Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa Menikah
Kean berat saat menjabat tangan wali nikah dari calon istrinya. Bunda Mutia memberi tau jika istri yang akan dia nikahi baru berada di ruang operasi, karena akan di ambil ginjal satunya untuk ibunya yang harus segera di operasi.
Bunda Mutia dan Ibu Tera sepakat akan melakukan pernikahan terlebih dahulu sebelum Bu Nur melakukan operasi, namun Bu Nur tak tau jika yang akan menjadi pendonor adalah putri sulungnya, karena Tera bilang jika itu dari orang lain.
"Ingat, nama istrimu Lentera Ayu bin Ahmadi." Kata Bunda Mutia memberi tau nama calon istrinya.
Kean menoleh terkejut, namun dia yakin Lentera yang dia nikahi pasti bukan Lentera yang dia sempat kenal beberapa waktu ini. Apa lagi gadis yang dia kenal itu sudah mau menikah bahkan menolak dirinya waktu itu pikir Kean.
"Bun..." Kean meragu jujur ini seperti beli kucing dalam karung, dia bahkan tak tau bagaimana bentuk gadis yang dia nikahi.
"Percaya sama Bundamu Kean." Bisik Ayah Arsya sementara di ujung sana Kak Intan menatap dirinya tajam seolah melarang dia untuk menolak pilihan Bunda.
Tak banyak yang hadir di sini hanya ada wali hakim, dua adik Tera beserta ibunya yang terbaring, juga perwakilan dari keluarga Kean dan Dokter serta perawat laki-laki.
Proses ijab Kabul pun berjalan Kean mengucap nama gadis yang dia nikahi dengan sekali tarikan nafas dan gemuruh dadanya.
"Ini konyol." Batin Kean menarik nafas dalam dan tak bisa tersenyum sama sekali bagaimana bisa dirinya menikah tanpa melihat dulu bagaimana bentuk istrinya dan parahnya gadis yang dia nikahi hanya akan memiliki satu ginjal.
"Apa iya ini jodoh terbaik yang Allah berikan untukku." Pikir Kean sembari meraup wajahnya entah perasaannya tak bisa merasakan kebahagiaan sedikitpun.
"Yang aku tau aku justru menikah dengan keluarga yang penyakitan dan aku mungkin akan merawat istri yang penyakitan pula." Keluh Kean frustasi.
"Jika orang lain menikah itu membahagiakan mengapa yang kurasa justru sebaliknya, bagaimana mungkin Bunda tega memberikan jodoh semacam ini." Pikir Kean menutup matanya.
"Mungkin hati ini tak akan pernah terbuka lagi untuk wanita bahkan istriku sendiri." Kean menyalami sang Bunda dan Ayahnya juga ibu mertua yang berbaring di ranjang pesakitan.
Sedangkan Bunda Mutia bahagia rasanya setidaknya dia sudah memberikan jodoh yang terbaik untuk anaknya meskipun Tera hanya memiliki satu ginjal namun tak apa wanita yang Shalihah bagi Bunda Mutia adalah perhiasan dunia yang sesungguhnya.
"Terima kasih sayang." Ucap Bunda Mutia memeluk hangat Kean yang masih belum bisa tersenyum, tak apa hari ini kamu pasti masih terkejut dengan pernikahan dadakan ini batin Bunda Mutia.
"Seorang laki-laki saat sudah menjabat tangan wali nikah pasti harus bertanggung jawab lahir batin untuk istrinya, jadilah laki-laki yang sesungguhnya, Bunda pasti memberikan jodoh terbaik untuk kamu." Kata Ayah Arsya saat memeluk Kean hangat.
Mata Kean berembun, selama ini Ayah Arsya tau betul bagaimana perasaannya, namun mengapa Ayah Arsya tak menghentikan Bunda dalam rencana pernikahan ini, Kean kecewa dengan semua orang yang tak menghentikan pernikahan ini, bahkan sang Kakak yang dia banggakan pun tak menghalangi Bunda dalam perjodohan ini.
"Ckkk, cemen loh udah laki-laki itu gak boleh nangis kalau nikah, ini awal kebahagiaan buat kamu, kamu pasti akan jatuh cinta dengan mudah pada istrimu." Ucap Kak Intan setelah memeluknya.
"Kau tak tau kak, ini bukan pernikahan impianku." Bisik Kean lemah dan Intan hanya menepuk pundaknya pelan.
***
Up lagi yang ada Vote jangan lupa ya🙏😍😍
Jejak manisnya Author rindukan💕💕💕
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍
Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??