🏆Novel Legendaris🏆
Kisah seorang gadis berusia 17 tahun yang dipaksa menikah untuk menggantikan adik kandungnya yang di lamar oleh keluarga Van Rogh Costel III tetapi adiknya, yang bernama Jingmi menolak lamaran keluarga bangsawan tersebut yang mengakibatkan kemarahan keluarga Van Rogh Costel III.
Untuk meredakan amarah keluarga Van Rogh Costel III maka Jia Li yang merupakan anak kedua keluarga imigran bermarga Kwee yang sukses itu terpaksa di nikahkan dengan anak pertama Van Rogh Costel III yaitu Van Costel IV anak laki-laki keluarga bangsawan di Rumania.
Sayangnya Van Costel IV yang akan dinikahkan dengan Jia Li, dia bukanlah manusia...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
Rayuan Pulau Terpencil
Selama di pulau terpencil bersama Van Costel IV, hantu itu yang merupakan suami Jia Li tidak pernah melewatkan sedetikpun waktunya untuk dekat dengan Jia Li.
Setiap hari Van Costel IV selalu merayu Jia Li dengan limpahan kasih sayangnya untuk Istrinya itu.
Hampir seluruh perhatiannya terpusat pada Jia Li bahkan menghadiahkan istrinya itu permata ruby merah sebagai kalung untuk Jia Li.
"Sayang, aku menghadiahkan kamu sebuah kalung permata ruby merah sebagai hadiah, maukah kamu mengenakan kalung ini", ucap Van Costel IV.
Namun, sikap Jia Li masih sama tetap diam tanpa merespon ucapan hantu Van Costel IV dan hanya menatap kosong.
"Aku akan membantumu memakai kalung ini, Jia Li sayangku", ucap Van Costel IV.
Van Costel IV segera memakaikan kalung cantik itu di leher Jia Li dan tersenyum lembut ketika Jia Li tidak menolak kalung pemberiannya.
"Kamu suka dengan kalung ini Jia Li sayangku", kata Van Costel IV.
Jia Li hanya menatap kosong ke arah hantu Van Costel IV yang duduk dihadapannya, tak terasa air matanya jatuh berlinang membasahi wajahnya yang bersemu merah dan cantik sekali.
"Kamu menangis lagi, sayangku...", ucap Van Costel.
Hantu Van Costel IV itu memeluk tubuh Jia Li yang terasa sangat kaku di dekapannya dan mencium lembut kepala Jia Li sedangkan Jia Li hanya pasrah dalam pelukan suaminya.
Jia Li masih menunjukkan sikap penolakan kepada Van Costel dan masih saja bersikap dingin terhadap hantu itu.
"Jia Li... Cintaku...", bisik lembut Van Costel pilu.
Kali ini Van Costel tidak menyerah terhadap Jia Li, tiba-tiba dari arah tangannya muncul sebuah kotak kecil dari beludru biru.
"Aku masih punya hadiah lainnya, sayangku", ucap Van Costel.
Pria berwajah sangat tampan itu mengusap air mata Jia Li yang turun membasahi pipinya dengan jari jemarinya yang pucat dan dingin.
"Ssst... Jangan menangis sayangku...", bisik Van Costel.
Van Costel membuka kotak kecil dari beludru biru yang berisi sebuah cincin emas berhiaskan berlian dan shapire kemudian dia memasangkan cincin itu di jari manis Jia Li.
Terdengar isak tangis Jia Li yang semakin menjadi-jadi sambil menundukkan kepalanya ke arah bawah.
"Jia Li...", ucap Van Costel.
Van Costel tertegun memandangi Jia Li yang tengah menangis terisak-isak pilu.
Dia menggertakkan gerahamnya keras menahan kesedihannya yang sangat dalam ketika melihat Jia Li yang menangis sedih seperti itu.
"Apakah kamu sangat membenciku Jia Li ?", kata Van Costel dengan tubuh gemetar hebat.
"Bagaimana aku tidak membencimu !? Karena kamulah aku menderita seperti sekarang ini !", teriak Jia Li sambil mendorong tubuh Van Costel.
"Jia Li !", ucap Van Costel dengan nada kecewa.
"Kembalikan hidupku seperti semula dan biarkan aku pergi darimu, tolong, lepaskan aku !", pinta Jia Li sambil meratap pedih kepada Van Costel.
"Jia Li... Aku sangat mencintaimu...", ucap Van Costel menahan kesedihan hatinya sendiri.
"Aku tidak pernah mencintaimu... Dan tidak akan pernah mencintaimu Van Costel !!!", teriak Jia Li.
Perempuan cantik dengan aroma bunga plum itu terus menerus menangis seraya memukul bahu Van Costel yang berada dihadapannya.
"Jia Li...", ucap Van Costel sambil memejamkan kedua matanya rapat-rapat.
Van Costel yang tidak berdaya dengan Jia Li berusaha mati-matian mempertahankan si cantik bunga plum itu dengan mendekapnya erat-erat.
"Hiks... Hiks... Hiks... Aku mohon...", pinta Jia Li dengan menangis pilu.
"Jia Li... Aku tidak bisa melakukannya, Jia Li... Aku tidak dapat melepaskanmu dari sisiku, Jia Li...", kata Van Costel.
"Uhu... Huu... Kenapa ? Kenapa Van Costel !? Kenapa !!!", teriak Jia Li sedih.
"Karena kau adalah cintaku, Jia Li", sahut Van Costel dengan cepatnya mencium mesra Jia Li.
Ciuman hangat dari Van Costel sangat lama dan dalam dirasakan oleh Jia Li yang masih beruraian air mata.
"Uhm...", Jia Li meronta keras berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Van Costel yang sangat erat.
