Menikah Dulu Baru Jatuh Cinta

"Lalu aku harus memanggilmu apa?" tanya Kiara malas.

"Kamu harus panggil aku..."

"Panggil aku sayang? Aku ini kan calon suamimu," celetuk Kevin dengan yakin, membuat Kiara seketika ingin muntah.

"Tidak mau!" tolak Kiara dengan cepat, lagian baru beberapa hari kenal, nikah saja sudah seperti ke tangkap hansip tiba-tiba nikah Minggu depan, ini sudah nyuruh panggil sayang-sayangan.

"Sudahlah, bukannya laki-laki stress itu lebih bagus, kan kamu stress ngajakin anak orang nikah tiba-tiba," lanjut Kiara sambil manyun.

"Hey gadis manis, laki-laki yang mengajak nikah itu bagus, daripada pacaran lama-lama, iya kalau jadi kalau tidak jadi pasti malu doang," sahut Kevin dengan tutur kata yang sok bijak, tapi memang benar sih yang di katakan oleh Kevin.

"Tapi aku mau menikah dengan laki-laki yang mencintaiku, bukan seperti ini yang aku mau," tutur Kiara dengan perasaan yang saat ini sulit sekali di artikan, entah dia harus bahagia atau tidak akan pernikahannya yang akan segera berlangsung dan hanya menghitung hari.

Kevin hanya tersenyum kecil, lalu tanpa permisi kedua tangannya di tempelkan di kedua pipi Kiara, karena merasa gemas.

"Menikah tidak harus dengan orang yang di cintai atau yang mencintai kita, lagian apa salahnya jika kita menikah dulu baru jatuh cinta?" kata Kevin seraya tersenyum manis di sudut bibirnya.

"Bukankah itu lebih bagus," ujarnya sambil mengedipkan satu matanya dengan genit, membuat Kiara menatapnya dengan tatapan berapi-api.

"Pulang sana! Jangan pegang-pegang pipiku!" usir Kiara, seraya menyingkirkan tangan Kevin dari kedua tangannya dengan kasar.

Kevin tidak marah, ia malah senyam-senyum, dan sebelum pulang ia mengusap pucuk rambut Kiara dengan mesra.

"Masuklah sudah malam, anginnya juga cukup dingin, nanti kamu sakit," dengan penuh perhatian Kevin menyuruh Kiara masuk.

Kiara melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumahnya. "Lagian siapa juga yang bilang ini masih siang?" gumamnya sambil berjalan.

Setelah Kiara sudah masuk ke dalam rumahnya, Kevin masuk ke dalam mobilnya lalu menyalakan mesin mobilnya dan langsung menuju pulang ke rumahnya.

"Ehem.."

Kiara menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara deheman yang khas itu, siapa lagi kalau bukan suaranya ibunya.

"Ibu belum tidur?" tanya Kiara, ia menatap Merry dengan tatapan hati-hati.

"Duduklah!" dengan tatapan ketus Merry menyuruh Kiara duduk, Kiara pun duduk.

"Ada apa ini?" batinnya dalam hatinya.

Sorot mata Merry cukup tajam, dan itu membuat Kiara takut, bahkan tubuhnya merasa gemetaran, ingin membalas tatapan mata sang ibu saja Kiara tidak punya keberanian sama sekali.

"Kiara, sebentar lagi kan kamu akan menikah dengan orang kaya. Ingat mas kawin yang suamimu berikan nanti, kamu harus berikan pada ibu!" ujar Merry dengan mata yang melotot tajam pada Kiara.

"Ibu, tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian!" belum sempat Kiara menyelesaikan kata-katanya, sudah di sentak oleh Merry dan itu membuat Kiara kaget dan sangat takut.

Sebagai seorang anak kandung, Kiara saja tidak pernah bahagia, sekejam inikah ibuku? Kiara hanya bisa menangis dalam batinnya.

"Ibu, urusan mas kawin kan itu urusan calon suami Kiara, Kiara juga tidak tahu akan dapat mas kawin berapa?" dengan hati-hati Kiara mencoba memberikan penjelasan pada sang ibu.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, apapun mas kawin yang calon suamimu berikan nanti, kamu harus berikan pada ibu!" tandas Merry yang tidak mau tahu akan penjelasan Kiara.

"Ingat! Jika kamu sampai menolak, jangan harap ibu akan datang ke acara pernikahan kamu nanti!" dengan lantang Merry memberikan peringatan pada Kiara.

Lagi-lagi Kiara hanya bisa menangisi takdirnya dalam hatinya, pernikahan saja belum terlaksana tapi ibunya sudah memberikan ancaman yang tentunya membuat Kiara ingin menangis dengan suara yang sangat kencang.

"Iya bu, nanti akan aku berikan semua mas kawin yang diberikan oleh Kevin pada ibu," ujar Kiara, sambil menahan tangisnya ia mencoba untuk kuat.

Merry tersenyum bahagia, Merry yakin kalau Kevin itu pasti akan memberikan mas kawin yang besar untuk Kiara, sungguh tidak sabar rasanya pernikahan Kiara dan Kevin segera berlangsung.

Bersambung

Terimakasih para pembaca setia