NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 GBSDM

Setelah dari rumah sakit, dan menenangkan diri di suatu tempat, akhirnya Hazel memutuskan untuk kembali ke rumah, hari ini dia tidak ingin ke kedai. Sebab hatinya sedang tidak Baik-baik saja.

"Apa yang aku takutkan terjadi, anak ini hasil dari kecerobohan ku sendiri, sekarang bagaimana?" keluh Hazel, dia mengusap pelan perut ratanya. Dia menyesal sudah menjual hal paling berharga itu hingga menghasilkan bayi dalam perutnya. Dan penyesalan itu hadir karena pengorbanannya demi bayar hutang hanya tipuan dari Lucy Dan Ibunya.

Hazel menyandarkan punggungnya di dinding sandaran jok mobil, dia memikirkan cara agar bisa menerima semua kenyataan pahit ini, dan fikiran Hazel tertuju pada satu nama hari itu.

"Rexton, haruskah aku meminta dia bertanggung jawab?" gumam Hazel, dengan perasaan yang takut. Sebab jika di pikir ini salah Rexton juga. Hazel sudah mengatakan untuk menggunakan pengaman. Hanya saja pria itu menolak dan mengatakan bahwa ia mandul. Namun, apa kenyataannya? sekarang ia mengandung anak dari hasil malam itu.

"Ah, aku tidak ingin bicara dengan pria itu lagi, dan lagi hari itu semua masalah dan kontrak sudah selesai, jadi biarkan saja lah!" akhirnya Hazel memutuskan untuk diam saja dan tidak membicarakan masalah ini pada siapapun.

Wanita itu tidak tahu saja, bahwa dengan kekuatan dan kekuasaan seorang Rexton, dia dapat menemukan informasi sekecil apapun tentang dirinya.

Hazel keluar dari dalam Mobil, sekarang baru saja pukul tiga sore waktu Italia, dia berjalan gontai di halaman rumahnya untuk menuju pintu rumah yang masih tekunci. Namun, fokus Hazel beralih dia menoleh kebelakang dan menatap rumah yang berada tepat di depan rumahnya itu. rumah kosong yang sudah lama dan mendadak di huni oleh seseorang jadi Hazel merasa agak aneh.

Hazel mengedikkan bahunya acuh ia tidak peduli lagi, dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan langkahnya, dia akan pergi istirahat setelah ini.

Sedangkan di tempat lain.

"Bagaimana?" tanya Rexton, dia sedang ada di ruangan yang ada di club malam miliknya, Club ini belum buka, dan Rexton datang hanya untuk kunjungan.

"Informasi yang saya dapat, nona Hazel menemui Dokter Mariana yang saya tahu bekerja sebagai Dokter umum di rumah Sakit SG Hospitals," pria bernama Lucifer itu menjelaskan apa yang di butuhkan oleh Tuan mudanya itu.

"Apa hanya itu Informasinya?" tanya Rexton, dia melirik pada Lucifer dengan segelas Wine mahal di tangannya.

"Sejauh ini, hanya ini. Namun, kabar yang saya dengar, Nona Hazel akan kembali ke rumah sakit minggu depan!" jawabnya tegas.

Lucifer adalah pria keturunan Argentina, pria dengan kulit kuning langsat itu menatap Rexton yang juga adalah temannya dengan mata tajamnya.

Pria yang memiliki Tato burung elang di tangan sebelah kirinya itu menghisap nikotin di tangannya dan kembali berucap,"Sebenarnya apa yang kamu cari dari wanita bernama Hazel itu? bukankah dia pelayan di Club ini?"

"Aku hanya merasa penasaran dan mungkin saja terobsesi pada dirinya! aku terlalu menginginkan dia," jawabnya dengan nada santai.

Lucifer tidak mengatakan apapun lagi, dia justru kembali sibuk dengan ponsel karena mendapatkan pesan dari anak buahnya.

"Apa kau akan kembali ke Argentina?" Rexton melontarkan pertanyaan yang berbeda dari pembahasan sebelumnya.

"Tidak! aku masih banyak pekerjaan di sini, dan lagi untuk apa buru-buru kembali? Sedangkan di sini adalah tempat terbaik."

