NovelToon NovelToon
Pelacur Pribadi Suamiku

Pelacur Pribadi Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Cinta setelah menikah / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Yuliana Rahmawati

Wanita lugu yang mengharap cinta suci dalam ikatan pernikahan, namun malah menjadi awal petaka di hidupnya. Memiliki suami patriaki dan kasar. Mampukah mira keluar dari jeratan api itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliana Rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga untuk Mira

Dodi bergegas menuju bandara pukul 8 pagi, kemudian ia chek in tiket pesawat. Tidak lama setelah itu pesawat Dodi take off pukul 09.00.

Dodi merasa begitu lega setelah duduk di bangku pesawatnya. Akhirnya hari yang ia tunggu telah datang juga.

Beberapa kali Dodi mengecek tas nya yang berisi dokumen pentingnya, untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Dodi juga membuka kotak perhiasan yang akan ia berikan untuk Mira saat bertemu nanti.

Dodi terus saja ber monolog, iya sangat percaya diri bahwa Mira akan menerima pinangannya.

"Mira, mau kah kamu menikah dengan ku" Dodi bergumam sendiri

"aissh, kayaknya terlalu formal deh. Gimana kalau `buah manggis buah pepaya, Mira manis maukah jadi istri saya' aduh bingung"

Dodi terus saya berbicara sendiri, ia benar-benar tidak memperdulikan penumpang yang duduk di sebelah nya sedang menahan tertawa.

"nak, apa kamu sedang perjalanan menjemput cintamu?" tanya bapak bapak yang duduk di samping Dodi. Bapak itu seperti nya berusia sama dengan ayah Dodi.

"eh iya ni pak. Aku deg deg an khawatir di tolak" jawab Dodi

"jadi laki-laki itu jangan khawatir di tolak, tapi takut lah kalau wanita mu tidak bahagia besok setelah bersama mu, laki-laki itu tanggung jawabnya besar" bapak itu menasihati Dodi

Dodi hanya mengangguk. Sudah sekitar 2 jam perjalanan rasanya Dodi tidak sabar untuk segera bertemu Mira. Dodi berencana setelah dari bandara ia ke rumah paman nya terlebih dahulu untuk bersiap-siap, baru lah ia menjemput Mira di tempat Mira bekerja.

Setelah perjalanan kurang lebih 4jam, pesawat Dodi pun landing di bandara Ahmad Yani semarang tepat pukul 13.00, ia kemudian memesan taksi untuk mengantar nya kerumah paman. Dodi terlihat sangat terburu buru karna sebentar lagi Mira akan pulang kerja. Ia khawatir rencana nya akan ketahuan.

Dalam perjalanan menuju rumah paman, Dodi melihat ada toko besar yang menjual boneka dan berbagai macam kado, Dodi terfikir untuk memberikan kado lain untuk Mira. Ia pun meminta driver nya untuk berhenti sebentar ke toko itu.

Dodi pun memilih boneka berbentuk bulan sabit, dan buket bunga jumbo untuk Mira. Ia tidak lupa memberi kartu ucapan yang bertuliskan.

' Bunga pertama dari ku untuk Mira, merekah lah seperti bunga ini. Cantik mu kan abadi '.

Dodi membawa bunga itu ke dalam mobil, karna ukuran nya yang terlalu besar, Dodi sampai kesulitan untuk duduk dengan nyaman. Untung saja sudah hampir sampai di rumah paman.

Sesampainya di rumah paman, Dodi di bantu paman dan bulik untuk menurunkan barang bawaan milik Dodi.

"wah wah, ponakan paman udah sampai disini lagi . Amak sama bapak mu mana? Gak ikut kesini?" tanya paman sam saat membantu Dodi membawa tas.

"nanti saja paman Dodi cerita nya. Sekarang masuk dulu keburu ketahuan Mira" ucap dodi

Mendengar nama Mira, bulik dan paman langsung saling bertatap, sepertinya banyak sekali yang ingin mereka tanyakan.

Dodi, paman dan bulik pun masuk ke dalam rumah.

"ada apa kok kamu kesini sendirian, bawa bunga segala" tanya Bulik

"begini bulik, rencananya hari ini aku mau melamar Mira. Tapi amak tidak setuju sama hubungan kami. Jadi aku kesini sendiri"

"loh mana bisa begitu, restu orang tua itu penting" Sahut Paman

"aku sudah bicarakan baik-baik sama Amak, tapi responnya gak sesuai harapan ku. Amak malah nyuruh aku buat balikan sama mantan ku yang sekarang udah jadi janda"

"kamu yakin Mira beserta keluarga nya akan menerima mu?" Tanya bulik

"nah itu dia, aku bahkan belum ngasih tau Mira kalau hari ini aku datang untuk melamar nya" jawab Dodi

"begini saja, nanti waktu mau kerumah Mira. Biar paman sama bulik yang menemani mu. Tenang saja" ucap paman menenangkan Dodi

"iya betul, usaha mu tidak akan sia-sia. Biar kami bantu" bulik menambah kan ucapan Paman.

