CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29. mempercantik diri
"wa mama kamu pasti jago masak juga ya" kata mama Rita
"Iya Tante, masakan mama juga enak."
"Kalau Dina malah malas disuru masak loh. Katanya ribet. Nama bumbu saja dia kadang salah."
"Haha"
Setelah beberapa menit, masakan mama Rita dan Sara akhirnya masak juga.
"Tante Sara naik keatas mau mandi dulu ya. Sekalian bangunkan Dina"
"Oke sayang"
Sara naik keatas ke kamar Dina.
"Astaga ini anak sudah jam berapa ini, tapi belum bangun juga. Din bangun. Sudah jam delapan ini" kata Sara sambil menggoyang goyang tubuh Dina biar bangun.
"Mmmmm, masih ngantuk ra"
"Ayo bangun din. Katanya kita mau ke salon. Kalau begitu Saya mandi dulu ya. Ingat jangan tidur lagi" Sara masuk ke kamar mandi untuk bersiap. Dina pun juga bangun dan mulai melakukan ritual di kamar mandi setelah Sara selesai.
Selesai makan pagi, mereka bersiap siap akan ke salon.
"Ra kita di salon langgangan saya dan mama saja ya. Dijamin disana tempatnya bagus."
"Oke. Saya ikut saja. Saya jarang pergi ke salon soalnya."
"Oke."
Dina melajukan mobilnya menuju ke salon langganannya.
"Selamat pagi dina sayang. Tumben baru datang lagi." Kata owner mira salon.
"Iya mis. Ini baru ada kesempatan ke salon lagi"
"Kamu mau apa kali ini"
"Saya mau rubah rambut sama mau perawatan kuku juga. O ia teman saya ini tolong di permak dari atas sampai bawah ya. Pokoknya rubah total de."
"haha Oke sayang."
Dina dan Sara pun memulai ritual masing masing. Semua karyawan membantu Sara merubah penampilannya. Mulai dari rambut yang di percantik, merias wajah sederhana, dan juga kuku tangan dan kaki di percantik.
Hingga beberapa jam berlalu, tak terasa dina dan Sara akhirnya selesai. Sekarang pukul dua siang.
"Din lihat penampilan teman kamu, cantik kan" kata owner mira
"Kamu cantik banget ra. Ya ampun mis, teman saya seperti berubah. Ternyata kamu cantik kalau tidak pakai kacamata ya ra. Rambut di urai. Iii jadi iri saya ra" kata dina yang kagum melihat kecantikan Sara.
"Kamu bisa saja."
"Makasih ya mis. Udah buat kami cantik hari ini" kata Sara
"Iya sayang. Mis senang kalau kalian puas dengan salon mis."
"Iya dong. Dina selalu puas dengan pelayanan salon mis. Salon mis memang terbaik" kata dina
"ra kita makan dulu yuk" kata dina
"Iya, saya sudah lapar sekali. Ini sudah jam dua juga."
"Iya kamu benar. Kita makan yang dekat dari sini saja"
Mereka mencari yang dekat dari salon.
"Waaa bukannya itu asisten han ya. Tumben dia sendiri" kata dina yang melihat asisten han sedang makan sendiri di kafe yang mereka datangi.
"Yuk kita kesana" kata Sara
"Buat apa"
"Ayolah"
Sara menarik tangan dina menuju meja asisten han.
"Hai han" kata Sara
"Selamat siang pak han" kata dina
"Siang nona" jawab asisten han
"Kami boleh gabung disini" kata Sara
"Silahkan nona"
"Wa nona Sara begitu cantik. Pasti tuan dimas akan kaget" batin asisten han
"Han kamu sendiri" kata Sara
"Iya nona."
"Tumben kamu sendiri tidak bersama tuan kamu itu"
"Saya lagi mengambilkan dia pakaian yang akan digunakan sebentar malam. Karena lapar saya singgah makan dulu"
"Owwww. O.ia kenalkan teman saya nanya dina"
"Han"
"Dina"
"Kamu ingat kan yang saya bilang tempo hari mau kenalkan teman saya buat kamu" bisik Sara di telinga asisten han.
