Terjebak Dalam Novel(Transmigrasi)

Louis masuk di sebuah cafe untuk bertemu dengan klien nya, kali ini ia sendirian karena Raka mengantar Keelya dan Keenan dan Besok pemuda itu baru sampai di Indonesia.

cafe terasa nyaman dengan nuansa modern, dan aroma kopi yang harum memenuhi udara. Ia memandang sekeliling, mencari kliennya yang sudah menunggu. Setelah menemukan kliennya, Louis langsung menuju ke meja yang telah disediakan.

"Selamat pagi, saya Louis. Saya senang bertemu dengan Anda hari ini," kata Louis dengan senyum yang profesional.

Kliennya, seorang pengusaha sukses, membalas senyum Louis. "Selamat pagi, tuan,Saya senang bertemu dengan Anda juga. Mari kita mulai pembicaraan tentang proyek yang ingin kita kerjakan."

Louis kemudian mengeluarkan laptopnya dan mulai membahas detail proyek dengan kliennya. Ia sangat fokus dan profesional dalam pekerjaannya, membuat kliennya merasa yakin dengan kemampuan Louis.

"Saya tertarik dengan proyek ini, tuan," ujar Whisnu, tersenyum puas. "Saya rasa proyek ini akan sangat bermanfaat bagi perusahaan saya, dan saya percaya bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk membantu saya mewujudkannya," tambahnya, sambil menganggukkan kepala.

Louis membalas senyum Whisnu, merasa senang bahwa kliennya puas dengan proposal yang telah dia presentasikan.

 "Saya senang mendengarnya, tuan Whisnu. Saya akan berusaha untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan lancar dan sesuai dengan harapan Anda," kata Louis, dengan nada yang profesional.

Whisnu menganggukkan kepala, merasa yakin bahwa Louis adalah orang yang tepat untuk membantu dia. "Saya tidak ragu tentang kemampuan Anda, tuan Louis. Saya hanya ingin memastikan bahwa kita dapat bekerja sama dengan baik," ujar Whisnu, sambil menatap Louis dengan mata yang tajam.

Louis membalas tatapan Whisnu, merasa bahwa kliennya adalah orang yang serius dan profesional.

"Saya yakin kita dapat bekerja sama dengan baik, tuan Whisnu. Mari kita mulai proyek ini segera," kata Louis, sambil mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Whisnu.

"tuan saya dengar dengar Anda sudah menikah" ujar Wisnu sambil menikmati kopi

"iya sudah 6 tahun "jawab Louis

" saya ingin mengundang tuan ke acara pesta pernikahan anak saya malam nanti tuan, jika anda tak keberatan untuk hadir saya sudah sangat senang"ujar Wisnu

 "Saya ingin mengundang tuan ke acara pesta pernikahan anak saya, tuan. Jika Anda tidak keberatan untuk hadir, saya sudah sangat senang," ujar Whisnu, dengan nada yang hangat dan ramah.

Louis terkejut dengan undangan Whisnu, tapi ia berusaha untuk tetap profesional. "Terima kasih atas undangan Anda, tuan Whisnu. Saya akan berusaha untuk hadir jika jadwal saya memungkinkan," kata Louis, dengan senyum yang sopan.

Whisnu tersenyum puas, merasa senang bahwa Louis menerima undangannya. "Saya sangat berharap Anda bisa hadir, tuan. Saya akan mengirimkan detail acara kepada Anda," ujar Whisnu, sambil mengeluarkan kartu nama dan menuliskan informasi acara di atasnya.

Louis menerima kartu nama Whisnu dan memasukkannya ke dalam saku jasnya. "Terima kasih, tuan. Saya akan menantikan acara tersebut," kata Louis, sambil berdiri dan bersiap untuk meninggalkan cafe.

Whisnu juga berdiri, dan keduanya berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan. "Saya akan segera menghubungi Anda untuk membahas detail proyek, tuan Louis," ujar Whisnu, dengan senyum yang lebar.

...----------------...

MY DONATUR 💸

Zoey siapkan kakak ipar mu malam nanti kami akan menghadiri acara klien kakak

Zoey yang sedang berbaring menonton drama Korea favoritnya, langsung tersenyum lebar membaca pesan dari Louis.

"Tumben ajak kakak ipar, biasanya ajak tu janda kembang," gumam Zoey.

"Dahlah, aku cari kakak ipar dulu," ujar Zoey, sambil menaruh ponselnya di atas meja nakas.

Dia kemudian bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah ruang tamu, mencari Ashley yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"Hey, kakak ipar! Kak Louis kirim pesan, katanya ingin mengajakmu ke acara klien nya" kata Zoey, sambil memanggil Ashley dari ruang tamu.

Ashley yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, langsung menoleh ke arah Zoey. "Oh, apa katanya? klien siapa?" tanya Ashley, sambil menaruh pekerjaannya sejenak.