Dodi merasa sedikit kecemasan di hatinya berkurang, ada paman dan bulik yang mendukung nya.

Dodi kemudian berkemas dan berpakaian sangat rapi, begitu pula dengan paman dan bulik.

"Mir, gimana hari ini? Pulang jam berapa?" Dodi mengirim pesan kepada Mira untuk memastikan Mira belum ada di rumah.

"aduh aku capek banget mas, ini sebentar lagi pulang buat istirahat. Hari ini toko rame banget" isi pesan Mira kepada Dodi. Mengetahui bahwa Mira sebentar lagi akan pulang Dodi dan paman bergegas menuju rumah Mira. Bulik membantu membawakan kado untuk Mira.

Kebetulan hari itu Ayah dan kakak Mira berada di rumah. Biasanya setiap hari hanya ibu yang berada di rumah. Dodi di persilahkan ibunya Mira masuk ke dalam sembari menunggu kepulangan Mira.

Pintu utama di tutup untuk membuat rencana Dodi berjalan lancar. Selama menunggu Mira pulang, ayah Mira dan Dodi sudah membicarakan maksud kedatangan Dodi kesini secara tiba-tiba. Dodi di sambut hangat oleh keluarga Mira karna sejak awal ayah Mira memang sudah mengetahui dan merestui hubungan mereka.

Suara motor milik Mira pun akhirnya terdengar. Dodi tidak sabar untuk melihat ekspresi Mira saat mengetahui keberadaan nya.

'grekk' (suara pintu terbuka)

'Surprise' Dodi meneriaki kedatangan Mira

Mira berdiri mematung, ia tidak percaya dengan yang dilihat nya. Beberapa kali Mira mengucek mata memastikan semua ini bukan Mimpi.

Dodi datang menghampiri Mira dan memberikan buket bunga untuk Mira.

"hai, apa kabar. Aku datang untuk menepati janji" ucap Dodi meyakinkan Mira yang sedari tadi seperti belum percaya akan kehadiran Dodi

"ini bukan mimpi kan? Kenapa gak ngasih tau dulu iiiih" ucap Mira sambil mencubit kecil tangan Dodi.

"kalo aku ngasih tau, namanya bukan kejutan. Ayo sini duduk dulu"

Mira pun duduk di samping ibu. Mira memperhatikan sekitar, ia melihat paman dan bulik yang juga berada di sana.

" tadi aku sudah bicara sama Ayah, aku sudah mendapat restunya. Sekarang aku tanya sama kamu sendiri. Bagaimana? Kamu mau?"

Tanya Dodi

"mau apa? Kamu membicarakan apa?" ucap Mira bingung dengan ucapan Dodi barusan

"kamu mau menikah dengan ku?" ucap Dodi

Mata besar Mira pun terbelalak, ia menelan ludah dan lagi-lagi ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"menikah? Kita?" pipi Mira kemudian memerah.

"iya, gimana. Siap?" Dodi bertanya kepada Mira

"iya aku mau" Mira menjawab dengan nada sangat pelan sambil menunduk

"aku tidak mendengar jawaban mu, bagaimana? Coba keraskan sedikit suaramu " tanya Dodi yang sebenarnya hanya menggoda Mira

"iya aku mau menikah sama kamu" jawab Mira, kali ini intonasi nya sangat cepat namun keras.

Dodi dan semua orang disana pun tertawa dengan jawaban Mira. Mira terlihat sangat Grogi.

Kemudian Dodi mengeluarkan kotak perhiasan yang ia bawa, ia pun memasang kan kalung berinisal M ke leher Mira dan juga cincin di jari manis.

"kalau begitu paman foto kalian dulu" ucap paman

"ah jangan paman. Mira malu, Mira baru saja pulang kerja. Muka nya jelek banget"

"sayang, kamu itu cantik terus. Ayo foto bersama" ucap Dodi

Spontan semua yang ada di sana pun menyoraki mereka berdua yang sangat bucin.

Paman kemudian memotret mereka berdua.

1
Hanisah Nisa
lanjut
Ayano Kouji
Cerita ini sangat inspiratif, terima kasih author!
Rafkalia28
Sumpah, endingnya bikin hati berbungaa, moga-moga ada lanjutannya🤗
Alhida
Aku tidak bisa tidur sebelum membaca kelanjutannya, jadi cepat update ya thor! 😴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!