Perjuangan untuk tetap hidup untuk mencari keberadaan keluarga nya
apa masih hidup.
dengan bersabar walaupun nyawanya hampir Melayang
kesengsaraan tiada hentinya.
tidak sengaja latian sendiri dari buku usang yang akan dibuang.
latihan untuk mengisi kedukaan nya membuahkan hadil.
Tampa sengaja ada kabar ternyata orang tuanya masih hidup dalam Penyekapan
pemerasan yang dengan paksa mengambil harta sawah rumah kebon milik orang tuanya.
penyekapan dan tindakan berlangsung hingga kedua orang tuanya berhasil melarikan diri.
tetapi tertangkap lagi
ada saat ini Pemuda Bayu Buana datang menolongnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sony Suprapto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PATIH YAMAN DAN KELUARGA BAYU BUANA
Ibunya Sumirah dan Kakandanya Mawar Jingga, juga Adi Putra Adiknya serta Bapak Suryo Gilang mandi dan berganti pakaian.
Semuanya Pakaian adalah pilihan Bayu Buana.
Mereka Sungguh Tampil beda tampan Angin berwibawa Ibunya pakai kebaya model Kraton dengan selendang panjang ada sulaman benang Mas.Sepatu Sandal slop biasa di Pakai istri pejabat.
Bapaknya Walaupun Masih sakit perlu pengobatan.
Juga disuruh Ganti Pakaian ala pejabat pakai Jubah panjang juga sepatu slop.
Mawar Jingga Cantik Sekali. Seperti putri Pejabat. Adi Putra juga terlihat sehat percaya diri tampil rapi bersih remaja tanggung yang tampan.
Pengalaman pilih model Pakaian agar dihormati lingkungan.
Adalah pengalaman yang didapatkan dari Eyang Yaman. Yang sungguh tak terduga oleh Bayu akan hasilnya sambutan orang lain Memandangnya menilainya Sangat baik
Yang mana hasilnya sungguh menakjubkan..
Raden Bayu Buana sebutan panggilannya sekarang memang sesuai dengan usaha dan perjuangan nya.
Sekarang ini Uangnya , banyak orangnya cerdas pintar juga Tutur katanya halus dan Sopan sehingga banyak yang menyukainya.
Keluar Kedai Kraton Sudah tampil beda pelayan Kedai senang sekali mendapatkan uang tip walah tidak banyak.
Kereta kuda melanjutkan Perjalanan memasuki Pusat kota menuju Rumah mewah inventaris yang diberikan pihak Kerajaan untuk setiap Pejabat Tinggi Kerajaan Banjar Raya.
Bayu Buana minta kepada Bapak Kusir kereta untuk keliling Kota raja agar keluarga yang sekian lama teraniaya. Merasa senang terhibur.
Keluarga nya masih heran dengan perilaku Putra nya ini.
Siapa sebenarnya Status Putranya saat ini. Koq banyak dihormati orang termasuk para pengawal.
Apa pejabat Kerajaan karena uangnya juga banyak. Tetapi Bapak ibunya juga kakak dan adinya. Tidak berani bertanya. Ketemu dam ditolong ini saja sudah merupakan Karunia yang tak terkira.
Setelah Keliling kota Kereta menuju pulang ke kediaman Patih Yaman Patih Yang Baru.
" Kereta menuju rumah Eyang Yaman saja. gak ke istana kerajaan. Sore hari saja , saya akan temui paduka Brama Jaya. Agar Bapak saya istirahat dulu dan berobat. "
" Ke kediamannya Patih Yaman ya den. "
Sebelum Turun Kereta Diam diam Bayu Buana memberi kan uang tip kepada tiga Kusir kereta walau tidak banyak para kusir senang sekali.
" Jangan cerita sama Para pengawal ya diam saja. " Para Kusir mengangguk paham para pengawal gak dapat uang Tip.
Ketika Memasuki Gerbang Rumah Patih Yaman.
Eyang Patih sudah Menunggunya. Para penjaga dan pelayan siap membantu apabila dibutuhkan.
" Selamat Datang Bapak dan Ibu Bayu Buana. Masuk saja.."