"Gak tahu, tapi katanya Louis ingin mengajakmu," jawab Zoey, sambil tersenyum. "Kakak ipar, aku rasa kakak ku sudah tertarik dengan mu," tambahnya, sambil menggoda Ashley.

"Aku tak ingin pergi, aku menunggu kedua anakku meneleponku," ujar Ashley, sambil terus mengunting tangkai bunga mawar dengan teliti.

"Kakak, ayolah, kumohon, uangku sudah menipis, Key dan Ken pasti akan menelepon mu," rengek Zoey, sambil memandang Ashley dengan mata yang memelas.

"Kau minta lah pada Daddy, kali ini Kakak tak bisa membantumu," tolak Ashley, sambil tidak mengangkat pandangannya dari bunga mawar yang sedang guntingnya.

"Kakak, ayolah, kumohon, pliss, jika kakak bersedia, aku kan membantu kakak selama satu bulan," rayu Zoey, sambil memeluk Ashley dari belakang dan menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan manja.

Ashley tersenyum dan menggelengkan kepala, tapi Zoey tidak menyerah. "Aku akan melakukan apa saja yang kakak inginkan, asalkan kakak mau pergi dengan Louis," kata Zoey, sambil memandang Ashley dengan mata yang bersinar.

Ashley tidak bisa menolak permintaan Zoey yang manja dan bersemangat. "Baiklah, aku akan pergi, tapi kau harus menepati janji mu," kata Ashley, sambil tersenyum. Zoey langsung bersorak dan memeluk Ashley dengan gembira.

"Ikut aku, kak, kita akan mencarikan mu pakaian yang cocok untukmu," ujar Zoey, sambil menarik tangan Ashley dan mengajaknya ke arah lemari pakaian.

Ashley tersenyum dan mengikuti Zoey, yang langsung mulai mencari-cari pakaian yang cocok untuknya.

"Hmm, apa yang cocok untuk kakak iparku yang cantik ini?" kata Zoey, sambil memandang Ashley dengan mata yang bersinar. Zoey kemudian mengeluarkan beberapa pakaian yang elegan dan modis, dan meminta Ashley untuk mencobanya.

Ashley tersenyum dan menerima pakaian yang dipilih oleh Zoey, lalu menuju ke kamar mandi untuk mencobanya. Setelah beberapa menit, Ashley keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sangat elegan dan cantik.

"Bagaimana, kak? Apakah aku cocok dengan pakaian ini?" tanya Ashley, sambil memutar tubuhnya agar Zoey bisa melihatnya dari berbagai sudut.

"Zoey, ini terlalu terbuka," ujar Ashley, memutar badannya.

"Okey, santai kak, santai. Ini masih ada," ujar Zoey, memberikan lagi gaun yang lain. Ashley keluar dari dalam ruangan ganti.

"Ganti kak, kurang cetar," komentar Zoey, memberikan kembali baju yang lain.

Dengan sabar, Ashley mengambil gaun dari Zoey. "Zoey, yang benar saja. Lihatlah, ini terlalu terbuka," komentar Ashley. "Ganti lagi, kak," ujar Zoey.

"Yang benar saja, Zoey?" tanya Ashley. Zoey mengangguk dan memberikan gaun berwarna putih. "Sepertinya ini yang terakhir, semoga pas dan bagus," kata Zoey.

Ashley tersenyum dan mengambil gaun hitam itu. "Baiklah, aku akan mencobanya," kata Ashley. "Ini, kak, cantik sekali! Dari tadi kemana saja kau, gaun?" pekik Zoey dengan heboh.

"Sekarang aku kan mendandani mu, kak," kata Zoey, sambil membawa berbagai macam aksesoris dan kosmetik. Ashley tersenyum dan membiarkan Zoey mendandaninya.

Zoey mulai bekerja dengan giat, merias wajah Ashley dengan elegan dan cantik. Ashley merasa nyaman dan santai dengan sentuhan Zoey yang lembut dan hati-hati.

"Bagaimana, kak? Apakah sudah siap?" tanya Zoey, sambil memandang Ashley dengan mata yang bersinar. Ashley tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Sudah siap, Zoey. Terima kasih," kata Ashley, sambil memeluk Zoey dengan gembira. Zoey tersenyum dan membalas pelukan Ashley.

"Kakak iparku cantik sekali hari ini," kata Zoey, sambil memandang Ashley dengan bangga. Ashley tersenyum dan merasa bahagia dengan pujian Zoey.

Dengan terpaksa Ashley harus berdiri dan berpose Karena permintaan adek ipar nya, betapa lelahnya Ashley sekarang dari jam 15:00 sampai dengan 17:45

ANDA

Kakak, istri mu sudah selesai sekarang kau tinggal menjemputnya 😊