NovelToon NovelToon
Sistem Game Uang Gratis

Sistem Game Uang Gratis

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Kebangkitan pecundang / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Alvan hanyalah seorang anak petani yang baru lulus kuliah.

Hidup sederhana di desa, membantu orang tuanya di sawah sambil mencari arah hidup yang belum pasti.

Satu kalimat dari gurunya dulu selalu terngiang:

“Nak, ibu sarankan kamu lanjut kuliah"

Namun dunia Alvan berubah bukan karena gelar tinggi, melainkan karena satu tindakan kecil, menolong seorang anak yang terjatuh di sawah.

Ding!

[Sistem berhasil terikat]

Sejak hari itu, kehidupannya tak lagi sama.
Setiap kebaikan kecil memberinya “misi,” setiap tindakan membawa “hadiah”
dan setiap bibit yang ia tanam… bisa muncul nyata di hadapannya.

Namun, seiring waktu berjalan, Alvan menyadari sesuatu, bahwa selain hal-hal baik yang ia dapatkan, hal-hal buruk pun perlahan mulai menghampiri dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 - Konstruksi

“Iya, Yah,” jawab Alvan singkat, lalu segera membuka ponselnya untuk membeli pupuk, air, dan bibit jagung, ia akan menyiapkan ladang sedang di tanam sebelum keberangkatan ke kota.

Animasi di layar menampilkan karung pupuk yang menaburkan isinya ke seluruh ladang, di ikuti aliran air yang disiramkan oleh Alvan.

Setiap gerakan terlihat mulus tanpa ada kendala.

Tak lama kemudian, ladang yang sebelumnya hitam pekat kembali berubah menjadi kuning cerah, siap untuk ditanami dan tumbuh subur kembali.

Ding!

[Ladang Telah Kembali Normal!]

[Bonus Perbaiki Ladang mendapatkan 2 pupuk dan 200ml air!]

Alvan tersenyum kecil.

“Hehe… walaupun sedikit, setidaknya ini mengurangi penggunaan 4 Diamond kedepan nya,” gumamnya sambil menatap ladang yang masih butuh waktu menunggu 11 menit.

Ayah, ibu, dan adiknya telah siap, menaiki motor dan dua ojek yang sudah dipesan.

Deru mesin dan aroma kota segera menyambut mereka begitu meninggalkan perkampungan.

Gedung-gedung tinggi, lampu jalan, dan hiruk-pikuk orang-orang membuat Alvan tak bisa menahan kagumnya.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di sebuah hotel bintang tiga yang terlihat rapi dan megah di tepi jalan.

Pak Vandi berteriak kepada Alvan dengan nada tegas.

“Van, berhenti, Van! Kita menginap di hotel saja, sesekali untuk sehari,” ucapnya dengan nada hangat.

Alvan yang di bonceng segera menepuk punggung ojek, memberi tanda berhenti, lalu tanpa ragu membayar kedua ojek itu.

Ia menatap hotel di depan mereka, senyum tersungging di wajahnya. Meski sederhana, momen itu terasa istimewa sebuah pengalaman baru bagi keluarganya.

Alvan dan keluarga memasuki hotel. Lantai marmer yang mengilap dan lampu gantung yang elegan membuat Alvan sedikit terkagum.

Tanpa menunggu lama, Alvan segera menghampiri resepsionis.

“Kamar mana yang tersedia?” tanyanya dengan suara jelas, mencoba terdengar sopan sekaligus antusias.

Resepsionis tersenyum ramah.

“Untuk saat ini, tersedia kamar standar dan kamar deluxe, Pak. Silakan pilih sesuai kebutuhan.”

Alvan mengangguk, menatap ayahnya sejenak sebelum memutuskan.

Pak Vandi mendekat sedikit, berbicara dengan nada kecil agar tidak terlalu terlihat kalau mereka baru pertama kali ke hotel.

“Bedanya apa, Van?” tanyanya.

Alvan cepat menjawab, sedikit percaya diri meski masih hanya mengerti sedikit,

“Standar buat biasa, Pak. Deluxe biasanya ada sofa juga…”

Pak Vandi tersenyum tipis.

“Tapi bagusnya yang standar aja, yah,” kata Alvan dan di jawab anggukan dan tepukan bahu Alvan oleh ayahnya, memberi tanda setuju dengan pilihan nya.

Setelah menyelesaikan pembayaran, mereka memasuki kamar masing-masing.

Pak Vandi dan ibu menempati satu kamar, sementara Alvan dan adiknya masuk ke kamar lain.

Sebelumnya, Alvan sudah meminta kasur kecil, jadi kamar itu sudah diatur sesuai keinginannya dengan 2 kasur kecil.

Alvan menghela napas kecil, tersenyum, dan mulai menaruh barang-barangnya sambil menatap sekeliling kamar yang nyaman itu, merasa sedikit senang dengan pengalaman menginap pertama mereka di hotel.

Baru saja Alvan mau tiduran sistem kembali memanggil dirinya..

Ding!

