Harap membaca Novel JERAT CINTA DEWI ULAR biar gak bingung sebelum membaca novel ini.
Dua cinta yang terpisah karena beda dunia. akan kekuatan cinta mampu mempersatukan mereka kembali?
Akankah ada jalan bagi mereka untuk menemukan cinta yang hilang..
Ikuti kisah perjalanan cinta anata Kenzo dan Adhisti yang harus terpisah karena dunia mereka yang tidak sama..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Tiga
Empat Tahun kemudian....
Seorang gadis mengenakan seragam Sekolah Dasar sedang mengendarai sepedanya dijalanan yang padat akan kendaraan.
Ia berhenti sejajar dengan sebuah mobil saat berada lampu merah. Gadis kecil itu memiliki rambut ikal yang tebal, berwarna pirang, manik berwarna biru, dengan kulit putih kemerahan saat terkena sinar mentari sore.
Seorang pria didalam mobil yang merupakan seorang dosen disebuah universitas terkemuka dikota itu , terlihat terkesiap menatap gadis kecil disisi mobilnya.
Rambutnya yang panjang diikat ekor kuda, lalu topi sekolah merah putih yang dikenakannya mencoba melindungi wajahnya dari sinar mentari yang cukup terik.
Pria itu tak.menyadari, jika tingkahnya menjadi pusat perhatian dari saudara lelakinya yang hari ini menjemputnya, karena mobilnya mengalami sedikit kecelakaan kecil, dan terpaksa dibawa kebengkel.
"Hei, apaan sih, liat bocil sampai segitunya?" pemuda berusia dua puluh delapan tahun itu mencolek sang adik yang usianya sebaya dengannya dan terlihat terkesima dengan kecantikan sang gadis kecil.
"Siapa, Dia?" tanya pemuda dengan sangat antusias. Ia baru saja pulang dari luar negeri dan menyelesaikan tugas Magisternya dan diterima menjadi dosen diuniversitas swasta yang cukup populer karena berskala internasional.
"Anak Sekolah Dasar," jawab saudaranya yang tak.lain adalah Samudera.
"Apakah dia bayi tiga tahun yang kita temui dihutan waktu itu?" celetuk Angkasa dengan rasa keyakinan yang cukup kuat.
Samudera mengerutkan keningnya. "Mungkin juga, tapi jarak hutan ke kota cukup jauh, apa--mungkin?"
Angkasa memperhatikan sang gadis kecil tanpa berkedip, dan tentu saja itu membuat Samudera merasa heran. "Hey, ayolah. Jangan katakan kau menyukai seorang bocil, itu terlalu naif, dan umurmu berapa dia berapa?" Samudera mencoba menyadarkan sang adik yang terlihat begitu serius dalam memandangi gadis kecil disisi mobil.
Tentu saja hal itu membuat Angkasa salah tingkah, dan memalingkan wajahnya saat bersamaan dengan lampu hijau yang menyala.
Gadis itu kembali mengayuh sepedanya, dan anehnya mereka seolah sedang beradu kecepatan, hingga akhirnya sang gadis menghilang ditikungan jalan yang berlainan arah dari mereka.
Angkasa menghela nafasnya dengan berat, dan ia merasa sesuatu yang telah lama hilang seolah kembali lagi disini, dihatinya yang terdalam.
Sementara itu, gadis kecil bernama Dewi Pandita itu melesat dengan cepat mengayuh sepedanya. Ia bahkan dapat menyalip beberapa kendaraan yang melaju dengan kencang.
Ia membawa sebuah tas ransel berukuran cukup besar dipundaknya, dan satu karung goni berukuran sepuluh kilo yang mana berisi beberapa kebutuhan pokok yang dibelinya dari pasar.
Ia mengambil inisiatif sendiri untuk berbelanja, dan hal itu tak lain karena tidak ingin melihat sang ibunda yang harus menutup semua tubuhnya yang dipenuhi sisik dan tak ingin orang lain melihatnya.
Ia tiba dipinggiran hutan, dan mulai memasuki jalanan setapak yang merupakan satu-satunya akses menuju ke rumahnya.yang berada cukup jauh masuk ke dalam hutan yang hampir sama sekali tidak pernah terjamah oleh manusia.
Saat ia membelokkan sepedanya, terlihat beberapa pria berperawakan tinggi dan berjumlah tiga orang sedang menghadangnya.
Seketika Dewi Pandita menghentikan laju sepedanya dan berhenti mendadak.
Ketiga pria itu menatap dengan tak senang, sembari membawa tongkat bola kasti yang diletakkan dipundak mereka sembari senyum mencibir.
Mereka sudah sangat lama mengawasi gadis tersebut, dan saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukannya.
"Hai, Cantik! Ternyata empat tahun berlalu membuatmu tumbuh dengan sangat cepat, bahkan kau terlihat sangat lebih menarik dibanding dengan gadis dewasa atau remaja," ucap pria bertubuh kurus tersebut.
Tatapannya memindai sang gadis yang dimulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Maaf, Om. Beri saya jalan, ini sudah sangat sore, dan saya harus kembali ke rumah tepat waktu," ucapnya dengan sopan. Ia ingin mengayuh sepedanya, namun.satu pria menarik belakang sepedanya, sehingga ia harus bergerak ditempat saja.
