NovelToon NovelToon
Menikah Dengan CEO Keras Kepala

Menikah Dengan CEO Keras Kepala

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: mitha

Gagal menikah!One night stand dengan pria asing yang tak dikenalnya.
Anggun terancam dijodohkan oleh keluarganya, jika dia gagal membawa calon suami dalam acara keluarga besarnya yang akan segera berlangsung.
Tapi secara tak sengaja berpapasan dengan pria asing yang pernah bermalam dengannya itu pun langsung mengajak si pria menikah secara sipil.Yang bernama lengkap Sandikala Mahendra.Yang rupanya Anggun tidak tahu siapa sosok pria itu sebenarnya.
Bukan itu saja kini dia lega karena bisa menunjukkan pada keluarga besarnya jika dia bisa mendapatkan suami tanpa dijodohkan dengan Darma Sanjaya.
Seorang pemuda playboy yang sangat dia benci.Karena pria itu telah menghamili sahabat baik Anggun tapi tidak mau bertanggung jawab.Pernikahan asal yang dilakukan Anggun pun membuat dunia wanita itu dan sekaligus keluarga besarnya menjadi berubah drastis dalam sekejap.

Akankah pernikahan Anggun berakhir bahagia?Setelah mengetahui siapa sosok pria itu sebenarnya?Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Hari terus berganti, Anggun hanya berada di rumah mewah Kala yang sepi dan sendirian.

Anggun tidak bisa tidur malam itu. Matanya menatap langit-langit kamar, sementara pikirannya terus bergema dengan kata-kata Bu Ratri beberapa waktu lalu.

"Lepaskan dia."

Sederhana. Hanya dua kata, tetapi begitu menghancurkan.

Di sisi lain pintu, Kala beberapa hari ini sangat sibuk dengan pekerjaannya. Entah sejak kapan, rumah ini benar-benar terasa seperti tempat yang dihuni oleh dua orang asing. Pernikahan mereka… Apakah ada artinya bagi Kala?

Anggun menggigit bibirnya. Matanya panas, tetapi ia menolak menangis.

Tidak boleh. Tidak lagi.

Pukul dua pagi, ia akhirnya bangkit. Ia keluar dari kamar dan berjalan ke dapur, berniat membuat teh hangat agar bisa lebih tenang. Namun, langkahnya terhenti saat melihat sosok Kala di ruang kerja—duduk di kursi dengan jas masih melekat di tubuhnya, dasi yang longgar, dan tangan yang memijat pelipisnya.

Tiba-tiba, perasaan kesal dan kecewa dalam hati Anggun bertambah kuat.

“Kau belum tidur?” tanyanya dingin.

Kala mendongak, tampak sedikit terkejut melihatnya. “Aku ada pekerjaan.”

“Tentu saja.” Anggun tersenyum sinis. “Selalu pekerjaan.”

Kala menghela napas. “Anggun, aku lelah. Aku tidak ingin berdebat sekarang.”

Anggun melangkah lebih dekat. “Apa kau bahkan sadar sudah berapa hari kau meninggalkan rumah ini?”

Kala tidak menjawab. Ia hanya menatapnya dengan ekspresi lelah.

“Tiga hari, Kala,” lanjut Anggun. “Tiga hari aku tidak melihatmu. Aku bahkan tidak tahu apakah kau makan dengan benar atau tidak. Aku tidak tahu apa kau tidur cukup atau hanya bertahan dengan kopi dan rokok seperti biasa.”

Kala mengusap wajahnya, lalu menatap Anggun dengan sorot mata yang sulit ditebak. “Aku sibuk, Anggun. Semua ini bukan hanya untukku, tapi juga untuk—”

“Untuk siapa?” potong Anggun tajam. “Untukku? Untuk kita? Kau serius?”

Kala terdiam.

Anggun tertawa kecil, tapi tidak ada kebahagiaan di dalamnya. “Jangan bohong, Kala. Kau bahkan tidak pernah benar-benar menganggap pernikahan ini penting, kan?”

Kala menghela napas panjang, lalu berdiri. Tingginya yang menjulang membuat Anggun merasa semakin kecil, tetapi ia tidak mundur.

“Aku tidak pernah bilang begitu.”

“Tapi kau juga tidak pernah menyangkalnya,” balas Anggun cepat.

Keheningan menggantung di antara mereka.

Kala mengalihkan pandangannya, seakan sedang memilih kata-kata yang tepat. Tapi bagi Anggun, diamnya pria itu sudah cukup menjawab semuanya.

Anggun tertawa kecil lagi, lalu berbalik.

“Kau tahu,” katanya sambil berjalan menuju dapur, “aku bertemu ibumu tadi siang.”

Kala menegang. “Apa?”

“Ia datang dan memberitahuku sesuatu yang sangat menarik.”

Kala mengerutkan kening. “Apa yang dia katakan?”

Anggun membuka lemari dan mengeluarkan gelas, mengisinya dengan air putih sebelum berbicara lagi. “Dia bilang… aku seharusnya melepaskanmu.”

