NovelToon NovelToon
Malam Hangat Berselimut Cinta

Malam Hangat Berselimut Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Herka Rizwan

Aini mengira kedatangan keluarga Julian hendak melamarnya. namun ternyata, mereka malah melamar Sakira, adik satu ayah yang baru ia ketahui kemudian hari. padahal sebelumnya, Julian berjanji akan menikahinya. ternyata itu hanya tipuan untuk memanfaatkan kebaikan Aini.
Tidak sampai disitu, ayahnya malah memaksa untuk menjodohkan Aini dengan duda yang sering kawin cerai.
karena kecewa, Aini malah pergi bersenang-senang bersama temannya dan menghabiskan malam dengan lelaki asing. bahkan sampai hamil.
Lantas, bagaimana nasib Aini. apakah lelaki itu mau bertanggung jawab atau dia malah menerima pinangan dari pria yang hendak dijodohkan dengannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herka Rizwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Di perusahaan, Fena begitu geregetan. Menyaksikan Julian seperti seorang Bos besar. Ditambah, kelakuannya sering menggoda cewek yang merupakan karyawati di sana.

"Huh, untung si Aini udah gak di sini. Kalau tidak, pasti dia bakal gak betah kerja."

Semenjak Aini resign, Fena dipindahkan kerja di kantor pusat. Maka dia selalu bertemu dengan Arjun.

"Akhir-akhir ini, Pak Arjun sering marah-marah gak jelas. Bahkan, tadi melemparkan laporan yang dibuat oleh Pak Diki," cerita teman kantor Fena.

"Hah, benarkah?" Fena ikut ketar-ketir. "Memangnya ada apa kira-kira?" selidiknya.

"Ada rumor yang mengatakan, kalau Pak Arjun kehilangan cinta pertamanya. Maka dari itu, dia selalu melampiaskan kemarahannya itu."

"Pak Arjun kan punya banyak uang. Tapi kenapa gak bisa menemukannya?" tanya Fena lagi.

"Sepertinya, dia benar-benar menghilang di telan bumi. Padahal, mereka hampir menikah."

"Yaa, sama persis seperti yang disampaikan oleh Dina padaku. Oh, berarti itu adalah cinta pertamanya Pak Arjun?" Fena nampak berpikir.

Drrtt...

Ponsel Fena bergetar. Memperlihatkan nama Aini.

"Maaf ya, aku mau terima telpon dulu!"

"Iya, Fen. Jangan lama-lama, entar dimarahi Bos lagi."

"Beres. Eh, kamu jangan dekat Julian. Dia itu cowok bermulut busuk. Udah punya istri, tapi masih aja menggoda cewek lain."

"Apa, dia udah punya istri?"

Fena mengangguk, seraya mengangkat panggilan Aini.

(Halo, Aini. Gimana, kamu udah baikan belum?)

(Halo, Fena. Ini nenek, Aini sedang tidur.)

(Ah, ternyata nenek ya. Aini gimana, Nek.)

Nenek terdiam sesaat, seperti sedang ragu untuk melanjutkan pembicaraan.

(Nak, apa kamu udah lama temenan sama Aini?)

(Udah, Nek. Kami kenal dari kampus dan akhirnya diterima kerja di tempat yang sama. Memangnya ada apa?)

(Apa kamu kenal dengan bosnya Aini?)

(Bos Aini? Maksudnya Pak Arjun?)

(I-ya. Menurut kamu, Pak Arjun orangnya gimana.)

(Maksud Nenek?)

(Ya, sifat dan perilaku Pak Arjun itu. Apakah dia galak, keras, suka marah-marah.)

(Kok nenek bisa tau, Pak Arjun suka marah-marah. Apa nenek cenayang ya?)

Fena masih sempat bercanda dan tertawa. Sedangkan Nenek sudah bergetar ketakutan.

'Waduh, gawat nih. Gimana sama nasib Aini, yang ada entar dia ditolak sama pria itu,' gumam nenek gelisah.

(Halo, Nek. Kok diam sih. Aku cuma bercanda, Nek. Tapi, memang akhir-akhir ini, bos sering marah-marah. Katanya, dia sedang mencari cinta pertamanya yang hilang.)

(Cinta pertamanya?)

(Hm, katanya sih gitu. Nek, memangnya Aini sakit apa sih. Sampai dia muntah begitu.)

(Aini hamil!)

(Hah, hamil?)

Nenek kaget, karena keceplosan berbicara.

(Nek, halo.)

(Iya, Halo.)

(Beneran Aini hamil? udah di tes pakai testpack?)

(Udah. Ah, nenek juga gak percaya, Nak. Tapi, Aini nangis dan bilang kalau dia hamil.)

(Terus, dia bilang siapa yang menghamilinya?)

(Nah itu. Aini ngaku, kalau dia dihamili sama bosnya.)

(Apa? Aini hamil sama Pak Arjun. Kurang ajar banget ya. Teman aku hamil, dia malah sibuk mencari cinta pertamanya. Tunggu aja, aku akan buat perhitungan padanya.)

(Fena, sabar. Jangan bikin rusuh!)

(Gak bisa. Ini udah keterlaluan. Aini menderita karena ulahnya. Nenek tenang aja. Aku akan suruh Pak Arjun buat tanggung jawab.)

Tut!

