NovelToon NovelToon
Imamku Ternyata Bos Mafia

Imamku Ternyata Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Semua wanita pasti menginginkan suami yang bisa menjadi imam dalam rumah tangganya, dan sebaik-baiknya imam, adalah lelaki yang sholeh dan bertanggung jawab, namun apa jadinya? Jika lelaki yang menjadi takdir kita bukanlah imam yang kita harapkan.
Seperti Syahla adzkia, yang terpaksa menikah dengan Aditya gala askara, karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi di Mesjid.
Akankah syahla bisa menerima gala sebagai imamnya? ataukah ia memilih berpisah, setelah tahu siapa sebenarnya gala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syahga 14.

Syahla melempar bantal lagi namun kali ini laki-laki remaja itu bisa menangkapnya, hingga bantal terakhir hampir melayang tapi ....

"Stooooop!" teriak lelaki itu melambaikan kedua tangannya kedepan, bantal yang ada ditangannya pun terjatuh begitu saja.

"Elo siapa, Mbak? Ini apar-nya bang gala, elo babu apa tukang bebersih?" tanya remaja tersebut mengangkat sebelah alisnya.

Syahla yang tadinya siapa melempar bantal sofa yang terakhir itu malah ia kekep, ingatannya melayang pada perkataan gala tentang adiknya yang suka datang untuk minta jatah jajan.

"Apa dia adiknya mas gala, ya?" tanya Syahla dalam hati.

Sasa melihat rupa anak remaja itu yang mirip suaminya, dari atas sampai bawah tak jauh dari kata beda. Hanya saja gala memiliki rambut tebal dan panjang sebahu dengan gaya layer.

"Kamu adiknya mas gala?" tanya Syahla tak menjawab apa yang ditanyakan remaja itu.

"Iyalah, emang siapa lagi?" ujar remaja tersebut.

Remaja laki-laki itu kembali duduk, fokus pada tontonannya mengacuhkan syahla yang masih bengong.

"Dari pada bengong, mending bikinin gue minuman dan bawa camilannya," titah anak remaja itu dengan sombongnya.

"Saya belum belanja apa-apa, kamu beli aja diluar," tolak Syahla yang melengang pergi.

"Eh, elo siapa? Perasaan gak mungkin bang gala bawa cewek ke apar-nya," tanya remaja itu sedikit berteriak.

"Aku istrinya mas gala, dalam artian aku ini ipar kamu," jelas Syahla tanpa menghentikan langkahnya menuju dapur.

Alih-alih berkata sopan, remaja itu malah ketawa ngakak. Sedangkan syahla yang mendengarnya tertawa langsung menengok kebelakang. Ada rasa kesal bertemu adik dari suaminya itu tapi ia abaikan dan kembali sibuk dengan sampah yang dibawanya.

Entah keberapa kali ada wanita yang mengaku pacar, calon istri bahkan istri dari kakaknya membuat remaja itu tertawa cengengesan.

"Aduh, cewek emang banyak ngayal. Kalau gue panggil saja gandhi, adik kesayangannya bang gala. Kalo elo mau diakui kasih gue duit," ujar Gandhi dengan suara nyaring memalak syahla tanpa tahu malu.

Karena tak ada sahutan membuat gandhi menengok ke belakang dan ternyata gadis itu tak ada, ia berdiri tapi tetap saja tak kelihatan siapa-siapa.

"Eh, buset. Dia hantu atau apa?" Gandhi kembali fokus pada layar didepannya yang masih menyala.

Tapi bibirnya tak bisa menahan tawa, ia tahu gadis tadi pasti orang yang disuruh membereskan apartemen milik kakaknya.

Mendengar pengakuan wanita itu membuatnya terasa digelitik, bagaimana mungkin abang galaknya itu punya istri? Dekat sama cewek manapun saja ia alergi.

"Tapi, namanya siapa ya?" tanya Gandhi pada diri sendiri.

Ia merasa aneh sekaligus penasaran lantaran gadis itu memakai hijab dan gamis, sangat jauh dari kriteria cewek yang suka mengaku-ngaku paling dekat dengan abangnya.