Kala langsung berjalan mendekatinya. “Dia mengatakan itu padamu?”

Anggun menatapnya dengan senyum miring. “Kau tidak terkejut?”

Kala menghela napas, menekan jemarinya ke pelipis. “Anggun, kau tahu ibuku seperti apa.”

“Tentu. Sangat mudah membayangkan bagaimana ia melihatku.” Anggun menyesap airnya pelan. “Ia bilang aku tidak pantas untukmu, bahwa aku hanya akan menghambat hidupmu. Dan kau tahu? Aku mulai berpikir mungkin dia benar.”

Kala menatapnya tajam. “Jangan bicara seperti itu.”

Anggun menatapnya balik, matanya tidak menunjukkan emosi. “Kenapa? Bukankah itu yang kau rasakan selama ini?”

Kala mengepalkan tangannya. “Aku tidak pernah mengatakan itu.”

“Tapi kau juga tidak pernah melakukan apa pun untuk membuatku merasa sebaliknya.”

Kala terdiam.

Anggun menaruh gelasnya di atas meja, lalu bersandar ke sana dengan tangan terlipat di dada. “Aku sudah lelah, Kala.”

Kala mendekatinya, suaranya lebih lembut kali ini. “Anggun…”

“Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa terus begini,” lanjutnya tanpa memandang pria itu. “Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan dengan semua ini.”

Kala tidak langsung menjawab. Ia berdiri di hadapannya, menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

“Jadi, apa yang kau inginkan?” tanyanya akhirnya.

Anggun mendongak, menatap langsung ke matanya.

“Aku ingin kita bicara jujur.”

Kala mengangguk. “Oke. Bicara.”

Anggun menarik napas dalam.

“Apakah kau mencintaiku?”

Pertanyaan itu menggantung di udara seperti pisau tajam.

Kala menatapnya, matanya berkedip beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban yang langsung keluar dari bibirnya.

Anggun menahan napas, menunggu.

Lima detik. Sepuluh detik. Lima belas detik.

Keheningan itu menyakitkan.

Anggun tertawa kecil, kali ini dengan mata yang berkaca-kaca. “Sudah kuduga.”

Ia berbalik, hendak pergi ke kamar, tetapi sebelum ia bisa melangkah lebih jauh, Kala tiba-tiba meraih pergelangan tangannya.

“Tunggu.”

Anggun berhenti, tetapi tidak menoleh.

Kala menarik napas panjang, lalu berkata, “Aku tidak tahu.”

Anggun mengerutkan kening. “Apa?”

“Aku tidak tahu,” ulang Kala, suaranya terdengar lebih dalam. “Aku tidak tahu apakah aku mencintaimu atau tidak.”

Anggun menutup matanya, merasakan dadanya semakin sesak.

Kala melanjutkan, “Aku tahu aku peduli padamu. Aku tahu aku tidak ingin melihatmu pergi. Tapi…”

“Tapi itu tidak cukup,” potong Anggun, suaranya bergetar.

Kala diam.

Anggun menoleh, menatapnya dengan mata penuh luka. “Aku ingin dicintai, Kala. Aku ingin menjadi seseorang yang berarti bagimu. Aku tidak bisa terus hidup dalam ketidakpastian.”

Kala menggigit bibirnya. “Aku hanya butuh waktu.”

Anggun tersenyum pahit. “Sudah berbulan-bulan, Kala. Berapa lama lagi aku harus menunggu?”

Kala membuka mulutnya untuk menjawab, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar.

Anggun menarik tangannya dari genggaman Kala, lalu melangkah mundur.

“Aku tidak bisa terus begini,” katanya, suaranya hampir berbisik. “Aku tidak bisa terus menjadi seseorang yang kau pertahankan hanya karena rasa peduli.”

Kala menatapnya, tetapi tidak ada yang bisa ia katakan.

Dan untuk pertama kalinya, Anggun benar-benar merasa sendirian dalam pernikahan ini.

Tanpa berkata apa-apa lagi, ia berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Kala yang hanya bisa berdiri di sana—terdiam, dengan hati yang terasa semakin kosong.

1
yuning
anggun
chloe
next
chloe
lanjut
yuning
semua akan kalah dengan yg namanya "nyaman"
chloe
lanjut
yuning
akhir yang tanpa akhir
chloe
lanjut
yuning
aku ikutan meleleh Kala
chloe
lanjut
yuning
manisnya Mr Kala
chloe
lanjut
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kamu juga mas Kala 🥰🥰
yuning
kamu juga suamiku , jangan lupa mimpikan aku
chloe
lanjut
yuning
Karena kamu sangat romantis Mr Kala
yuning
anggun yang jadi nyonya Kala tapi kenapa aku yang merasakan manisnya
chloe
lanjut kak
chloe
lanjut
yuning
tenanglah anggun, Kala lelaki yang berprinsip
yuning
- + mulai saling tarik menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!