NovelToon NovelToon
Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Romantis
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Selma, pewaris utama keluarga konglomerat terpandang, dikhianati di malam pengantinnya. Dengan mata kepalanya sendiri, Selma menyaksikan suami yang dia cintai malah beradu kasih di atas ranjang bersama saudari tirinya.

Hati Selma semakin pedih mengetahui ibu tiri dan kedua mertuanya juga hanya memanfaatkannya selama ini. Semua aset keluarganya direnggut sepihak.

"Kalian semua jahat, kalian tega melakukan ini..."

Di tengah laut yang disertai badai dan hujan deras, Selma dibuang oleh suami dan adik tirinya, lalu tenggelam.

Namun, sebelum air menguasai penuh paru-parunya, seorang perempuan sekecil tinkerbell bercahaya biru muncul di hadapannya dengan suara mekanis yang bergema di kepala Selma.

[Ding! Sistem Waktu Eri Aktif. Apakah Anda ingin menerima kontrak kembali ke masa lalu dan membalas dendam?]

IYA!

Begitu Selma membuka mata, dia terbangun di tubuhnya saat berusia 16 tahun. Di kesempatan keduanya ini, Selma berjanji akan menghancurkan semua orang yang mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Aku Mau Ketemu Mama

Selma akhirnya tiba kediaman mewah keluarga Pradipta. Sebuah mansion yang didominasi warna putih gading dengan pilar-pilar kokoh. Gadis cantik itu duduk di kursi roda yang didorong Aluna. Eri melayang di sebelah bahunya.

"Selamat datang kembali, Nona Selma," kata para pelayan serempak. Sementara itu, Selma melambaikan tangan melewati mereka yang berbaris rapi membentuk koridor. Dagunya mendongak anggun. Dia seperti sedang berjalan di atas karpet merah di acara selebriti dunia. Bukannya apa, Selma tampil bak model meski duduk di kursi roda.

Rambutnya dikuncir tinggi, kacamata hitam fashion bertengger di hidungnya, tak lupa dengan blazer cropnya yang punya desain girly.

Tapi, ketahuilah kalau hal ini bukan kali pertama. Selma sering melakukannya dan para pelayan itu sudah tahu nona mudanya seperti apa.

Aluna menghentikan kursi roda Selma lalu mengambil posisi di barisan para pelayan.

"Selamat datang, Nona Selma," sambut Madam Teresa. Kepala pelayan yang sudah mengabdikan diri puluhan tahun untuk keluarga Pradipta itu menunduk hormat lalu memasang senyum hangat.

"Terima kasih, Madam Teresa," ujar Selma menarik kacamata lepas dari wajahnya dengan gerakan anggun. "Oh iya, seperti biasa, di mobil ada surprise."

Spontan para pelayan berbisik antusias, mereka tahu kalau nona mudanya pasti membawa hadiah lagi untuk mereka.

"Nona Selma yang cantik, terima kasih atas hadiahnya dan semoga lekas sembuh," kata para pelayan itu serempak.

Selma tersenyum lebar, dia menoleh pelan lalu memutar kursi rodanya untuk menatap semua para pelayan. Gadis itu kemudian menjalankan sendiri kursi rodanya dan mengangkat satu tangan untuk memberi flying kiss berulang kali.

Madam Teresa mengangkat alisnya beberapa jenak. Dia setia pada pose profesionalnya dengan punggung tegak dan tangan yang bertaut di depan perut. Tapi, tidak tidak bisa menahan untuk menggeleng pelan karena tingkah nona mudanya.

Eri yang duduk di pundak Selma juga menelengkan kepala. "Kamu suka main artis-artisan, yah, Selma?"

"Suka banget, anggap aja simulasi sebelum jadi aktris beneran, karena aku selalu pengen punya kegiatan gabut jadi aktris or model. Kan enak tuh, jadi dirut terus ngisi waktu luang jadi model."

"Apa keinginan kamu tercapai di masa depan, Selma?" tanya Eri.

"Enggak sih..."

Selma lalu terdiam beberapa saat, mengingat dirinya di masa depan. Dia mewarisi 80% aset Pradipta Group, 20% dibagi ke Tante Livia dan Debora. Tapi, dia tidak menjalankan kehidupan yang benar-benar dia inginkan. Dia memang mau aktif sebagai aktris dan model sembari menjalankan perannya sebagai direktur utama, hanya saja dia mengikuti kata Julio.

