Kata orang anak perempuan itu milik ayahnya, tapi kenapa ayah tak menginginkan aku ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilma Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.26
" sepanjang perjalanan Baim dan Amora hanya diam saja, ada rasa canggung pada Baim karena dia hanya lah anak pembantu, jadi Baim tidak mau terlalu dekat dengan Amora karena Baim takut Amora akan malu nantinya".
stop Baim, ini dia supermarket nya " Amora menepuk pundak Baim".
iya non, " Baim berhentikan motor nya".
yuk masuk " Amora menarik tangan Baim".
" Amora mengambil semua perlengkapan sekolah untuk Baim, dan semua pun sudah selesai dan kini mereka sudah ada di parkiran supermarket".
kamu apalagi yang belum ada ? " Amora menatap Baim karena uang yg dikasih untuk Baim masih ada".
udah non, ini udah lebih " Baim yang tidak mau merepotkan Amora lagi".
baju sekolah, sepatu kamu masih ada ? " Amora yang kepikiran pakaian Baim".
Alhamdulillah udah non, ternyata ibu udah menyiapkan nya " Baim yang berbicara dengan jujur".
kalau gitu udah gak ada lagi kan ? kita bisa pulang nih ? " Amora yang memastikan Baim".
udah non, kita bisa pulang " Baim mengambil kunci dari saku celananya".
" tak lama kemudian Baim dan Amora sampai di rumah".
makasih ya non, udah beli buku sebanyak ini untuk Baim " Baim memperlihatkan tas yang dia bawa kepada Amora".
iya, saya mau istirahat dulu " Amora meninggalkan Baim".
Baim " bik Yati samperin Baim".
ibu, lihat buk non amora belikan Baim perlengkapan sekolah " Baim terlihat begitu sangat senang".
Alhamdulillah Baim, makanya kamu harus rajin belajar dan apapun yang majikan kita bilang kamu Harus turuti, kamu lihat kan mereka sangat baik kepada kita " bik Yati menasehati Baim" .
iya buk " baim tersenyum pada ibunya".
kamu istirahat dulu, kan besok hari pertama kamu masuk sekolah " bik yati memegang pundak Baim".
iya buk, " baim berlalu meninggalkan ibunya".
" Di kantor Ringgo terlihat sangat sibuk, karena Ringo ingin membuka bisnis di Padang".
udah jam sepuluh malam, aku kabari Riska dulu kalau hari ini aku lembur " Ringgo mengambil hp nya ".
assalamualaikum BG, kok tumben Abang pulang nya lama ? " Riska yang heran dengan suaminya belum pulang".
waalaikumsalam dek, Abang rencananya mau buka bisnis di Padang, sepertinya malam ini Abang lama pulang nya " Ringgo yang sebenarnya sudah capek seharian".
iya BG, tapi jangan terlalu dipaksakan kerja nya bg, " riska yang kasian pada Ringgo".
iya, gimana Amora udah pulang kan " Ringgo yang sangat peduli kepada Amora".
udah BG, sekarang udah dikamar nya " Riska yang meyakinkan Ringgo".
udah dulu ya dek, abang mau lanjutkan pekerjaan Abang dulu " Ringgo yang mengakhiri telepon nya ".
" ya Allah, jagalah suami hamba, dia manusia baik, aku gak tahu harus dengan cara apa aku harus membalas kebaikan nya ".
Riska, kenapa Ringgo belum pulang ya ? " ibu Riska yang melihat Riska sedang melamun".
iya buk, bang Ringgo hari ini lagi lembur, soalnya bang Ringgo mau buka perusahaan di Padang " Riska dengan senyum manisnya".
Alhamdulillah, ibu mau tanya sama kamu " ibu Riska dengan wajah serius nya".
kenapa buk ? Riska yang menjadi penasaran".
apa kamu sudah mencintai Ringgo " pertanyaan yang membuat Riska terdiam".
kok ibu nanya seperti itu ? "Riska yang tidak suka pertanyaan ibunya".
karena Ringgo itu sangat baik " ibu Riska yang terlihat sangat terharu dan bersyukur ".
buk, dulu mungkin Riska gak ada perasaan Sama bang Ringgo tapi berjalan nya waktu perasaan itu ada dan sekarang Riska sangat mencintai bang Ringgo " Riska yang terlihat begitu tulus dengan kata-kata nya".
