NovelToon NovelToon
Legenda Petarung (2)

Legenda Petarung (2)

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Contest / Kultivasi / Dan budidaya abadi / Keluarga / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib
Popularitas:13.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sayap perak

Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.

Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.

Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?

Cover by Google

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 13 : Memasuki Hutan Andalas

Setelah semua siap, para pangeran serta pasukan di bawah komando mereka bergerak rapi membantuk dua baris memanjang.

Shao Mingrui berada di baris paling belakang, memang itu yang dia inginkan. Bersama dengan Zhou Fan serta Kasim Di, memimpin satu pleton pasukan.

Untuk pergi ke Kota Xue, dari Ibukota setidaknya membutuhkan waktu beberapa hari. Dengan menunggang kuda mereka bergerak lambat.

"Suku Barbar tidak ada yang lemah, banyak sekali petarung handal dalam suku mereka. Tugas utama bukan untuk mengalahkan mereka, melainkan melindungi kota." Shao Mingrui berkata dengan suara pelan.

Zhou Fan serta Kasim Di sudah mengetahui. Meski Kekaisaran Shao ingin juga belum tentu dapat menumpas Suku Barbar.

"Pangeran, aku khawatir mereka bukan sekedar mempertahankan diri, mengingat kabar mereka menyerang sudah beberapa waktu ke belakang. Seolah mengincar sesuatu dari Kota Xue."

Kasim Di mengatakan dengan wajah ragu, dia tidak tahu apakah prasangka ini masuk akal, tapi dia merasa hal itu memang benar.

Zhou Fan memikirkan perkataan Kasim Di, jika benar seperti yang dikatakan Kasim Di. Meski telah berhasil mengusir Suku Barbar, mereka akan kembali menyerang di waktu kemudian dan bukan tidak mungkin dengan skala yang lebih besar.

Saat itu terjadi, maka Kota Xue tidak akan dapat dipertahankan. Tentu ini sebuah tanda bahaya, harus segera diselesaikan.

Setelah melakukan perjalanan panjang selama beberapa hari tanpa beristirahat, mereka sampai di Kota Xue dengan kondisi segar.

Bagaimana mereka lelah jika dalam perjalanan mereka hanya duduk di atas kuda, selain itu gerak laju kuda juga tidak terlalu kencang, jadi tidak banyak goncangan yang dapat dirasakan.

Mereka semua berkumpul di kediaman tuan kota, bersama dengan penduduk sekitar mereka melakukan beberapa persiapan.

"Adik keempat, kau bersama dengan pasukanmu akan pergi ke wilayah Desa Cu Nan, adik kelima dan juga adik keenam akan bergabung menuju ke Desa Wan ...."

" ... Adik ke delapan, kau akan pergi ke wilayah Desa Bian."

"Kakak pertama, kau bukan pemimpin di sini. Sebaiknya kau urus saja pasukanmu sendiri." Shao Ziyu mendengus sambil memalingkan wajahnya.

Pangeran pertama mengerutkan kening, dia menatap adik kedelapannya dengan tatapan geram. "Apa maksudmu, adik kedelapan?"

"Aku mengatakan dengan sangat jelas. Kakak pertama, kau memang yang tertua diantara kami, tapi kau tidak berhak memimpin kami." Shao Ziyu berdiri dan pergi dari ruangan.

Mengikuti kepergian Shao Ziyu, beberapa pangeran ikut keluar menyisakan pangeran pertama, Shao Mingrui dan juga tuan kota.

"Tidak semua hal baik akan dipandang baik, lebih baik diam. Biarkan menuai apa yang mereka tanam." Shao Mingrui pergi setelah mengatakannya, membuat pangeran pertama termenung.

"Pangeran, apa yang harus kita lakukan?" Tuan Kota Xue turun dari kursi dan membungkuk di hadapan pangeran pertama.

Pangeran pertama tersenyum penuh arti. "Karena mereka tidak bisa dikendalikan, maka habisi saja."

Tuan Kota Xue tersenyum. "Memang pangeran pertama, sangat tegas dalam bertindak."

Pangeran pertama berdiri dan pergi, sambil berjalan dia berkata. "Jika ada yang mencari tahu penyebab kematian, katakan saja 'orang barbar'."

Setelah itu pangeran pertama keluar ruangan, kembali ke tempat pasukannya.

Mereka tidak akan pernah menyangka jika di sana masih ada seorang pemuda yang berdiri sambil mengenakan jubah.

Pangeran pertama ini bahkan jauh lebih kejam dibandingkan dengan pangeran ke delapan. Siapa yang mengira jika wajah tenang tak berdosa itu akan menyimpan sebuah niat tercela.

"Meski aku tak peduli dengan hidup para pangeran, pangeran ke-tiga telah membantuku. Aku bukan seorang yang tidak tahu balas budi, anggap saja kabar ini adalah bayaran atas semua yang telah dia berikan."

