NovelToon NovelToon
PINK BUBBLES #1

PINK BUBBLES #1

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: LeoRa_

Judul kecil: SUAMI KECIL YANG LENGKET DAN MANJA

Sinopsis (pendek saja):
Ini tentang remaja laki-laki yang ingin menikahi seorang gadis yang lebih tua darinya sejak pertemuan pertama. Dengan laki-laki berpostur dewasa dan gadisnya justru kebalikannya.

[Catatan penulis: tidak ada konflik berarti yang mengganggu, hanya cerita yang menghibur saja. sebab penulis tidak mau tambah stress, cukup di dunia nyata saja.]

Buat yang suka alur santai, bisa datang ke penulis. di jamin gak akan nambah beban pikiran. kecuali agak hambar. hahaha. maklum, menulis cerita juga butuh ide dan ide datangnya dari kinerja otak yang bagus. jadi, penulis harus selalu menjaga pikiran tetap tenang dan bersih agar bisa berpikir lebih imajinatif untuk menghibur pembaca semua.

love u😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LeoRa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Seminggu berlalu dengan damai dan tenang, menurut Qiena. Sebab, tak ada gangguan dari Giass baik dengan cara menguntit atau apapun. Qiena pulang pergi rumah dan Taman Kanak-kanak sangat santai setelah memastikan Giass tidak terlihat lagi.

Dia menganggap itu adalah hal yang bagus meskipun hati kecilnya terkadang berbisik yang lain.

Seperti, 'Usahanya hanya segini saja? Benar-benar tak dapat dipercaya!' atau 'Sepertinya dia hanya bermain-main.' atau 'Sayang sekali...'. Kalau Giass mengetahuinya, yang dilakukan remaja itu pasti akan sangat ekstrim. Seperti... Membawa Qiena langsung ke Biro catatan sipil untuk menikah.

Sayangnya Qiena tidak tahu kalau Giass tidak pernah absen menguntitnya. Hanya saja dengan cara yang berbeda.

Seperti sekarang ini.

Qiena baru saja keluar dari gedung apartemen kecilnya dan langsung berjalan menuju halte bus untuk pergi ke suatu tempat.

Dia sedang ada janji sore ini.

Dan Giass ada tidak jauh darinya bersembunyi didalam mobil tua yang dia pinjam dari kenalan Hoza yang dia tidak tahu asalnya dari mana. Intinya selama mobil itu masih layak pakai, Giass pinjam. Tentu dengan tetap membayar uang sewa. Kata Hoza, mobil tua ini kesayangannya si pemilik. Giass dilarang ngebut, nabrak, atau diperlakukan buruk.

Saat pertama kali Hoza membawakan mobil ini dengan penuh rasa penasaran yang tak akan pernah dijawab Giass kalau belum menemukan kepastian, Giass merasa mobil tua ini lebih dimanusiakan daripada mobil mewahnya sendiri yang baru seminggu pakai sudah harus di servis karena ada yang lecet.

Tapi, tak apa. Demi mendapatkan Qiena yang kian hari kian terukir dihatinya, Giass akan lebih bertanggungjawab dalam menjaga amanah pemilik mobil.

Cukup sadar diri juga dia.

Bus berhenti setelah 3 pemberhentian. Giass yang melihatnya merasa perjalanan kali ini lebih jauh daripada saat ke cafe BONAFA. Giass jadi penasaran siapa gerangan yang ingin gadis dewasa itu temui.

Semoga bukan laki-laki. Giass takut dia akan muncul ke depan Qiena karena marah.

Mungkin maksudnya cemburu...

Setelah keluar dari bus, Qiena berjalan beberapa meter lagi kedepan sebelum berbelok ke sisi kirinya, yang mana diseberang jalan raya perempatan itu tak jauh dari tempat Qiena berdiri adalah sebuah gerbang tempat wisata bergaya retro berada. Dari jauh saja sudah terlihat ramainya pengunjung berseliweran datang dan pergi.

Melihat itu, Giass segera mencari tempat parkir dan siap membuntuti lagi. Jangan sampai kehilangan jejak.

Penampilan Giass kali ini bukan main persiapannya. Dia membuat gaya berponi pada rambut lebatnya yang selalu bikin iri dimana selama ini selalu di sisir kebelakang menampilkan jidat maskulinnya, lalu memakai pakaian lebih cerah seperti celana warna khaki dengan banyak saku, kaos putih dengan kemeja kotak-kotak merah oversize, sepatu kets putih dengan lis merah sebagai coraknya.

Pokoknya, dia cerah hari ini yang berbanding terbalik dengan warna gelap yang tak pernah lepas dari sosoknya.

Penyamaran ini ternyata sukses membuat Qiena tidak mengenalinya sekalipun Giass berjalan cukup dekat seperti sekarang ini.

Giass tepat berada 3 meter dibelakang Qiena.