Gandhi bangkit dari tempat duduknya, ia sambar baju kaosnya dan kembali memakainya. Ia pergi untuk bertemu gadis yang memakai hijab itu, siapa tahu bisa deket dan jadi pacarnya. Begitulah pikiran anak remaja itu.

Sementara syahla baru selesai membungkus sampahnya, ia mencuci tangannya dan hendak kekamarnya. Tak nyaman berduaan diruang yang sama dengan adik iparnya, juga ia takut ada fitnah juga.

Sekalian ia ingin menghubungi suaminya tentang kedatangan adiknya. Ya adik, karena tak mungkin jika orang lain bisa tahu no pin kunci apartemennya.

Tapi saat hendak melangkah, anak remaja itu sudah ada dihadapannya. syahla terkejut, ia merasakan firasat buruk.

"Mau apa kamu?" tanya Syahla sembari tangan kanannya meraba-raba ke arah tempat memasak, dimana disana ada perlengkapan memasak seperti wajan dan lainnya.

Semakin dekat gandhi mendekatinya semakin gercep syahla meraih teflon yang menggantung di tempat memasak itu.

pang

Syahla memukul lengan gandhi dengan cepat membuat lelaki remaja itu meringis kesakitan.

"Weh, main kasar aja," gerutu Gandhi.

"Makanya jangan macem-macem, aku panggang kamu sampe gosong," ujar Syahla memberikan peringatan.

Gandhi berdecak lalu berkacak pinggang. Ia lihat wanita itu sangat mempesona, cantik dan bibir pink alaminya membuatnya ingin mencicipinya.

"Jangan salah paham, gue mau temenan. Dari pada elo ngaku-ngaku jadi istrinya bang gala, mending jadi pacar gue aja," ujar Gandhi yang langsung tersenyum nakal dan mengedipkan sebelah matanya.

Syahla hendak melayangkan pukulannya kembali, sayangnya kali ini gandi bisa menghadangnya.

Pang

Teflon itu jatuh ke lantai membuat syahla semakin waspada. Ia melangkah mundur ketika gandi semakin mendekatinya.

Tak ada cara lain selain kabur dari tempat itu, syahla harus menghubungi suaminya tentang adiknya yang ingin melakukan hal buruk padanya.

"Aku harus pergi," gumam Syahla dalam hati.

"Mas gala, sudah pulang," ujar Syahla mengalihkan pandangan lelaki itu.

Saat gandi menengok kebelakang, saat itulah syahla berlari secepat mungkin dari dapur.

Gandi melihat tak ada siapa pun dibelakangnya apalagi abang galaknya itu, ia pun kembali mengarahkan pandangannya pada gadis berhijab moka itu dan mulai ia kesal, ternyata gadis itu sudah lari.

"Et dah, sialan. Mau kemana lo!" teriak gandi yang segera mengejarnya.

Pintu kamar terbuka, segera ia masuk kesana dan menguncinya. Nafasnya terengah-engah walau hanya lari setengah menit saja, ia menyandarkan tubuhnya pada daun pintu itu sampai tubuhnya-pun luruh dan duduk dengan bersandar disana.

"Cepet amat dia lari," gerutu Gandi didepan pintu kamarnya.

Suara ketukan terdengar tapi syahla tak peduli, berkali-kali hingga tak terdengar lagi. Ia menghembuskan nafas lega namun hatinya tetap saja tak bisa tenang, ia menyembunyikan wajahnya dan menyandarkannya didua lututnya yang dengan kaki yang ditekuk.

"Gak dikampung, gak disini selalu saja ada bahaya," keluh Syahla.

Ia diam disana hingga tak terasa waktu berlalu, mulutnya menguap lelah dan ia tertidur setelahnya. Gadis itu tak peduli apapun tentang iparnya sekarang yang penting ia aman dulu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ditempat lain, gala terdiam dihadapan orang tuanya. Sepasang pasutri yang menatapnya tajam mulai menyidiknya sembari berpangku tangan, beberapa hari tak ada kabar sempat membuat mereka khawatir setengah mati.

