulah kamu bisa memikirkan, menganalisa semua tindak dan tanduk Alex sampai kamu tak sadarkan diri. Sekarang kamu harus fokus untuk menjelaskan. Karena semua orang tahu kalau inilah satu-satunya kesempatan yang bisa kamu dapatkan.

No thinking, Kay. Only talking. Okay, okay. Sebelum mencoba melanjutkan, kutarik lagi napas dalam. “Aku gak tahu harus bagaimana malam itu. Aku gak menyangka sama sekali kalau kamu punya perasaan yang kayak gitu sama aku. Aku bahkan gak tahu bagaimana perasaan kamu yang sebenarnya ke aku. Aku pikir semua tindakan baik dan manis itu karena Bang Rian. Dan setelah malam itu pun, kamu bilang ke aku buat melupakan semuanya aja.

"Aku juga gak tahu kalau itu akan jadi pesan terakhir kamu buat aku. Aku gak tahu kalau kamu bakal menghilang dari hidup aku. Aku ... aku kangen banget sama kamu saat kamu gak ada, Lex, dan aku mencoba mengkomunikasikan perasaan aku dengan membagi kabar aku sama kamu lewat pesan-pesan itu. But, clearly, I wasn't doing anything right. Kamu ternyata menganggap itu hanya sebagai hal yang gak berguna.

"Kamu tahu pengalaman aku sebelumnya. Dan pengalaman itu bikin aku takut untuk terlalu berharap. Aku selalu mengingatkan hati aku buat tidak jatuh pada perhatian dan sikap kamu karena kamu belum tentu merasakan hal yang sama. Aku selalu menginginkan kejelasan karena just being polite could be seen as an invitation dan itu yang bikin aku terjebak di dalam kekacauan sama Bang Che.

"You know what, Lex?" Awalnya aku ingin mengatakan tiga kata sakral itu, membiarkan dia tahu dan memberikan diri ini kesempatan untuk melepaskan fakts itu kepada si pemilik perasaan. Namun, kuurungkan. Tidak jadi kuungkapkan karena sepertinya sekarang, apa pun yang akan kukatakan pada Alex sudah tidak mempunyai arti lagi bagi lelaki itu. "Hm, gak ada. Gak jadi." Aku menggeleng dan tersenyum tipis. "Kayaknya gak ada yang mau aku bilang lagi ke kamu. Aku udah bilang semuanya. Terima kasih banyak karena kamu udah kasih kesempatan ini buat aku. Terima kasih banyak atas waktunya. Aku ... aku .... Terima kasih banyak karena kamu udah baik banget sama aku selama ini. Kamu udah jagain aku, bantuin aku, jadi suporter terbesar aku selain keluarga aku sendiri. Kamu baik banget, Lex. Dan aku percaya, orang baik juga akan selalu dijaga sama Tuhan."

Aku tidak menghindari tatapan mata Andrew sedetik pun. Aku ingin dia mengerti perasaanku dan aku pun sedang berusaha untuk membaca perasaannya lewat mata dan ekspresi yang tertutup itu. Atau, setidaknya, setelah ini aku bisa membebaskan diri dari belenggu rasa yang selama ini aku simpan untuk dia. "Thank you ya, Lex." Aku memaksakan diri untuk mengulas sebuah senyum lebar yang terbentang dari telinga kanan hingga telinga kiriku. Aku harus terlihat kuat di depan Alex karena aku tidak mau dia melihat betapa tak berdayanya aku sekarang. “Maaf aku terlalu banyak omong. Sekarang giliran kamu.”

Suasana hening yang seketika saja mengelilingi kami terasa sangat ... canggung. “I don’t have anything to say," akunya sebelum berdeham. “I think we’re done here.” Tanpa menunggu persetujuan dariku, dia kemudian berbalik.

We're done.

Aku hanya bisa terus menatap punggung Alex yang bergerak seiring dengan langkah kakinya sampai penglihatanku kembali kabur karena air mata. Ini semua salah aku, Lex. Aku yang salah dan aku harus terima akibatnya.

To be continued ....

1
Ran Aulia
Bagus banget kak , 👍👍👍👍👍😍😍😍😍

terimakasih ya kak ❤️❤️❤️❤️
Sukma Dewi
bagus banget...
Sukma Dewi
ceritanya bagus banget...aku mendalami banget peran smua tokoh nya.... salut buat penulis....bisa buat aku nangis....👍👍
with_mercii
alurnya jelas ceritanya menarik.. semangat buatmu thoor.. 5 star n like buatmu!!!! 😁
ANJ
KEREN BANGET .
MouthofMexico
Mantap ceritanya thor👍 Like&5 🌟 mendarat untukmu... Semangat terus💪
Cinta Insta
Thor, aku gamau jadi arwah penasaran karena nungguin thor lanjut hiks
Widya Pertiwi
Aaaa! Author kece! Crazy up thor!
Winda Utami
seru thor... perjalan akan dimulai....
CupcakeHugs
Aku belum bisa move on dari bab sebelumnya.. tapi aku nungguin bab baru.. gimana dong..
SecretGiggle
Keren kak 🤩🤩 Semangat terus...
SoftMambo
Terdebest sihh kalau baca karya-karya author, apalagi sambil rebahan gini dan mendukung halu sebelum tidur wkwkw
Ghiie-nae: makasih, Kak🙏🙏🙏
total 1 replies
Arno Prayoggo
suka banget sama alur ceritanya..top bgt ..
Kepala Pil
sukses selalu authorr 🤗🤗 aku selalu mendukung mu
alchemyworks
Semangat menulis untuk karyanya yang luar biasa kak, sukses selalu😊💪🙏
love hunter
aaa thanks Thor ma bonus nya makin sayang author deh😘
DazzledSweetie
Hah demi apa udh sampe bab paling baru? Padahal baru baca tadi… Yuk lanjut thor!
fleurlovin
jangan baperan donk thor..cukuo kita 2 aja yg baperan bc nya..itu cm sedikit badai yakin kami tetap mendukungmu.. semangat !!!
moonjuice
Saya suka kalau alur dan ceritanya jelas kayak gini nih! Semangka! Semangat kakaaaak~
DazzledSweetie
Ceritanya gak ngebosenin, pokoknya aku dukung terus thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!