ini adalah karya ke dua ku , aku harap akan ada pembaca yang menyukainya. aku bukan penulis hanya saja aku suka membaca.
jika ada kesalahan dalam cara menulis ku, dengan senang hati aku menerima kritikan dan saran dari para pembaca, dan aku ucapkan terima kasih buat uang berminta membaca karya ku ini,
kehidupan rumah tangga Naya dan Josep sangat lah harmonis, hingga suatu kejadian membuat mereka harus terpisah ,walau saat itu Naya tengah mengandung buah cinta mereka yang pertama .
Josep yang teramat mencintai Naya selaku berusaha untuk kembali rujuk dengan Naya , tapi Naya kokoh tak ingin kembali pada Josep
hingga suatu hari Josep mendengar Naya tengah dekat dengan mantan kekasihnya yang bernama Aldo , Josep tidak terima dan meminta bantuan orang tuanya untuk membujuk Naya
lalu apa kah Naya akan kembali pada Josep , atau melanjutkan kisahnya dengan Aldo, ...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfirzik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lima belas
"Bang please...?" Naya menatap sendu pada Abang nya itu, seolah memohon agar tak menilai buruk lelaki yang kini sedang mengisi kekosongan hatinya itu.
" Sudah lah , Nay, sebaiknya kau istirahat ." titah mamah pada Naya.
" kalian juga , " mamah pun berlalu meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya
" Bagaimana menurut mu bang," tanya Aswin pada Arif , Arif menaikkan alisnya seolah tak mengerti arah pembicaraan Aswin
" kau tau betul maksudku bang, " Lanjut Aswin
"Entahlah win, sebaiknya kau juga istirahat" Arif meninggalkan Aswin kemudian dia masuk ke kamarnya.
***
Naya bangun saat azan subuh berkumandang , ia bangkit membersihkan diri kemudian melaksanakan kewajiban menghadap sang pencipta.
selesai dengan rutinitas nya, Naya turun ke lantai bawah membantu mbok Minah menyiapkan sarapan untuk seluruh penghuni rumah.
sarapan nasi goreng sosis andalan Naya dan juga favorit anak nan keponakannya telah tersusun rapi di meja makan , satu persatu penghuni rumah mulai hadir di meja makan. Naya pun segera ke kamarnya untuk membangunkan putra kesayangannya. selesai memandikan Fahri mereka kini berkumpul dimeja makan , untuk sarapan bersama.
"Loh bang Arif nggak kerja ?" tanya Naya pada Abang nya itu.
" nggak nay, Abang sedang cuti." jawab Arif sambil mengunyah sarapan nya.
" oh ya nay, kau jangan pulang dulu yah, ada yang mau Abang bicarakan dengan mu." lanjut Arif ,Naya menaikkan alisnya penasaran dengan apa yang akan di bicarakan Abang sulung nya itu.
" gak bisa nanti siang aja bang, soalnya Bima belum masuk, jadi aku agak keteteran di restoran ," pinta Naya.
" Eum, "Arif melirik mama, dan Aswin bergantian kemudian mama mengangguk tanda setuju.
" baiklah Abang tunggu di rumah jam makan siang" lanjut Arif
" bang jangan jam makan siang dong, ka. restoran lagi ramai ramainya jam segitu , jam 3 Naya pulang " pinta Naya kemudian
"ya sudah baiklah." Arif mengalah.
"Risma kau sudah siap,"
" sudah Pi, "Risma pun menyalami punggung tangan mamah mertuanya dan berangkat ke rumah sakit tempat nya bekerja.
" Bang Queen biar sama aku dan Naya , aku ingin ke restoran Naya. " kata Aswin kemudian.
" baiklah , Abang titip Queen yah. " Arif pun melajukan mobil nya mengantar kab istrinya ke rumah sakit swasta yang tak begitu jauh dari daerah tempat tinggal nya.
" Mah, Naya berangkat yah, " Naya pun mencium punggung tangan mamanya di ikuti Aswin dan Fahri
" Ai.. belangkat dulu yah Oma." pamit bocah cadel itu.
Sesampainya di restoran Naya langsung menuju dapur sedangkan Ai ikut dengan Aswin mengantarkan Queen ke sekolahannya.
"papah.. Ai mau beli itu..." Pinta Ai pada Aswin saat melihat penjual balon karakter di pinggir jalan saat kembali dari mengantar Queen ke sekolahnya
"Siap bos, " Aswin menghentikan mobilnya memesan satu balon karakter pada mamang penjual balon
" Ai mau yang mana.?" tanya Aswin
" Ai mau Tayo papah..., " Saat bocah itu sibuk memilih balon yang di suka Aswin tiba tiba fokus Aswin teralihkan dengan seseorang yang sedang mengendari motor metik di seberang jalan.
