Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak yang tidak mau kalah
"Bunda....." panggil Prince yang langsung marah saat melihat Zora saat ini sedang memangku kepala Kael di atas pahanya dan Kael terlihat tertidur nyenyak
"Husss sayang turunin ucapan kamu ya, Papa baru saja tidur soalnya papa lagi sakit sayang sini sayang peluk Bunda." ucap Zora yang tahu jika saat ini Prince sedang marah dengan dia
akan tetapi bukan Prince namanya Jika dia tidak membuat huru-hara dengan papanya. dengan kekesalan penuh Prince langsung meninju perut Kael yang menyebabkan Kael langsung mengadu dan membuka mata
"Haiisss kamu apa-apaan sih Prince datang-datang main pukul Papa hah?, emangnya Papa punya salah apa sama kamu?," tanya Kael yang langsung duduk karena kaget dipukul oleh Prince
"Papa memang salah geser sana Ini Bunda aku." ucap Prince
Zora hanya bisa pasrah Jika dia menjadi rebutan kedua laki-laki yang ada di depannya ini. "Siapa bilang Bunda ini punya kamu hah Bunda itu punya papah Kamu itu cuma punyanya oma bisa-bisanya ya Kamu anak kecil ngalah-ngalahin orang dewasa." ucap Kael yang selalu denge ribut dengan anaknya
Zora hanya bisa pasrah mendengar keduanya kembali bertengkar karena tiada hari tanpa cekcok dari Kael serta Prince. "Papa yang nggak tahu diri laki-laki dewasa tapi bisa-bisanya manja sama Bunda aku, dilarang manja sama Bunda aku kecuali Prince." ucap Prince
"itu aturan dari mana anak kecil Awas minggir, Bunda sakit kepala aku perut aku juga sakit." ucap Kael yang malah memanas-manasi Prince dan malah menyingkirkan perincian tadinya sedang duduk di samping Zora
"Huaaaaa Bunda." Prince yang tiba-tiba menangis dengan kencang dan membuat juara langsung kesal dengan kelakuan Papa nya Prince
"kebiasaan banget sih suka banget bikin anaknya nangis kamu Kael." ucap Zora yang langsung memeluk Prince dan membawanya ke dalam pelukannya
"Bunda aku nggak suka sama Papa kalau bisa papa ditukerin kek sama siapa." ucap Prince
"enak saja kamu main tukar-tukar Papa yang ada kamu yang Papa tukerin sama mainan supaya biar bisa buat mainan papa." ucap Kael
ucapan Kael tentunya membuat Prince kembali menangis dengan keras. "udah nggak pah, anaknya udah nangis loh ledekin saja terus." kesal Zora yang pada akhirnya langsung menggendong Prince
"apaan sih Bun Bunda kok nyalahin papa terus yang salah itu anaknya Bunda kenapa Bunda nyalain Papa." ucap Kael yang mulai drama
Prince yang mendengar suara Papanya bergetar langsung melihat ke arah Kael, karena Prince memang tidak tega saat mendengar Kael menangis, padahal pada kenyataannya Kael ini suka sekali ber akting di depan Prince
"papa." panggil Prince
Kael langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan pura-pura menangis, hal ini membuat Prince langsung minta turun dari gendongan Zora, lalu memeluk Papanya
"Papa maafin Prince ya maaf ya Papa boleh kok manja sama Bunda, Bunda tolong sayangi Papa." ucap Prince
Kael yang sudah mendapat persetujuan dari Prince akhirnya langsung rebahan kembali di paha Zora karena saat ini posisi Zora saat ini sudah duduk kembali. Zora hanya bisa mengelola nafas dan melihat Prince yang malah ikutan memijat kaki papanya
"dasar kamu Kael tukang ngibul." kesal Zora yang terkadang merasa kasihan dengan perinci yang harus mengalah dengan kelakuan Kael