Manusia antarbintang : "Uhhh, dia sangat menggemaskan. Tuan! bolehkah aku mencubit pipi gembul nya?
Monster dan mutan : "SEMUANYA LARI! DIA AKAN MEMAKAN KITA ...."
Bonbon : "Mamam Cana, mamam cini, mamam mana-mana ...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WIZARD_WIND26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belian, dibawah sepasang mata calon raja.
'Tak.'
Seekor kuda menghadang perdana Mentri. Namun hanya sesaat, sebab tidak lama kemudian perdana Mentri itu telah berpindah ke kotak hitam diseberang.
"Haruskah ini disebut, skak?" tanya suara dalam, serak dan basah, sembari menatap orang didepan yang tampak berpikir dibawah kacamatanya.
"Entahlah, selama raja masih selamat, permainan belum berakhir." Tangan dengan jari-jari panjang terulur, memindahkan benteng kebelakang ... langsung menantang perdana Mentri dan menyelamatkan sang raja.
"Ster," lanjutnya sebelum kembali menegakkan punggung.
"Sangat disayangkan, demi melindungi raja ... benteng kiri harus dikorbankan."
Pria didepan, yang memiliki rambut putih dan sepasang mata biru ... memindahkan kuda di jalan L antara benteng dan raja. melihat kelengahannya sendiri! Si kacamata tampak mengerut, dan dengan helaan nafas, memindahkan sang raja satu langkah.
Menyeringai, "bagus, langkah yang bagus." Namun sesaat kemudian, sang raja terpenggal oleh peluncur ... yang sedari tadi menunggu mangsa disudut.
Terdiam, pria dengan rambut pirang dan kaca mata yang membingkai diatas hidung! Hanya menatap dalam diam, mencerna kembali langkah-langkah yang dia ambil.
Setelah akhirnya paham, barulah dia sadar kalau ... permainan penuh strategi dari bumi purba ini, benar-benar cocok untuk orang didepannya.
"Anda sangat luar biasa, pangeran. Layak menjadi ahli strategi dalam medan perang," puji si kecamatan tulus, mulai membersihkan bidak catur yang tersebar diatas meja.
"Hmm? Ahli strategi, kah? Menurutku permainan kita hari ini, sangat sesuai dengan keadaan kerajaan. Khe ... perdana Mentri hendak memakan raja." Mengambil perdana Mentri bidak hitam, sebelum tangan lain mengambilnya! Sang pangeran menatap benda itu lekat, bersamaan seringai yang muncul.
"Haruskah kita menyiapkan jalan untuk perdana Mentri ini. Dengan begitu, jalan ku menuju tahta akan semakin mulus," ucap si pangeran yang membuat lawan mainnya menekan kaca mata di atas hidung.
"Apa anda sudah yakin siapa orangnya dan rencananya?" tanyanya, dan seringai si pangeran makin lebar.
"Apa kamu meremehkan ku, Cosnov? Apa yang tidak aku ketahui! Perdana Mentri yang hendak melengserkan raja? Ratu Melhenia yang meracuni selir Calista, atau ... adikmu yang berhasil melewati badai sehingga mendapatkan planet Sahara? Berita mana yang tidak aku ketahui?"
Mendengar kata "adik" dari mulut sang pangeran, kerutan didahi Cosnov kembali lagi.
"Jangan membahas orang yang menjadi aib keluarga kami, pangeran," ujar Cosnov sambil melipat papan catur.
"Hahaha ... mengapa kamu tidak bangga? Misi yang sangat mustahil, dan mereka berhasil menyelesaikannya? Sekarang, komandan Belian sudah masuk dibawah pengawasan mataku, Cosnov."
Safendis de Noxtis. Salah satu pangeran dari kerajaan Tefnakhte! Kerajaan besar yang berakar dibintang Lordgion, sedang membicarakan pendapatnya pada sang tangan kanan, Cosnov Biller.
"Belian Lynks? Apa anda yakin bisa menjinakkan nya? Saya lihat, dia tampak tidak tertarik pada masalah kerajaan. Dan lagi, batalion lima sudah mulai mendirikan markas utamanya disana." Cosnov mengatakan ini bukan tanpa alasan. Kalau Belian dari lama ingin berkecimpung masalah politik! Pasti dia yang akan mengambil tanggung jawab dalam beberapa misi yang mencakup kerajaan dan bangsawan.
Tapi! Selain menyelidiki terminal Beldilck, batalion lima hanya berniat mengamankan wilayah dan berperang melawan monster serta mutan saja.
Mendengar fakta ini, Noxtis akhirnya melepaskan bidak raja kemudian berucap, "itulah yang menjadi masalahnya. Aku menginginkan orang seperti itu dibawah kekuasaan ku. Haruskah kita ikut andil dalam pembangunan Calamitas sahara, sehingga aku bisa diliriknya?"