"Eva...?" gumam Aswin
"pak, jadi mau yang mana " pertanyaan dari tukang balon kembali mengalihkan perhatian Aswin
" ah.. i.. iya mang, " jawab Aswin terbata
" papah.. Ai.. mau yang Tayo." rengek Fahri kemudian
" oh.. siap bos ku, " Aswin meminta dua balon karakter pada mamang penjual balon dan kemudian melajukan kembali mobilnya ke restoran Naya.
***
" Nay, apa bidadari Abang sudah datang " tanya Aswin pada adik bungsunya itu. Naya menautkan alisnya heran
Sementara itu Aswin melirik ke seluruh penjuru dapur namun tak melihat orang yang ia cari.
" Mbak Eva lagi ruangan nya bang, gak ada di sini" jawab Naya setelah mengerti arah pembicaraan Abang nya itu.
" benar kah. , ayo jagoan..., kita godain calon mamah Ai." Aswin mengajak keponakan nya itu ke bagian headwaiter
***
Sementara itu Naya sangat sibuk mengantikan tugas Bima sebagain koki andalan di restorannya , Naya tak percaya pada orang lain karena dari awal ia membuka restoran ini hanya Bima dan dialah yang membuat menu menu andalan di restorannya sedangkan koki lain hanya mengurus menu menu sederhana lainnya.
waktu terus bergulir, semakin siang restoran semakin ramai sehingga Naya tak punya kesempatan walau hanya untuk memberi makan jagoan kecilnya. Untung ada Aswin yang selalu mengawasi keponakannya itu.
"Nay, kelihatannya Fahri mengantuk Abang bawa Fahri pulang yah, sekalian Abang mau jemput Queen" kata Aswin pada Naya.
" iya bang, " jawab Naya di sela sela kesibukannya.
" sebaiknya kau tambah koki baru, jangan sampai gara gara pekerjaanmu kau mengabaikan Fahri." nasehat Aswin kemudian
" iya bang, mbak Eva sudah membuat iklannya kok, tapi belum ada yang cocok untuk menu restoran ku." jawab Naya.
" ya sudah Abang pulang dulu , jangan lupa kau pulang jam tiga, kau sudah janji pada mama dan bang Arif, satu lagi.. jangan kau paksa bidadari ku bekerja nanti dia sakit " kalimat terakhir Aswin membuat Naya membulatkan matanya.
" hati hati di jalan bang, " teriak Naya kemudian
Naya tau kalau Abang ke duanya itu memang menyukai Eva dari pertama kali bertemu , tapi Eva terlihat menutup diri untuk urusan lelaki. Yang Naya tau Eva pekerja keras dan sangat di siplin pada bawahannya. untuk urusan cowok Naya tak pernah melihat Eva dekat dengan cowok manapun selama hampir dua tahun Eva bekerja di restoran Naya.
Seperti janji Naya pada Abang nya tepat jam 3 sore Naya sudah sampai di kediaman Abang nya itu.
di parkirnya mobil kesayangannya di depan rumah dan ia pun memasuki rumah dengan tanda tanya
"mobil siapa itu..?" gumam Naya saya melihat sebuah mobil sedan mewah di depan rumah Abang nya. Naya melangkahkan kakinya ke dalam rumah dengan perasaan berkecamuk entah kenapa tiba tiba saja perasaan tak enak di hatinya. dan benar saja saat kaki Naya menginjak ruang keluarga.
Deg...., jantung Naya seakan berhenti berdetak wajah nya tiba tiba memucat, kakinya tak bisa di gerakkan saat melihat tamu yang sedang bicara dengan mamah Naya .
" Naya..?" gumam mama saat menyadari putrinya itu telah berada di ruangan yang sama.
"ke.... kenapa mereka di sini mah " jawab Naya seakan menolak kehadiran mantan mertua dan mantan suaminya itu.
"Nay,... "Josep bangun dan berdiri mematung melihat mantan istrinya itu yang menatapnya penuh kebencian
"Siapa yang mengundang mu kesini " mata Naya mulai memerah tiba tiba saja bulir bulir bening mengalir di pipi tirus Naya .
" Nay, tenang lah dulu nak.?" pinta mamah Naya
Aswin yang cepat menyadari keadaan Naya langsung membawa adik kesayangannya itu ke pangkuannya. ia meminta Naya duduk dan mendengar penjelasan mama dulu.
***
sumpah... aku berusaha banget pengen nulis kayak author author hebat yang novel ya sering aku baca,
huf... ternyata aku memang tak berbakat.
tapi akan aku usahakan buat menamatkan novel ini.
sebagai kenang kenangan bahwa aku pernah menulis..
kkkkkkkk
mohon bantuan like komen dan vote nya yah readers.. agar aku lebih bersemangat lagi***..