Kini keduanya akhirnya melihat anak sulung mereka dalam keadaan baik-baik saja.

Dalam ruangan yang dipenuhi formalitas itu, ketegangan terjadi di hati gala. Ia hanya menunduk diam tapi hatinya terus menggerutu kesal, seperti sebuah buku yang diam tapi didalamnya tertulis kata-kata umpatan yang menyebalkan.

"Sekarang katakan sama mamah, untuk apa kamu ka garut?" tanya Mamah Naura dengan wajah serius tapi terasa seperti pisau di hati Gala.

"Lihat tempat itu untuk membangun hotel atau vila," itu yang Gala jawab namun tak bisa menjadi alasan kuat bagi Naura.

"Benar begitu, tapi kenapa mamah lihat kamu kayaknya bohong," ujar Naura menyipitkan matanya menatap lekat putranya.

Gala yang merasa diintimidasi segera mengalihkan pandangannya ke segala sudut ruang kerja ayahnya, kantor pusat Askara group yang kini semakin mendunia dalam perusahaan property.

Sementara naura hanya diam mengurus rumah dan anak-anaknya, diantara anak yang paling susah untuk ia atur adalah anak sulungnya yang kini sudah menginjak usia 29 tahun.

Ia memilih hidup mandiri setelah bekerja diusia muda yang masih normalnya bangku kuliah, ia mengambil jurusan bisnis di sebuah unversitas no satu di dunia dengan nilai yang sangat memuaskan.

Semenjak kepulangannya, gala banyak berubah termasuk pergaulannya yang membuat naura gelisah.

Ia tak kenal siapa anak sulungnya lagi, gala yang ia kenal sholeh dan lembut berubah menjadi lelaki yang galak dan tak lagi mengerjakan ibadah.

Semuanya berubah dan membuat naura semakin takut tentang putra sulungnya, apalagi saat ia dijodohkan pada putri rekan bisnis ayahnya semuanya berakhir dirumah sakit.

Ada yang patah tulang, terpelintir kakinya, terbentur dahinya dan ada juga yang lainnya. Semua ayah dari putrinya itu mengamuk pada nya dan jendral hingga tak ingin lagi menjodohkan putri-putri mereka dengan gala.

Namun dibalik itu semua, aura putranya tetap saja memikat para wanita. Tak sedikit yang mengaku pacar gala, entah gala mana yag mereka maksud tapi semuanya memasang photo anaknya di sosial medianya yang kadang membuatnya geram.

Lantaran sikap gala yang galak dan main kekerasan secara fisik, tapi bukan berarti ia tidak normal. Dokter mengatakan gala menjadi sensitif setelah kejadian traumatis masa kecilnya, ia selalu waspada termasuk pada wanita. Dalam artian jika ia disentuh dengan asal maka ia akan membalasnya dengan sikap kasar.

Gala bukan orang yang mudah percaya pada orang yang baru ia kenal, ia tetap waspada walau ia mengikuti alur orang lain.

Seperti itulah putra sulungnya, Aditya Gala Askara.

"Su-er, Mah. Buat apa gala bohong, gak ada manfaatnya juga," ujar Gala meyakinkan ibunya tapi dalam hatinya ia menelan salivanya yang terasa berat karena berbohong.

"Sudah-sudah, jangan ribut. Kamu belanja saja, katanya mau beli perhiasan lagi. Aku mau ngomong berdua ma gala," sela Jendral menjadi penengah diantara istri dan anak sulungnya.

Naura menghela nafas berat, "Ya, sudah. Tapi inget, kalo kamu bohong sama mamah," ancamnya penuh penekanan.

Gala menelan salivanya berat lagi dan lagi.

Naura beranjak dari tempat duduknya, menyampirkan tasnya dibahu kiri lalu pergi meninggalkan ayah dan anak itu berdua.

Setelah melihat naura pergi dan pintu tertutup rapat barulah gala menghembuskan nafas lega, ia melirik ayahnya yang hanya tersenyum menatapnya.

"Ada apa, Pah?" tanya Gala mulai serius.

