NovelToon NovelToon
Bukan Kutukan

Bukan Kutukan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Viola merasa di tipu dan dikhianati oleh pria yang sangat dicintainya. Menyuruh Viola kuliah hingga keluar negeri hanyalah alibi saja untuk menjauhkan Viola dari pria itu karena tidak suka terus di ikuti oleh Viola.
Hingga 8 tahun kemudian Viola kembali untuk menagih janji, tapi ternyata Pria itu sudah menikah dengan wanita lain.

"Aku bersumpah atas namamu, Erland Sebastian. Kalian berdua tidak akan pernah bahagia dalam pernikahan kalian tanpa hadirnya seorang anak"
~ Viola ~

Benar saja setelah 3 tahun menikah, Erland belum juga di berikan momongan.

"Mau apa lo kesini??" ~ Viola ~

"Aku mau minta anak dari kamu" ~ Erland ~

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Viola yang sudah amat membenci Erland??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Ayo bercerai

"Vi maaf, sebenarnya gue yang buat mereka menikahkan lo sama Kak Erland" Aku Beca saat berdua saja di ruangan Viola.

"Apa?? Lo gila Ca??" Viola menatap Beca tak percaya.

"Maaf Vi, karena setau gue itu adalah impian terbesar lo. Jadi gue pikir, mewujudkannya sebelum lo dinyatakan pergi akan buat lo bahagia. Lagipula emang seharusnya kalian menikah kan??"

Viola tertawa sumbang mendengar penjelasan sahabatnya. Viola sampai tak habis pikir dengan pikiran Beca.

"Itu dulu Beca!! Lo harusnya tau kan kalau sekarang gue benci banget sam dia. Malah sekarang gue harus terjebak sama dia" Viola memegang keningnya yang rasanya mulai berdenyut.

"Maaf Vi, kita nggak tau kalau takdir Allah akan seperti ini. Kamu bangun dari keadaan yang sudah tidak memungkinkan itu juga rahasia Allah. Mungkin memang sudah jalannya kamu sama dia berjodoh"

"Enggak!!" Bantah Viola dengan tegas dan secepat kilat.

"Enggak apanya?? Nyatanya sekarang kamu sudah jadi istriku" Suara Erland yang menepis penolakan Viola membuat dua wanita itu menoleh ke arah pintu.

"Pulanglah Beca, biar aku yang disini" Erland berjalan ke sofa. Meletakkan paper bag yang di bawanya di sana.

"Nggak perlu, gue bisa sendiri di sini. Lo pulang aja Beca!!" Viola melihat Erland dengan malas.

"Gue pulang dulu Vi. Biarin Kak Erland yang temenin, lo nggak boleh sendirian di sini. Kak titip Viola ya??" Beca meriah tasnya, bersiap meninggalkan Viola yang terlihat sangat tidak setuju dengan keputusan Beca untuk meninggalkannya dengan Erland.

"Tenang saja, aku akan menjaganya" Jawab Erland yang duduk santai di sofa.

Beca pun benar-benar pergi meninggalkan Viola terjebak di ruangan itu bersama Erland.

"Kamu sudah makan?? Aku beli somay kesukaan kamu. Mau makan??" Erland membawa makanannya mendekat pada Viola.

Tapi apa yang terjadi, Viola justru membelakangi Erland tanpa menjawabnya sekalipun.

"Kamu mau tidur??" Tanya Erland lagi. Tapi Viola masih tak bergeming.

"Ya udah kamu istirahat aja. Kalau butuh apa-apa bilang aja ya??"

Erland memilih duduk di sebelah Viola, tidak kembali lagi ke sofa.

"Kenapa sih nggak pulang aja?? Gue muak deket-deket sama lo!!" Suara Viola begitu rendah namun masih bisa di dengar Erland.

"Karena kamu istriku" Tegas Erland.

"Cih.. Gue nggak ingin sama sekali!!" Viola masih terus memunggungi Erland.

"Terserah, tapi memang itu kenyataannya" Viola heran kenapa Erland bisa setenang itu menjawab semua kata ketusnya.

Viola berbalik kemudian menatap Erland.

"Apa istri lo tau, lo udah nikahin gue??" Erland mengangguk.

"Lo nggak pikirin perasaannya gimana??"

"Sudah, dia sakit hati, dia marah. Tapi ini sudah keputusanku" Mata mereka saling beradu.

Erland baru ingat kalau dia belum mengatakan pada Sarah tentang Viola yang sudah kembali sadar.

"Dasar gila!!" Viola membuang pandangannya dari Erland.

"Benar Vi, mungkin aku sudah gila. Aku menyakiti dua wanita sekaligus. Dengan mudahnya aku menebar janji di sana sini. Kemudian saat ini aku sedang menuai hasilnya" Erland tersenyum tipis, rasanya ingin menertawakan dirinya sendiri saat ini.

"Abang??"

Erland langsung menatap Viola ketika bibir itu kembali memanggilnya begitu halus seperti dulu. Mata mereka saling bertemu. Tatapan kebencian sejak Viola sadar tadi kini berubah dengan sorot mata penuh kesakitan.

"Apa dulu aku begitu tidak pantas untuk Abang?? Apa saat Abang membuat janji palsu akan menikahi ku tidak terbesit rasa bersalah sedikitpun saat itu?? Apa Abang pernah memikirkan aku sekali saja saat aku sudah pergi jauh dari Abang??" Suara Viola sudah bergetar, beserta lelehan air mata yang turun dari kedua kelopak matanya.

"Maafin Abang Vi" Kata maaf dari Erland itu semakin membuat hancur hati Viola.

