NovelToon NovelToon
Cinta DiTujuh Kehidupan

Cinta DiTujuh Kehidupan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintamanis / Time Travel / Transmigrasi / Ruang Ajaib
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

Hong Zhi Shi, seorang putri dari garis keturunan Klan Dewa Pengetahuan. Cantik sudah pasti, karena ia seorang Dewi yang tinggal dialam surgawi. Pintar, tak perlu ditanya lagi, secara Klannya adalah Dewa pengetahuan.

Hidup abadi, cantik, pintar, tinggal dialam surgawi yang semua serba indah dan ada, tentu menjadi anugerah diingini banyak manusia.

Tapi akibat ia menolak lamaran Dewa neraka untuk menjadikannya selir, Hong Zhi Shi dijatuhi hukuman. Ia akan menjalani hidup dialam dunia fana dalam tiga kali masa kehidupan.

Ada banyak misi yang harus ia emban, salah satunya mendapatkan cinta tulus dari seorang pria yang juga ia cintai. Karena hanya dengan itu, Hong Zhi Shi akan kembali bisa hidup dialam surgawi setelah kematiannya didunia fana.

Entah dikehidupan yang keberapa cinta itu akan ia dapatkan, pasalnya sudah enam kehidupan sudha ia jalani. Sekarang dimasa ini, adalah kehidupannya yang ketujuh.

Bagaimana kisah Hong Zhi Shi dikehidupan ketujuh ini..?

Mari ikuti kisahnya..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Kota Zhang

Tak Tak Tak

Tring Tring Tring

Suara tapak kuda dan roda kereta dikejauhan, membuat para penduduk yang memadati kota menyingkir tanpa harus diperintah lagi. Mereka tahu jika ada pejabat atau saudagar bangsawan kaya akan melewati jalan utama.

Ada perbedaan dari kereta bangsawan dan kereta atau gerobak kuda rakyat biasa.

Jika kereta bangsawan, selain terlihat mewah dan sedikit lebih besar ukurannya, akan ada suara lonceng yang mengiri langkah kaki kuda.

Jika kereta rakyat biasa, tanpa ada lonceng dan akan jauh lebih sederhana. Sedangkan gerobak hanya ada atap untuk melindungi dari sinar matahari dan hujan.

Jang Bing yang sudah tiba didepan tokok herbal Wang, juga langsung menyingkir ketepi jalan.

"Woah, kakak berburu tadi...?" tanya Wang Chun mendekati kakak iparnya.

Jang Bing tersenyum "iya, hari ini Dewa langit sangat baik padaku."

"Itu besar sekali rusanya, apa kakak masuk kehutan terdalam..?"

Jang Bing mengangguk, mencondongkan badan lalu berbisik tepat ditelinga sang adik ipar. "Aku banyak mendapatkan jamur Wei-we emas."

Mata Wang Chun mendelik berkilau terang. "kau harus mengajakku berburu kehutan terdalam lain waktu kak..! pasti banyak tanaman herbal disana."

"Baik..! Luangkan waktumu, kita ajak Bai Fang juga nanti."

Wang Chun mengambil meja nganggur dari dalam tokonya, lalu ia taruh didepan.

Pria itu membantu sang kakak ipar menurunkan rusa serta keranjang jamur, menaruhnya keatas meja tersebut.

Sut Cek Cek Kik

Tali kekang ditarik, derit roda berhenti terdengar nyaring, kuda meringkik ringan.

Pria paruhbaya yang duduk disamping kusir bergegas turun, membuka pintu kereta untuk tuannya.

Lelaki penuh kharisma dengan memakai kain sutra mahal, keluar dari dalamnya. Para penduduk memberi salam dengan membungkuk hormat.

Dia adalah tuan kota Guizhou, pemilik penginapan kelas atas, restoran, toko kain dan pakaian sutra, toko perhiasan dan bahan pangan dikota Guizhou dan Ibukota Taming.

Tuan kota Zhang selain baik. Pria itu sangat jujur dan amanah dalam mengemban tugasnya. Pria itu mampu membawa kota kecil itu menjadi lebih makmur dan ramai.

Semakin hari wilayah kota Guizhou meluas, menjadi salah satu kota tersibuk dan banyak dikunjungi oleh warga dari Ibukota dan benua lain, karena dekat dengan perbatasan utara.

Roda perdagangan dikota ini berkebang pesat. Barang yang belum ada diwilayah lain, biasanya akan ada muncul dikota itu terlebih dulu. Contohnya saja kapas dan kasur, yang ditemukan serta dibuat oleh penduduk desa Lushan.

"Salam tuan kota Zhang...!" sapa Jang Bing dan Wang Chun membungkuk dalam.

Tuan kota dan kepala pelayan utama Yong, mengamati rusa didepan mereka.

"Apa ini...?" tanya tuan kota menunjuk keranjang yang masih tertutup tanah berlumut dan daun pinus.

"Ini jamur Matsutake, Shiitake dan Wei-we emas tuan..!" jawab Jang Bing dengan badan merendah.

Netra tuan kota berbinar "dari mana kau mendapatkan Wei-we emas...?" ia membuka keranjang dengan tak sabaran.

Jang Bing pun sigap mengambil alih, mengeluarkan semua jamur.

Para penduduk meneteskan liur, menatap iri pada ayah Yin Hua itu. Adanya rusa besar yang dibawa saja sudah membuat pembicaraan, ini ditambah dengan jamur langka Wei-we emas. Tentu saja kehebohan lekas menyebar.

