Mentari Shaqueena Lashira
Mentari gadis lulusan SMA yang harus berurusan dengan seorang Billionaire yang tengah mencari istri. Berbagai kelakuan nakalnya membuat Rafandra pusing tujuh keliling menghadapinya.
Rafandra Maxwell Romanov
Billionaire kaya raya yang didesak orang tuanya untuk segera menikah dan memberikan pewaris pada orang tuanya.
Akankah mereka berakhir bahagia atau malah sebaliknya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu andita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Epson 13 - Gairah
Skip aja ya soalnya puasa ini 🤗🤗
🔞 di bawah umur jangan baca 🔞🔞
Hayo siapa Monica itu ehem dan sabar saja ya next eps mungkin Monica hadir dan menjadi kerikil hubungan Rafa dan Tari setelah si Sandra.
Di Apartemen milik Davin
Di dalam kamar Reina dan Davin tengah berciuman.Beberapa menit kemudian Davin menyudahinya. Reina tersenyum simpul menatap cincin dalam jari manisnya setelah itu kembali menatap Davin.
Tak tinggal diam tangan Davin mengelus pinggul Reina dan naik ke atas mengusap punggungnya dan ctak melepaskan kaitan bra Reina lalu melemparnya.Setelah itu dia langsung mulai memberikan sentuhannya.
"Engh. " Reina menekan kepala Davin agar memperdalam kecupannya.
Setelah puas bermain dengan kenyalan Reina, Davin menjauhkan wajahnya dari sana dan menatap lekat Reina.
"Bolehkah aku meminta hakku lagi Reina! pinta Davin.
"Tapi aku takut kamu akan pergi meninggalkan aku setelah kamu berhasil memilikiku Vin untuk kedua kalinya. " ucap Reina dengan ragu ragu.
"Aku serius denganmu dan aku berjanji segera menikahimu Reina. " rayu Davin dengan raut muka serius.
Reinapun mengangguk membuat Davin senang
dan melepaskan pakaian mereka hingga polos. Setelah itu mereka melakukannya di dalam kamar.Suara desahan, dan erangan menggema dalam kamar yang untungnya kedap suara.
Beberapa jam kemudian
Senja berganti malam
Reina menarik selimut menutupi tubuh polosnya.Dia tak menyangka bisa menyerahkan tubuhnya lagi pada Davin, kekasihnya. Davin sudah memakai boxernya lagi setelah itu memperhatikan Reina yang turun dari ranjang dan pergi ke balkon sambil memegangi selimut di tubuhnya.
"Apakah Reina menyesal. " gumam Davin dengan nada lirihnya.
Davin segera turun dan bergegas menyusul wanita tercintanya. Grep dia langsung mendekap tubuh sang kekasih dari belakang.
Berulang kali dia menciim kepala Reina dengan lembut lalu mengeratkan pelukannya.
"Maaf jika aku memaksamu melayaniku
honey. " sesal Davin.
Reina membalikkan tubuhnya kemudian mengalungkan tangannya ke leher Davin.Dia membiarkan selimutnya sedikit melorot memperlihatkan buah persik. Davin terlihat berusaha menekan segala gairahnya lagi.
"Em jangan salahkan dirimu okey! Secepatnya kamu harus segera menikahiku honey! " pinta Reina.
"Baiklah kita bicarakan di dalam. " Davin membopong tubuh Reina masuk ke kamar dan membaringkannya di atas ranjang.
Reina mendusel manja di dada bidang Davin dan membiarkan kekasihnya bermain main dengan lekuk tubuhnya.
"Baiklah besok kita pergi ke makam orang tuaku serta ayahmu lalu bertemu Ibumu setelah itu aku akan mempersiapkan pernikahan megah kita. " ujar Davin.
"Iya Vin aku setuju. " Reina meraih tangan Davin dan mengecupnya lembut.
Davin membalasnya dengan mengecup lembut kening dan memagut bibir wanitanya sekilas. Dia mengarahkan tangannya di atas perut rata Reina dan mengusapnya lembut.
"Cepatlah hadir diperut mami kamu sayang. " ucap Davin dengan penuh harapan.
Reina mengulas senyumnya dan membelai wajah calon suaminya itu. Dia menginginkan hal yang sama yaitu calon buah hati mereka berdua.
"Oh ya Vin eh Mas Davin padahal umurmu sudah matang kenapa kamu sejak dulu tidak memiliki teman wanita atau kekasih. " cecar Reina.
"Panggil Davin saja sayang jika kamu masih belum terbiasa dengan panggilan mas
untukku. " ujar Davin.
"Enggak papa ini mau dibiasain lagian kamu lebih tua dariku. " ledek Reina.
"Oh ya lebih tua ya. " seringai terbit disudut bibir Davin.
Reina menelan ludahnya kasar saat melihat Davin kini menyibak selimutnya dan berada di atas tubuhnya setelah melepas boxernya.
