Aku[Bukan] Pelakor

"ini mas susu jahe nya"ayana menyodorkan nampan yang berisi susu jahe dan juga piring berisi roti yang dia isi dengan telur mata sapi dan juga sayuran sebagai pelengkapnya pada bima yang terbaring lemah diatas ranjang kamar miliknya yang kini ditempati oleh ayana

"sini aku bantu bangun'maaf ya"ayana dengan sigap membantu bima yang terlihat kesusahan untuk duduk

"kenapa minta maaf?"tanya bima begitu bisa duduk dengan menyendekan dirinya disandaran ranjang nya yang luas dan lebar dengan dibantu oleh ayana karena tubuh nya terlalu lemas

"ya karena menyentuh kamu"jawab ayana sembari duduk dipinggir ranjang lalu kembali ngambil nampan yang sebelum nya dia simpan diatas nakas untuk membantu bima bangun untuk duduk

"kenapa harus minta maaf?kamu juga istriku tentu kamu juga berhak menyentuh tubuhku kapan pun kamu mau"

"dih mau nya kamu itu mah,enak dikamu nggak enak di aku dong"ucap ayana berdelik

"loh kok cuma enak di aku?kamu juga akan ikut menikmatinya jadi ga cuma enak diaku dong kalau gitu"bela bima yang merasa takn terima dengan ucapan ayana

"ya tentu enak dikamu atuh,secara kamu sudah dapat pasangan yang kamu cintai dan juga mencintai kamu,sedangkan aku mana ada pria yang bersedia menerima aku dalam kondisi aku sudah tidak______"ayana menjeda ucapan nya saat merasakan kembali nyeri dihati nya

"sudah lebih baik kamu minum susunya habis itu makan rotinya juga terus minum obat ini,ini akan membantu kamu supaya jauh lebih baik"ayana pun bergegas meninggalkan bima sendirian disana

bahkan ayana tidak menghiraukan bima yang terus memanggil nama nya.Ayana terus berjalan menapaki anak tangga untuk turun kebawah menghindari berinteraksi lebih dengan bima

dengan begitu mungkin akan mudah bagi nya melupakan kembali sosok pria tampan yang begitu dia cintai namun begitu menyakiti.

***

bima mengerjapkan mata nya setelah tertidur lelap setelah minum obat yang diberikan oleh ayana padanya tadi

bima terlonjak kaget saatv melihat jam di dinding kamarnya telah menunjukan pukul 20.00 berarti bima sudah tertidur selama 4 jam karena pas dia datang tadi masih jam 4 sore

bima memang sudah terbiasa datang sore selain karena pekerjaan nya bima juga sengaja datang disaat menjelang acara tahlilan dimulai untuk menghindari amarah alena yang kerap kali marah dan cemburu karena dirumah ini kini ada ayana

dan naas nya lagi alena dilarang keras untuk datang kesana dan sampai saat ini baik alena maupun bima belum mengetahui alasan dibalik rasa benci orang tua nya terhadap alena

pasalnya awal awal mereka menikah hubungan nya biasa saja walaupun sang mamah tidak menyetujui hubungan kedua nya namun disaat sang anak membawa alena kerumah dengan status istri sang mamah pun tak mempermasalkan nya

hingga tepatnya 2 minggu yang lalu sikap keduanya berubah drastis,bahkan sangat tidak sudi untuk melihat sang menantu datang kerumah utama keluarga Hernawan.

bima pun segera keluar kamar dan tak melihat siapa pun dilantai bawah rumah nya

bima pun melanjutkan langkah nya menuju ke arah dapur untuk mengecek masih adakah orang yang berada disana dan benar saja

disana tyerlihat bi asih dan bi wati sedang sibuk membersihkan perabot yung kotor bekas dipakai acara tahlilan yang baru saja selesai

"bi orang orang pada kemana kok sepi?"tanya bima pada bi asih saat sudah berada didapur

"eh den bima sudah bangun?ada den,ibu dikamar dan den andri sama non ayana ada dihalaman belakang"jawab bi asih yang menghentikan kegiatan nya saat majikan muda nya itu bertanya padanya

"kok tidak membangunkan aku bi?aku kan juga mau ikut doakan papah"protesnya karena begitu terbangun acara tahlilan untuk sang papah telah usai

"kata non yana tidak usah kasihan den bima nya lagi demam,makanya ibu tidak jadi bangunkan den bima"

"ya sudah besok besok tolong bangunkan saya ya bi,saya juga kan mau mendoakan papah"

"lah kok ke bibi den?ke non yana dong kan non yana satu kamar dengan den bima"

*

*

🌸🌸🌸🌸🌸