Karena ulah wanita yang ia cintai kabur saat usai akad nikah, Letnan Harley R. A Navec tidak sengaja tidur dengan wanita yang berbeda, gadis yang sebenarnya sudah menjadi pilihan orang tuanya namun ia merahasiakan hal besar ini. Harley Navec hanya menganggap Pranagita Kairatu Inggil Timur sebagai adik, apalagi gadis itu adalah adik dari sahabatnya sendiri. Disisi lain, jiwa petarung dan jiwa bebas Harley masih melekat dalam dirinya.
Sakit hati yang mendalam ia lampiaskan di setiap harinya pada Gita hingga gadis lugu itu hamil. Sebenarnya perlahan sudah terbersit rasa sayang apalagi setelah tau Gita hamil namun kakunya Letnan Harley membuatnya kabur hingga bertemu kembali dengan seorang pria yang dulu pernah berkenalan dengannya tanpa sengaja, Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.
Pernikahan Letnan Harra dan Gita pun terjadi, rintangan silih berganti menghampiri hingga hadir istri titipan karena.....
SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Menyimpan gelisah.
Baik Bang Harra maupun Bang Harley masih mengurusi pasangan masing-masing. Setelah insiden dengan Ibu Jujum, sejak semalam suasana di rumah Bang Harra menjadi tegang. Gita masih terlihat trauma dan seringkali melamun. Bang Harra berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan dan menghiburnya, namun bayangan masa lalu seolah terus menghantui Gita.
Sementara itu, atas usulan dan permintaan Bang Harra, Bang Harley dan Ciara memutuskan untuk tinggal sementara di rumah dinas Bang Harra.
Jelas hingga saat ini Bang Harley merasa bersalah karena telah melibatkan Gita dalam masalahnya dengan Ibu Jujum. Ia bertekad untuk memperbaiki hubungannya dengan Ciara dan melindunginya dari ibunya.
...
Malam usai mengobrol dengan Bang Harley dan rekan tentang pekerjaan, saat semua orang sudah terlelap, Bang Harra mendengar suara tangisan dari kamar Gita. Ia segera bergegas masuk dan mendapati Gita sedang duduk di tempat tidur sambil memeluk lututnya.
"Dek, kenapa kau menangis?" tanya Bang Harra lembut. "Ada yang sakit kah, sayang?"
Gita menggelengkan kepalanya, namun air matanya terus mengalir deras. "Gita takut, Bang. Gita takut kejadian yang dulu terulang lagi."
Bang Harra memeluk Gita erat. "Abang janji, Abang tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Abang akan selalu ada di sampingmu, apapun yang terjadi."
Prahara dengan Ibu Jujum, meninggalkan kepahitan tersendiri, Bang Harra merasa perlu mengambil tindakan tegas. Ia tidak ingin Gita terus hidup dalam ketakutan. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang masa lalu Gita dan hubungannya dengan Rofiq.
Bang Harra menghubungi Bang Eijaz, Abang iparnya itu memang akan datang hari ini, ia memintanya untuk menceritakan semua yang ia ketahui tentang Rofiq dan Ibu Jujum.
...
"Jaz, saya mau kau ceritakan semuanya. Saya ingin tau apa yang sebenarnya terjadi," pinta Bang Harra.
Bang Eijaz menghela napas panjang. "Baiklah, Black. Saya akan ceritakan semuanya padamu. Tapi kamu harus janji, kamu tidak akan melakukan hal bodoh."
Bang Eijaz menceritakan bahwa Rofiq adalah seorang prajurit yang sangat berdedikasi. Ia sangat mencintai Gita dan selalu berusaha untuk melindunginya. Namun, Rofiq memiliki seorang ibu yang sangat posesif dan ambisius, yaitu Ibu Jujum.
"Ibu Jujum tidak menyukai Gita karena ia merasa bahwa Gita telah merebut Rofiq darinya. Beliau selalu berusaha untuk menjauhkan Gita dari Rofiq dan bahkan pernah mengancamnya karena menganggap Gita sebagai hama yang akan mengambil lahan basahnya." Kata Bang Eijaz. "Ibu Jujum itu orang yang sangat berbahaya, Black. Dia bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya,"
Bang Harra terkejut mendengar cerita Bang Eijaz. Ia tidak menyangka bahwa Ibu Jujum adalah orang yang begitu jahat.
"Bagaimana kalau saya ingin menemuinya?" Tanya Bang Harra.
"Jangan, dia perempuan nekat." Cegah Bang Eijaz.
"Saya harus bagaimana lagi???? Trauma Gita bisa mengganggu mentalnya, ada bayi yang harus di jaga..!!!"
Bang Eijaz menepuk bahu sahabatnya itu, ia benar-benar merasakan cinta dari Bang Harra untuk adik perempuannya.
"Saya paham perasaanmu, Black. Tapi kita tidak boleh gegabah. Ada dua bumil yang harus kita jaga mentalnya."
"Saya tidak peduli. Istri saya hanya Gita, saya tidak peduli siapa itu Ciara."
Sungguh Bang Eijaz tidak bisa menjawab apapun, sahabatnya itu sudah sebegitu emosinya memikirkan Gita padahal adiknya jelas mengandung benih dari pria lain.
//
Di satu sisi Bang Harley mengajak Ciara keluar rumah untuk menikmati udara malam. Ingin rasanya menutup kisah ceritanya dengan Gita, ia tidak ingin suatu saat nanti Ciara tau dari mulut orang lain tentang masalahnya, tapi ia masih setengah hati dan ragu.
"Ada yang ingin Abang bicarakan."
Ciara sama sekali tidak berani menatap wajah Bang Harley.
"Kamu tau, Gita ha..................... "
"Haa??? Apa, Bang?"
"Hamil juga, sama seperti kamu." Jawab Bang Harley akhirnya berbelok seakan tak sampai hati berucap.
"Yaa.. Memang, Bang. Ara juga tau kok."
"Oiya ya." Bang Harley nyengir kuda salah tingkah.
"Kenapa, Bang? Gita hamil anak Abang juga??"
Seketika Bang Harley gelagapan, tapi ia menyembunyikan perasaannya.
"Ng_gak. Jelas anak Harra, lah." Ucapnya yang kemudian sungguh ia sesali.
.
.
.
.
konfliknya makin komplek, mantapp💪💪