NovelToon NovelToon
Hijaber Vs Kapten Basket

Hijaber Vs Kapten Basket

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Basket / Angst
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.

Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.

Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obsesi Hanif

_ Ketika kita akan melangkahkan kaki menuju kehidupan baru, dijodohkan atau dengan pilihan sendiri bukan masalah. Namun alangkah baiknya kita menjalin komunikasi dengan baik supaya tidak selalu suudzon terhadap pasangan_

  Selsai sholat subuh berjamaah Abah Fais memberikan sedikit ceramah, di depan ratusan santri dan santriwati. Setelah itu Abah Fais pun menutup ceramahnya, dengan memperkenalkan Ar sebagai calon menantunya.

    "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Ucap Abah Fais melalui pengeras suara.

  "Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.. Jawab para santri dan santriwati, Ustad maupun Ustadzah secara serempak.

    "Sebelum saya tutup kajian subuh ini, perkenankan saya memperkenalkan seseorang kepada kalian semua" Ucap Abah Fais menjeda perkataannya, semua yang berada dimasjid pun langsung hening dan mulai menyimak. Sementara Ar saat ini hanya memasang datar, karena belum tau dan tujuan dari ucapan Abah Fais.

"Mungkin kalian bertanya\_tanya, siapa sosok laki\_laki yang sudah dengan indah mengumandangkan adzan, subuh tadi" Lagi\_lagi Abah Fais sengaja menjeda ucapannya, dan ia langsung tersenyum kearah Ar yang raut wajahnya saat ini sudah berubah tegang.

"Dia adalah Arsenio yang tak lain adalah, calon menantu saya dan insyaallah putri saya Ustadzah Delisha Zara akan menikah dengan arsenio minggu depan"

DEG

Jangtung Ar kali ini berdegup kencang, ia bertanya_tanya dalam hati mengapa Abah Fais malah memperkenalkan dirinya dengan bangga. Dihadapan santrinya Ar sendiri tidak menyadari jika adzan yang ia lantunkan, mampu menghipnotis para santri terutama santriwati. Yang hampir semuangnya memuji, suara indah dan merdunya.

"Masyaallah jadi itu, calon suami ustadzah Zara? Tanya para ustadzah disana.

"Cocok banget dengan Ustadzah yang cantik" puji santriwati.

Zara hanya menunduk malu, ia berusaha menetralisir perasaannya saat ini.

"Wah Ustadz Hanif ternyata udah keduluan"

"Sabar Ustadz kalau jodoh gak kemana, tapi kalau kemana_mana ya tandanya bukan jodoh. Kaya Ustadzah Zara yang Ustadz kagumi" Ucap Ustadz yang duduk, tepat disamping Ustadz Hanif.

Ada rasa panas di dalam hati Ustadz Hanif saat ini, ia terus menatap Ar dengan tatapan yang menusuk. "Gua harus bisa rebut Zara dari dia, karena gue lah yang mengenal Zara lebih dulu" Ucap Hanif dalam hati, dengan hati yang panas membara. ( Menjaga lisan itu penting, belajar ilmu juga itu penting tapi jangan ilmu agama yang dicari. Etitud juga harus tetap dijaga )

Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi, Ar sedang bersiap untuk kembali ke jakarta. "Kamu tidak mau menginap lagi malam ini? Tanya Abah.

"Maaf bah, Ar harus kembali ke jakarta karena tadi mama udah telepon, untuk mempersiapkan acara pernikahan nanti" Jawab Ar dan Zara hanya menyimak tanpa berkata apapun.

"Yasudah kalau seperti itu, maaf Abah tidak bisa mengantar kamu. Karena Abah ada rapat dengan para Ustadz, untuk mempersiapkan acara nanti" Ucap Abah Fais.

"Tidak apa_apa bah, ini juga Ar sudah mau berangkat" Jawab Ar.

"Yasudah kalau seperti itu, Abah permisi ke aula pondok pesantren dulu. Oh ya Neng, Nanti antarkan Ar sampai ke mobil ya" Ucap Abah Fais yang diangguki oleh Zara, kemudian Abah Fais pun pergi dan kini hanya tersisa Ar dan Zara berdua diruang tamu.

Tiba_tiba saja ponsel Ar berdering, dan Zara sempat melihat jika Cindy yang menelpon. Ar awalnya malas mengangkat telepon dari Cindy, karena ia sudah begitu kecewa sama Cindy yang selingkuh dibelakangnya dan juga telah membohonginya.

Ar sekilas menatap Zara lalu membuang muka, setelah melihat Zara ia langsung menundukkan kepalanya. Ar teringat kedekatan Zara dengan rully, jadi ia memutuskan untuk mengangkat panggilan itu.

"Hallo sayang" Ucap Ar.

DEG

Entah mengapa Zara merasakan hatinya begitu sakit, mendengar ucapan Ar barusan. Mengapa Ar dengan terang_terangan, mengangkat telepon dari Cindy dihadapannya.

"Iya ini aku sudah mau kembali ke jakarta" Ucap Ar.

