NovelToon NovelToon
Ibu Aku Harus Kemana?

Ibu Aku Harus Kemana?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:947
Nilai: 5
Nama Author:

Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?

14.ma..bawa aku..

Air hujan masih berkejar kejaran menyentuh bumi,bahkan angin juga ikut berperan malam ini,dan suara nyanyian kilat menggema di atas langit, cahanyanya sesekali ia keluarkan.

Manik mata gadis itu tidak berkedip sama sekali,walau hujan terus menyentuh nya,langkah nya tertatih melangkah,di tengah gelapnya malam,Kaira tidak merasakan dingin menusuk tubuhnya,bahkan luka akibat pukulan ayahnya tidak perih lagi ia rasakan saat di sentuh air hujan.

Kaira menatap sebuah makam yang sudah tertempel dengan nisan putih yang sudah menguning.

Bibirnya gemetar,tetapi pandangan matanya kosong.Kaira jongkok dan tangannya perlahan membelai batu nisan yang bertulisan.”Ayuningsih bin prasetyoningsih.”

“B-bu…”ucap gadis itu sembari mengeratkan sentuhannya ke batu nisan yang masih ia belai.

Sesak dada itu beribu kali lipat,rasa sakit hatinya lebih terasa dari pada luka punggung nya.

kaira memeluk makam itu,bahkan tanah basah itu sudah menyatu dengan pakaian dan pipi kirinya.

Air matanya berjatuhan bersamaan dengan air hujan,semakin lama ia memeluk makam itu,semakin ia merasakan rasa rindu hebat kepada ibunya,semakin dia sadar,sampai seumur hidup ia akan seperti ini,dan tidak akan pernah bertemu dengan ibu kandungnya,sesakit apa pun yang ia rasakan di dunia ini, kecuali dirinya benar benar sudah meninggalkan dunia.

“Ibu..bawalah aku,aku tidak sanggup lagi,bawa aku bu..hikss…hikss..tolongg bawa aku…”ucapnya dengan dada sesaknya.”papah tidak sayang padaku bu,dia menyiksaku..hanya ibu yang sayang aku,hikss…hikss…aku harus apa supaya ibu membawaku ke duniamu?”ucap gadis itu dengan nada memohon.

Entah sudah berapa puluh kali gadis itu meminta kepada sang ibu untuk membawanya meninggalkan bumi ini.

Dia tidak tahu harus mengucapkan kalimat apa lagi.

Sehancur apa perasaan Kaira,sehingga dia harus mengucapkan kalimat itu?.

“Bawa aku bu..”ucapnya pelan di tengah dinginnya malam,dan tatapannya tidak berhenti dan berkedip ke arah batu nisan itu.

“Kenapa dunia kejam bu? Mengapa semua rasa sakit harus ku nikmati? Tidak ada yang memelukku,hanya aku sendiri, tidak kah ibu kasihan kepadaku?”ucapnya dengan sangat pelan,hanya dirinya yang mendengar,sebelum mata itu benar benar tertutup rapat, dan tubuhnya tergeletak di atas makam ibunya dengan sentuhan air hujan yang masih sangat deras.

Tidak ada rasa takut di dalam diri gadis itu sendirian melangkah menuju kuburan sang ibu,dia hanya ingin bertemu dengan wanita paruh baya itu.

Tadi dirinya juga sudah menunggu beberapa jam supaya pintu rumah terbuka,namun tidak sama sekali,tidak ada satu orang pun yang membuka kan pintu untuk nya.

.

“Heyy…nak…hey….Kaira..”

Kaira merasakan pundaknya di pukul kecil dan indra pendengarnya mendengar suara.

Perlahan matanya terbuka,kepalanya lumayan pening,sehingga spontan tangan kanannya menyentuh kepalanya.

mata cokelat itu melihat seorang pria berkulit hitam terus melihat ke arahnya.

“Kenapa kamu tidur di sini? Bangunlah..ini sudah mulai siang,apa kamu tidak sekolah?”

Kaira hanya diam,tidak ada satu pun pertanyaan yang ia jawab,selain karena kepalanya yang pusing,dia juga merasakan matanya membengkak dan kurang nyaman untuk melihat.

“Kaira,berdirilah…”pria itu kerap di panggil pak Yanto, penjaga makam di blok 3.

Sepertinya pria itu sudah kenal dengan gadis itu.

Kaira pun berdiri dari duduknya.”ini sudah jam berapa pak?”