Melihat itu, Giass hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa tidak pekanya perempuan satu ini hingga tak merasakan ada orang yang menguntitnya. Giass jadi harus ekstra menjaga 'kan, karena Qiena tidak memiliki kewaspadaan diri di lingkungan luar yang berkemungkinan besar membahayakannya.

Tampaknya, mendiang calon ayah mertuanya terlalu menjaga Qiena hingga Qiena hidup dalam rasa aman yang membuatnya lupa kalau sekarang dia sudah sendiri.

Dan sebagai gantinya, Giass tidak keberatan mengambil tanggung jawab itu. Hehe...

Tibalah Qiena di depan gerbang dan langsung melangkah masuk lalu berjalan menuju konter pembelian tiket masuk, disusul Giass tepat setelahnya yang masih belum disadari oleh Qiena.

Sebelum masuk lebih dalam, Qiena memilih menelpon orang yang mengundangnya kemari dulu, agar dia tahu harus kemana.

Dalam dua nada sambung, panggilan diangkat segera.

Giass dibelakang tak dapat mendengar suara lawan bicara Qiena, tapi mendengar jelas suara Qiena.

"..."

"Iya, aku sudah sampai. Kau dimana?" tanyanya sembari melihat sekeliling yang penuh dengan orang lalu-lalang.

"..."

"Ouh. Aku baru tiba. Jadi, masih di depan tidak jauh dari konter pembelian tiket."

"..."

"Oke, aku kesana sekarang. Jadi, aku datang paling terakhir?" ada sedikit keluhan kekanakan dalam nada terakhirnya yang tidak disengaja biasanya keluar bila berhadapan dengan orang terdekatnya.

"..."

"Huh. Baiklah, aku kesana. Tunggu aku."

Klik!

Usai mengetahui dimana yang lain, Qiena langsung berjalan kearah yang dituju sambil melihat brosur yang diambilnya. Terdapat gambar denah didalamnya yang memudahkan dia untuk menemukan lokasi janjian.

Masih tanpa kewaspadaan, Giass tak tertinggal dibelakangnya.

Setelah berjalan menembus ramainya pengunjung, Qiena pun tiba dan Giass yang melihat sebuah bangunan cafe bergaya tahun 80an segera memahami kalau tujuan sudah sampai. Saatnya memisahkan diri demi tidak ketahuan.

Karena, menurutnya Qiena bisa dikelabui. Tapi, yang lain mungkin tidak.

Berlagak seperti pelanggan yang lain dan mengambil tempat duduk tak jauh dari tempat Qiena berkumpul dengan teman-temannya.

Melihat semuanya perempuan, Giass merasa lega.

Dari ekor matanya bisa dilihat kalau keenam perempuan itu termasuk Qiena bergaul dengan baik. Seharusnya semuanya teman baik. Giass hanya memantau dari jauh saja.

Semuanya heboh melihat kemunculan Qiena yang sudah lama tidak mereka temui. Dengan akrab kelima perempuan yang lain menyambutnya dengan menertawakan Qiena yang masih sama seperti 5 tahun lalu.

Mungil dan baby face.

"Hei, Baby Q sudah datang!" seru yang pertama disusul yang lain.

Mereka ada, Pollyana Dores (teman Qiena dari SMP), Flysia Funna (teman Qiena dari SMA), Gesta Drach (teman Qiena dari SMA), Mona Miu Karaz dan Nona Miu Karaz saudari kembar (teman Qiena dari masa kuliah).

Semuanya di satukan oleh Qiena. Termasuk Vailla dan Widy. Sayangnya, karena suatu alasan keduanya tidak hadir.

Yang sebelumnya bicara bernama Polly. Si gadis periang.

"Hahaha... Baby Q kita belum tumbuh besar juga?! Hahaha!" timpal Flysia yang bernama panggilan Flyn. Si gadis jail.

"Hush! Jangan digoda. Nanti Baby Q kita mewek. Aku lupa bawa susu botolnya." disusul Gesta, Si paling tinggi. Maklum, dia atlet voli.

"Si*l. Aku jadi sakit perut karena kalian semua. Hahaha..." tambah Mona, si tomboi.

"Minta popok sama Baby Q. Jangan sampai kau mengompol karena tertawa. Hahaha..." timpal Nona, kembarannya. Si feminim.

Mereka teman lain Qiena selain Vailla Georgea dan Widy Rouenzell.

Semuanya dengan gembira menggoda Qiena yang hanya bisa mendengus karena sudah terbiasa meski sudah lama sekali momen seperti ini terjadi. Tapi, masih terbiasa. Tanpa peduli dengan godaan yang lain, Qiena dengan santai meminum minuman teman perempuannya yang duduk disebelah kanannya tanpa sungkan dan mencomot cookies didepannya dengan cara yang sama.

Flyn yang pertama melihatnya langsung berseru. "Lihat teman-teman. Bayi kita lapar begitu sampai. Ulululu... Makan yang banyak, yaa... Biar cepat besar." seraya mengelus puncak kepala Qiena bak mengusap kepala bocah.

