NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Jangan Berharap

Rani kembali ke mansionnya setelah sekian lama ia tinggalkan saat ibunya menghembuskan nafas terakhir di istana megah itu. Ia juga ada di tempat itu karena sang Daddy memaksa nya untuk mulai menerima pria lain yang sama sekali tidak pernah ia impikan.

"Biar aku yang mengantarmu, Rani !" tawar Darwis saat Rani bersiap-siap berangkat ke rumah sakit.

"Tidak perlu Darwis. Aku sudah biasa dengan rutinitas ku. Aku tidak butuh orang lain selama aku bisa," tolak Rani saat sudah menyelesaikan sarapan paginya.

"Rani, ingat pesan Daddy, sayang," ucap tuan Farouk membuat Rani menghembuskan nafas kasar dan Darwis merasa mendapatkan angin segar pagi itu.

"Daddy....!" desis lirih Rani sambil menggelengkan kepalanya tak suka.

"Bukankah kamu sudah setuju dengan syaratnya, hmm! Pergilah sayang...!" titah tuan Farouk mengulangi perintahnya.

Rani mengucapkan istighfar berkali-kali agar sesak di dadanya terurai. Darwis membuka pintu mobil untuk Rani yang langsung membuka pintu belakang. Darwis hanya menaikkan kedua bahunya dan harus bersabar atas sikap Rani.

Tuan Farouk melambaikan tangan ke arah ke duanya saat mobil mulai melaju pekan meninggalkan pekarangan luas nan asri itu.

"Jam berapa kamu pulang, Rani?" tanya Darwis menatap mata indah Rani dari spion dalam.

"Mungkin besok pagi," ucap Rani asal.

"Kabari aku kalau kamu pulang. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat," ucap Darius.

"Aku ingin tidur sebentar di ruang kerjaku. Jadi, tolong jangan menggangguku. Tidak usah jemput aku karena bisa jadi ada pasien yang butuh pertolongan di ruang IGD. Rumah sakit itu selalu kedatangan pasien yang sakit tak terduga," ucap Rani.

"Baiklah. Aku paham," ucap Darwis lalu membelokkan mobilnya ke arah rumah sakit.

Rani turun tergesa-gesa sebelum Darwis ingin membuka pintu mobil untuknya. Sebelum melangkah menuju ruang kerjanya, Rani menatap wajah menyebalkan Darwis.

"Darwis."

"Iya sayang...!"

"Lebih baik kamu kembali ke Prancis mengurus perusahaan Daddy karena aku sedikitpun tidak akan tersentuh dengan kebaikanmu. Kamu memang tampan dan baik hati tapi aku tidak pernah melihatmu sebagai pria. Jadi jangan berharap lebih," ucap Rani penuh penekanan pada kalimatnya.

"Keputusanmu ada pada ayahmu, nona. Kamu tidak bisa memutuskan sendiri," balas Darwis lalu meninggalkan Rani yang langsung membalikkan badannya menuju ruang kerjanya.

"Ya Allah. Tolong tunjukkan kebenaran yang sesungguhnya pada Daddy ku. Aku sangat mencintai hambaMu yang bernama Khalid," lirih Rani dalam doanya.

Di belahan negara lain, Khalid sedang serius membaca laporan keuangan perusahaan yang terdapat banyak sekali kejanggalan. Hari demi hari ia selalu menemukan sesuatu yang sangat menakjubkan di mana kebiasaan tuan Farouk yang ternyata sangat sholeh.

"Ya Allah. Ruang pribadinya Saha tidak terdapat ciri-ciri seorang mafia kejam. Ada peralatan sholat dan beberapa tasbih kesukaan tuan Farouk tergantung di atas nakas tempat tidur pria paruh baya itu.

Ada foto kedua orangtuanya sang kekasih saat Rani sedang berulang tahun yang ke 17 tahun. Foto keluarga itu terlihat sangat bahagia.

"Apakah aku sudah menerima laporan yang salah dari orang kepercayaan ku atau ada orang lain yang ingin merusak reputasi tuan Farouk. Aku harus menyelidikinya agar tidak jatuh fitnah nantinya," ucap Khalid lalu keluar dari ruang pribadinya tuan Faruk yang baru saja dimasukinya setelah satu pekan ia bekerja di perusahaan tersebut.

...---------------...

Khalid menemui orang kepercayaan tuan Farouk yang lainnya. Ia ingin menyelidiki secara langsung apa yang terjadi dengan pekerjaan kotor tuan Farouk yang mungkin diluar sana hanya membangun pencitraan semata bukan benar-benar menjadi sosok figur seorang pengusaha yang bersih.