":Terima kasih, Tuan Patih. ! " Ucap Ibu dan Bapaknya Bayu. "
" Kalian Gak usah Sungkan disini anggap saja aku orang tua kalian. Karena Bayu Buana adalah Cucu angkat ku juga menjadi calon penerusku. Maka anggap saja rumah ini seperti rumah kalian.
Rumah ini besar. Kami hanya berdua dengan Bayu terasa sepi. Kalian boleh tinggal disini agar suasana jadi hangat ramai dan hidup. "
Keterangan Sang Patih itu baru dimengerti oleh Orang tua Bayu dan merasa tenang senang dan masih banyak yang belum dimengerti. Tetapi kenyataan ini saja sudah merupakan Sebuah Anugrah Rahmat Sang Maha Pencipta.
Bayu Buana, Putranya menjadi orang terhormat Cucu Pejabat Tinggi Patih Yaman.Kerajaan Banjar Raya.
Bahkan ternyata Eyang Yaman orang sakti. adalah Eyang Angkat Dan Menegaskan Bayu Buana. Sebagai Penerusnya.
Mereka semua terasa tenang. Apalagi mereka juga merasa diterima dirumah mewah itu.
Rumah gedung Mewah Milik Pejabat Kelas atas Patih Kerajaan Banjar Raya.
" Bayu.. Berikan air Doa ini pada keluargamu semua suruh minum agar badannya terasa enakkan.
Karena aku lihat badannya banyak luka memar dan masih merasakan sakitnya.
Terutama Bapak kamu Bapak Suryo Gilang."
Eyang Yaman membuat Air Doa agar memar di tubuh cepat hilang. Setelah itu biarkan mereka istirahat dulu.
Karena nanti sore perlu menghadap Paduka Raja mengucapkan Terima kasih kepada Paduka Brama Jaya.
Ini juga merupakan bantuan dari Sang Raja dan keluarga istana.
Bayu segera menunjukkan Kamar kamar mana saja untuk mereka istirahat. Bisa pilih.
Banyak Kamar tidur ada yang dekat halaman taman belakang ada yg dekat pemandangan Hijau segar dan lainnya tinggal pilih maunya suka yang mana.
Beberapa Pelayan membantunya. Dengan Perasaan yang masih dirasakan seperti mimpi, keluarga Bayu Buana sudah istirahat bisa tidur dengan nyaman dan tenang
tidak dikejar ketakutan yang sekian tahun pindah pindah tempat agar selamat.
*
Sore Harinya keluarga Bayu setelah Mandi dan Pakaian Rapi rencana akan menghadap Paduka Raja Brama Jaya
Mereka duduk makan bersama di meja makan keluarga.
makanan telah disiapkan boleh Para pelayan yang diberikan Kerajaan untuk Tiap Pejabat kelas atas seperti Patih Yaman.
Setelah makan bersama Bayu penasaran kepada orang tuanya ini masih hidup semua. Padahal terakhir perpisahan dengan dengan orang tuanya kisaran 8 tahun yang lalu seluruh keluarga nya sudah dalam ancaman tebas tewas oleh Oleh Juragan Badar.
Ternyata diketahui belangnya Juragan Badar dengan julukan Kerajaan Batik, Ternyata kepala Perampok sadis.
Hasil hartanya dari merampok memeras mengancam.
Bukan yang dilingkungan nya dikenal Pedagang kaya.
" Ya Anakku Bayu. Ki Badar tidak jadi membunuh kami tapi menyekap Kami tujuannya meminta Kekayaan harta kita di serahkan kepadanya semua, rumah, Sawah ladang kebun lainnya.
Maka semua barang berharga kami terpaksa kami serahkan.
Tetapi ternyata kami tetap di sekap. Dia minta agar rumah kami dijual dan uangnya juga diminta dirampas paksa.
Kami lama di Sekap karena Ki Badar yakin kita orang kaya pasti punya tanah dan kebon lainnya.
Dari sinilah kami tidak dibunuh dulu, Ki Badar yakin Kita punya Tanah banyak hampir tiap hari dia dan anak buahnya datang ke gudang penyekapan. kami dihajar disiksa dia minta tunjukan tanah kita yang di Kota Tegal gubuk.
kami diam saja sambil menunggu Saat yang tepat melarikan diri.
