Syifana Khoirunnisa yang biasa di sapa Syifa, harus menelen kekecewaan saat mengetahui rahasia suaminya yang tidak ingin menyentuhnya.
Di usia pernikahan yang menginjak Minggu ke empat, Syifa memutuskan untuk bercerai. Bahkan meninggalkan kota kelahirannya demi melupakan kegagalan rumah tangganya juga mantan suaminya yang sebenarnya sudah ada di hatinya.
Hingga ia harus kembali ke kota itu setelah tujuh tahun berlalu dengan sudah ada banyak perubahan pada kehidupannya.
Apa yang terjadi jika ia kembali bertemu mantan suaminya di saat ia sudah memiliki calon suami. Lalu apa yang akan terjadi saat ada laki-laki yang dengan berani menyatakan cintanya bahkan mengejar cinta Syifa tanpa lelah.
Kemana hati Syifa akan berlabuh? Siapa pemilik hati Syifa?
Happy Reading
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PH 14 Membatalkan Pernikahan
Pemilik Hati (14)
" Aku akan membantumu. Aku juga tidak ingin Syifa menikahi laki-laki seperti ini. Aku tak mau pernikahannya harus gagal lagi untuk kedua kalinya. HaH ... Ternyata Pak Andra lebih parah dari Farhan."
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Menjelang malam, terdengar suara mesin mobil dari depan rumah. Syifa dan Reza segera keluar dari dalam rumah.
" Bunda!!," teriak Reza memeluk ibunya.
" Assalamu'alaikum, sayang."
" Wa'alaikumussalam.," jawab Reza tanpa melepaskan pelukannya.
Daniel hanya menatap nanar keduanya. Ia ingin ikut memeluk keduanya. Namun, ia urungkan karena berusaha memenuhi keinginan Alya.
" Terimakasih Pak...." ucap Syifa.
" Rudi, neng," Daniel berusaha merubah suaranya.
Ia Kembali memakai wig dan kacamata. Berperan menjadi Rudi sang supir. Semua atas permintaan Alya yang ingin menjelaskan terlebih dahulu tentang Daniel kepada Reza sebelum keduanya bertemu.
" Ah iya. Terimakasih Pak Rudi.,"
" Sama-sama. Saya permisi dulu." Daniel alias Rudi itu segera masuk ke dalam mobil dan pergi seketika itu juga.
Tak ingin luluh dan membongkar penyamarannya.
" Aku hanya memberimu waktu dua hari, sayang." monolognya sambil tetap fokus menyetir.
Sementara Alya sedang memasukkan kopernya ke dalam kamar yang di tempati Reza.
" Yang tadi supir dari yayasan?,"
" I_iya." jawabnya tergagap.
" Rasanya mirip seseorang. Tapi, entahlah..." Syifa mencoba mengingat namun tidak ingat.
" Katanya orang baru." kilah Alya tak ingin Syifa ingat pernah bertemu.
" Ayo makan dulu. Aku sengaja masak banyak menyambut kedatanganmu."
" So sweet. Reza juga. Ayo makan yang banyak."
"Iya, Bun,"
Mereka makan dengan suasana hangat. Suasana yang beberapa waktu ini mereka rindukan.
" Nanti kita bicara ya, Al. Aku mau cerita." Ucap Syifa sambil membantu Alya yang sedang mencuci piring.
" Hmm. Mau curhat? Nunggu Reza tidur, ya"
" Malam ini tidur sama aku ya,"
" Ok."
Alya masuk ke kamar Syifa setelah memastikan Reza sudah tidur. Di lihatnya Syifa yang sedang memainkan ponselnya sambil duduk bersandar ke headboard.
" Kenapa? Galau?," tebak Alya yang sudah ikut duduk bersampingan dengan Syifa.
" hmmm"
" Kenapa?"
" Aku melihat Mas Andra bareng perempuan lain tadi siang. Mereka sangat mesra. Bahkan yang wanita aku kenal juga. Guru di tempat kita mengajar." jelas Syifa mengeluarkan unek-uneknya.
Apa perempuan itu sama dengan yang tadi ada di foto?. Batin Alya.
" Kamu curiga?"
" Iya. Kalaupun itu saudara perempuannya, rasanya terlalu mesra menurutku."
" Lalu bagaimana perasaan mu?,"
" Hatiku biasa saja. Cuma aku merasa gamang dengan pernikahan yang tinggal sebentar lagi."
Alya mengangguk.
" Itu artinya Andra belum ada di hati kamu. Kamu hanya khawatir tentang nasib pernikahan kamu kedepannya?,"
" Iya. Aku juga bingung sama perasaanku. Aku bertemu laki-laki lain yang justru bisa menggetarkan hatiku."
" Benarkah?," Alya antusias.
" Ya. Dia bahkan menyatakan cintanya dan terang-terangan memberi perhatian. Hingga akhirnya aku menolak perasaannya dan memintanya berhenti mendekatiku karena aku yakin sudah akan menikah." jelasnya lesu.
Alya fokus mendengarkan tanpa ingin menyela.
" Tapi, anehnya hatiku justru menginginkan sebaliknya. Seolah ingin terus di perhatikan. Aku murah_an tidak sih?," tanya Syifa.
Sudah punya calon suami tapi, malah memiliki perasaan lain pada laki-laki lain.
" Tidak juga. Masalah hati memang tidak bisa di paksakan." jawab Alya.
" Kalau ternyata Pak Andra memang tak sebaik yang kita kira selama ini, bagaimana?,"
" Maksudnya?,"
" Kalau misalnya apa yang kamu lihat adalah nyata, Pak Andra memang jalan dengan perempuan lain yang bukan saudaranya, bagaimana?"