Terlihat sekali main-mainnya.

Qiena hanya abai karena sudah biasa.

Lagi-lagi, karena perkataan itu yang lainnya tertawa lebih membahana kalau saja tidak ingat tempat. Mereka mungkin akan lebih berisik.

Qiena yang dalam mode abai memilih makan saja.

"Aahhh! Qiena, aku senang kau datang!" pekik Polly dengan euforia sambil bergegas memeluk tubuh mungil Qiena erat-erat guna melepas rindu. "Lama sekali kita sudah tidak bertemu. Aku sudah mendengar kabarmu dari grup chat pertemanan kita, aku turut berdukacita atas kepergian Paman Qio. Kuharap kau tidak menyerah untuk terus raih kebahagiaan mu."

Yang lain ikut mengucapkan belasungkawanya secara bergiliran, karena sebelumnya tidak bisa hadir melayat..

Qiena tersenyum haru mendengarnya. "Terima kasih. Senang juga bisa bertemu dengan kalian lagi. Kupikir aku dilupakan." candanya diakhir.

"Hush, kau ini. Tidaklah... Kita-kita ini hanya sudah dewasa. Tanggung jawab baru, kesibukan baru, pekerjaan baru, dunia baru, pandangan baru. Semuanya baru dan kita harus belajar beradaptasi demi hidup yang lebih baik. Jadinya, kita jarang berkumpul." tukas Nona.

Kembarannya mengangguk membenarkan. "Ya, saking sibuknya, kita mungkin juga tidak bisa berkumpul sekarang kalau tidak dipaksakan. Asal kalian tahu, pekerjaan ku masih menumpuk. Aaaakh! Si*l!"

"Benar sekali. Karena itu kesempatan ini tak boleh disia-siakan." sahut Flyn.

"Jadi, dalam rangka apa kita berkumpul. Sepertinya bukan cuma reunian." kata Qiena.

"Ibu guru kita ini memang pintar. Dia langsung tahu kalau ada rencana rahasia diantara kita." ujar Gesta.

"Yup. Rencana ini harus terlaksana. Tidak boleh gagal." kata Polly penuh semangat.

Mendengar kata rencana Qiena dan Giass yang jauh langsung penasaran.

Qiena bertanya. "Rencana apa?"

Yang lain saling memandang dan tersenyum sebelum dengan kompak menyebutkan rencananya.

"KITA AKAN MENDAKIIII!!!"

Lalu sorak-sorai ditambahkan dengan gembiranya oleh mereka meninggalkan wajah cengong Qiena yang lucu.

"Mendaki?" cicit Qiena yang masih terdengar.

"Benar sekali, sayang ku... Cintaku... Bayiku... Uuukh." gemasnya Polly sampai mencubit pipi Qiena membuat si empunya meringis kecil.

Puk!

Gesta menepuk punggung tangan Polly. "Jangan dicubit. Lihat, langsung merah 'kan..."

"Ish, ish, ish... Sensitifnyaaa... Hehe..." Polly tidak merasa bersalah, hanya malu seraya mengelus pipi Qiena yang jadi korban.

Qiena yang mulai jengah, akhirnya bergerak menyelamatkan diri sambil berkata. "Oke, oke. Tolong fokus. Jelaskan dulu padaku tentang apa yang kalian sebut dengan rencana mendaki. Kenapa sepertinya bukan sembarang mendaki..."

.

.

.

.

.

.

1
@train
tetap semangat ya thor
@train
siap thor
Fauziah Tallya
mudah2an qiena nya gpp sama semua bayi nya
@train
ya oke thor maklum aku karena semua pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sekalian
@train
wow,selamat untuk pasangan muda kita
@train
apa mungkin oiena alumni sekolah tersebut
@train
semangat thor
@train
belum banyak yang join ya
@train
wow,semakin seru saja
@train
karya yang bagus
Fauziah Tallya
selamat, sudah sah aja nanti h
@train
wow,bunga cinta bertebaran
Fauziah Tallya
mama stevani ngelamar nya sweet bangett, pengen nabung bab tapi tiap ada notif gak kuat pengen langsung baca...
ditunggu up lagi yah thor
Fauziah Tallya
bagus banget ceritanya, semangat up thor
Fauziah Tallya
ditunggu up lagi ka 😊
anggita
like👍+☝iklan moga novelnya lancar sukses.
anggita
disemua novel tiap pintu dibuka bunyinya.... ceklek🤭
Dewi
Kangen 3Ry (Ryura,Reychu sma Rayan)
Dewi: Slalu di tunggu thor krya krya nya semngat trus ☺️
LeoRa_: makasih dh rindu anak2ku. tapi ada kepikiran bikin keturunan mereka, cuma belum Nemu ide yang pas. semoga aja bisa ketemu segera, biar bisa di proses. thor jg kangen bikin mereka bertiga lagi🥲😌
total 2 replies
Dewi
Di tunggu kak..☺️Semngat trus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!