"Metta,, apa semua berkas yang di butuh kan untuk meeting siang ini sudah siap" tanya nya pada sekretaris yang bernama metta
"Sudah bos, semua berkas nya sudah lengkap, kita hanya perlu menunggu utusan dari pihak Klien nya saja" ucap metta sang sekretaris
"Bagus, kalau begitu antar kan surat nya ke ruangan ku, biar aku periksa kembali"
Hanna Purwati yang kerap di panggil Hanna atau bos Hanna oleh orang ² terdekat nya sekaligus bawahan nya,,, seorang wanita Yang tangguh dan mandiri, di usia yang sudah menginjak ke 27 tahun, seorang Hanna mampu meraih sebuah kesuksesan yang orang lain belum tentu bisa mendapat kan nya, bagai mana tidak,,,,
Dengan segala kegigihan dan semangat nya untuk bangkit akhirnya membuah kan hasil, ia yang dulu selalu di kucil kan dan di rendah kan bahkan di tinggal kan oleh kekasih nya sendiri hanya karna ia seorang gadis miskin sebatang kara......
****
Selanjutnya.....
Sebelum lanjut jangan lupa follow author dulu ya, agar author lebih semangat lagi🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
( ini beneran apa mimpi ya, baru kali ini ada cowok ganteng datang kerumah dan ngakku pacar nya non Hanna, masa iya sih, apa jangan² cowok ini mau nipu lagi, padahal sebenarnya dia itu mau rampok,,, Hiiii ngeri ) Gumam Bi Ita dalam hati
"Permisi Bu, apa saya bisa bertemu dengan Hanna" tanya Rey mengagetkan bi Ita yang sedang melamun
"Eh iya iya tuan, tuan duduk di sini dulu, biar saya panggil kan non Hanna" ujar bi Ita mempersilahkan Presdir Lee duduk di kursi yang ada di teras rumah
Sementara itu, Hanna masih dalam keadaan bergulung dengan selimut, Entah apa yang merasuki nya hari ini, sampai sedetikpun ia tak mau lepas dari selimut dan bantal guling nya,,,
Tok tok tok,,,,
Sesaat tak ada jawaban saat bi Ita mengetuk pintu kamar Hanna
"Non Hanna, permisi, diluar ada laki² yang bertamu kata nya dia pacar non Hanna" teriak bi Ita dari luar kamar
"Hmmm,, suruh masu aja bi, aku malas keluar" sahut Hanna yang berteriak dari dalam kamar tanpa ia sadar dengan apa yang bi ita sampai kan
Bi Ita yang mendengar perintah Majikannya itu pun segera keluar dan mengijinkan Rey masuk dan mengantarkan nya hingga depan pintu kamar Hanna
" Bi, kenapa Hanna masih di kamar, apa dia sakit,,,??? tanya Rey pada bi Ita
"Gak sakit kok tuan, tadi kata bi Minah, non Hanna lagi capek aja, ya sudah kalo gitu tuan masuk aja, saya mau kebelakang lagi" ujar bi ita
Setelah bi Ita berlalu dari hadapan Rey, Rey pun masuk ke kamar Hanna dan seketika bibir Rey tersenyum melihat tingkah laku Hanna yang bergulung di dalam selimut tersebut
Perlahan ia mendekati ranjang Hanna dan mulai membangun kan nya...
"Sayang aku datang" ucap Rey
"Hhmmm,,,, sahut Hanna
"Sayang, ini mas Rey, ayo bangun ini sudah jam makan siang loh" ujar Rey lagi
"Hhmmm,,,, sahut Hanna lagi namun masih tak bergerak sedikit pun dari tempat nya
Rasa nya Rey sangat ingin tertawa nyaring melihat tingkah laku kekasih nya itu, baru kali ini iya melihat seorang wanita tidur hingga siang hari, biasa nya itu hanya berlaku pada pria saja namun kali ini benar² berbeda...
"Sayang, ayo bangun,, ku hitung sampai tiga, jika kau belum bangun maka aku akan mencium mu" ujar Rey dengan senyum jahil nya
"Iya iya iya,,, ini aku bangun, tapi jangan cium aku" ujar Hanna yang duduk namun masih belum sadar sepenuhnya
Saat mendengar kata cium, Hanna langsung spontan bangun dari tidur nya, padahal Rey sama sekali belum memulai Hitungan nya, Rasa nya Rey benar² ingin tertawa terbahak-bahak atas tingkah laku kekasih nya itu, namun ia sadar takut nya akan membuat Hanna marah pada nya, biar bagai mana pun Mereka baru jadian kemarin
Saat Hanna benar² sudah mengumpulkan kesadaran nya, tiba² ia di kaget kan lagi dengan kehadiran Rey di hadapan nya, rupanya ia benar² tak menyadari kalau yang membangun kan nya sedari tadi adalah Rey
"Mas Rey, kok pagi² udah disini,,,??? tanya Hanna
"Sayang, ini sudah jam makan siang, bukan pagi lagi, aku sudah membangun kan mu dari tadi loh disini" jelas Rey yang gemas dengan ekspresi wajah Hanna yang baru bangun tidur
.
.
.
BERSAMBUNG