Alhamdulillah kalau begitu, Bagaimana kalau suatu saat Amora mengetahui Ringgo bukan papanya ? " ibu Riska yang mengkhawatirkan Amora".
jalani aja dulu buk, sejauh ini semua aman aja, kita berdoa semoga Amora bisa ikhlas menerima semua kenyataan ini " Riska mencoba menenangkan ibunya ".
ibu udah ngantuk apa kamu masih nunggu Ringgo pulang ? ' ibu riska melihat ke arah jam dinding".
malam ini bang Ringgo lembur bu, Riska tidur aja tapi Riska bikin jam alarm siapa tahu nanti Riska bisa kebangun " sambil mengeluarkan hp nya untuk membuat jam alarm ".
kalau gitu ibu ke kamar dulu ya " ibu Riska berlalu meninggalkan Riska ".
" Di kantor Ringgo benar-benar sangat sibuk, Ringgo tidak menyadari kalau sekretaris nya mengetuk untuk memberi tahu kalau ada tamu".
maaf pak, saya lancang masuk soalnya tadi saya udah ketuk pintu nya tapi bapak tidak dengar " Nurul sekretaris Ringgo mengagetkan Ringgo "
oh gapapa, ada apa ? " Ringgo yang fokus pada laptop nya".
saya mau bilang kalau di luar ada tamu pak, dia pak Tama dari perusahaan " belum selesai Nurul bicara Ringgo memotong pembicaraan Nurul".
Tama... ada perlu apa dia kesini ? " Ringgo yang berdiri dari kursinya ".
hello pak Ringgo " Tama yang tiba-tiba masuk ke ruangan Ringgo".
maaf saya sibuk, ada perlu apa kamu kesini ? " Ringgo yang tidak suka dengan kehadiran Tama".
HM... jangan terlalu begitu jahat sama saya, karena kamu menolak kerja sama dengan saya, jadi saya sendiri yang datang menemui kamu " Tama yang berjalan menuju meja Ringgo ".
jadi niat kamu kesini apa ? " Ringgo yang tidak takut dengan Tama".
papa saya yang nyuruh saya kesini untuk menggantikan dia, pasti kamu kenal kan sama papa saya " Tama yang merasa belagu".
jadi begini cara kamu berbisnis tidak lepas dari kata orang tua " Ringgo memalingkan wajahnya".
terserah kamu, tapi papa saya punya banyak bisnis dan beliau mempercayakan ini kepada saya, yang saya selidiki kita dari kampung yang sama, tapi kenapa kamu begitu dingin sama saya ? " Tama yang sedikit curiga".
ini adalah sikap saya, baiklah kalau kamu ingin bekerja sama dengan saya, tapi hari ini saya sedang sibuk maaf saya tidak banyak waktu dengan kamu " Ringgo yang sedikit berbicara cuek".
hu... saya suka ini, sikap kita sama makanya saya sangat terobsesi bekerja sama dengan kamu " Tama mengulurkan tangannya pada Ringgo".
" dengan berat hati Ringgo menjabat tangan tama, karena dia tidak bisa membatalkan bisnis ini, karena kerja sama mereka sudah lama sebelum Ringgo menikah dengan Riska".
kalau begitu saya permisi dulu, saya akan memberitahukan kabar baik ini kepada papa saya " Tama yang berlalu meninggalkan Ringgo".
sehebat apa kamu sampai papa saya tidak ingin kerja sama kalian berantakan " ucap Tama dalam hatinya".
" jam alarm Riska berbunyi tepat jam empat pagi tapi Riska belum Melihat Ringgo pulang".
" kasian bang Ringgo, akhir-akhir ini dia sangat banyak kerjaan dan baru kali ini pulang nya begitu lama".
" assalamualaikum, Ringgo yang tiba-tiba mengagetkan Riska".
waalaikumsalam, Abang udah pulang, Abang tadi udah makan " memberikan salam pada Ringgo".
Abang tadi udah makan, kok kamu belum tidur ? " Ringgo yang kasian pada istrinya tidak tidur karena dia".
aku tadi kebangun bang, Abang pasti capek ya " Riska yang menatap ringgo".
dengan kamu seperti ini semua rasa capek Abang hilang " Ringgo yang terlihat bersemangat kembali".
*****