Zhou Fan melesat pergi, keberadaannya bahkan tidak bisa terdeteksi oleh orang orang yang berada di sana, dia kembali ke tempat pangeran ketiga.

Sampai di sana, dia melihat pangeran ketiga tengah bersiap untuk menangani Suku Barbar, karena menurut kabar Suku Barbar menyerang saat hari menjelang malam. Dan ini adalah waktunya.

"Pangeran, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."

Shao Mingrui menengadahkan kepala, menatap Zhou Fan dengan pandangan aneh. Namun ketika melihat wajah ekspresi yang begitu serius, Shao Mingrui tak berani menganggap enteng masalah ini.

Tanpa banyak bicara dia menarik tangan Zhou Fan ke tempat yang tidak banyak orang. "Sekarang kau bisa bicara."

"Anda harus hati hati terhadap pangeran pertama, dia berniat membunuh pangeran lainnya karena tidak mau menuruti perkataannya." Zhou Fan berkata tanpa jeda, mengatakan dengan cepat.

"Itu tidak mungkin, kakak pertama adalah orang yang peduli terhadap saudara. Sifatnya yang aku ketahui juga sangat bertentangan terhadap apa yang kau katakan." Shao Mingrui membalikkan badan.

Di antara semua pangeran, pangeran pertama merupakan seorang yang dia kagumi, entah itu dengan sifat atau juga ketenangannya.

Ada yang mengatakan bahwa pangeran pertama hendak membunuh pangeran lainnya, dia sulit untuk percaya.

Namun jawaban Shao Mingrui membuat Zhou Fan tertawa. "Pangeran, kau sama sekali tidak mengenal pangeran pertama. Dia adalah rubah yang sesungguhnya."

"Aku tak akan memaksa, lagi pula tidak ada untung yang aku dapatkan dengan mengatakan hal bohong. Aku mengatakan kepadamu hanya karena aku merasa kau tidak layak mati di tangan orang sepertinya." Zhou Fan menghela nafas panjang.

"Namun terserah kau saja."

Zhou Fan melesat pergi meninggalkan pangeran ketiga yang masih termenung dengan ucapan Zhou Fan. Dia masih sulit untuk percaya.

Heh...

Zhou Fan melirik ke belakang, dia melesat tanpa ragu memasuki Hutan Andalas.

Sebelum pertemuan, pemuda itu yang secara diam diam menyelinap tak sengaja berpapasan dengan beberapa orang penduduk kota.

Dia samar samar mendengar tentang orang Kekaisaran Xi yang tersisa, dan itu menarik perhatiannya.

Saat bertanya, mereka mengatakan jika di kedalaman Hutan Andalas terdapat perkemahan, itu bukan milik orang Suku Barbar, melainkan orang Kekaisaran Xi yang masih bertahan.

Zhou Fan mencurigai gurunya merupakan bagian dari Kekaisaran Xi, jadi dia berpikir sang guru mungkin berada di kedalaman Hutan Andalas. Dan untuk menemukannya, dia harus mencari ke dalam.

Zhou Fan tentu tidak serta merta masuk begitu saja, dia telah mengantongi peta dari salah satu penduduk yang secara tidak sengaja masuk ke dalam hutan andalas dan menemukan perkemahan orang Kekaisaran Xi.

***

"Hutan ini benar benar lebat, dibandingkan dengan hutan mati, ini jelas lebih terkesan angker." Zhou Fan terus melaju, dia bergerak cepat membelah kedalaman hutan.

Meski hanya masuk beberapa kilo meter, dia merasakan banyak sekali yang mengawasinya, entah itu beast atau manusia, dia sungguh tidak tahu.

Zhou Fan mengangkat tangan, melebarkan gulungan sehingga terlihat petunjuk di atasnya. Perlahan matanya bergerak, menelusuri peta di tangannya.

"Aku rasa tidak akan jauh lagi dan aku akan menemukan perkemahan itu." Zhou Fan melipat peta, kemudian menyimpannya di balik pakaian.

Pemuda itu lantas meneruskan pencarian, dia bergerak walau pandangan hanya bisa melihat beberapa langkah ke depan.

Hem...

"Halang rintang di depan, akan aku terjang."

1
Alipjs Joko
Luar biasa
Yaswirno Mr
sedikit sombong
Yaswirno Mr
oke 👍
Yaswirno Mr
oye
Yaswirno Mr
👍💪
Yaswirno Mr
👍💪🤠
Yaswirno Mr
👍 hebat
Zuchri Jalil
Luar biasa
Yaswirno Mr
👍💪
Yaswirno Mr
Luar biasa
will
aassssiiiik novel baru....mpe tamat ya thor.. 👍👍👍😁
Novan Agung S
Luar biasa
Mawardi Faiz
Biasa
Mawardi Faiz
Buruk
main saja
Luar biasa
Andbie
welcome back thor
echa purin
👍🏻👍🏻👍🏻
BANG JUPECK
gampar aja tuh mulut gacor
Capricorn 🦄
ok
BANG JUPECK
HANCURKANNNN
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!