NovelToon NovelToon
Calon Suamiku Ternyata Kakakku Sendiri

Calon Suamiku Ternyata Kakakku Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cha Yoka

Ikutin kisahnya yang berakhir dengan perpisahan dan air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cha Yoka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Dae buru-buru menyelesaikan sarapannya. Dia mencoba menghindari kecurigaan Mamanya. Mama Dae sangat pintar menilai kebohongan di wajah Dae. Sehingga membuat Dae sedikit gugup untuk menyembunyikan sesuatu.

"Ma, Dae berangkat dulu ya," ucap Dae yang terburu-buru mengilap bibirnya dengan tissue.

"Kenapa buru-buru Dae! Mobil kamu mana? Apa masih di kantor?" tanya Mamanya beruntun.

"Iya Ma masih di kantor. Nanti baru bawa pas pulang kerja. Dae berangkat ya Ma, tuh mobil onlinenya udah datang, da Mama...., Assalamu'alaikum," ucap Dae yang tergesa sambil mencium pipi Mamanya.

"Iya, hati-hati dijalan Dae....!" seru Mamanya.

"Iya Ma...," balas Dae.

Lalu Dae berjalan ke depan meninggalkan Mamanya di meja makan.

Mama Dae menatap kepergian anaknya. Banyak pertanyaan dan kecurigaan yang menyelimuti pikiran Mamanya.

"Apa yang terjadi denganmu Dae! Mama yakin, kamu pasti menyimpan sesuatu dari Mama. Hmmm, anak Mama sekarang sudah pinter main rahasia," gumam Mamanya Dae.

Di dalam mobil online, Dae sedang fokus melihat jalanan. Sepanjang jalan, dia hanya melamun memikirkan kejadian kemaren malam.

"Hah, sungguh memalukan. Kenapa gw bisa gak sadar dia melakukannya?" gumam Dae sambil menatap keluar jendela.

Si supir melihat dari kaca spionnya, dia melihat Dae yang sedang melamun tapi bergumam tak jelas. Namun karena dia penumpang, supir itu tak menghiraukannya.

Satu jam kemudian, Dae akhirnya sampai di kantor. Hari ini Dae datang sedikit lebih cepat dari kemaren, karena jalanan tidak terlalu ramai dan macet. Sehingga dia bisa lebih cepat sampai dikantornya.

"Pagi Bu Dae..!" sapa salah seorang karyawan.

"Pagi," sahut Dae yang tersenyum ramah.

Dae berjalan melewati Reseptionist menuju lift. Dae berdiri di depan lift. Hingga sebuah suara menegurnya.

"Ekhem," seseorang berdehem disamping Dae.

Dae yang sedang kalut pikirannya akibat perbuatan memalukan kemaren malam, tidak fokus melihat sosok yang berdiri disampingnya.

Dae menoleh kesamping tapi tidak melihat kewajah orang tersebut. Bahkan dia tidak memberi hormat dan menyapanya.

"Ekhem," sosok itu berdehem kembali.

"Apa sih nih orang, batuk-batuk gak jelas," gerutu Dae, kemudian dia menoleh secara kesal kearah orang itu.

Saat Dae melihat kearah wajahnya, Dae langsung gugup dan sedikit pucat.

"Oh ya ampuuun, dia berada disebelah gw. Dae....tamat Lo..!" bathin Dae yang ketakutan.

"Pa..pagi Presdir!" sapa Dae yang sedikit canggung dan gugup.

Presdirnya tak menjawab, sikapnya justru tidak memperlihatkan kecanggungan.

Lalu pintu lift terbuka, Dae langsung masuk ke dalam lift dan diikuti oleh Presdirnya. Karyawan yang ikut mengantri tidak berani masuk ke dalam lift karena ada Presdir mereka. Namun Dae tidak memahami keadaan itu.

Dae dengan santai masuk dan berdiri di dekat Presdirnya. Lalu dia menyadari sesuatu yang janggal. Karena tidak ada satupun karyawan yang ikut masuk ke dalam lift.

