NovelToon NovelToon
Beautiful Villaines

Beautiful Villaines

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita
Popularitas:76.8k
Nilai: 5
Nama Author: Diar Rochma

Liora Belladonna, aktris cantik dan berbakat yang memasuki dunia film yang dia bintangi. Alih-alih menjadi pemeran protagonis wanita seperti yang ia perankan sebelumnya, ia justru memasuki raga Roxana Adelaide, pemeran antagonis yang akan berakhir tewas dengan tragis.

“Jika Roxana yang asli berusaha keras memisahkan para pemeran utama di dunia ini … maka aku justru harus membantu menyatukan mereka.”

“Jika Roxana yang asli begitu terobsesi dan menginginkan Pangeran Neraka … maka aku harus menghindarinya bagaimanapun caranya.”

Ya, itu adalah strategi yang Liora buat demi selamat dari akhir tragis yang menimpa Roxana. Namun, mujur tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak. Liora justru terbelenggu dengan ikatan benang merah yang menjeratnya bersama Pangeran Neraka, Liam Demente de Dias.

“Tidak! Aku harus menjauhi malaikat mautku.” Liora.

“Sayangnya, aku justru akan semakin menjeratmu. Semua yang ada di tubuhmu dari ujung kepala hingga ujung kaki adalah milikku.” Liam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diar Rochma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Empousa

“Hey, Bocah Tolol! Mau kabur ke mana kau?” Seorang murid laki-laki bertubuh tambun dan berambut hitam kribo sedang berkacak pinggang usai melempar bola es.

Dia adalah Troy Benjamin, putra tunggal Count Benjamin yang terkenal sebagai murid paling badung di Hoover. Menjadi pewaris bangsawan Count sejak usaianya masih muda membuatnya merasa di atas awan dan sering berlaku sewenang-wenang. Ia tidak tahan jika tidak mencari perhatian dengan menindas siapapun yang bisa ditindas.

“A-aku ti-tidak kabur.” Seorang murid laki-laki berkacamata tebal dan berkulit kecokelatan yang usai dilempar bola es terbata dengan ekspresi takut dan tubuh gemetar.

Dia adalah Dimitri Pedro, putra dari bangsawan Baron Pedro yang berasal dari pedesaan. Meskipun hanya bangsawan tingkat rendah di wilayah pinggiran, Baron Pedro tetap menyekolahkan Dimitri di Hoover karena ingin anaknya kelak sukses di Ibu Kota.

Well, peraturan Hoover memang tidak memandang status bangsawan dan semua murid diperlakukan sama. Namun, para murid itu tetap menerapkan hukum strata untuk diri mereka sendiri. Yang kuat menindas yang lemah, yang unggul menindas yang biasa, dan yang lebih kaya menindas yang lebih miskin. Itulah yang terjadi kepada Troy dan Dimitri.

“Eiy! Sudahlah, Troy! Aku takut dia terkencing di celana lagi. Bagaimana jika kita suruh saja dia mencuci semua pakaian kotor? Aku memiliki satu ember penuh pakaian kotor yang belum dicuci. Memiliki pelayan pribadi di Hoover kurasa akan lebih menyenangkan. Kita jadi lebih bebas bermain.” Seorang murid laki-laki lain bertubuh jangkung terkekeh sembari merangkul pundak Troy. Dia adalah Max, salah satu sahabat Troy yang tentu saja juga suka menindas Dimitri.

Troy menimang-nimang dalam hati, “Boleh juga. Jangan lupa setelah pelajaran ini selesai bawa semua pakaian kotor di kamar kita! Kau dengar ‘kan, To-lol?” perintahnya dengan nada penuh penekanan sekaligus ejekan.

Dimitri mengangguk masih dengan sekujur tubuh gemetar. Bukan sekali dua kali ia diperlakukan layaknya pembantu bahkan lebih parahnya lagi kekerasan fisik juga diterima. Jika menolak dan membantah, mereka akan lebih kejam. Terakhir kali mereka menjadikannya sebagai objek percobaan sihir hingga sekujur tubuhnya membiru dan membeku hanya demi bersenang-senang.

“Ba-baik. Aku akan mencucinya.” Dimitri menggumam dan menunduk sembari sesekali membenarkan posisi kacamata tebalnya.

Para murid badung itu lantas kembali berjalan meskipun tetap melemparkan makian kepada Dimitri. Bocah Tolol, Bocah Dungu, Orang Kaya Baru, Orang Desa Bau, Keledai Berjalan, dan berbagai macam ejekan lainnya mereka berikan sambil terkekeh-kekeh.

Sedangkan Roxa yang melihat semua adegan penindasan di depan matanya diam-diam menautkan kedua alis, merasa miris. Dia sangat ingin mengacungkan jari tengah kepada para pembully tersebut. Menurutnya, mereka seperti sekumpulan lalat di musim semi yang mengganggu dan memperburuk pemandangan.

