NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:366
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujung negeri

suara desiran ombak samar-samar terdengar lirih, Gladys menggeliat pelan dari bawah selimut nya. Mungkin karena lelah perjalanan kemarin, tubuhnya terasa sakit di beberapa bagian tertentu. Sambil mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha mengumpulkan kesadaran nya.

Ternyata benar dia terbangun bukan lagi dikamar nya. Dia meraih ranselnya, merogoh salah satu kantong untuk mencari benda pipih buluk nya.

Pukul 07.12.

Tidak ada notifikasi apapun dari media sosialnya. Tak ada pesan atau panggilan apapun. Sebegitu tidak penting nya dia bagi siapapun. hingga setelah hampir 3 hari, masih belum juga ada yang menyadari akan pergi nya dia.

Dia kembali meletakkan handphone nya begitu saja, tanpa merapikan tempat tidur nya dia berdiri dan membuka jendela kayu yang tepat berada diatasnya. Angin lembut langsung menyapa wajah nya, dia menutup mata nya kala cahaya matahari memaksa masuk ke netra nya. Dia mengerjap kembali berusaha membiasakan mata nya dengan cahaya. Masih cukup pagi tapi sudah menyilaukan mata.

dia menghirup udara dalam-dalam. Aroma air laut yang menguap ke udara membangkitkan memori masa kecil nya. Hanya itu yang bisa membuat nya tersenyum.

sejauh mata memandang laut terhampar luas, dan di ujung sana tampak berdiri bangunan-bangunan bertingkat menjulang tinggi sedikit samar. Dia kini benar-benar berada di ujung negeri. Di seberang laut sana juga ujung negeri, yang berbatasan langsung dengan negara nya. Sayang nya disana tampak lebih maju dari pada tempatnya kini.

Tok...

Tok...

Tok...

Seseorang mengetuk pintu dan sukses membuat Gladys mengalihkan pandangannya kearah pintu dibelakang nya.

"siapa ?" tanya Nya

"kamu sudah bangun.? Mari keluar sarapan bersama, ibu sudah buat sesuatu untuk kamu juga."

Sepertinya itu suara si pemilik kamar sewa, yang tak lain juga adalah ibu RT dikampung itu. Kemarin memang setelah pak RT datang mereka sempat berbincang panjang lebar akan banyak hal. Yang rupanya keluarga ini datang setelah keluarga Gladys bertolak kembali ke kampung halaman. jadi wajar saja mereka terasa asing bagi Gladys.

"mari sini duduk ?" ujar si ibu ramah. Terlihat juga beberapa penghuni kamar yang lain sudah duduk disana lebih dahulu

"ini Gladys , keluarga baru kita. Semoga bisa rukun yah kalian. " ujar si ibu sambil memperkenalkan Gladys,lalu mempersilahkan nya untuk menikmati sarapan sederhana nya. Teh hangat dan ubi goreng.

"ibu tinggal kedepan yah ? Silahkan mengobrol."

Ujar si ibu lagi sambil pamit undur diri. Dia tampak super sibuk sekali. Dia bahkan sempat-sempatnya mengetoki beberapa pintu yang memang tak terkunci. Dan pintu nya juga tak terbuka. Jika terkunci dengan gembok berarti orang nya sedang di luar. Jika tertutup tanpa gembok berarti orang nya masih didalam kamar.

Kemarin Gladys sempat bertemu dan saling sapa dengan beberapa penghuni kamar lain nya. Tapi pagi ini yang di temui nya, adalah wajah baru.

Rumah sewa ini berukuran cukup luas dan agak panjang. pasal nya disisi kanan dan kiri terdapat kamar yang saling berjejer berhadapan. Masing-masing memiliki 5 pintu, jadi totalnya ada 10 pintu. Di ujung rumah ada dapur umum, sedangkan kamar mandi nya juga umum. Memiliki tiga bilik dan bangunan nya berada terpisah dari bangunan rumah sewa. Dia berada didepan, antara rumah utama.

Jadi didepan pinggir jalan raya rumah utama, bangunan kamar mandi, lalu rumah sewa dibelakang nya.

Sementara itu, yang menyewa kamar disana dicampur. Laki-laki dan perempuan. Walaupun begitu tapi sepertinya semua tak ada yang saling perduli satu sama lain. Semua hanya fokus dengan pekerjaan masing-masing. Begitu keterangan Jihan kemarin pada Gladys, dia satu-satunya penghuni terlama disana. Seperti nya dia juga orang kepercayaan bu RT. Menurut jihan, jika tercium ada aroma-aroma cinta lokasi. Mereka berdua akan disidang lalu salah satu dari mereka akan keluar. Atau tidak keduanya akan keluar bersamaan. Walau begitu bu RT tak pernah khawatir. Pasalnya tak akan butuh waktu lama untuk penghuni baru datang lagi..