Pak yanto melihat arloji berwarna hitam di tangannya.”sudah jam 9 pagi,kamu sudah lama di sini?”

Kaira menggelengkan kepalanya..

“Kamu tidak perlu berbohong, kamu pasti sudah lama di sini,mulai dari tadi malam kan.”

Akhirnya Kaira perlahan mengangguk kan kepalanya.”iya pak..”

Pak yanto menghela nafas.”ayo ikut bapak,hari ini kamu juga tidak mungkin sekolah,kan sudah jam 9”

Kaira perlahan mengikuti langkah pria itu, selain ke taman kecil untuk menuliskan surat kepada ibunya ,dia juga sering ke makam ibunya.makanya pak Yanto sudah mengenalnya,karena hanya dia lah seseorang yang paling rajin datang ke tempat itu.

“Makanlah..kamu pasti lapar..”

Kaira perlahan menggelengkan kepalanya.”tidak usah pak..saya belum lapar.”

“Semalam hujan, kenapa kamu bisa datang ke sini? Kamu tidak takut?”keduanya sedang duduk di pos penjaga makam.

Pria itu tadi membelikan dua bungkus nasi campur untuk mereka nikmati.

“Untuk apa takut? Aku tidak takut kepada dunia pak,aku hanya takut dengan takdir yang aku jalani..”

Pria itu melihat Kaira,dia sedikit tahu perjalan hidup gadis ini.”makan lah dulu..kamu pasti sudah lapar.”

Kaira melihat ke arah matahari,walaupun terbilang masih pagi,cahayanya sudah mulai menyengat,bahkan sisa air hujan yang menempel di dedaunan sudah mulai mengering.

“Kenapa saya harus di takdirkan seperti ini pak?”setelah beberapa saat terdiam,akhirnya Kaira mengeluarkan suaranya.

Pria bernama yanto itu melihat ke arah Kaira,bahkan satu suap nasi sudah masuk ke dalam mulutnya.

“Semua manusia hidup dengan kata ini sudah menjadi takdir,tapi terkadang,kita harus melawan takdir itu, mengajaknya berperang,mengatakan dengan lantang,bahwa aku tidak ingin di garis takdir yang menyakitkan lagi.”

Kaira mendengar setiap kata yang di ucap kan pria itu.

“Kamu tahu Kaira? Dulu bapak seorang pemuda yang sangat malas,tidak mau bekerja buat nyari duit,bahkan bapak selalu memaksa orangtua bapak untuk memberikan saya uang dan uang,singkatnya waktu berlalu,masa mudaku tidak ada pengalaman,aku ingin melawan takdir sekarang tapi semuanya sudah terlambat,aku baru menyadarinya di masa tua ku ini.tapi aku juga termasuk sudah melawan takdir itu, dengan mencari kerja kesana kemari di masa tuaku untuk mencukupi hidup bapak sendiri.kalau bapak masih sama seperti masa muda,mungkin untuk membeli makan nasi pun sekarang bapak tidak bisa.”

Pria itu melihat ke arah Kaira.”setiap manusia hidup dengan keluh kesahnya,orang yang tertawa belum tentu orang bahagia,manusia itu semua munafik,hatinya sesak tapi di depan orang berusaha tertawa puas.hiduplah dengan baik,dan tetap baik,jangan pernah bertanya tuhan kenapa saya harus seperti ini, jalani saja,karena setiap kesusahan yang kita jalani, tuhan memberikan kemudahan”

Kaira hanya terdiam, mendengarkan satu persatu kalimat itu.

Kaira berdiri dari duduknya.”pak saya pulang dulu ya..”

“Tunggu…”pria itu memasukkan nasi bungkus ke dalam plastik.”bawa ini,dan makanlah..lauknya ayam,bapak nggak suka ayam.”

“Tapi aku belum lapar pak..”

“Nanti kalau kamu lapar,baru makan.”

Kaira tersenyum sembari mengangguk kan kepalanya,tangannya perlahan menerima plastik itu.”terima kasih pak..”

Pak yanto mengangguk kan kepalanya lalu melanjutkan makannya yang hanya berlaukkan telur ceplok saja.

Kaira melangkahkan kakinya di atas aspal yang hanya cukup satu mobil saja yang lewat.

Ucapan pria penjaga makam itu terus bersinggahan di kepalanya,membandingan dengan jalan hidup nya.

1
Celeste Banegas
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
FalconSC99
Jelas banget ceritanya!
Nurbaya Simanjorang: Hehe terima kasih,jangan lupa terus ikuti alur cerita author ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!