NovelToon NovelToon
Wanita Pertama Presdir

Wanita Pertama Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Chicklit / Tamat
Popularitas:52.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ade eka

Keanu Wiratmadja
Presdir muda yang tak pernah tertarik pada seorang wanita selama hidupnya, tiba-tiba hatinya tergerak dan ingin sekali memilikinya. Karena dia wanita pertama baginya.

Keana Winata
Putri semata wayang yang sangat disayangi ayahnya, tapi bukan berarti dia putri yang manja. Dia berbeda, sehingga dapat membuat seseorang tergerak hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

"Cukup kau ikuti perintahku saja. Nanti kita tidak langsung pulang. Ada tempat yang harus aku datangi dulu", ucap Ken singkat sambil memutar kursinya membelakangi Han. Senyum tipis terbit di bibirnya dan tatapannya terlihat lebih tajam.

***

Malam makin larut, suasana kantor makin sepi. Para penghuninya sudah meninggalkan biliknya sejak beberapa jam yang lalu. Lampu-lampu di beberapa lantai pun sudah dimatikan. Yang tersisa hanya lantai paling atas dimana penghuninya masih beraktifitas.

Jam dinding loby gedung itu menunjukkan pukul 11 malam. Terlihat Ken keluar dari lift khusus para petinggi dan Han masih setia mendampinginya. Mereka melangkah keluar loby, di sana sudah ada mobil mewah milik Ken dan sang supir berdiri disampingnya. Si supir membukakan pintu untuk Ken di sisi kursi penumpang. Sedangkan Han masuk menduduki kursi di sebelah kursi pengemudi. Suara mesin mobil pun meninggalkan area gedung yang sunyi.

Di dalam mobil, Ken menyalakan sebatang rokok. Tangannya mengetuk kursi pengemudi memberi kode agar jendela di buka. Kemudian disesapkannya rokok itu ke sudut bibirnya dan dihembuskan asapnya keluar jendela.

"Kita ke Dragon Night sekarang", perintahnya pada si supir. Dragon night adalah nama club malam dimana Ana bekerja. Yang tentu saja merupakan club malam milik Tuan Danu, ayah Ana.

"Maaf tapi Tuan, bukankah Tuan tidak suka tempat seperti itu", ucap Han yang agak kaget dengan arah yang akan mereka tuju.

"Kenapa sekarang kau cerewet sekali seperti Sam", tukas Ken tajam. Kemudian dia menikmati rokoknya lagi. Han yang ditegur pun hanya bisa terdiam. Membungkam mulutnya untuk tidak berbicara lebih lagi.

Han duduk di kursi depan masih terlihat bingung. Dia mengernyit heran dengan perintah bossnya. Dan tempat yang dituju adalah tempat yang tidak disukai oleh bossnya. Ya memang kan sejak dulu Ken tidak suka datang ke tempat yang terdapat banyak orang asing apalagi wanita. Kemudian dia menutup rasa bimbangnya dengan memejamkan matanya sejenak, mengistirahatkan diri dari rutinitasnya yang sangat padat. Ya sangat padat, bahkan kadang dia harus setia 24 jam mendampingi bossnya bila diperlukan. Tapi hal itu juga sesuai dengan gajinya yang bisa dibilang fantastis. Ada harga yang harus ia bayar.

Ada Han yang tengah mengistirahatkan diri, begitu juga dengan Ken yang terlihat menikmati pemandangan kota dengan rokok yang masih menyala di tangannya. Matanya terarah keluar jendela, namun benaknya berisikan 2 wajah yang selalu mengganggu dalam beberapa waktu ke belakang.

Setelah satu jam mobil yang mereka kendarai sampai di area club. Ken memerintahkan supirnya untuk mencari tempat parkir dimana dia akan mudah mengawasi orang yang keluar masuk.

Akhirnya mobil terparkir di dekat pintu gerbang. Ken lebih memilih mengawasi dari dalam mobil agar tak kelihatan mencolok. Dan supaya Ana tak dapat melihatnya tentu saja. Karena kaca mobil Ken tak akan tembus pandang dari luar.

Satu jam pun berlalu, Ken mulai bosan menunggu. Sabarnya mulai dikuasai rasa penasaran yang menggebu. Tapi untuk masuk ke dalam pun ada rasa enggan yang besar. Karena dia anti dengan tempat seperti itu. Ken sibuk perang argumen dengan pikirannya sendiri.

Setelah 10 menit berkutat dengan pikirannya. Akhirnya Ken memutuskan untuk keluar dari mobil. Pintu mobil sudah dibuka, dan kakinya sudah turun satu. Tiba-tiba Han buka suara.

"Tuan, tuan! Coba lihat bukankah dia wanita yang Tuan temui di minimarket", ucap Han bersemangat. Jarinya menunjuk-nunjuk ke arah luar. Ya, wanita minimarket. Karena sampai saat ini Han belum mengetahui perihal Ken pingsan di club.

Ken menarik kembali kakinya ke dalam. Dia mengarahkan pandangannya ke tempat yang Han tunjuk.

"Ana", mulutnya berucap tanpa sadar.

Dilihatnya Ana dengan dandanan cupunya keluar dari club dengan membawa tas selempang dan menggunakan cardigan abu-abu. Ana terlihat seperti akan pulang.

Ken kembali teringat pertemuannya di club saat dia pingsan dan Ana merawatnya. Juga saat perasaan dan jantungnya bereaksi pada setiap sentuhan Ana pada wajahnya. Dia memegang dadanya lagi, dapat dirasakan jantungnya berdetak kencang seperti saat itu.

"Ikuti dia", perintahnya pada supir.

Mobil keluar area club perlahan mengikuti Ana yang sedang berjalan kaki menjauh. Mereka mengendarai mobil super pelan agar Ana tak menyadari bahwa mereka mengikutinya.