"Maaf nona, itu tidak perlu"
"Haha tidak usah malu. Nanti saya kasi nomornya"
Asisten han hanya diam mendengar ledekan istri bosnya.
"Din ada loh cowok yang mau kenalan sama kamu. haha"
"Siapa ra"
Asisten han yang mendengar menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Nona" kata asisten han
"Haha. Dia pria pekerja keras. Nanti saya kasi nomornya ke kamu ya. Kita makan dulu saja"
"Siapa si bra. Buat penasaran saja"
"Nanti saja. Makan dulu makanan kamu. Nanti dingin" kata Sara
"Saya sudah selesai nona. Saya balik dulu. Saya mau bawakan pakaian tuan dimas dulu" pamit asisten han
"Kok pulang si. Kami baru mau makan loh" kata Sara
"Iya pak. Tidak sopan loh pulang kalau yang lain masih makan" kata dina menanggapi
"Maaf nona. Tapi urusan saya masih banyak. Lain kali saja saya tunggu kalian selesai makan."
"Bukan gara gara kamu malu kan han"
"Apa maksud anda nona. Saya tidak malu sama siapa siapa"
"Hahaha muka kamu merah han"
"Maksud kamu apa ra" kata dina penasaran
"Nanti kamu akan tahu haha"
"Saya permisi nona Sara dan nona dina." Tanpa mendengar lagi apa yang akan dina dan Sara katakan, asisten han buru buru pergi.
"Anda benar benar membuat saya malu nona." Batin asisten han
"Hahaha asisten han lucu ya."
"Saya tidak mengerti yang kalian katakan. Kenapa asisten han harus malu"
"Hahaha sebenarnya asisten han saya mau kenalkan dengan kamu. Kemarin sekertaris dimas bilang kalau han itu jomblo sudah lama."
"Apa....." Kata dina kaget.
"Jadi tadi maksudnya kalian membicarakan saya ya"
"Hahaha iya"
"Wa kamu jahat ra. Saya kan jadi malu"
"Tenang saja. Han itu orangnya hebat lo. Hebat dalam hal apa pun. Buktinya dimas selalu bergantung sama dia. Saya yakin han itu cocok sama kamu"
"Kamu ini. Sudahlah jangan bercanda. Makan saja. Ini suda jam empat loh. "
"Iya iya."
Mereka akhirnya menikmati makanan yang ada di meja mereka. Ketika selesai mereka pulang dan menistirahat kan badannya untuk beberapa jam kedepan.
"ra bangun. Sudah jam tujuh. Ayo siap siap" kata dina membangunkan Sara
"Mmmmmm"
"Saya mandi dulu ya. Baru kamu"
"Iya"
Sara dan Dina sudah sama sama selesai membersihkan badan. Mereka berdua sedang memoles bedak di wajahnya.
"Gimana din" kata Sara yang memperlihatkan dirinya yang sudah bersiap dengan baju pesta.
"Waaaa cantik ra. Kamu seperti orang lain tau. Kalau suami kamu lihat bisa pangling dia haha"
"Kami ini. Biar bagaimanapun dia hanya suami di atas kertas. Kalau ada cowok yang dekati sebentar tak masalah haha"
"Kamu benar juga. Nikmati hidup jangan dijadikan beban. Selama kita bisa kenapa tidak"
"Kamu benar. Haha"
Mereka semua turun ke bawah dan akan menuju perusahaan tempat pesta diadakan.
"Wa anak mama pada cantik semua" kata mama Rita
"Iya dong ma siapa dulu. "
"Harus cantik Tante, biar dapat cowok yang keren juga iya kan din"
"Hahaha kamu benar."
"Haha kalian ini. Cepatlah cari pria yang tampan. Biar mama bisa cepat dapat cucu"
"Aaaa mama tidak asik. Langsung mengarah ke cucu. Kami jalan dulu ya ma. Sudah mau telat ini"
"Haha oke sayang. Kalian hati hati ya di jalan"
"Tante kami jalan dulu ya"
"Iya sayang."
terus knp sara gak di bikin istri yg tegas pintar,malah di bikin kalah sama gundik.
bahasanya juga pakai kata saya kek gmn gitu Thor.
kek ngmng sama orang lain bukan orang dekat.