NovelToon NovelToon
Cinta Salah Target

Cinta Salah Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:26.8k
Nilai: 5
Nama Author: Meyva Firsyah

Pernikahan Namira dan kekasihnya akan berlangsung tak lama lagi. semua persiapan juga sudah hampir sempurna. Tapi kebahagiaan Namira harus kandas seketika di saat ia melihat foto calon suaminya yang tidur dengan wanita lain.
Namira pun akhirnya harus membatalkan pernikahannya dan menerima perjodohan dengan laki-laki yang sama sekali tak ia cintai.
Di saat Namira hampir bisa melupakan rasa sakit hatinya, mantan tunangannya dulu datang dan menawarkan cinta kembali untuknya. Akankah Namira menerima cinta itu kembali dan menjalin hubungan terlarang dengannya? atau Namira lebih memilih menjadi istri setia meskipun tak ada cinta di dalam hatinya untuk sang suami?!
Ikuti cerita selengkapnya di sini ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meyva Firsyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Kekecewaan mendalam

"Namira,ini semua tidak benar kan!? kamu nggak akan menikah dengan orang lain kan?" Pandangan Alvan berpindah pada mantan tunangan yang masih sangat di cintainya. Dia menatap Namira lama, seakan berjuta harapan ada di balik tatapan mata itu.

Namira tak bergeming. Dia hanya berdiri mematung di tempatnya tanpa berkata sepatah kata pun. Bahkan dia membuang pandangan saat tatapan mereka bertemu.

Hati Namira kembali perih melihat laki-laki itu. Luka yang hampir mengering, seperti terkoyak kembali, meninggalkan rasa sakit yang tiada tara.

Apalagi yang mau kamu lakukan Alvan? nggak cukup kah semua luka yang kamu berikan untukku? kamu tau, kalo kamu seperti ini, malah akan semakin menyakiti hatiku.

Namira hanya bisa bicara dalam hati. Ia tak bisa mengeluarkan isi hatinya, karena takut kalau kalimat yang ia ucapkan akan melukai hati papanya. Namira mau papanya berpikir kalau dia sudah melupakan semua masalahnya bersama Alvan, dan baik-baik saja menjalani hidupnya saat ini.

"semua yang di katakan papa benar. aku akan segera menikah dengan pria lain, jadi lebih baik kamu cepat pergi dari sini sekarang juga!" kalimat yang teramat menyakitkan itu akhirnya keluar dari bibir Namira.

"kamu pasti bohong kan Namira? kamu pasti bicara gitu biar aku nggak ganggu kamu lagi kan? iya kan?!" Alvan tak begitu saja mempercayai perkataan Namira. Dia mengelak semua yang di dengarnya langsung dari mulut Namira sendiri.

"Namira bukan lah pembohong seperti kamu! Dia mengatakan yang sebenarnya. kamu lihat pria yang berdiri di samping Namira itu?! dia adalah calon suaminya" Ucapan pak Pramana memukul telak Alvan.

Hati Alvan terasa hancur berkeping-keping mendengar perkataan papa Namira. Dia tak habis pikir bagaimana bisa perempuan yang di cintainya setengah mati secepat itu menggantikan posisinya dengan pria lain.

"kenapa kamu sekejam itu Namira? bahkan kamu nggak sedikit pun ngasih kesempatan aku buat jelasin semuanya. lalu sekarang kamu tiba-tiba akan menikah dengan laki-laki lain?!" mata Alvan nampak memerah menahan amarah.

Namira tak menjawab apapun. Di dalam hatinya ia pun merasakan sakit yang sama. Bahkan lebih sakit jika di bandingkan dengan apa yang di rasakan Alvan sekarang.

Jika di suruh memilih, ia pun tak ingin mengalami semua ini. pengkhianatan yang di lakukan Alvan, lalu perjodohannya dengan laki-laki yang tak di cintainya sama sekali, bagaikan hantaman bertubi-tubi yang menyiksa batinnya.

"apa kamu bilang? kalau kamu bilang Namira kejam,lalu perselingkuhan yang kamu lakukan itu apa namanya? Namira berhak bahagia,jadi mulai sekarang jangan pernah ganggu Namira lagi!!" Sarkas pak Pramana.

Rafka ingin membantu, tapi dia merasa tidak berhak di sini. karena permasalahan ini adalah tentang kehidupan pribadi Namira bersama mantan tunangannya. Jadi dia hanya bisa memperhatikan semua yang terjadi di tempatnya tanpa melakukan apapun.

Dia berniat akan bertindak jika keadaan memang sudah benar-benar tak terkendali. Tapi dia berharap itu tidak akan pernah terjadi, karena takut akan memperburuk keadaan.

"sudah saya bilang berkali-kali kalo itu semua tidak benar om. tolong kasih saya kesempatan sekali saja untuk menjelaskan semuanya!" Alvan merasa sangat frustasi. tak tau lagi apa yang harus di lakukan untuk membuat semua orang mempercayai perkataannya. Jangankan semua orang, kepercayaan dari Namira saja tak bisa ia dapatkan.

"nggak ada yang perlu di jelaskan. sekarang cepat kamu pergi dari sini sebelum kesabaran saya habis!" bentak pak Pramana.

"tapi om.."

"pergilah Alvan. aku mohon!" Namira memotong ucapan Alvan. Dia ingin semua keributan ini segera berakhir.

"jangan memohon padanya Namira!! kamu nggak perlu melakukan itu. Dia nggak pantas untuk menerima permohonan dari kamu" emosi masih terlihat dari perkataan pak Pramana.