Zara sebisa mungkin menahan perasaannya, ia sadar diri karena memang ia pun tau kalau Ar berpacaran dengan Cindy. Dan terlebih pernikahan mereka nanti disebabkan perjodohan, bukan atas dasar saling menyukai.

Ar langsung menutup teleponnya kemudian ia bangkit dari sofa dan bergegas keluar, tanpa mengatakan apapun pada Zara. Zara yang melihat Ar keluar pun langsung mengikutinya dari belakang, ia ingat pesan ayahnya untuk mengantarkan Ar ke mobil.

Sadar ada yang mengikuti Ar menghentikan langkahnya, kemudian ia menengok kebelakang. Dan ia mendapati Zara juga berhenti sambil menunduk.

"Gak usah nganterin gue, Gue bisa sendiri" Ucap Ar.

"Tapi kak..

"Gue gak sudi dianter cewek munafik kayak lo" Ucap Ar pedas, kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Zara yang masih menunduk.

Tanpa Ar sadari cadar Zara sudah basah oleh air. yang keluar dari matanya setelah Ar benar_benar pergi, Zara langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Ya Allah haruskah sesakit ini, beri hamba kekuatan untuk menghadapi Kak Ar. Jika memang nantinya kami berjodoh tolong lembutkan hatinya" Zara menghapus air matanya sambil berdoa dalam hati.

Tanpa Zara sadari, seseorang telah mendengar ucapan Ar tadi. Dan saat ini orang itu sedang tersenyum miring..

"Jadi dia gak bener\_bener menyukai Zara, ini kesempatan bagus buat gue merebutnya kembali apa yang jadi milik gue" Ucap Hanif tersenyum licik, kemudian ia langsung melangkahkan kakinya. Untuk menyelinap masuk, kedalam rumahnya Zara.

Saat ini Zara sudah membuka cadarnya yang basah, dan cerobohnya ia lupa mengunci kamarnya. Tanpa ia sadari, Hanif sedang mengintip dibalik pintu kamar Zara.

"Cantik seperti dugaan gue" Ucap Hanif dalam hati, ia tersenyum miring seperti orang yang tengah kesetanan. Entahlah sepertinya dia sudah gila, karena terlalu terobsesi sama Zara.

Zara begitu terkejut begitu Hanif dari cermin, didepannya. "Astagfirullah... Ucap Zara kemudian dia langsung memakai cadarnya.

"Usadz Hanif kenapa kesini? bukannya Abah sedang mengadakan rapat di aula? Tanya Zara yang tubuhnya sudah gemetaran karena takut.

"Kenapa? Hanif malah bertanya dan ia dengan lancang masuk ke kamar Zara, kemudian ia mengunci pintu kamar Zara dan langsung memasukan kunci tersebut ke saku baju kokonya.

"Ustadz mau apa? jangan macem_macem atau saya akan teriak... Ancam Zara yang sudah sangat ketakutan, bahkan saat ini tubuhnya sudah terpojok. Sehingga ia tidak bisa kemana_mana lagi, sementara Hanif semakin maju kearah Zara.

"Teriak aja sayang, gak akan ada yang dengar juga" Ucap Hanif, tersenyum miring.

Zara yang sudah sangat ketakutan pun menangis. "Kenapa menangis sayang, aku gak akan macem_macem kalau saja kamu terima lamaranku" Ucap Hanif yang tatapannya berubah tajam.

"Jangan seperti ini ustadz, ini sudah keputusan Abah yang akan menikahkan saya dengan Kak Ar" Jawab Zara sesenggukan.

"Kamu yakin mau menikah dengan laki_laki, yang bahkan tidak mencintai kamu. Kamu bahkan sudah tau kalau dia memiliki kekasih saat ini, buka mata kamu Zara aku yang dari dulu sangat mencintaimu" Ucap Hanif yang sudah tersulut emosi ketika mengingat wajah Ar.

"Jangan sok tau Ustadz" Jawab Zara, dan Ustadz Hanif pun yang mendengarnya jadi gelap mata.

Ia langsung memegang kedua bahu Zara dengan sangat kuat, sehingga Zara pun kesakitan. "Aaaaaaaaa... Teriak Zara karena Hanif sudah lancang menyentuhnya.

"Toloooooong... Teriak Zara dengan tangis yang sudah pecah, ketika Ustadz Hanif hendak memeluk dan menarik cadarnya.

Saat ini Ar sedang berhenti diperkebunan teh, ia sebenarnya cukup nyaman berada dirumah Zara. Apalagi udaranya sangat segar dan tidak ada polusi seperti diibukota, tapi entahlah ia sangat membenci gadis yang dianggapnya munafik itu. Untung saja perlakuan Abah Fais sangat baik terhadapnya, dan itulah sebabnya ia betah disini.

____Tbc____

1
Sultan Scout
Luar biasa
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Buat kalian yang suka membaca bertemakan konflik, percintaan atau perjodohan bahkan permusuhan semua ada disini..

Yukk mampir siapa tau suka dengan ceritanya, thnks buat yang udah baca😍❤ Love you all.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!