"Pekerjaan anda masih banyak disini. Dan lagi, mereka bukan orang yang kekurangan uang." Cosnov memutar mata malas.
"Mengapa? Pembangunan wilayah seharusnya membutuhkan koin bintang yang tidak sedikit." Sang pangeran berucap, mengetuk-ngetuk meja sebelum mengagguk yakin.
"Anda lupa? Mereka baru saja menghabisi mutan dan monster disana. Kedengaran tidak masuk akal, tapi itulah faktanya. Jadi, berapa banyak batu elemen yang mereka punya saat ini?"
Jawaban Cosnov membuat pangaran terdiam, namun sesaat kemudian ... pria berambut putih itu mulai tertawa.
"Ayolah, Cosnov? Ternyata diam-diam kamu juga menyelidiki pria itu. Hahaha ...."
Wajah Cosnov berubah jelek, merasa kalau dia sudah masuk kedalam jebakan Sanga pangeran.
"Ekhem ... dia membuat gempar seluruh galaksi. Wajar jika aku menyelidikinya sedikit," ujar Cosnov membuang muka.
Setelah puas tertawa, Noxtis kembali mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuk.
"Kamu benar. Ini membuktikan, kalau kekuatan Batalion lima, lebih unggul daripada Batalion satu. Oh, mungkin lebih kuat dari federasi? Dan aku yakin sudah banyak lalat beterbangan yang mengitarinya sekarang."
Bangkit dari tempat duduk, Noxtis berjalan kearah balkon yang mengarah langsung ke pemandangan luar biasa di luar, dimana ... bangunan megah dengan ukiran penuh artistik menjulang tinggi.
"Mungkin ... dia juga sama. mencoba membawa Belian kesisi nya," lanjut Noxtis menatap lekat salah satu jendela bergaya Eropa diseberang.
"Untuk melindungi kepalanya dari perdana Mentri?" tanya Cosnov.
"Bisa membebaskan salah satu planet di bintang Calamitas! Bukankah kekuatan Belian dan orang-orangnya sama seperti raja Tefnakhte pertama? siapa yang tidak mengenal kakek buyut ku itu di seantero galaksi? Pria gagah berani yang memimpin ribuan pasukan, langsung menyerbu sarang mutan. Berkat dia, bintang Lordgion terbebas."
Kali ini pandangan sang pangeran beralih pada patung batu besar yang menghadap matahari terbenam. Dimana disana, terukir sosok pria gagah berani, sedang mengangkat pedangnya ... dan menatap tajam tanpa rasa takut.
Dialah Safendis de Claude. Raja pertama Tefnakhte, yang menjadi pencetus kemerdekaan bintang Lordgion.
"Tapi sayangnya ... tahta yang didapat dengan mempertaruhkan tekat dan keberanian, sudah tercoreng oleh penerusnya." Noxtis kembali berucap, memalingkan muka dari patung yang hampir mirip dengan wajahnya sendiri.
"Saya paham. Saya akan pergi ke Sahara Calamitas, dan mencoba bernegosiasi dengan komandan batalion lima."
Dibelakang, Cosnov meletakkan tangan kanan disebelah dada kiri, kemudian membungkuk sedikit pada orang yang masih membelakanginya.
Berbalik, pria dengan Surai putih pendek itu menatap Cosnov lekat, "tidak sekarang. Kita akan pergi setelah keadaan disana sedikit lebih baik," ucap Noxtis kembali menampilkan seringai.
"Kalau kita pergi sekarang ... bukankah sama saja seperti lalat yang terbang?" lanjut pria itu, diangguki oleh Cosnov.
"Sesuai perintah anda, wahai rajaku."
***
Membebaskan sebuah planet dari Monster dan mutan, sudah cukup untuk menaikkan pangkat Belian. Dari komandan pasukan yang hanya bisa memerintah 1000 prajurit saja! Sekarang berhak menjadi jendral, yang bisa memerintah seorang komandan.
Kabar baik memang, tapi ... Belian dengan dada tegap menolak usulan federasi.
"Aku lebih suka memegang kekuasaan kecil. Memerintah komandan? Khe ... itu terlalu merepotkan ku," jawab Belian, seketika membuat orang-orang elit yang duduk dikursi kebesaran mereka, hanya bisa terdiam dengan hati mengutuk.
"Apa anda yakin tidak mau menerima jabatan ini, komandan Lynks?" tanya pria berambut hijau lumut sekali lagi.
"Ya. Aku menolaknya." Jawab Belian penuh percaya diri.
"Hahh ... baiklah, kenaikan pangkat anda ditahan untuk saat ini. Tapi, jika anda berubah pikiran ... silahkan jemput lencana yang anda sia-siakan." Tangan sang pemimpin federasi, menunjuk lencana bergambar Garuda berombak didalam kotak kaca kecil.