Syifa langsung paham apa yang di maksud Alya. " Tidak jadi menikah." Jawabnya tegas.
Tidak ingin kembali gagal menjalani pernikahan, Syifa memilih tidak jadi menikah.
" Kamu yakin?,'
" Daripada aku menikah dan ternyata baru tahu kenyataannya, lebih baik aku putuskan dari sekarang. Mumpung undangan belum di sebar.
" Iya aku rasa lebih baik begitu,"
Diam sejenak.
" Sebenarnya, aku sudah bertemu suamiku, Fa," Alya memutuskan bercerita pada Syifa sebelum menceritakan pada Reza. Agar setidaknya ia bisa mendapatkan bantuan membujuk Reza jika mengalami penolakan.
" Kamu serius? Kapan? Dimana?," tanya Syifa antusias.
Selam ini Syifa hanya tahu Daniel pergi tanpa kabar. Padahal, kenyataannya Alya yang meninggalkan Daniel karena ancaman mertuanya.
Alya pun menceritakan awal pertemuannya dari bandara sampai apa yang terjadi setelahnya. Juga tentang seperti apa pernikahan ia dan suaminya.
" Jadi, selama ini kamu tahu keberadaan suami kamu? Bahkan kamu pergi karena menjauh dari suami mu dan keluarganya?,"
" Hmm. Mereka mengancam akan melakukan sesuatu pada Reza.
" Lalu, apa keputusanmu?,"
" Aku sebenarnya khawatir dengan respon kedua orang tua suamiku jika kami bersama. Tapi, dia meyakinkan akan menjaga kami. Bahkan Pak David memberi jaminan yang sama."
" Pak David? Maksudnya?"
" Mereka sepupuan, Fa. Aku baru tahu."
" Kamu serius?,"
Alya mengangguk.
" Jadi, kamu juga sudah bertemu Pak David?,"
Alya kembali mengangguk.
" Jadi, keputusanmu apa?," tanya Syifa.
" Aku akan kembali dengan suamiku. Bagaimana pun kami sebenarnya belum berpisah. Mas Daniel tak pernah mentalak ku, aku pun tak pernah menggugat cerai dan ridho atas apa yang terjadi.
Dan kamu tahu Fa, dia memberiku ATM. Isinya nafkah yang ia ingin berikan padaku. Setiap bulan ia mengisinya bahkan ia pun memberikan nafkah yang terlewat karena insiden yang ia alami. Dia bilang ini hak kami."
" Maksudnya, nafkah ukamu dan Reza?"
" Ya. Dia tahu tentang Reza. Karena kemiripan kami."
Syifa mengangguk.
" Apa Reza akan menerima baik Mas Daniel sebagai ayahnya, Fa?"
"Reza anak yang baik. Aku rasa dia akan mengerti."
Alya pun mengangguk setuju. " Oh ya, soal perempuan yang kamu lihat bersama Pak Andra, apa namanya Erika?," tanya Alya.
" Kamu tahu dari mana?,"
" Sebenarnya Pak David minta aku memberitahumu. Dia khawatir kamu tidak mempercayainya jika memberikan sendiri,"
" Memberikan apa?,"
"Tunggu sebentar biar aku ambilkan." Alya pergi ke kamarnya.
" Aku harap kamu bisa mengambil keputusan secepatnya. Aku tidak ingin kamu mengalami kegagalan dalam pernikahan untuk yang kedua kalinya,"
Deg
...******...
" Sebenarnya hal penting apa yang ingin kamu bicarakan?," tanya Andra pada Syifa. Kini keduanya ada di sebuah cafe.
" Soal pernikahan kita," jawab Syifa singkat.
" Oh itu. Tenang saja. Kamu terima beres. Undangannya mungkin besok lusa akan di sebar," jawab Andra masih tidak menyadari raut wajah Syifa yang tida terlihat antusias menyambut waktu pernikahan yang semakin dekat.
" Aku ingin membatalkannya."
Jeduarrrr
" Membatalkan? Maksudnya bagaimana?,"
" Kita batalkan pernikahan kita. Atau mungkin ganti saja mempelai wanitanya." jawab Syifa setenang mungkin.
" Mengganti mempelai wanita? Aku tidak mengerti. Maksud kamu itu apa?," tanya Andra masih mencoba untuk bersikap setenang mungkin.
" Nikahilah Erika. Dia hamil anakmu,"
Deg
" Tidak mungkin," Elak Andra.
" Tidak usah mengelak. Aku sudah tahu semuanya. Bahkan tentang perempuan-perempuan yang menjadi teman tidurmu."
Deg
" Ini pasti ada orang yang tidak menginginkan pernikahan kita. Dia ingin mengadu domba kita sehingga pernikahan kita gagal dilaksanakan," Andra masih tidak ingin percaya.
Ternyata dia benar-benar mengelak dan malah menyalahkan orang lain. Batin Syifa.
"Bagaiman dengan ini?,"
Syifa meletakkan foto-foto bukti kedekatan Andra bersama perempuan yang berbeda dengan posisi yang cukup intim.
Itu koleksi pribadiku. Bagaimana bisa?. Batin Andra.
" Ini hanya editan. Aku tidak pernah melakukannya."
Syifa mengjela nafas. " Bagaimana dengan ini?," Syifa meraih ponselnya dan mengirimkan sesuatu pada Andra.
Deg
Tidak mungkin.Batin Andra
" Nikahilah Erika." Syifa menatap tajam Andra.
TBC
👍❤❤❤
favorit
👍❤