Setelah perpisahan itu, Siena memulai hidup baru tanpa mengenang lagi masa lalu. Namun, saat kakinya meninggalkan Limerick, benih Erlan tumbuh di perutnya. Itu anak mereka. Tapi bagi Siena, anak itu hanya miliknya seorang.
Erlan tidak pernah membayangkan Siena akan benar-benar pergi. Erlan hidup dalam bayang-bayang penyesalan yang menyakitkan.
Nicole Ophelia Calliope tahu bahwa jatuh cinta pada Fernando Sagara Caesar adalah kesalahan besar. Pria itu adalah orang yang sangat ia benci selama lebih dari sepuluh tahun. Selain itu, ia tahu bahwa hati Nando adalah milik kakaknya, Siena Ariana Calliope.
Sampai kapanpun ia tidak akan pernah memenangkan hatinya. Nando mencintai kakaknya, selalu. Nicole hanya bisa menyimpan perasaannya sendirian, bahkan saat perjodohan keluarga Caesar dan keluarga Calliope yang baru berdamai mengikat dirinya dan Nando dalam ikatan pernikahan.
***
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar itu hanyalah karangan penulis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Perjalanan menuju Namibia akan menggunakan jet pribadi milik Nando. Bulan madu kedua orang ini tidak hanya diikuti oleh kedua orang tua mereka tetapi juga ada Rain, adik Nando dan Ruella sepupu Nando.
Ruella tampil seksi dalam balutan dress ketat selutut berwarna cream yang pas di tubuhnya. Ruella sedari tadi duduk di dekat Nando, mengajak pria itu mengobrol hal-hal yang tidak penting.
Nicole tidak terlalu peduli dengan keberadaan gadis itu, ia tahu Nando tidak akan tergoda olehnya. Lagi pula ia masih menjaga jarak dengan Nando karena pertengkaran di meja makan tadi malam.
Sebenarnya tidak bisa disebut sebagai pertengkaran, saat itu Nicole hanya sedang sensitif dan perasaannya lebih mendominasi.
Pagi tadi ia bahkan turun sarapan lebih dulu, tidak menunggu Nando. Ia mengabaikan Nando sepenuhnya, tidak memberi kesempatan dia berbicara.
“Hai, Nico,” sapa Rain datang dengan segelas kopi hangat dan kentang goreng. Ia duduk di samping Nicole yang sedang melamun.
“Hai… ” Nicole tersenyum tipis. Sudah lama sekali ia tidak melihatnya Rain, seingatnya dulu gadis ini adalah orang yang paling menginginkan Siena menjadi kakak iparnya. Nicole tidak terlalu tersinggung kalau Rain tidak menyukainya sebagai kakak iparnya.
“Apa yang sedang kamu pikirkan? Maksudku kamu kelihatannya sedang banyak pikiran, ada masalah?” Tanya Rain perhatian. Tentu saja selain otak anehnya, Rain adalah orang yang perhatian. ia terbiasa mencurahkan kasih sayangnya kepada anggota keluarganya, meskipun terkadang ibunya tampak tidak peduli dan bahkan terganggu dengan keberadaannya.
Sebagai anak bungsu yang terlahir di keluarga Caesar, Rain tidaklah seperti anak lainnya yang di manja dan paling disayang. Dia lebih sering terabaikan dalam keluarganya, semua orang memusatkan perhatian pada kakaknya atau sepupu-sepupunya.
Rain tidak berarti apa-apa dalam keluarga Caesar, sebab itu dia menebarkan keceriaan untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa dia ada. Rain bersikap perhatian sembari berharap akan menerima balasan yang sama.
“Tidak ada.” Jawab Nicole singkat.
“Kamu bisa berbagi cerita denganku, aku bisa menjaga rahasia dan bisa memberi saran.” Ujar Rain.
“Tentu.”
Pembicaraan mereka berakhir. Rain sibuk dengan kentang gorengnya, sementara Nicole sibuk dengan pikirannya.
“Rain, duduklah bersama Ruella.” Nando tiba-tiba datang dan mengusir Rain. Lagipula sudah seharusnya ia duduk disamping istrinya.
“CK! Ganggu aja.” Rain mendelik tidak suka, namun tetap patuh. Ia membawa kentang goreng dan kopinya lalu pindah duduk ke belakang.
Nando duduk disamping Nicole yang berpura-pura tidak melihatnya. Nando menghela nafas lalu menarik sudut bibirnya untuk tersenyum, mempersiapkan diri sebelum berbicara dengan istrinya yang ganas.
“Nico,” panggil Nando
“Apa?” Nicole menyahut judes tanpa menoleh.
“Maaf untuk tadi malam, aku tidak bermaksud membuatmu marah. Aku tahu kamu membenciku, tapi kupikir kita bisa memperbaiki hubungan kita yang buruk. Makan bersama adalah awal yang bagus untuk memperbaikinya.” Nando berusaha menjelaskan atas tindakannya tadi malam.
Nicole masih enggan menoleh ataupun menjawab. Ia tahu niat Nando baik, ia yang tidak bisa memperbaiki hubungan yang sudah terlanjur buruk. Ia menghabiskan sepanjang hidupnya untuk membenci sekaligus mencintai Nando.
Ia tersiksa dengan kedua perasaan yang saling bertentangan itu. Ia tidak ingin berada dalam pernikahan ini, tetapi kedua orang tuanya tidak mau mengerti.
“Tidak bisakah kita berteman selayaknya rekan, Nico?” Tanya Nando ketika Nicole hanya diam saja dengan wajah datar.
‘'rekan ya?’ Nicole tertawa, lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri yang terlalu berharap akan pernikahan ini.
“Eh, kenapa kamu tertawa?” Nando bingung dengan Nicole yang tiba-tiba tertawa.
Nicole menoleh sambil tersenyum sinis. “Jadi rekan ya? Maksudmu aku dan kamu berbaikan terus menjadi rekan bisnis dalam pernikahan?”
Nando mengangguk polos dengan senyum lebarnya.
'Dasar bodoh!’ Nicole mengumpat dalam hati.
“Jangan mimpi! Aku membencimu, Fernando Sagara. S.E.L.A.M.A.N.Y.A.” Kata Nicole mengeja satu persatu huruf dalam kata selamanya.
Setelah itu, Nicole tertawa mengejek. Menertawakan dirinya dan Nando secara bersamaan.
“Ya, tidak apa-apa. Aku akan membuatmu berubah pikiran, aku tidak sejahat yang selama ini kamu pikirkan sayang.” Nando membalasnya dengan menekankan kata sayang dengan sengaja. Nando tersenyum seolah-olah kebencian yang baru saja Nicole katakan hanya angin lalu.
“Shut up, Nando!” Nicole melotot garang.
“Okay, fine.” Nando mengangkat tangannya menyerah. Ia tidak lagi mengganggu Nicole, sebaliknya ia memejamkan mata dan mulai tidur.
...***...
...Like, komen dan vote....
...💗💗💗...
kasihan kaivan 🥲🥲