"Baik. Jika saya berubah pikiran." Kali ini Belian menjawab lebih formal, "kalau begitu, saya undur diri dulu," lanjutnya berusaha lari dari tempat ini.
"Ya, silahkan.
Sepasang mata hijau terus memperhatikan Belian. Mulai dari pria itu mengagguk sedikit, kemudian berdiri, lalu berbalik, dan dengan langkah mantap pergi dari ruangan para pemimpin federasi ... semuanya tidak luput dari mata sang pimpinan ke-10. Oriskof.
"Melarikan diri lagi. Sialan," gumamnya, gagal mengikat kumbang liar.
Semantara itu, Belian yang akhirnya bebas! Cepat-cepat menuju kapal ruang angkasanya, yang terparkir sembarangan didepan gedung parlemen federasi antarbintang.
Dia sudah berpisah selama lima hari dari bayi mutannya. Lima hari, ok. Mungkin saat ini, si kecil tidak mengingatnya lagi karena perpisahan lama ini!?
"Orang-orang federasi sialan. Mengganggu saja." Belian mengutuk marah Oriskof, saat masuk kedalam kabin pesawat.
"Komandan, sudah selesai? Bisakah kita pulang sekarang?" Duduk didepan kendali, Leonore yang asik mengunyah permen karet ... berbicara saat melihat Belian.
"Ya. Pulang sekarang," jawab Belian singkat, dan Leonore ... cepat-cepat menurunkan kaki yang bertengger diatas meja kemudi, dengan gerakan lincah, jari tangan pria itu mulai menekan berbagai tombol.
"Mereka pasti sedang asik bermain dengan Bonbon. Komandan! Setelah sampai, ayo, kita rebut Bonbon dari Dave dan yang lain."
Pesawat kecil antar galaksi, mulai naik dan meroket tanpa mengeluarkan suara maupun asap. Teknologi tingkat tinggi yang hanya bisa dimiliki oleh kalangan militer, ataupun orang-orang dengan kekuatan yang berlimpah.
Kenapa demikian? Risiko memakai pesawat ini sangat tinggi. Selain pengendaliannya yang sulit, energi yang dibutuhkan harus dari dua sisi yaitu ... batu elemen dan kekuatan dalam tubuh.
Leonore, spesialis tanah tingkat A! Dengan lihai mengendalikan pesawat berbentuk segitiga itu seperti menggerakkan tubuh sendiri.
Bermanuver jika bertemu monster terbang, tidak ingin berurusan dengan mereka untuk saat ini.
Dan hanya dalam waktu 3 jam menempuh dengan kecepatan penuh! Bintang Calamitas terlihat dikejauhan, membuat bahu Leonore mengendur.
"Dave ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan kita," ucap Leonore memecah keheningan.
"Apa yang ingin dia katakan?" menjawab malas, mata Belian hanya tertuju pada salah satu titik kecil.
"Tentang Bonbon."
Dua kata, tapi sanggup membuat alis Belian terangkat. Jika terkait Bonbon, pasti ini masalah serius.
"Tingkatkan kecepatan," perintah sang komandan, dan Leonore tanpa menjawab langsung menekan tombol merah di kiri atas.
Dan setelah itu! Pesawat yang awalnya melaju dengan kecepatan tinggi, kini semakin cepat ... bahkan mulai mengeluarkan percikan api pada body luar.
"HAHAHA ... BONBON! ABANG DATAAAANGGG ...."
"BERISIK!!"
Dua orang yang berkecimpung di militer, membawa pesawat ruang angkasa secara ugal-ugalan.
Kalau polisi stasiun melihat hal ini! pasti mereka tidak akan menyangka, kalau yang membawa si pelanggar lalu lintas itu adalah orang yang berpangkat komandan dan wakil.
Bayangkan saja. Antara planet Roo Lordgion, dan Sahara Calamitas ... yang biasanya ditempuh dengan waktu 1 hari, dipangkas menjadi 3 jam lebih? Hanya Tuhan yang tau secepat apa pesawat dibawah kendali Leonore.
To be Continue
Jangan lupa tinggalkan ulasan dan komentar. bantu tekan like, subscribe dan bintang ya🫠🫠
Safendis de Noxtis
(Aaa ... Akhirnya ... ayang Sulis bisa author curi jadi salah satu karakter novel🙈)
Cosnov Biller
malam nih nggk ada Bonbon, adanya ayang ayang tamvan. Btw, Oriskof lupa naroh fotonya. Besok ajalah 🙈
.
Jejak-kaki 👣👣👣
minta upnya double dong Thor
kangen setelah mao-mao, bon-bon adalah penyemangat ku buka noveltoon ini khusus buat bon bon
😄😄😄