Dae merasa gugup saat Presdirnya berdiri tepat disampingnya.

"Kenapa tidak membalas pesan saya?" tanya Presdirnya tiba-tiba.

Dae menoleh kearah Presdirnya dan berkata, "Maaf Pak, saya sudah tertidur dan tidak sempat melihat ponsel saya," bohong Dae.

"Nanti keruangan saya, dan Bu Dae hari ini hari bertemu dengan Presdir Ilyas di kantornya," perintah Presdirnya.

"Saya Pak!" tunjuk Dae ke arah wajahnya.

"Ya, Bu Dae. Kenapa?" tanya Presdirnya.

"Ah gak apa-apa Pak. Baik Pak," ucap Dae pasrah.

Tanpa Dae sadari bahwa Presdirnya menahan senyumnya.

"Nih cewek lucu juga ya. Ahhh kenapa dari kemaren aku terus mikirin dia. Oh ****...setiap memikirkan kejadian itu, otakku jadi ngeres terus, Hah," bathin Edy

Edy menyunggingkan senyumannya saat memikirkan kejadian kemaren malam. Itu merupakan pengalaman barunya dalam hidupnya dengan menyentuh wanita.

Tiba-tiba pintu lift terbuka, tapi diantara mereka berdua tidak ada yang bergerak keluar. Dua-duanya masih diam berdiri dengan lamunannya. Hingga pintu lift tertutup kembali, mereka tetap tidak menyadarinya. Dan lift kembali kelantai satu, dimana karyawan yang berada dibawah menunggu kedatangan lift.

Namun, saat lift sampai dibawah, pintunya terbuka dan memperlihatkan dua sosok manusia berlainan jenis yang belum beranjak dari tempatnya berdiri.

Pintu lift terbuka, karyawan yang sudah menunggu dari tadi, terbengong melihat Dae dan Presdirnya yang belum sampai dilantai atas.

"Bu Dae....! Kenapa anda turun kebawah lagi?" tanya karyawan satu.

Dae dan Edy terkejut melihat banyaknya karyawan yang mengantri untuk masuk ke dalam. Lalu Dae buru-buru menekan tombolnya kembali agar tertutup.

"Kenapa gw belom sampai ya diatas. Bukannya tadi sudah jalan ke atas ya liftnya," gumam Dae tanpa menoleh kesampingnya.

Dan saat ini Presdirnya berdiri tepat dibelakang Dae.

"Ekhem ekhem...!" suara deheman Presdirnya.

Dae menoleh kebelakang dan dia terlonjak kaget melihat Presdirnya masih berada di dalam lift bersamanya.

"Loh Pak, kenapa anda juga belom keluar dari lift? Apa lift kita mengalami kemacetan ya?" tanya Dae dengan polosnya.

"Anda mungkin sedang melamun Bu Dae!" ledek Presdirnya.

"Masa sih..! Ahhh kenapa gw melamun di dalam lift ya!" gumam Dae.

Edy hanya bisa menahan senyumnya melihat sikap Dae yang lucu.

Hingga akhirnya lift terbuka dan sampai di lantai dimana ruangan Dae berada.

"Pak, saya duluan," ucap Dae sambil membungkukkan kepalanya sedikit.

"Heum,"

Dae keluar dari dalam lift. Dan buru-buru berjalan kearah ruangannya. Kemudian dia masuk ke dalam ruangannya dan duduk di kursi kerjanya.

"Tuh orang irit banget ngomongnya. Pantes aja dijuluki kulkas, dinginnya begitu, bicara aja pelit," gerutu Dae kesal.

Tiba-tiba pintu ruangan Dae terbuka dan terdengar teriakan dari sahabatnya.

"Daeeeeee...!! Sayang, gimana khabar Lo...?" tanya Ani yang datang tanpa mengetuk pintunya.

Ani melihat Dae dengan senyuman menggoda, dia meneliti penampilan Dae dari atas sampai bawah.

"Dae, Lo gak ada yang kurang kan? Apa Presdir berbuat aneh dengan Lo? Ayo cerita Dae...!" Ani mengguncang-guncangkan tubuh Dae.