"Baby, aku nggak mau kamu jadi aktris atau model walaupun cuma gabut, aku nggak mau kecantikan kamu diliat sama laki-laki lain apalagi beradegan mesra."

Prettt…

Karena kebucinannya waktu itu, Selma benar-benar tidak sadar kalau hidupnya seperti dalam sangkar.

Setelah bercengkerama dengan para pelayan, Selma masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai dua. Gadis cantik itu menghentikan kursi rodanya di tengah ruangan.

Sungguh, Selma rindu vibes di kamarnya ini. Luas, sejuk, aroma vanilla kesukaannya menyeruak semerbak ke dalam hidungnya.

Nyaman.

Saat Debora resmi jadi saudari tirinya, Selma menyerahkan kamarnya dengan senang hati karena gadis licik itu katanya selalu ingin merasakan punya kamar sendiri yang luas.

Dasar Selma yang terlalu sayang dan percaya pada Debora, makanya dengan senang hati dia membiarkan Debora yang menempatinya.

Selma menghela napas tipis. “Dulu aku memang sebodoh itu yah karena terlalu percaya sama mereka semua.”

Eri melayang mengelilingi kepala Selma. "Makanya Eri hadir supaya kamu tidak jadi pecundang lagi, Selma."

Selma mengerucutkan bibir sambil menyipitkan mata pada Eri. "Iya, iya, kamu ngomongin itu mulu deh."

Sosok mungil bercahaya biru itu cekikikan. Entah kenapa dia suka membuat Selma sebal.

Selma kemudian mendekat ke nakas di samping kasurnya. Di sana, dia meraih sebuah bingkai anggun yang menampilkan foto mamanya yang cantik seperti bidadari. Angelina.

Selma menyapu permukaan kaca bingkai dengan jemari lentiknya. Tepat di bagian wajah Angelina.

"Apa aku nggak bisa balik ke waktu mama aku masih ada aja, Eri?"

Eri yang melihat foto itu terjeda di udara untuk beberapa saat. Dia tidak berkomentar tengil seperti biasa. "Eri sudah pernah mengatakan kalau cahaya jiwa kamu hanya cukup membawa kamu ke timeline ini, Selma."

"Tapi, aku mau ketemu mama…" lirih Selma. "Aku nggak pernah rasain hangatnya kasih sayang mama, aku cuma bisa liat mama di file video dan foto-fotonya."

Eri kemudian melayang dan hinggap tepat di depan Selma. Cahaya birunya memantul di wajah putih bening gadis itu.

"Kamu bisa bertemu mama kamu, tapi secara virtual saja."

Spontan bola mata Selma berbinar. "Serius?"

"Iya, tapi kamu paham kan tentang dunia virtual? mungkin sosok mama kamu terlihat nyata, tapi itu bukan dia."

"Nggak papa, kok, Eri, setidaknya aku bisa lihat mama secara langsung."

"Tapi, Eri bisa membuka dunia virtual untuk kamu kalau kamu sudah mencapai level 20, Selma."

"Oh gosh! Dua puluh? Masih ada sepuluh kali lipat dari level aku yang sekarang dong!?"

"Ya, Selma."

"Ada nggak sih caranya biar level aku cepet naik, semacam boosting gitu?"

Eri mendesah malas. "Inilah akibatnya kalau kamu tidak membaca kontrak Sistem Waktu Eri secara keseluruhan, Selma."

"Ihhhh, Eri, spill aja napa sih, aku belum sempet baca semuanya."

"Bukan belum sempat, Selma, tapi belum mau," kata Eri mengoreksi. "Buktinya kamu sudah punya waktu untuk membaca keseluruhan kontrak itu tapi kamu tidak melakukannya, Selma."

Selma menggembungkan pipinya gemas. "Iya, iya deh, aku baca."

Gadis cantik itu beranjak pelan dari kursi roda dan dengan pelan berpindah ke tepi kasur untuk duduk. Di sana, dia menegakkan punggung dan menatap lurus ke depan.

"Eri, tampilkan kontraknya!" titah Selma.

Beberapa detik kemudian, panel hologram berwarna biru transparan muncul di hadapan Selma, memunculkan barisan pasal-pasal. Duh, baru melihatnya sebentar Selma sudah pusing.