"Setelah itu, Abang pasti bahagia kan karena sudah berhasil menyingkirkan pengganggu mu ini?? Tapi ada yang lucu saat itu bang"

Viola tiba-tiba terkekeh disela tangisnya yang berusaha dia tahan.

"Aku yang tergila-gila sama Abang, mungkin bisa di sebut cinta buta. Dengan mudahnya aku percaya semua janjimu Bang. Hanya dengan iming-iming kamu mau menerima cintaku saja aku langsung menyanggupinya. Aku bahkan tidak sadar kalau permintaan kamu yang melarang ku untuk menghubungimu sama sekali adalah salah satu cara untuk semakin menjauhkan aku darimu. Sampai aku tidak bisa membedakan antara bodoh atau lugu, aku menuruti semuanya. Bukankah itu lucu Bang??"

Viola memamerkan senyumnya pada Erland yang justru membuatnya terlihat semakin menyedihkan.

"Vio.." Viola menyingkirkan tangannya yang ingin di sentuh Erland. Viola juga langsung mengusap air mata di wajahnya.

"Ayo kita bercerai"

"VIOLA!!" Bentak Erland.

"Jangan pernah ucapkan kata-kata laknat itu lagi. Aku tidak akan pernah menceraikan mu, ingat itu!!"

Erland menjauh dari Viola. Melepaskan jasnya dan menggulung kemejanya hingga ke siku dengan asal.

"Apa alasannya?? Gue udah sadar, jadi nggak ada alasannya lagi lo masih bertahan jadi suami gue!!" Viola kembali ketus dan kasar lagi setelah tadi menangis dengan wajah menyedihkannya.

"Dengar Viola. Bagiku pernikahan bukanlah main-main. Saat Abang mengucap janji di depan Allah untuk menjadikan kamu istriku, Abang tidak pernah main-main. Abang akui saat ini memang Abang belum mencintaimu, tapi Abang akan belajar. Abang janji Vi" Erland berdiri tak jauh dari Viola dengan amarahnya yang meletup-letup.

Dalam satu hari ini, dia sudah mendengar kata cerai dari Viola berkali-kali. Rasanya telinganya sudah gatal dan hatinya tak mau diam lagi kali ini.

"Gue udah kenyang sama janji-janji lo. Sampai gue bener-bener muak!!" Perdebatan mereka benar-benar tak kunjung selesai. Seharusnya benar Beca saja yang tadi di sana menemani Viola.

"Jadi apa mau kamu sebenarnya Viola??" Erland lebih memilih menurunkan egonya. Jika terus dilanjutkan, sampai nanti juga tidak akan selesai. Apalagi ini di rumah sakit. Tempat dimana seharusnya Viola beristirahat.

"Yang gue mau itu pisah sama lo!!" Ternyata penjelasan Erland tadi itu tidak masuk ke dalam otak Viola sama sekali. Dia masih saja terus menuntut perpisahan dari Erland.

Erland menatap Viola dengan tajam. Hanya karena Erland melarang Viola menyebut kata cerai, wanita itu justru menggantinya dengan kata pisah yang bermakna sama saja sebenarnya.

Erland tak menyahut, daripada Erland ikut mengeluarkan kata kasarnya, Erland memilih berbaring di sofa. Menjadikan kedua tangannya sebagai bantalan kepalanya. Tak peduli pada Viola yang terus menatapnya dengan tajam tak terima karena Erland tak memberikan respon apapun.

Viola juga lelah sebenarnya, lelah berdebat dengan Erland. Tapi lebih lelah lagi hatinya, mana mungkin dia sanggup untuk terus menjadi istri Erland, sementara di dalam hatinya saja sudah tertanam kebencian untuk suaminya itu.

Viola kembali berbaring miring membelakangi Erland yang sudah terlelap di sofa. Air mata kembali membasahi pipinya meski tak keluar suara isakan sedikitpun. Rasanya sudah tidak mau lagi mengeluarkan air mata lagi, tapi hatinya terlalu perih untuk menahannya.

1
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Esin naufal
ya ampun ternyata...
Ina sari Sari
Kecewa
Ina sari Sari
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Kasmiwati P Yusuf
suka sm vio..g ska d tindas,g sombong
Kasmiwati P Yusuf
tor aku jg kembang kempit perut naa baca novel kmu..gerem kesel sm 2 itu org blm si sarah nya..hadehhh..
santi.santi: thank youu udah mau baca mampir😘
total 1 replies
Shyfa Andira Rahmi
jangan2....vino jodohnya beca x yahh😁😁✌️
Shyfa Andira Rahmi
wkwkwwk...trnyata ini karma buat c,radian hebat kamu thor👏👏👏
Shyfa Andira Rahmi
dejavu...
Shyfa Andira Rahmi
yappp....
bisa....bisa ...
emansipasi wanita anggap aja😁😁
Shyfa Andira Rahmi
curiga teh nya dikasih apa gtuu...🤔🤔
Shyfa Andira Rahmi
bukan seperti, tapi emang kamu BODOHHH
Shyfa Andira Rahmi
diiihhh drama ....
Shyfa Andira Rahmi
kenapa ngga dari dulu, ya elahh...
Shyfa Andira Rahmi
alaaahhh emang dasarnya ngga bisa hamil yg ngga akan bisa hamil sampe kapan pun...pake alesan ngga bisa mengandung lagi segala🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
ini dokter mulutnya udah dijejelin uang kayanya🤣🤣🤣
mana bisa keguguran hamil juga ngga....
Shyfa Andira Rahmi
waahhh ternyata gambaran poligami itu seperti ini yaa kurang labihnya...sungguh mengerikan😬😬😬
Reader
yaa krn tokoh utama Vio, jd kita didorong simpati thd BuMer ngeselin seolah ga paham agama dan takdir
Firgi Septia
drama apa lagi ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!