"Ani....berhenti....!" teriak Dae yang kesal.

"Eh hehehe, habis kelamaan nungguin Lo cerita."

"Duduk situ," perintah Dae yang menunjukkan sikap atasan dengan bawahan.

"Baik Manager Dae," balas Ani yang nurut.

"Apa yang bisa dibantu Bu Ani? Kenapa anda pagi-pagi sudah nongol diruangan saya, apa anda tidak ada kerjaan?" tanya Dae tanpa ekspresi ataupun senyuman.

"Idih, nanyanya gitu amat sih Dae...! Gw kemari mau dengar cerita Lo gimana kemaren malam? Menyenangkan atau membosankan Dae....?" tanya Ani cemberut.

"Gak ada terjadi apa-apa."

"Serius Lo Dae!" Ani mencondongkan tubuhnya kedepan Dae dari tempat duduknya.

"Heum, serius," balas Dae yang sedikit gugup.

"Wajah Lo mengatakan, kalau Lo sedang berbohong Manager Dae..!"

"Jangan sok jadi peramal Ani!"

"Gw tidak mencoba jadi peramal Dae...Tapi memang jelas di wajah Lo ada tulisan, " gw bohong, gw bohong," ucap Ani cekikikan.

"Asem Lo An, emang kelihatan banget ya kalau gw lagi bohong?" tanya Dae penasaran dengan wajahnya.

"Heum," Ani manggut-manggut.

"Hehehe, Lo emang sahabat gw yang pinter meramal. Besok gw akan buka promosi tentang seorang wanita yang bekerja di salah satu Perusahaan terbesar di Jakarta, double job menjadi seorang peramal hebat," ledek Dae.

"Yeeee, gw serius Dae. Ayolah...,ceritain ke gw. Kita kan sahabat Dae..," rengek Ani yang terus menuntut Dae bercerita jujur.

"Lo kepo amat sih! Oh ya gw lupa. Gw harus keruangan Presdir sekarang juga," Dae buru-buru bergegas berjalan keluar ruangan.

"Dae....Lo berhutang penjelasan dengan gw. Gw tunggu cerita Lo hari ini jam makan siang," teriak Ani yang masih duduk di kursinya sambil menoleh kebelakang melihat kepergian Dae.

1
Insyirah Harito
wah..... hadir lg nh, smangt thor tgs nya
Nizam Aufar
kok gak lanjut kak
Insyirah Harito
loh gimn tuh dae ditinggal keduanya. hmmm makanya jngn coba-coba mendua
Hantu: Hahaha, sabar-sabar
total 1 replies
Insyirah Harito
Nah lo, hampir kepergok
Yoga Andri
ceritanya bgs bags ya, suka bngt. Tp alurnya belum begitu jelas thor
Nizam Aufar
kok lama amat ini
Nizam Aufar
lanjut kak....
Nizam Aufar
lanjut kak
Insyirah Harito
Edy pasti tau masa lalu ilyas
Hantu: sepertinya begitu ya
total 1 replies
Nizam Aufar
lanjut kak
Yoga Andri
cinta segitiga ya
🌹🌹💐
up yng banyak donk
🌹🌹💐
lanjut donk
Hantu: Pantau terus ya kisah Dae...
total 1 replies
Insyirah Harito
Gw ngakak baca ceritanya di episode ini. Ani emang friend terbaik
Hantu: Semoga terhibur ya
total 1 replies
Insyirah Harito
Dua cowok satu cewek
Hantu: cinta segitiga
total 1 replies
🌹🌹💐
lanjut, aq suka ceritanya😍
🌹🌹💐
kok ga ada sambungannya ya, bikin penasaran aja 🙄
Insyirah Harito
karya-karyamu keren thor.... ku suka..
Hantu: Terima kasih.., silahkan dilanjut
total 1 replies
Insyirah Harito
Sepertinya cerita yg bgs
Hantu: makasih sudah mampir dikarya baruku..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!