Jangan terburu-buru, Sayang. Kita masih ada urusan denganmu, dan ini hanya bentuk balasan kecil dari kami untuk perlakuan orangtuamu yang sudah membuat kami hampir cacat, dan kami perlu waktu beberapa tahun untuk dapat sembuh, maka jangan fikir kami akan lupa begitu saja." jawab peia bertubuh kekar dan memegang setang sepeda Dewi Pandita.
Ia hanya seorang anak perempuan yang masih kecil. Lalu mengapa ketiga pria dewasa itu tidaktahu malu dengan mengeroyoknya?
Pria yang berkulit hitam dan memiliki postur ideal itu mencoba menarik pakaian sang gadis kecil, namun tangan mungilnya dengan cepat menangkisnya.
Dewi Pandita menatap pemuda itu dengan tatapan yang tajam, dan ia merasa tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh para pemuda itu.
Melihat sikap Dewi Pandita yang marah, hal itu membuat ketiganya tertawa terbahak dan semakin bersemangat untuk mengganggu sang gadis kecil.
Pria yang berada dibelakangnya mencoba menarik pakaian Dita, namun gadis kecil menangkap pergelangan tangan sang pemuda, dan anehnya, tenaga Dewi Pandita terasa seperti seorang pria dewasa pada umumnya.
Pria itu membeliakkan matanya saat merasakan sakit yang luar biasa dan saat bersamaan, gadis kecil itu membanting tubuh lawannya dengan sangat begitu mudah, dan terjatuh diatas tanah yang dipenuhi rerumputan.
Buuuugh
"Aaaargh," pekiknya kesakitan, dan membuat kedua rekannya saling pandang.
Bagaimana mungkin tubuh seberat 70kg dapat ia angkat dengan begitu mudahnya?
Pemuda bertubuh kurus itu melayangkan tinjunya ke arah sang gadis kecil, namun Dita tidak mungkin membiarkan hal itu terjadi.
Ia menangkis tinju lawannyanya, lalu memberikan tinju balasan tepat dibagian dagunya, hingga membuat sang lawan jatuh terjungkal.
Saat bersamaan, satu lawan tersisa memberikan tendangan pada Dewi Pandita, dan gadis kecil itu secepatnya mengelak, lalu melompat dari sepedanya, dan memberikan balasan tendangan yang cukup telak pada dada lawannya, dan membuatnya terjungkal.
Melihat lawannya telah tak berdaya, Dewi Pandita menghampiri sepedanya, lalu menaikinya dan berlalu pergi.
Ketiganya mencoba bangkit dari kesakitannya. Dan tiba-tiba saja seekor ular berukuran raksasa dengan sisik kuning keemasan datang menghampiri, lalu menegakkan kepalanya dan mengangakan mulutnya dengan cukup lebar.
Melihat hal tersebut, ketiganya terlihat memucat dan mencoba untuk melarikan diri dengan tubuh yang penuh luka lebam.
Wajah-wajah pucat tampak menghiasi mereka dan berlari sembari terseok dengan tenaga mereka.yang sudah terkuras.
Sang Ular Kobra Raksasa mengejar ketiganya dengan gerakan yang cukup cepat, dan saat ketiganya menoleh ke arah belakang, mulur sang ular sudah berada dekat dengan ketiganya.
Pria yang bertubuh kurus itu tersentak kaget, saat mendapat patukan mematikan dibagian kepalanya, dalam sekejap ia menggelepar, lalu ambruk ditanah.
Sedangkan dua sahabatnya terus berlari ketakutan dan berharap dapat selamat dari kejaran ular yang berwujud sangat besar sekali.
"Si Roby sudah mati, ayo cepat!" teriak Boby dengan wajahnya yang sangat pucat.
Ben ora mumet trs sirahe 🤣🤣
tgu aja kk siti bikin kek mana terhadpa merka berdua jd tgl tgu Ja ya kannn
kalian diciptakan di dunia yang berbeda...
berdoa saja semoga cinta memihak kalian berdua...
di buat gregetan terus huhuuu..
ingin segera rasanya kenzo sadar klo yg di rumahmu itu istrimu..
pindimint dingin2 empoek.. wkwkwkwkkk...
nahhh yoooo piye kiiiieeee🤣🤣🤣🤣🤣
kamu gak mo jujur sama laki mu , tp kamu gak mo cemburu Krn laki mu terangsang dg mu ,,, aneh kaaan ❓🤔
gmn Kenzo tahu klu yg pakai jubah itu kamu , Adisty 🤦🤦🤣🤣
Adisty yaaa lgian lucu ,,, knp pula hrs cemburu pd diri sendiri ,,, gmn si Kenzo tahu klu kamu itu istrinya yg sdh pergi ,,, mmg dg semuanya tertutup bgtu , laki mu tahu ,, aneh kn kamu itu 🤦🤦🤦🤦
mknya gsah egois trs ,, tggl ngomong ja apa sich susah nya ,,, dari pd nyeseeeeek ja tu hari ,, ribet di buat sendri sich ,,,, bgtu ja Kok repot ... bgtu ja kok di buat ribeeeet 😡🤬