“Roxa, apa kau baik-baik saja?” Cathie yang berdiri di samping Roxa menyadari sesuatu dan langsung bertanya dengan senyuman teduh. “Mungkin Troy dan teman-teman yang lain memang sedikit kelewatan, tetapi kita tidak perlu ikut campur. Kau tidak pernah tertarik dengan mereka sebelumnya,” jelasnya masih dengan senyuman. “Nanti aku akan menasihati mereka agar tidak berlebihan.”

“Hm, ya ….” Roxa menjawab ragu.

Sudah bukan rahasia lagi jika para murid laki-laki banyak yang tergila-gila dan mengagumi sosok lembut Catherine. Termasuk Troy yang selalu berusaha mengejarnya.

Namun, ada sedikit rasa yang mengganjal dalam hati Roxa, ‘Dia menyuruhku untuk tidak peduli, tetapi dia sendiri yang akan menasihati? Bukankah itu sama saja agar aku terlihat seperti wanita jahat dan dia wanita baik?’

Para murid berjumlah sekitar dua puluh lima anak kini telah sampai di sebuah pekarangan. Rumah kayu di tengah hutan dengan halaman yang luas itu adalah tempat tinggal Piter bersama para monster kesayangannya.

“Akhirnya kalian datang juga.” Piter tersenyum lebar saat menyambut kedatangan para murid. “Ambil masing-masing gulungan kertas yang ada di meja dan temukan monster yang akan kalian hadapi. Satu kelompok terdiri dari dua murid, tergantung dari nomor dan warna yang kalian dapatkan,” imbuhnya menjelaskan.

Murid-murid itu pun lantas berhambur untuk mengambil satu persatu gulungan kertas yang telah disiapkan oleh Piter. Pun Roxa yang ikut menerjang seolah sedang mengambil kupon undian berhadiah. Ia berharap mendapat doorprize paling unggul seperti satu tim dengan Felix misalnya. Itu akan sangat nyaman dan membantu.

Mereka yang sudah mendapatkan kertas pun mulai mencari pasangannya.

‘Nomor 14 warna merah?’ gumam Roxa dalam hati.

Tak lama, suara menggelegar dan menyebalkan tiba-tiba terdengar, “14 merah! Siapa yang mendapatkan 14 merah, hah?”

Roxa menoleh ke sumber suara disusul dengan netra emeraldnya yang membulat sempurna. Sekujur tubuhnya membeku dengan firasat buruk yang datang menerjang. Ternyata, yang mendapat nomor yang sama dengannya adalah Troy Benjamin. ‘Oh, God! Mengapa harus dengan lalat itu?’

“Aku lega satu tim dengan wanita iblis sepertimu.” Troy berujar jemawa saat berjalan di samping Roxa. Mereka kini sedang mencari monster yang akan dihadapi sesuai arahan peta. “Meskipun sifatmu begitu buruk, tetapi kuakui kemampuanmu selama ini cukup baik dalam menghadapi para monster.”

Roxa mengernyit dan tidak menanggapi. Ia hanya sedang berusaha mengendalikan emosi. Bisa-bisanya lalat itu menyebutnya sebagai wanita iblis berperangai buruk. Sebenarnya siapa yang iblis dan berperangai buruk di sini? Cermin! Mana cermin?

Merasa diabaikan, Troy kembali membuka suara, “Kudengar kau habis jatuh dari sungai dan hilang ingatan. Tapi keangkuhanmu tetap saja sama, pendiam dan tidak pernah menganggap orang-orang di sekitarmu,” desisnya sambil tersenyum miring, “Cathie-ku yang malang! Mengapa dia betah sekali menjadi sahabatmu.”

Roxa sudah tidak tahan lagi hingga akhirnya menghentikan langkah, mengambil napas dalam, kemudian menatap lekat si lalat bermulut besar di hadapannya. Di detik berikutnya, diacungkan jari tengah dengan ekspresi datar kepada lalat menyebalkan tersebut.

Troy menautkan kedua alis, “Apa maksudmu dengan jari itu?” tanyanya tidak mengerti.

Roxa menghela napas jengah dan kembali berjalan. Ia melupakan jika umpatan jari tengah belum ditemukan di abad ini.

Sementara Troy mengejarnya dan terus menuntut jawaban. “Hey! Apa artinya itu? Apa kau mengejekku?”

Roxa menoleh ke samping dan berdesis rendah, “Fuckk!”

“Apa?”

“Artinya fuckk!”

Troy tetap mengernyit. Ia kembali melayangkan protes. Namun, tiba-tiba Roxa menghentikan langkah dan melebarkan mata. “Kurasa kita sudah sampai,” gumamnya rendah lengkap dengan seraut wajah terkesiap.

Di sana … berdiri sosok wanita yang sangat cantik, berkulit seputih kapur, mata yang sepenuhnya berwarna merah, serta gigi runcing dengan taring. Terlihat mirip seperti vampir. Namun, tidak sepenuhnya mirip saat pandangan Roxa beralih ke bawah dan melihat kaki kiri makhluk itu yang berjumbai berwarna cokelat dengan kuku, mirip seperti kaki keledai, sedangkan kaki kanannya berbentuk seperti kaki manusia, tetapi terbuat dari perunggu. Sungguh sepasang kaki yang begitu aneh dan tidak cocok satu sama lain.