Namun, Van Costel menahan tubuh Jia Li tanpa melepaskannya dan mati-matian memeluk tubuh Jia Li.
Van Costel terus menerus menyerang Jia Li dengan ciuman-ciuman mesranya dan menahan tubuh si cantik itu.
"Lepaskan aku, Van Costel !", pekik Jia Li sambil menggigit bibir Van Costel.
"Uhk !?", jerit kecil Van Costel tertahan.
Van Costel mengusap bibirnya yang basah dengan telapak tangannya yang putih pucat serta dingin.
Sebuah senyuman menghias wajahnya saat melihat keberanian yang ditunjukkan oleh Jia Li terhadap dirinya.
Baru pertama kalinya ada orang yang berani menolak Van Costel yang merupakan penguasa lembah Moldova dan bangsawan dari Rumania yang sangat berkuasa penuh.
"Kamu sangat menggairahkan Jia Li dan aku suka sekali", kata Van Costel tersenyum kecil.
"Jangan dekati aku lagi ! Lepaskanlah aku, Van Costel !", pinta Jia Li memohon penuh iba kepada Van Costel.
"Aku suka denganmu Jia Li", ucap Van Costel.
Van Costel melayang cepat mendekat ke arah Jia Li yang berdiri dengan tubuh menempel di dinding kastil tua dan langsung meraih tubuh Jia Li pergi dari tempat itu.
Tampak tubuh Van Costel melesat keluar dari kastil tua serta melompat-lompat diantara bangunan kastil tua miliknya.
BRUK...
Van Costel mendarat tepat di atas perahu kayu yang mengapung pelan di permukaan air laut hitam dengan kedua tangan menggendong tubuh Jia Li.
"Kita akan menghabiskan waktu kita di atas perahu hingga esok hari, Jia Li", bisik Van Costel lembut.
Jia Li tidak menjawab ucapan Van Costel IV seraya memalingkan wajahnya ke arah lain dan berdiam diri tanpa merespon sikap Van Costel terhadap dirinya.
Pelan-pelan Van Costel merebahkan tubuh Jia Li di atas perahu kayu yang terapung pelan di permukaan laut hitam.
Van Costel menjentikkan jarinya sehingga membuat perahu kayu itu bergerak menuju ke tengah-tengah laut hitam yang tampak tenang.
"Lihatlah Jia Li !", bisik pelan Van Costel seraya menunjuk ke arah tengah laut hitam.
Jia Li masih terbaring di atas perahu kayu yang membawa mereka menuju ke tengah-tengah laut hitam.
"Jia Li...", ucap Van Costel seraya mengangkat pelan tubuh Jia Li.
Van Costel merapikan rambut Jia Li yang kusut masai sembari menyandarkan tubuh si cantik itu di dadanya.
"Aku ingin menikmati bulan madu kita, Jia Li, di atas sebuah perahu kayu yang terapung-apung di permukaan laut hitam di pulau terpencil", kata Van Costel.
Jari-jemari keduanya saling menggengam erat antara satu dengan lainnya, sengaja Van Costel melakukannya agar Jia Li merasakan seluruh perasaan Van Costel yang sangat mencintai dirinya.
Van Costel kembali mendaratkan ciuman mesranya kepada Jia Li. Dan Jia Li tetap diam tanpa mampu menolaknya.
"Jia Li...", bisik lembut Van Costel.
Pria berwajah sangat tampan itu merebahkan tubuh Jia Li perlahan-lahan sambil menciuminya tanpa henti.
Jia Li hanya mampu menerima semua perlakuan Van Costel dengan kedua mata terpejam. Sentuhan demi sentuhan lembut dirasakan oleh Jia Li di setiap inchi tubuhnya yang terbuka serta polos.
"Erghhh... !?", Jia Li mengerang tertahan saat tubuhnya dengan Van Costel kembali menyatu menjadi satu.
"Umm... Jia Li... aku mencintaimu..., sayangku...", bisik lembut Van Costel diantara deru nafas mereka berdua.
"Argh...", jerit pelan Jia Li saat Van Costel menciumi telinganya dan terlihat kedua tangannya mengepal erat.
Kali ini Jia Li menerima semua sentuhan Van Costel di tubuhnya tanpa menolaknya sama sekali. Dan Jia Li kembali melayani gairah cinta Van Costel IV terhadap dirinya di atas perahu kayu yang berderit pelan serta mengapung di permukaan laut hitam.
Suasana yang tenang di laut hitam menambah semangat Van Costel untuk bercinta dengan Jia Li, istrinya.
Anehnya Jia Li tidak memberontak seperti sebelumnya dan seolah-olah Jia Li ikut tenggelam dalam gairah cinta Van Costel terhadap dirinya.
Entah itu pengaruh dari suasana yang hening di atas perahu kayu yang terlihat bergoyang-goyang ataukah pengaruh suasana laut hitam yang tenang serta damai.
lom ada endingnya
diasaat Antolin memohon mohon lo aja hati u aja membatu. giliran itu baru so soan. aku bantuin karena dia ga tau apa apa.
Heh Kalau mau nolongin orang dengan tulus gak mungkin lo itu masih berbelit dengan masakelam yang lo alami. kesannya gak ikhlas nolonginnya. Katanya GURU kok kelakuan tak mencerminkan seorang Guru/Pooh-pooh/.
disaat Dimitri Peka ,Masonn gak peka.
di saat mason bicara ambigu disitulah Dimitri bertanya kemudian disaat dimitri berbicara ambigu disitulah mason juga bertanya tanya./Shame//NosePick//Pooh-pooh/
Teruslah kalian berdua planga plongo
terus kami yang baca juga ikut bertanya tanya dengan percakapan kalian yang ambigu/Shame/
wahai wanita...
cintailah aku...