"Nggak ada gitu tampilan visualnya, biar nggak boring bacanya."

"Baca saja yang ada, Selma."

Selma mendengus lalu memperhatikan seisi panel. Dan simbol kaca pembesar di ujung kanan menarik perhatiannya.

"Ehhh, ini tombol search kayak di mesin pencarian yah?" tanya Selma, menoleh pada Eri.

"Iya, Selma."

"Berarti aku bisa pake cari kata kunci yang mau aku baca kan, yah?"

Astaga. Tidak salah Selma ini memang generasi yang maunya instan doang.

Eri diam saja dengan wajah menekuk malas. Dia mau Selma memahami isi kontrak itu pasal per pasal dengan jelas, tapi si Selma sangat susah disuruh membaca.

Selma tak pikir panjang langsung menekan kata kunci virtual sehingga kontrak itu di panel langsung loncat ke pasal kesekian.

Gadis itu kini anteng membaca.

Eri akhirnya menarik kesimpulan kalau tidak perlu memaksa Selma lagi untuk membaca kontrak. Melihatnya membaca mengenai apa yang dia mau tahu sendiri lebih membuat Selma antusias.

Sekitar lima menit kemudian, Selma mengendus ringan. "Aku harus nyelesain satu misi utama tanpa kehilangan cahaya jiwa biar bisa cepet naik level."

Eri terbang ke samping panel hologram. "Benar, Selma."

"Misi utamanya... menghancurkan lima orang yang mengkhianati aku di malam pengantin aku kan?" tanya Selma.

Dan, tanpa gadis itu sadari, percikan oranye muncul sekilas di tanda cahaya jiwa di pergelangan tangan Selma.

Eri melihat hal tersebut dan sosok mungil itu syok lagi. Ini kali kedua dia melihat percikan orange di tanda cahaya jiwa Selma.

1
doremidore
kyrann udh lm prhtiin selma ini mah
Yita Alian: udah lama tapi Selma bucin Julio
total 1 replies
Nadiraa Star
masaa sihh ran🤭🤭
Yita Alian: nelen ludah sendiri dia /Hey/
total 1 replies
Nadiraa Star
wkwkw dasar kyrannn🤣
Yita Alian: salting dia/Proud/
total 1 replies
mrsinch
mau gassss deketin selma nih/Hey/
Yita Alian: PDKT alert
total 1 replies
Nanin Rahayu
Pepet trs si ketos cupu Selma nnt km tau KLO dia buka kaleng" 🤭😂
Yita Alian: semoga Selma nggak pingsan pas tau/Proud/
total 1 replies
Uncle A
udh gk digendong ky karung beras lg ya/Facepalm/
Yita Alian: belajar dari pengalaman dia /Hey/
total 1 replies
mrsinch
uwuu/Proud//Proud//Proud/
Yita Alian: makasih kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
selma pmbngkang sombong tp dia bisa jaga diri, kalo debora tmpgnya doangg yg polos/Sweat/
Yita Alian: always don't judge book by its cover/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
awww awww🤭🤭
Yita Alian: thanks kak/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
sarkas tipis2 dlu ya sel
Yita Alian: nggak nyadar si Julio/Grievance/
total 1 replies
Nanin Rahayu
kyrann jadi penguntit Selma 🤭
Yita Alian: selalu ada dimana-mana ya kak/Facepalm/
total 1 replies
doremidore
uwekkkk/Pooh-pooh/
mrsinch
emg itu orgnya selma🤭
Nadiraa Star
yyy sm debora sajaa,selma jg gak butuh loo julio/Smug/
Nanin Rahayu
kucing d ikan asin pasti d mkn lah pdhal d depan dia ada berlian 🤭😏
mrsinch: fr🤭🤭🤭
total 1 replies
Uncle A
prettttttt/Drowsy/
mrsinch
hiyaaahiyaa cmburuu 🤣🤣🤣
Yita Alian: terbakar dalam hati
total 1 replies
Nanin Rahayu
tanda" cemburu nih🤭😂😂
Yita Alian: mulutnya bilang nggak naksir, tapi hatinya beda/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
tp klo kmu suka kan kyrann🤭🤭
Yita Alian: makanya nggak nyebut 'aku' dia/CoolGuy/
total 1 replies
doremidore
nexttt thourrrr/Applaud//Applaud//Applaud/
Yita Alian: stay tuned/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!