"Dari hutan pegunungan Wuyi tuan...!" jawab ramah penuh segan Jang Bing.

Kepala pelayan utama Yong memeriksa dengan teliti, lalu sedikit mengangguk kearah sang majikan.

"Lima belas koin emas untuk semua hasil buruanmu..?" tawar tuan kota Zhang.

Jang Bing mengembangkan senyuman, begitu pun Wang Chun yang ada dibelakangnya.

Jang Bing mengangguk tanpa ragu "tentu tuan, tentu...!"

Perhitungan Jang Bing, ia akan mendapat antara delapan hingga sepuluh koin emas.

Untuk rusa pria itu mengira-mengira akan menjualnya diharga lima belas atau dua puluh puluh koin perak per kilo.

Ia tidak berani bermimpi untuk mendapatkan lebih, karena dengan harga itu saja sudah termasuk mahal.

Tapi sekali lagi, Dewa begitu baik pada keluarganya. Tuan kota membeli rusanya dengan harga sesuai pasaran.

Kepala pelayan menyuruh bawahannya memindahkan jamur dan rusa kekereta.

"Kau setiap berburu..?" tanya tuan kota.

"Aku baru belajar berburu tuan, sebelumnya aku bertani."

Alis tuan kota merajut dengan dahi mengernyit tipis. "Kalau kau berburu dan mendapatkan tangkapan yang bagus, bawa kerumahku terlebih dulu. Temui kepala pelayan utama Yong."

"Baik tuan...!" seru Jang Bing senang.

"Em, dirumahku ada kastanye, hickory dan Xing-ren(Almond). Mungkin tuan kota Zhang berminat..?" beritahu Jang Bing.

"Bukankah tuan muda kecil sejak kemarin merengek minta kastanye panggang..?" tanya tuan kota pada kepala pelayan Yong.

"Benar tuan..!"

"Bawa kerumahku besok, aku akan membeli semua." titah tuan kota pada Jang Bing.

Dengan senang hati Jang Bing mengiyakan dan berencana untuk kembali berburu bersama Wang Chun dan Bai Fang. Siang hari saja ia akan mulai bertani setelah dari rumah tuan kota Zhang.

Selepas kepergian tuan kota, Jang Bing langsung menuju ketoko milik pria itu setelah berpamitan dengan Wang Chun.

Dua gulung kain sutra, satu gulung kain katun tebal kualitas terbaik, kapas, benang sutra dan perlengkapan menjahit serta menyulam, Jang beli dengan menghabiskan tiga koin emas empat puluh perak.

Satu gerobak kuda Jang Bing Sewa, sebelum pergi ketoko gerabah. Lima guci berkukuran besar, lima sedang dan lima kecil ia beli. Begitu juga dengan sepeluh botol porselen berbagai ukuran serbaguna.

Tiga ember dan bak tembaga, satu bak kayu besar, kotak kayu serbaguna, cermin tembaga, tak luput menjadi barang yang ia tawar.

Pria itu juga membelikan tonik kesehatan, kecantikan, perona bibir dan pipi, jepit rambut, tusuk konde, untuk Yu Zihan dan Jang Mei. Serta makanan, camilan, yang belum pernah dimakan kedua wanita itu. Begitu pun dengan permen dan Tanghulu.

Sepatu untuk istri, ibu dan putrinya juga Jang Bing beli.

Tak lupa Jang Bing membelikannya juga untuk adik dan dua keponakannya.

Garam, gula, tepung, beras, gandum, Jang beli untuk ditambahan stok dirumah.

Semua menghabiskan tujuh koin emas tujuh puluh perak.

Sisanya tinggal tujuh koin emas tiga puluh perak.

Tak apa, yang penting ia bisa menyenangkan keluarganya. Dirumah juga masih ada empat puluh lima koin perak, setidaknya semua koin itu akan mencukupi kebutuhan keluarga selama setahun kedepan.

Jang Bing mungkin akan membeli lahan pertanian nanti.

Dengan riang gembira Jang Bing kembali kerumah bersama gerobak kuda yang ia sewa. Dengan erat pria itu memeluk perutnya, dimana kantong koin emas dan perak ia simpan.

"Semua karena Hua'er...!" gumamnya tersenyum penuh syukur mengingat sang putri.

Ya, karena kehadiran putrinya, ia bisa pergi dari rumah yang cocoknya disebut neraka. Bisa memiliki hunian sendiri, makan enak, pakaian bagus dan koin emas juga perak banyak.

Bisa menjalani hari-hari dengan santai dan tenang, tanpa harus merasakan sakit badan, lelah berlebihan dan menahan lapar.

Itu semua tidak mungkin ia dapat, kalau masih dikediaman Hong.

1
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Andira Rahmawati
lanjutttttt..thorrrrr..
Andira Rahmawati
ceritanya bagusssss bgt...seruuu
trusss semangat ya thorrr💪💪💪
Andira Rahmawati
🤣🤣🤣 jang lei ama jang bing suka ketukar...
Andi Ilma Apriani
selalu ditunggu upx thoorrr
Andi Ilma Apriani
semangaattt thooorrrr💪💪💪💪
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorrr...ceritax sangat bagus 😍😍😍😍
Andi Ilma Apriani
semangaaatt thoorr
Andi Ilma Apriani
hadiiirrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!