Setelah kurang lebih 100 meter dari club. Jalanan di sana pun cukup sepi. Sudah ada dua buah mobil terparkir di sana. Ana terlihat celingukan memperhatikan sekitar, dan Ana pun memasuki salah satunya. Dua mobil itu melaju dengan kecepatan sedang

"Tuan apa yang harus kita lakukan selanjutnya?", tanya Han menunggu perintah.

"Ikuti!", perintah Ken yang kini tatapannya makin tajam. Raut wajahnya pun makin suram. Berusaha menebak apa yang dilakukan wanita itu yang menaiki mobil dengan cara mengendap-ngendap. Tak ada jawaban yang dia dapat. Hanya bisa mengikutinya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang makin menumpuk di pikiran Ken saat ini.

***

Sedangkan di mobil Ana, dia terlihat menikmati pemandangan jalanan di sana tanpa membuka jendela. Kemudian dia menutup tirai antara kursi pengemudi dan kursi penumpang. Ana merubah penampilan cupunya dengan penampilannya yang biasa. Tidak berlebihan namum tetap ada kesan elegan. Dia memakai terusan biru laut tanpa lengan yang panjangnya beberapa senti di atas lutut dipadukan dengan heels berwarna senada yang masih terkesan santai.

Ana kembali menikmati pemandangan di luar. Dia membuka jendela mobilnya dan menyenderkan kepalanya di sana. Semilir angin mengibaskan sedikit rambutnya keluar. Ana memejamkan mata menikmati hembusan angin malam saat itu. Tanpa terasa tangannya mengulur keluar ikut menikmati hembusan yang semilir itu.

Ken mengikuti mobil Ana dari jarak yang tak terlalu dekat. Tapi cukup untuk melihat gerakan yang Ana buat itu. Ken tersenyum tipis. Ada kelegaan juga dirasakannya, paling tidak dia tahu bahwa Ana baik-baik saja. Teringat lagi bayangan Ana saat di club, Ana yang tengah tertidur di samping tubuhnya. Wajah polosnya saat tertidur, hati Ken berdesir lagi.

Tapi sayangnya Ken belum mengetahui bahwa Ana telah merubah penampilannya di dalam mobil.

Di sisi lain, Ana masih menikmati angin malam yang masih semilir menerpa wajahnya. Hingga pandangannya teralihkan oleh seorang gadis yang sedang menangis sendirian di halte bis dan tak jauh dari sana beberapa pemuda terlihat mengincarnya. Ana kemudian memerintahkan supir untuk menghentikan mobilnya.

"Berhenti, pak", perintahnya pada supir.

"Tapi nona..", si supir merasa ragu pasalnya ini sudah lewat tengah malam.

"Saya bilang stop!", perintahnya dengan tegas sekarang. Seketika si supir menghentikan mobilnya yang diikuti oleh mobil dibelakangnya.

Begitu juga dengan mobil yang ditumpangi Ken. Mobil itu menjaga jarak dari posisi Ana agar tidak kelihatan mencolok bahwa mereka sedang mengikutinya. Ken yang sedang sibuk dengan lamunannya pun mengalihkan pandangannya ke arah Han, seolah bertanya apa yang terjadi.

"Maaf Tuan, mobil mereka tiba-tiba berhenti. Apa kita menghampiri mereka saja?", ucap Han menunggu perintah.

"Aku akan menunggu di sini. Kau keluar, awasi mereka", perintah Ken.

Kemudian Han keluar dari mobil dan berjalan mendekati mereka.

Dari mobil Ana terlihat si supir keluar dan membukakan pintu dari sisi kursi penumpang. Dan seseorang nampak akan keluar dari sana.

Ken memperhatikan dari dalam mobil. Sedangkan Han mengawasi tak jauh dari sana. Dan saat seseorang itu keluar dari mobil. Mata Ken dan Han terbelalak bersamaan dari tempat yang berbeda.

1
Yuly Yanty
sekarang hadir kembali di tahun 2025 untuk membaca novel yang sama😁
Dian Astutik
Luar biasa
Ananda Muthaharoh
semangat sam mendapatkan cinta sarah, semoga km bahagia sam. jngan pntang menyerah sblum jnur kuning melengkung hahaha
Ananda Muthaharoh
hahahaha siHan dijadikan kelinci percobaan sm siKen, semangat Han, basmi pelakor berbulu domba.
Ananda Muthaharoh
si joice halu, kepedeannya tingkat tinggi, pas nanti siken dateng bawa pasangan baru deh km jatuh.
Ananda Muthaharoh
jngan protes sam, biarkan kakakmu bahagia dg caranya, hahahaha
Ari_nurin
tapi kan mereka tega membunuh ayahmu Ana .. jangan terlalu naif lah.. bahkan target berikutnya adl kamu ana .. ayo ikut aja saran Ken ..
Yuly Yanty
Udah lama baca novel ini,waktu pake hp yang lama.sekarang ketemu lagi,baca lagi aja.maaf aku lupa like, keasyikan baca maraton Thor..
Rinda
harusnya Ken jadi Sam, banyak yg seperti ini 😊
ganti nama
kagetlah woy si ana nya Krn luma dapat informasi lengkap dari ayah nya Danu
ganti nama
masa Ken tak tahu itu rumah orang yang membantunya saat susah dulu
Ayla Anindiyafarisa
aku baca lagi thor,udah lama banget aku baca ini dulu, ini aku baca lagi karena ganti hp
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ely
sedikit.horor
Rara Kusumadewi
misi penguntit di mulai
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Budi Raka
sarah💗sam
Mamah Kekey
pemula
hartatik hartatik
mampir kaya pernh bc tp lupa..
nina nurjamilah
sangat menghibur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!