[Misi Utama Tersedia]

[Selamatkan Seorang Wanita Kantoran di Jalan Anggrek 6 dari kelalaian konstruksi]

[Reward: Membuka Stat Fisik dan menggandakan reward misi khusus stat fisik]

[Kegagalan: Double Reward yang didapat akan hangus dan dihapus]

[Kondisi kegagalan: Target meninggal dunia]

[Waktu Kejadian : 30 menit dari sekarang]

Alvan terkejut, mata membesar sambil menatap layar ponsel.

“Stat fisik? Apa itu? Aku bisa berotot kah?” gumamnya, setengah heran, setengah penasaran.

Dengan cepat ia duduk, menatap rinci misi yang muncul di layar, membaca setiap informasi dan melihat lokasi yang ditandai.

Ia menelan napas dalam-dalam, merasakan adrenalin mulai mengalir karena waktu yang di berikan sedikit hanya 30 menit.

“Oke,” ucapnya singkat, penuh tekad. Ia langsung berdiri dan menoleh ke adiknya.

“Kakak pinjem kunci motornya ya dek, jangan juga buka pintu untuk siapapun, ya! Kakak akan panggil dari telepon dulu kalau memang benar itu kakak,” pesannya dengan nada tegas tapi lembut, memastikan adiknya tetap aman.

Alviani tersenyum riang, matanya berbinar karena ini adalah pengalaman menginap pertamanya di hotel.

“Syap, Kak!” jawabnya dengan semangat.

Alvan mengangguk dan segera membuka pintu kamar dengan hati-hati, lalu perlahan menuruni tangga hotel.

Setiap langkahnya terdengar ringan di lantai marmer yang sepi.

Begitu sampai di luar, ia menatap motor tua yang sudah terparkir rapi. Dengan sedikit senyum, ia menghidupkan mesin motor itu.

“Brebet… bet… bet…”

Suara motor tua itu terdengar serak namun stabil, bergetar lembut di bawah kaki Alvan.

Jalanan menuju lokasi dipenuhi oleh penjual makanan dan minuman, mirip suasana pasar yang ramai.

Aroma gorengan, kopi, dan manisan menyebar di udara, membuat Alvan sedikit tergoda untuk berhenti sejenak tapi ia ingat misi utama yang menunggu.

Sambil mengendarai motor, Alvan menoleh ke kiri dan kanan, memperhatikan setiap bangunan, gang, dan area yang mungkin menjadi lokasi proyek konstruksi.

Matanya fokus, mencoba menemukan titik yang ditandai oleh sistem.

Akhirnya, di ujung jalan, ia melihat lokasi proyek yang tepat seperti yang sedikit jauh dari tanda oleh sistem.

Bangunan setengah jadi itu tampak sibuk, dengan pekerja yang bergerak di sana-sini, dan peralatan konstruksi berserakan di sekitarnya.

Alvan terus melaju tanpa henti, akhirnya berhenti di ujung jalan seberang dari lokasi proyek.

Ia memastikan motor tua ayahnya aman, lalu mengamati sekeliling dengan mata yang tajam, mencari wanita yang memakai pakaian kantor tetapi belum juga ketemu.

Ia menghela napas pendek, menatap layar ponselnya.

Waktu tersisa untuk menyelesaikan misi terpampang jelas, “02:00 menit.”

Detak jantungnya meningkat sedikit. Dua menit sangatlah singkat.

Waktu menunjukan tersisa 01.20 menit.

Alvan memilih nekat, ia berlari menyeberang jalan melalui zebra cross, matanya terus menoleh ke kiri dan kanan.

Di jalanan itu, banyak orang yang mengenakan pakaian kantor berjalan cepat, tapi Alvan fokus pada misi.

Saat timer tersisa 15 detik, ia melihat sosok wanita kantoran yang perlahan mendekati lokasi proyek.

Tanpa ragu, Alvan berlari sekuat tenaga ke arahnya, berusaha menarik wanita itu sejauh mungkin dari bahaya.

Tangannya menempel di bahu wanita itu, dan wanita itu terkejut.

“Apaan sih?!” teriaknya, tapi Alvan tidak memperdulikan seruan itu.

Ia menarik wanita itu dengan sekuat tenaga, meskipun mereka hanya bergerak sedikit.

Tiba-tiba, terdengar teriakan dari balik pagar baja,

“AWAS! MENYINGKIR!"

1
Syahrian
👍😍
black
lanjutkan thor, jangan berhenti di tengah jalan, ceritanya menarik,
ALAN: iya bener tuh Thor 👍
total 2 replies
ALAN
lanjut Thor 💪😍
ALAN
hadir Thor 😍👍
Aryanti endah
ET buset, Mak bapak adek JD transparan 🤣🤣🤣🤣
ALAN: iya, alvan tak ada malu - malu nya dengan mertua 🤣
total 1 replies
Syahrian
👍💪😍
ALAN
Bagus, lumayan
ALAN
lanjut Thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut, semangat sehat ya 💪💪
Lala Kusumah
sepertinya bakal seru nih, lanjutkan 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!