Khalid bertemu dengan orang itu tidak dengan gratis. Semuanya harus ia bayar mahal untuk mengetahui informasi penting dari Nara sumbernya itu. Kini di tempat sepi dan jauh dari keramaian mereka berada.

"Katakan apa yang kamu ketahui tentang tuan Farouk...!" pinta Khalid.

"Sebenarnya tuan Farouk itu masuk ke dunia mafia hanya untuk menggagalkan rencana busuk manusia yang rakus di luar sana untuk melakukan transaksi apapun yang penting menghasilkan uang. Tidak peduli berapa banyak nyawa yang harus mereka korban demi mendapatkan tujuan mereka," tutur orang tersebut.

"Maksudmu tuan Farouk itu bukan pemain utama dalam dunia kejahatan itu?" tanya Khalid.

"Bukan. Dia orang bersih. Dia yang menyelamatkan dunia secara diam-diam. Dia mengembalikan manusia yang dijual oleh mafia lainnya untuk organ tubuh mereka. Tuan Khalid menyelamatkan mereka.

Dia juga yang mengembalikan lagi dokumen negara atau kekayaan negara yang diambil oleh oknum pejabat tertentu untuk keuntungan pribadi. Bisa dibilang dia pahlawan dunia dalam diam," lanjut orang itu.

"Lalu bagaimana nama baiknya rusak?" tanya Khalid.

"Tuan Darwis. Asisten pribadinya yang telah membutakan hati tuan Farouk dengan kebaikannya yang pernah menyelamatkan kehidupan tuan Farouk lima tahun silam. Saat itu tuan Farouk hampir terkena timah panas dari musuhnya tapi tuan Darwis yang menjadi tameng nya. Itulah sebabnya dia diangkat menjadi asisten pribadinya tuan Faruk menggantikan aku," ucap pria yang bernama Ben itu.

Khalid terdiam dan mulai paham dengan situasi tersebut. Terus mengapa kamu sekarang menjadi jahat?" tanya Khalid.

"Karena orang jujur itu selalu kalah dengan orang yang pandai menjilat atasan, tuan," tutur Ben yang usianya sama dengan tuan Farouk.

"Apakah kamu kecewa pada Tuhan dan memilih jalan pintas untuk menjadi kaya?" tanya Khalid.

"Karena aku hanya tahu bagaimana cara bertahan hidup di dunia yang penuh kemunafikan. Akal sehatku tidak mampu lagi mencerna cara kerja Tuhan untuk mendukung hambaNya yang selalu ingin mencari rejeki halal tapi di singkirkan oleh manusia serakah berwajah topeng peduli," ucap tuan Ben lalu menyesap rokoknya yang tinggal setengah batang.

"Kadang Tuhan menarik kenikmatan yang buat kita terlena untuk menegur kita agar mendekat lagi padanya. Mungkin kita melupakanNya saat kita memiliki segala fasiltas yang kita butuhkan tanpa rasa syukur padaNya. Ingatlah...! Tuhan itu maha pencemburu. Kadang ujian yang diberikan kepada kita entah untuk meninggikan derajat kita dan mungkin saja menghinakan kita agar kita kembali lagi kepdaNya," jelas Khalid bijak.

Untuk sesaat tuan Benyamin tersentak dengan nasehat penuh hikmah dari Khalid. Ia merasa tertampar karena selama ini hidupnya terlalu baik hingga ia lupa yang memberikan kemudahan itu semuanya dari Allah. Tuan Ben juga seorang muslim namun ia tidak begitu taat setelah kehidupannya lebih dari kata cukup.

Khalid mengambil berkas laporan dari Ben dan masuk ke dalam mobilnya untuk kembali ke apartemen rahasianya yang ada di Paris Perancis.

Tuan Ben juga beranjak dari tempat itu dan memilih jalan berbeda dengan Khalid. Khalid merasa kalau Rani berada dalam bahaya. Ia tidak ingin lagi menunda-nunda niatnya untuk melamar Rani segera mungkin sebelum semuanya terlambat.

"Tapi, aku harus mengungkapkan permainan Darwis yang mungkin saja memiliki niat untuk mengambil semua hak Rani sebagai putri dari tuan Farouk. Ternyata aku sudah salah menilai calon mertua ku yang berhati malaikat itu," batin Khalid sambil tersenyum sendiri.

Namun Khalid tidak tahu kalau ada mobil lain yang sedang diam-diam mengikutinya dari belakang.

1
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!