***

Di meja panjang yang berada di dapur umum pagi itu cukup ramai. Tapi terlihat hanya Gladys yang duduk disana dengan hidangan dari si ibu. Sementara yang lain sibuk dengan diri sendiri. Ada yang memanaskan air. Ada yang saling bincang ringan, seperti nya kedua perempuan itu cukup dekat. Ada juga seseorang yang duduk di salah satu sisi kursi di sebelah meja.

Cekrek.!!!

Suara gembok di buka kasar sukses mengalihkan pandangan Gladys kearah asal suara. Seorang pria yang memiliki kamar paling dekat dengan dapur. Sepertinya baru saja datang. Tanpa sepatah kata apapun, atau bahkan sedikit melirik kearah dapur yang cukup ramain. Pria itu masuk begitu saja lalu kembali menutup pintu nya. bersamaan dengan itu Jihan baru membuka pintunya. Yang kebetulan tepat berhadapan dengan pintu kamar pria tadi.

"liat apaan ?" tanya Jihan pada Gladys. Gadis itu sudah tampak rapi. Ditangan nya sudah ada cangkir yang entah berisi apa. Dia berjalan ke dekat Gladys yang memang ada dispenser disana, dia menyeduh cangkir nya dengan memencet kran dispenser berwarna merah. terlihat asap tipis mengepul pelan.

Tanpa menjawab pertanyaan tadi, Gladys hanya kembali menatap pintu kamar pria tadi.

"kenapa ? Cakep yah? Nama nya Bimasakti......"

Deg.!!!

Mendengar itu entah kenapa jantung Gladys tiba-tiba berdetak aneh.

Tapi seketika lamunan nya buyar kala 2 gadis tadi menyapa jihan dan diri nya lalu pergi kemudian masuk ke kamar masing-masing. Sedangkan lelaki yang tadi memanaskan air sambil mengumpulkan nyawa sudah lebih dahulu pergi kearah depan. Sepertinya akan mandi.

"jadi apa rencana mu ?" tanya Jihan setelah menyeruput singkat isi cangkir nya.

"belum tahu."

"konyol sekali, datang tanpa rencana"

Gladys masih diam.....

"jangan sungkan untuk bertanya jika butuh sesuatu."

Gladys hanya mengangguk....

Jihan mencomot ubi goreng di hadapannya tanpa permisi. Gladys menyeruput teh nya perlahan sembari sesekali melirik pintu tadi. Bukan tanpa sebab jantung nya berdegup aneh. Selain dia merasa agak familiar dengan wajah pria tadi, ternyata nama nya juga tidak asing. Walaupun sudah tak pernah lagi nama itu terucap oleh siapapun selama bertahun-tahun, tapi ingatan nya akan nama itu terasa masih sangat segar di kepala nya. Seperti tersimpan rapi dan menunggu pemicu untuk membuka nya. Dan jihan tadi sudah melakukan nya.

"kamu kenal dengan bima ?" tanya jihan setelah cukup lama memperhatikan Gladys .

"tidak. Hanya saja nama nya terdengar familiar"

"mungkin orang tuanya punya cita-cita jadi astronot kali maka nya di kasih nama begitu. Wajar kalau familiar. Itu kan masuk dalam tata surya. Anak SD juga tahu. Lagi pula, dia terbilang baru masuk kesini. Hampir tiga bulan seperti nya. Dan dia sangat misterius. Aku pun sama penasaran nya dengan diri mu. Entah dia siapa dan datang dari mana. Aku gak tahu " jelas Jihan panjang lebar.

Dan lagi-lagi Gladys bingung harus bereaksi seperti apa kala jihan mulai berbicara panjang lebar, bahkan dia tanya jawab sendiri dengan dirinya.

"Aku duluan yah ? Seperti nya aku sudah akan terlambat." pamit jihan setelah menenggak habis isi cangkir nya. Dia setengah berlari kembali ke kamar nya kemudian keluar lagi dengan tas selempang nya. Entah jihan kerja apa, tapi dia cukup rapi. Sepertinya karyawan kantoran. Gladys juga belum pernah menanyakan nya.

***

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!