Malam itu Davin kembali merayu Reina dengan sentuhannya untuk kedua kalinya sedikit kasar namun sekaligus lembut. Bermacam gaya mereka lakukan hingga pagi menjelang.
Setelah selesai mereka langsung menyudahinya dan menarik selimut lalu terlelap karena kelelahan.
🤗🤗
Cahaya mentari pagi mulai bersinar terang pertanda pagi telah tiba.
Reina selesai mandi dan bergantian sambil terus menggerutu menyisir rambutnya karena merasakan pinggangnya terasa kebas. Dia melirik kearah Davin yang tertawa tanpa dosa padanya membuatnya melotot tajam.
"Bagaimana sayang sangat nikmat bukan betapa kuatnya aku yang disebut tua olehmu. " ucap Davin tersenyum miring.
"Dasar pria mesum. " gerutu Reina lagi.
"Sebaiknya kita pergi ke mansion Rafandra. " ujar Reina mengambil tasnya.
Mereka berdua ke luar dari kamar dan menuruni tangga.Sampai di luar keduanya masuk ke dalam mobil dan melesat jauh.
30 menit berlalu
Reina dan Davin akhirnnya sampai di mansion Rafandra.Keduanya turun dari mobil dan Reina mengetuk pintunya.Cklek pintu dibuka oleh pelayan.
"Mentari apakah ada Bi? " tanya Reina.
"Ada nona silakan masuk ke dalam. " ucap sang pelayan.
Reina mengangguk lalu masuk ke dalam disusul Davin dan pelayan menutup kembali pintunya. Di meja makan Mentari langsung bangkit dan menghampiri sahabatnya.
"Yuk gabung sarapan bareng aku dan Rafa. " ajak Mentari.
"Oke. "
Mereka berjalan bersama sama dan Tari mengerutkan dahi melihat cara jalan Reina yang sedikit aneh saat mereka di meja makan.
"Rei kamu kenapa kok jalan kamu aneh banget kayak habis bermain di ranjang sampai pagi. " ujar Tari dengan vulgarnya.
Kedua pipi Reina langsung menyembulkan rona merah. Uhuk uhuk Rafa tersedak makanan mendengar ucapan calon istrinya.Davin terbahak melihat reaksi terkejut dari Rafa. Taripun mengerti setelah melihat reaksi yang ditunjukkan sahabatnya.
"Lalu bagaimana rasa permennya Rei. " cecarnya.
"Astaga bodoh hentikan pertanyaan vulgarmu itu. " geram Reina dengan nada kesalnya.
Mentari tertawa terpingkal pingkal melihat raut kesal sahabatnya.Rafa memggelengkan kepalanya melihat tingkah jahil Mentari yang kembali kumat.
"Kamu sama Rafa nikah sana biar kamu tahu rasanya. " dengus Reina sambil memakan sarapannya.
"Tunggu saja undangan dari kami Rei dan kamu juga belum nikah dengan Davin dasar Reina bodoh. " balas Tari dengan santai.
Merekapun sarapan bersama diwarnai canda tawa dan lelucon yang diberikan Mentari.Lims belas menit berlalu mereka telah selesai makan.
"Reina bagaimana kalau kita taruhan saat kita nikahnya bareng siapa dulu yang akan hamil maka yang kalah harus membayari tiket honeymoon untuk yang menang. " tawar Mentari.
"Malas aku tahu akal licikmu Tari sayang. " dengus Reina pada sahabatnya.
Memtari berdecak kesal karena rencananya bisa dibaca dengan mudah oleh Reina. Sementara para pria memilih bersantai di ruamg tamu.
"Ayo bereskan meja makan Rei. " ajak Tari.
"Eh Nona tidak usah biar saya saja. " sahut pelayan.
"Baiklah. " Reina dan Mentari menyusul kekasih mereka ke ruang tamu.
Sementara Bibi Anna membereskan meja makan dan membawa piringnya ke dapur. Sampai di sana dia segera berbincang dengan temannya sesama pelayan.
"Ternyata Nona Mentari sangat baik ya Run. " ujar bibi Anna.
"Iya kamu benar Bi tapi kalau masa lalu Tuan Rafa kembali hadir bagaimana yaitu Monica. " sambung Aruna.
"Semoga saja Tuan Rafa tetap memilih nona Mentari. " ujar Bibi Anna.
Aruma mengangguk lalu mereka mengerjakan pekerjaan masing masing.
TBC
sbnrnya asistenya gak salah mendatangkan wanita yg sdh menikah, soalnya pak bos kan nyuruhnya carikan wanita yg baik bkn wanita yg single ato virgin... jadi gak salah kan si Sam sangat asisten mengajukan Anasthasia jdi istri kontrak bosnya, Anasthasia kan emang wanita baik2 yg sdh pny gelar sbgai istri org😁😁😁😁😁😁