Ia tahu kalo papahnya ingin mengatakan sesuatu yang penting makanya ia menyuruh ibunya pergi.

"Bagaimana dengan senjatanya? Bagus tidak?" tanya Jendral dengan suara yang terdengar dua juta rius.

"Gak ada, aku ditipu. Mereka hanya ingin menjebakku saja," jawab Gala dengan jujur.

"Kok, bisa. Kamu bukan orang yang mudah untuk dibohongi, kenapa bisa tertipu?" Jendral mengernyitkan alisnya, sangat tak paham.

"Ari yang dapat laporannya, kenapa? Papa butuh alat, di rumahku banyak," ujar Gala mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.

Tidak! Gala belum siap cerita, ia harus menghajar preman-preman pasar itu sampai ia puas dan kalo bisa sampai mereka mati.

"Iya, papa butuh buat berburu. Besok lusa mau pergi ke hutan sama hanan, kamu mau ikut?" ungkap jendral sekaligus mengajaknya.

"Gak ah, ada putri duyung di apar-ku. Aku mau bermain sama dia," tolak Gala.

Jendral terkekeh mendengarnya, putri duyung dari garut itu yang ada dalam pikirannya.

"Ya sudah, nanti aku suruh arhan yang bawain. Tapi pah, papah gak berburu cewek kan," goda Gala berseringai jahil.

Jendral mendelik, "Mamamu bisa keluar tanduknya, nanti, kalo papa berburu cewe. Harusnya kamu saja yang nyari cewe dan bikin cucu buat papa," tutur Jendral terdengar menggelikan tapi ada sesuatu yang serius didalamnya.

Ya, ia paham maksud putri duyung yang putranya maksud tapi ia diam.

Jendral tertawa mendengarnya, kala semalam ia dihubungi orang yang pernah menjadi suruhannya, Mustofa.

Tak hanya itu, video putranya yang melakukan ijab kabul pun sempat membuat pria yang sudah paruh baya itu mengalami shok terapi mendadak.

Sedangkan Gala masih belum paham apa yang papanya ujarkan, pikirannya bergelut pada satu wanita yang ia kurung di apartemennya. Syahla.

Sedang apa wanita itu sekarang?

1
Rian Moontero
lanjuuutt🤩🤸
vj'z tri
mis komunikasi lah gala sama Sasa 🤭 🤭🤭🤭
Mbak Ima
lanjutanx aq tunggu
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 malahane pada main petak umpet 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
Jena kauuuuu 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡
vj'z tri
itu udah bawaan dari Sono nya mas gala kalau masalah per ileran 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
waduh ketawan ni rahasia gala 🫣🫣🫣🫣🫣
vj'z tri
laluuuu ...bersambung 🤣🤣🤣🤣😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
nyumput di belakang gandi salah tempat sasa 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 hayooo gala ada yang ngambek ,lu sih bukan nya langsung ngenalin ke jena 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
galaaaa nyindir akohhh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 plus sayur asam 🤤🤤😬
vj'z tri
modus lah Thor biar bisa lama2 liat Sasa 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
gak bisa tipu tipu papi Jen kamu gala ...papi Jen suhu nya 🤣🤣🤣🤣
Anyah aatma
duhhh satset ya bang
Azthar_ noor: gpp nyantei aja... tetap semangat ya
Anyah aatma: aku baru baca yg ini aja. ntar KLO dah selese nyicil baca, pindah ke yg lain😅
total 3 replies
Anyah aatma
dia nggak di saksikan org ngelakuinnya lgsg, udah kek yakin aja laporannya.
Anyah aatma
gue bacanya pke logat. suka bgt sama bahasa Sunda, kan ya?
Azthar_ noor: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ wellcome sayang. ..🥰
total 1 replies
Anyah aatma
dugaan gue sama kek Sasa. wkwk
Anyah aatma
genderuwo kah? haha
rambut panjang trus laki.
Anyah aatma
Malaikat dong. Bisa2nya Sasa kepikir kesana. wkwk
Anyah aatma
ya Ibunya lah. Anda kan jahat pak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!