Sekarang nenek jadi makin bersalah. Maksud hati, hanya sekedar ingin bertanya saja. Tak disangka, ternyata Fena malah naik pitam dan berniat mendatangi bosnya untuk meminta pertanggungjawaban.

"Sialan si Arjun. Mentang-mentang dia bos, seenaknya main celup saja. Tunggu ya, aku akan bikin dia babak-belur!" tukas Fena masuk ke dalam lift.

Sedangkan di ruangan Arjun, pria itu sedang kedatangan tamu. Briana mencoba untuk mendekatinya dengan cara berpura-pura mengantarkan makanan.

"Arjun, anggap ini sebagai permintaan maaf dariku. Karena aku pernah menjebak kamu waktu itu," ucapnya seraya menatap nakal.

"Aku udah makan."

"Ayolah, Arjun. Dari pagi tadi, aku sudah menyiapkan semua ini. Kita kan masih saudara. Apa salahnya berteman baik."

"Ya sudah. Kamu taruh saja di situ. Sekarang, kamu pergi. Aku masih punya kesibukan!"

Briana mengepalkan kedua tangannya. Berusaha untuk menahan marah.

"Baiklah, jangan lupa untuk dimakan ya. Aku akan hubungi kamu nanti."

Tak ada sahutan sedikitpun. Arjun masih fokus menatap laptop.

'Dasar pria angkuh. Tunggu saja, aku akan buat kamu merangkak di kakiku!' batin Briana seraya melangkah ke pintu.

Bertepatan dengan itu, Fena juga hendak masuk. Hampir saja dia bersenggolan dengan Briana. Meski demikian, keduanya terlihat tidak senang. Terutama Briana, yang masih kesal lantaran Arjun cuek padanya.

"Kalau jalan liat-liat dong. Gak tahu, saya ini siapa?" ujar Briana dengan gaya sombongnya.

"Aku gak peduli. Minggir, aku mau masuk!"

"Saya ini calon istri bos kamu. Bersikaplah yang hormat. Kalau tidak mau dipecat!"

"Apa?"

Briana tersenyum sinis, lantas pergi dengan melenggang santai. Sedangkan Fena semakin geram, lantaran baru saja mendengar pernyataan Briana. Kalau wanita norak itu adalah calon istri Arjun.

"Pak Arjun, bisa saya bicara sebentar?" kata Fena setelah mengetuk pintu sebelumya.

"Memangnya ada apa. Apa kamu gak liat, kalau saya sedang sibuk?"

"Sibuk? Dasar anda tidak tahu diri. Setelah menghamili seorang gadis, anda seenaknya ingin menikah dengan wanita lain. Di mana perasaan anda, Pak. Mentang-mentang anda bos kaya. Tapi ternyata gak punya perasaan."

Arjun sontak menggerakkan kepalanya. Matanya tajam menusuk ke arah Fena yang begitu marah besar padanya.

"Kamu bicara apa? Sejak kapan saya pernah menghamili seorang gadis?"

"Gak usah pura-pura lupa ingatan. Anda pasti tahu, siapa yang saya maksud. Atau... apakah anda begitu sering tidur dengan banyak wanita, hingga tidak ingat lagi siapa yang sudah hamil dengan anda."

Kali ini, Arjun bangkit. Melangkah pelan mendekati Fena. Melihat wajah Arjun yang dingin, nyali Fena ciut juga.

"Dari mana kamu tahu, kalau saya sudah sering tidur dengan banyak wanita. Jangan sok tahu, Fena. Kamu cuma bawahan saya. Gak ada hubungan apapun di antara kita."

"Saya memang bawahan Anda. Tapi saya tidak suka, kalau anda bersikap semena-mena pada salah satu teman saya. Apalagi, setelah anda menidurinya, anda lantas mencampakkan dia. Dan menikah dengan wanita lain."

"Fena, saya benar-benar gak paham. Ngomong yang jelas, supaya saya paham."

Fena menarik napas panjang. Memperhatikan Arjun dari atas kepala dari ujung kaki.

"Sayang ya. Anda sangat tampan dan juga kaya. Namun, tak menjamin bila anda adalah sosok yang mau bertanggung jawab."

Lagi, Arjun terdiam. Dirinya masih tak mengerti dengan perkataan Fena.

"Aini sekarang sedang sakit. Bukan, dia ternyata hamil. Dan neneknya bilang, kalau anda yang sudah menghamilinya. Pantas saja Aini meminta resign. Ternyata, anda sudah melakukan perbuatan yang kelewatan batas padanya."

"Apa, Aini hamil? Di mana dia sekarang? Tolong katakan pada saya, Fena!" pinta Arjun terlihat bersemangat.

"Ngapain saya bilang. Buat apa juga anda mencarinya. Pasti anda akan menyakiti dia kan?"

"Tidak! Saya akan menikahi Aini. Saya memang sudah lama mencarinya. Akhirnya, kamu membawa kabar baik. Kalau begitu, saya akan kasih kamu bonus."

"Hah, saya dapat bonus?" Fena berubah ceria. Sekaligus terkejut begitu mengetahui niat Arjun untuk menikahi sahabatnya itu.

Bersambung...

1
Wayan Sucani
lanjut thor
Aiza Zayn: terima kasih udah mampir 🙏
total 1 replies
♥Kat-Kit♥
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
✨Wyn한✨
Mantap jiwa!
Ánh sáng
Aku suka banget sama karakter-karakternya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!