“Em-empousa. Dia adalah empousa.” Troy terbata dengan wajah memucat. “Dari sekian banyak monster mengapa kita mendapatkannya? Aku lebih suka harpy atau babi erimanthia.”

“Kita tidak bisa memilih.” Roxa menjawab lempeng dan tidak melepaskan pandangan dari makhluk di hadapan.

“Tapi aneh sekali. Sepertinya Piter tidak memelihara empousa.” Troy berujar tidak yakin.

“Apakah kalian sudah selesai berdiskusi? Aku sudah menunggu kalian cukup lama.” Empousa itu menautkan kedua alis kemudian mengarahkan pandangan kepada Roxa, “Gadis cantik, dan ….” Pandangannya beralih kepada Troy, “Laki-laki gendut dan jelek. Mengapa rambutmu menyeramkan seperti itu? Apa kau mau menjadikannya sebagai sarang burung?” ujarnya sarkas yang justru mengomentari rambut kribo Troy. “ouh, aku paling tidak suka keburikan. Jadi, aku akan bermain denganmu dulu,” imbuhnya sembari tersenyum menyeringai.

“Tidaaakk! Tubuhku terlalu berharga dan tidak boleh terluka. Peduli setan dengan nilai mata pelajaran Piter!” Troy justru berlari terbirit-birit hingga rambutnya yang kribo bergerak naik turun seperti pegas. Bagaimana bisa dia meninggalkan Roxa seorang diri?

Roxa terbelalak, ‘Seharusnya jika berlari, ajak aku juga dong!’

Monster berparas cantik itu berdecak kemudian kembali menyeringai. Dia tidak ada niatan mengejar manusia burik itu dan hanya memokuskan pandangan kepada Roxa. Ya, dia adalah sosok monster yang biasa menjadi anak buah Hecate di dunia bawah. “Bagaimana jika kita langsung memulainya?”

1
vans
udah ya ga up lg??? digantung lagi aja ceritanya
@Biru791
semangat up
Ihay Hairunnisa
novel keren jangan up lagi
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Lupa..


kena lagi deh...
Robot Timus: di take down sama entun 😫 auto balik kandang lagi 😂
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞: yg penting jangan pindah rumah Thor🤗
total 3 replies
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Masih nyimak...
apakah Cannaria itu Roxa dan Ellie itu cathie
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Sudah sekian purnama Thor...
sungguh aku rindu😭😭😭😭😭
Introvert
penulisan yg tenang membuat pembaca masuk kedalam alur cerita🤍
Allena syailendra Ar
cepetann updateeee donkk
Mimin ayankkkkk
Robot Timus: maaf, pindah kakak novelnya 🙏🥹
total 1 replies
Laksmi Molgindah
knapa TDK up lagi Thor ...pdhal saya plng suka novelx Thor ...yg pling sya suka renkarnasi cinta Rubi ....
Laksmi Molgindah: pindah dimna yah....????
Robot Timus: maaf, pindah kakak novelnya 🙏🥹
total 2 replies
Laksmi Molgindah
knp SDH TDK up lagi Thor ...pas SDH bucin2x eh TDK ada kelanjutanx lagi
Robot Timus: maaf, pindah kakak novelnya 🙏🥹
total 1 replies
💨nihira✨
Kaka ini ceritanya gmn ya?lanjut ga y kaka?atau pindah ,dah lama banget, menurut q SH sayang klo gak dilanjutkan, ceritanya bagus,klo mo pindah gpp Kaka sayang tau ini kisahnya
💨nihira✨: oooh iy ka makasih infonya,cus lanjut lah meluncur
Robot Timus: Pindah, kak 🥺 ada versi terbarunya di Novelah judulnya Aku Bukan Antagonis. Mampir ya kak. Alhamdulillah gratis pfnya seperti noveltoon tanpa koin 😁
total 2 replies
Dimpi
sampe lupa aku sama cerita ini... sayang banged padahal jalan ceritanya bagus 🤔🤔
Robot Timus: Oren putih merah apaan? 😂 nanti insyaallah kuup di sini ya yg versi terbaru. buat buku baru lagi bukan di judul ini
Dimpi: pindah kemana Thor ?? kalo k Oren putih merah masih bisalah ngikut 😊
total 3 replies
💨nihira✨
kemana ini lanjutannya
Nobody
Abang authornya ke mana ya
Nobody
Always waiting for you Bang
Astrid Shesya: Authornya kemanakah perginya ?
total 1 replies
Astrid Shesya
kapan update terbaru bang. lama nih nungguin 😂
Andrew: sudah lama banget ga update ya
Andrew: Saya juga nungguin
total 2 replies
Yhan
next
Yhan
semngat
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Wah ternyata , dia itu pake topeng..
aslinya emang kaya gini😒

sudah aku Dugong sih sebenernya🤔
ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞
Orang kalo mabuk, kadang omongannya suka jujur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!