Alvan termenung sejenak, memperhatikan perempuan yang berada di depan matanya. Tatapan memelas Namira ia lihat di sana. Dari dulu dia tak akan bisa menolak jika Namira sudah menatapnya dengan tatapan memohon seperti itu. Ya,itu adalah senjata yang ampuh untuk meluluhkan kekerasan hati seorang Alvan.

Alvan menghembuskan nafas panjang. Dia berusaha mencerna semua peristiwa yang menimpanya. Namira yang meminta membatalkan pernikahan,itu saja rasanya sudah membuat jiwanya limbung. Sekarang di tambah lagi dengan kenyataan pahit yang baru di ketahuinya, yaitu Namira akan menikah dengan laki-laki lain, bukan dirinya.

Alvan sungguh tidak menyangka kalau kisah cintanya akan berakhir tragis seperti ini. tak pernah terbayangkan sebelumnya kalau dia akan kehilangan Namira, perempuan yang teramat di cintainya.

"baiklah kalau gitu saya permisi, semoga om Pramana cepat sembuh" ujar Alvan yang tidak di tanggapi oleh papa Namira.

"jaga diri kamu baik-baik Namira. aku akan selalu mencintai kamu" Alvan mengalihkan pandangannya pada Namira lalu mengucapkan kalimat itu.

Namira memandang Alvan sebentar, kemudian membuang pandangannya ke arah lain. Kalimat yang di ucapkan mantan tunangannya itu bagai pisau tajam yang menusuk tepat di jantungnya. Perih, itulah satu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya saat ini.

Bohong kalau dia merasa baik-baik saja. Ia hanya mencoba untuk terlihat tegar di hadapan orang lain, terutama papanya. Dia menyimpan kepedihannya sendiri di balik kekuatan yang di paksa.

Air mata Namira hampir saja tumpah. Dia menengadahkan kepalanya sebentar untuk menahan air mata itu. Dia tidak mau kalau sampai kerapuhannya terlihat.

Rafka melihat gelagat aneh yang di lakukan Namira. Dia tau kalau perempuan itu berusaha menutupi luka di hatinya dan tidak mau orang lain tahu. jujur, dia merasa iba melihat pemandangan itu.

Setelah mengucapkan kalimat perpisahan, Alvan berjalan dengan lemas ke arah pintu. Dia keluar dari ruangan itu dengan membawa kekecewaan yang mendalam di hati. Niatnya untuk meraih Namira kembali, tampaknya sangat mustahil untuk di wujudkan untuk sekarang ini, seakan ada tembok besar yang menghalangi cinta mereka untuk bersatu.

Namira memandang kepergian mantan tunangannya itu dengan tatapan nanar. Dia memang sangat membenci Alvan karena pengkhianatan yang telah di lakukannya. Tapi di relung hatinya yang terdalam, masih ada cinta untuk laki-laki yang sudah bertahun-tahun berada di sisinya itu.

Jangan pernah muncul di hadapan ku lagi, karena aku takut hatiku akan goyah jika melihatmu untuk kesekian kali.

Kenapa harus ada noda di dalam kesucian cinta kita?! bahkan tanganmu sendiri yang menggoreskan noda itu.

kalau saja tak ada pengkhianatan, mungkin kita masih berbahagia menyambut pesta pernikahan kita yang akan terlaksana sebentar lagi.

Tapi kini, semua itu hanya lah angan-angan saja. semua mimpi indah kita sudah hancur tak bersisa tertiup badai angin yang menggelora.

Tuhan,aku mohon hilangkan rasa cintaku untuknya. karena cinta ini hanya akan menyiksa batinku saja.

Namira berusaha untuk menguatkan hatinya, menerima semua kenyataan yang ada. Bahwa Alvan hanya masa lalunya. Masa lalu yang menorehkan luka yang dalam di hatinya. Masa lalu yang akan berusaha di lupakan seumur hidupnya.

1
Meyva Firsyah
terima kasih kak..
Lutfia Savitri Lutfia
semangat thor sering update yak di tunggu bngt
Karmilawati Lukman
bersyukur Alvan tdk jadi Ama Alena. ternyata Alena bukan wanita yg baik dan tulus. moga Rafka sadar dan menyadarinya
Karmilawati Lukman
Masih perhatian mantan.. suami kok malah tetap di tempat😔😔... emang mantan tiada duanya😁😁
Meyva Firsyah: iya nih kak ..😊
total 1 replies
Meyva Firsyah
maaf. tebakan anda salah
clover
tanpa mereka sadari Alena berdiri mamatung didepan pintu mendengar obrolan mereka 🤣😂 kira2 begitulah guys 😂😂🤣🤣😁
Meyva Firsyah
Namira bingung, harus milih Alvan atau Rafka ya??
Karmilawati Lukman
moga Namira dan Rafka saling membuka hati mrk. saling berkomitmen, pernikahan hanya sekali seumur hidup. cobalah saling mencintai pasangan...
Meyva Firsyah: terima kasih sarannya kak..
total 1 replies
Sneha♥️
mampir kak *tentara dan dokter*
Meyva Firsyah: oke kak..
total 1 replies
Angeldust
Next semangat, kakk! ceritanya menarik 🥰
Meyva Firsyah: terima kasih kakak...
total 1 replies
Karmilawati Lukman
Alena gak tau dia siapa Alvian. Alvian hanya manfaatkan dirimu utk mendekati kakak iparmu alena
Winda Alvaro
hadir kk
Meyva Firsyah: terima kasih kak..
total 1 replies
Mr.F
sangat bagus dan menyentuh
Mr.F
really very good story, I'm waiting for the continuation
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!