Pada bulan berikutnya ketika Ki Badar merampok Saudagar kaya dengan 4 kereta kuda dan pengawal banyak.
Terjadi pertempuran hebat. Para pengawalnya dapat bertahan dan tetap melawan.
Melihat Pertempuran lama belum ada yang menyerah Saudagar kaya keluar dari dalam keretanya.
Dengan dua putranya berpakaian seperti Senopati kerajaan. Langsung dia senopati itu menghajar anak buah Perampok Badar wakil Ki Badar yang juga sakti, tewas oleh Senopati muda itu.
Ki Badar terdesak dan sudah terdesak lalu melarikan diri dengan sisa anak buahnya.
Kesempatan itu Aku gunakan melarikan diri bersama ibu kakak dan Adimu Hingga ke luar kota.
Dan Aku diam diam kembali ke kampung halaman sendiri untuk menjual sawah yang masih ada aku jualnya dengan diam diam.
Dengan uang itu aku balik ke luar kota usaha beli rumah kecil dan ibumu jualan nasi Pecel dan gorengan dibantu Kakakmu juga adikmu.
Aku kerja apa saja kadang jadi tukang Bangunan.
Hal itu berjalan cukup lama hingga lima tahun lebih.
Ternyata Ki Badar masih mencari kami karena yakin tanah sawah kami masih ada. Yang belum berhasil dia dapatkan, Rumah besar Kita yang prtama dia rampas dan dia jual.
Setahun yang lalu Saat saya kerja membangun Rumah mewah milik seorang Pedagang Kaya itu Bernama Juragan Mardani.
Malam harinya Datang Gerombolan Perampok Pimpinan Badar. Pedagang Mardani ketakutan menyerahkan hartanya dan para tukang di tangkap termasuk Bapakmu ini.
Tetapi saat ada kesempatan Baik saya diam diam menyelinap pergi dan berhasil melarikan diri.
Ternyata Ki Badar perintahkan sepuluh anak buahnya mengejar Aku sampai berhasil menangkap Kami sekeluarga.
kami dihajar oleh sepuluh anak buah Badar. sampai ketemu Kamu tadi itu, Bayu Putraku.
*
Mendengar Semua Cerita penderitaan panjang keluarganya itu, sungguh sangat memilukan.
Bayu menangis ...!! Dan Marah ..!!! Awas Badar tunggu .. akan kucari kauuu... !!
Bertekad akan menumpas Rampok Badar beserta gerombolannya. "
Tunggu saatnya nanti akan tiba engkau Badar! kau Badar akan mengalami Sakit yang parah..! Tapi tidak mati minta mati tapi tidak mati tapi kesakitan yang panjang..!!!
" Adi Putra Adiku... Mulai besok Kamu harus berlatih Ilmu Kanuragan Jurus olahraga 7 untuk menumpas Ki Badar keris batik. "
" Hah..?
Oh iya iya.. Kanda Bayu. Aku mau berlatih sungguh sungguh. Agar bisa sakti seperti Kang Mas Bayu. "
Adi Putra yang memang sudah niat minta di ajari ilmu kanuragan, merasa Senang.
" Aku Juga mau Adiku Bayu.. " Suara Mawar Jingga sambil menatap Bayu Buana seakan tatapan memohon juga minta di latih.
Mengingat selama ini mendapatkan hinaan siksaan karena tiada kekuatan untuk melawan. Bapaknya menderita hinaan juga karena tidak punya kemampuan ilmu Kanuragan hingga mengalami siksaan dan hinaan berkepanjangan.
Orang Tuanya Bapak Suryo dan Ibu Sumirah merasa senang dan setuju seakan mohon Agar Bayu juga Melatih Kakak perempuannya ini. Bapak surya dan ibu tidak berani langsung bicara kepada Bayu, Bapak Suryo juga Bu Sumirah masih Segan Sungkan dan Hormat kepada Bayu Buana.
Walau Bayu adalah putranya sendiri.
Dan Bayu merasakan aka maksud Orang tuanya.
*
Mungkin kedepanya lebih teliti dlm pengetikanya.
SEMANGAT...
perasaan ini saya
jangan putus asa
lanjut nya jangan lama ya crita perjuangan hidup ya
jangan lama tar lupa
ya pemasaran