"Bukankah orang tuamu menelpon?"

"Lalu? mereka hanya ingin menjodohkan aku saja!" jelasnya, ada rasa kesal setiap kali dia ingat perjodohan itu.

Rexton tidak mengatakan apapun lagi, dia justru kembali sibuk dengan ponsel dan segelas Wine di tangan kirinya.

Malam hari.

Ini sudah pukul sembilan malam. Di rumah Hazel dia kedatangan Ava yang baru saja kembali dari luar kota.

"Aku tadi mencarimu ke Kedai dan kata Dina kamu tidak datang, apa sedang ada masalah. Zel?" tanya Ava, dia menatap Hazel yang terlihat tidak bersemangat.

"Tidak ada, aku hanya sedang tidak enak badan saja!" jawab Hazel, dia belum ini menceritakan tentang kehamilannya pada sosok Ava. bahkan hari ini pun Hazel mengambil cuti bulan ini sebab belum siap untuk kembali bekerja dan mungkin saja bisa bertemu Rexton tanpa sengaja.

"Kau yakin? Zel, kita kenal tidak hanya sehari dua hari, dan aku yakin ada yang kamu sembunyikan, ayo cerita padaku!" desak Ava, dia kenal betul sosok Hazel yang tidak akan lalai hanya karena masalah kecil.

"Aku yakin, lagian ini belum saatnya aku cerita, biarkan seperti ini dulu ya, Va!" minta Hazel, dia ingin Ava mengerti.

Ava menghela napas panjang, dan akhirnya dia mengangguk pelan sebagai tanda setuju, dia akan mencari tahu nanti di saat Hazel tenang

Ting

Tong

Suara Bell rumah berbunyi.

Kedua wanita yang sedang duduk di sofa itu, mengalihkan fokusnya pada pintu yang terus saja belnya berbunyi.

"Siapa yang datang?" tanya Ava, dia menoleh dan menatap pada Hazel dengan wajah penasaran.

"Entah, aku sepertinya tidak memesan apapun!" jawab Hazel.

Akhirnya Hazel bangun, dia memilih untuk melangkah pelan ke arah pintu, karena jujur saja dia juga penasaran, sebab dia yakin tidak memiliki janji atau tidak memesan apapun untuk hari ini.

Hazel membuka pintu, dia menarik pelan pintu itu dan mendapati seseorang berdiri di ambang pintu, Hazel menatap orang itu lama sebelum berucap,"Kamu?" tunjuk Hazel dengan wajah agak kaget.

Sedangkan Ava yang berada di dalam rumah merasa penasaran. Hanya saja dia malas bangun dari sofa yang nyaman ini,"Zel, siapa?" Ava berseru agar Hazel mendengar suaranya.

Hazel terkejut, dia menoleh dan menjawab,"Kurir!" serunya tak kalah lantang.

Hazel menatap orang itu dengan wajah bingung sebab melihat sesuatu di tangannya seperti Paket. Tapi dia bingung siapa yang mengirim semua itu malam-malam begini.

"Apa anda Nona Hazel?" kurir itu bertanya dengan sopan.

"Iya, ada apa ya, Pak?" tanya Hazel.

"Ini ada paket untuk anda," kurir itu menyerahkan boks berwarna coklat itu pada Hazel.

"Ini dari siapa, Pak?"

"Saya tidak tahu, ini hanya perintah dari Atasan, silakan tanda tangan Nona sebagai barang bukti!" minta kurir itu dengan menyerahkan kertas dan pena pada Hazel.

Hazel mengangguk, dia membubuhkan tanda tangannya dan tak lupa mengucapkan Terima kasih pada Kurir itu.

Hazel menatap paket itu, dia segera menutup pintu rumah. Namun, belum sempat kaki itu melangkah, Hazel kembali di kejutkan dengan Bel rumah yang kembali berbunyi.

Pintu di Buka dan Hazel kembali terkejut saat melihat sesuatu yang membuat dia rasanya ingin mengumpat keras,"Apa lagi sekarang?" gumamnya dengan helaan napas panjang.

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!