Juara 3 lomba 100% kekasih Ideal
Mengetahui kebusukan saudara dan mantan kekasihnya, Cakra berencana membongkar semuanya agar mereka mendapat balasan yang setimpal.
Tetapi takdir berkata lain, di saat semuanya akan terkuak, Cakra malah jatuh dari jembatan hingga hanyut di bawa arus lumayan deras.
Sangat di untungkan, seorang gadis bernama Liora menemukan dirinya di pinggir sungai. Sayangnya, ingatan Cakra hilang sepenuhnya.
Akankah Cakra dapat mengingat semuanya, dan membalas adik juga mantan kekasihnya? Atau dia harus terjebak dengan amnesia yang dia derita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
"Nyak," tegur Wildan. Laki-laki itu tidak enak pada Cakra juga Liora, bagaimanapun keduanya mempunyai perasaan, yang bisa saja tersinggung.
"Jangan ikut campur Wildan, membela wanita sepertinya itu sangat rugi!"
"Maaf bu, saya kesini bukan nyari ribut saya hanya ...."
"Diam kamu! Kamu nggak punya hak menyanggah pembicaraan saya, dasar perempuan murahan, nggak tahu diri."
Dada Cakra bergemuruh mendengar bentakan ibu Firda pada Liora, laki-laki itu berdiri tanpa ada rasa takut.
"Jangan mentang-mentang anda mempunyai uang bisa seenaknya seperti ini! Ingat, semua hanyalah titipan!" ucap Cakra dengan suara yang tak kalah tinggi.
Liora langsung mengenggam tangan lelaki itu. "Udah mas, kita kesini bukan nyari ribut," bisik Liora tidak enak.
"Mari bu, Mas, maaf menganggu ketenangannya." Liora berjalan keluar dari rumah besar itu di ikuti oleh Cakra. Jika boleh jujur, rasanya dia ingin menangis atau sekedar membentak balik, tapi apa daya, sekali saja dia melawan, maka seluruh Warga akan semakin membicarakan dirinya yang tidak punya sopan santu karena hidup seorang diri tanpa didikan orang tua.
Wildan yang melihat kepergian Liora segera menyusul, menarik tangan wanita tersebut. Namun, langsung ditepis oleh Cakra.
"Lio?" panggil Wildan. "Mau ketemu abah untuk apa? Biar aku yang sampain nanti."
Liora melempar senyumnya pada Wildan. "Mau minta tolong ngurus Kartu keluarga sama KTP mas Wildan, tapi kalau merepotkan nggak usah Mas. Seharusnya juga aku nggak menginjakkan kaki di rumah ini."
***
Liora duduk termenung di depan kompor, tidak terasa air mata membasahi pipinya. Kenapa cobaan hidupnya sampai seperti ini? Di hina karena miskin.
"Apa menjadi orang miskin sangat hina dimata orang kaya?" gumam Liora menghapus air matanya, dia menunduk memperhatikan perutnya.
"Maafin mama ya Nak, kamu akan lahir di keluarga sebar pas-pas an, tapi jangan khawatir, papa nggak pernah tuli akan kondisi kita, dia terus berusaha membawa kita pada kehidupan yang lebih baik."
Liora menoleh ketika merasakan kecupan di pipinya, dia tersenyum pada Cakra. "Kenapa Mas?" tanya Liora.
"Mas yang harusnya bertanya, kamu kenapa? Daritadi dipanggil-panggil nggak nyahut."
"Oh ini lagi masak nasi, tumben pulangnya sore?"
"Pengen aja," jawab Cakra.
Laki-laki itu meninggalkan Liora di dapur, menuju kamar untuk mengganti baju karena gerah. Hatinya bagai tertusuk duri mendengar penuturan Liora tadi, wanita yang selalu terlihat tegar dan tidak mempermasalahkan ekomi ternyata diam-diam menangis.
"Aku harus kerja apa sekarang?" gumam Cakra.
Sudah seminggu ini, penumpang sangat sepi, hanya 1 atau 2 penumpang dalam seharinya, pernah sekali dia bahkan tidak mendapatkan penumpang, hanya lapar yang dia rasakan karena pantang pulang sebelum membawa uang.
"Mas ada uang?" tanya Liora tiba-tiba masuk ke kamar.
"Uang?"
Liora mengangguk. "Gas habis Mas."
"Mas cuma dapat 20 ribu Ra." Cakra menyerahkan 4 pecahan uang 5 ribu pada Liora.
"Nggak papa, aku tambahin. Tolong ke warung bu Fatimah ya Mas, bilangin juga belum bisa bayar utang beras."
Cakra mengangguk patuh, segera mengambil uang tambahan yang diberikan Liora, kemudian kewarung.
***
Malam harinya, Cakra masuk ke kamar untuk menemui sang istri, lelaki itu baru saja mengobrol dengan suami bu Fatimah. Senyuman Cakra tidak pernah pudar, ingin membagikan kabar bahagia pada sang istri.
"Ra?" panggil Cakra.
"Mas!" Liora memekik, terkejut dengan kedatangan Cakra. Bagaimana tidak, dia baru saja membuka bajunya karena gerah, sayangnya dia lupa mengunci pintu.
"Kenapa terkejut? Mas sering liat kok," ucap Cakra dengan senyum jenakanya, dia mendekati Liora kemudian menghapus keringat di kening sang istri.
"Jangan malu, gitu aja kalau kamu nyaman, lagian dari pagi hawanya panas banget." Dia membimbing Liora duduk di pinggir ranjang.
Wanita itu hanya menggunakan taktop dan celana lumayan pendek karena hawa panas hari ini. Cakra berjongkok di depan Liora, menatap wajah cantik istrinya.
"Suaminya bu Fatimah dapat kerjaan, dia ngajak aku sama beberapa warga Ra. Aku ikut aja ya?" izin Cakra.
"Kerjaaan apa dan ikut kemana? jangan karena uang Mas ngambil kerjaan gitu aja," jawab Liora sedikit mengomel.
"Jadi Kuli bangunan di kota Ra, katanya kalau Mas mau ikut bakal di kasih Dp 500 ribu, lumayan buat beli beras dan bayar utang di bu Fatimah. Mas janji bakal sering nelpon kamu!"
...****************...
Ritual setelah membaca, kuy tebar kembang yang banyak biar wangi. Jangan lupa juga tekan tombol vote, like, fav dan ramaikan kolom komentar. Jika kalian sayang sama otor jangan lupa nonton iklan setelah baca ya, iklannya bisa di lihat di bar pemberian hadiah🥰💃💃💃💃💃💃🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Follow untuk melihat visual
IG: Tantye005
Tiktok: Istri sahnya Eunwoo
jangan2 Rocky ngidam tuh
kejutan yg gk bikin Cakra terkejut krn sdh tahu sblmnya....tapi aktingnya Cakra berhasil dgn pura2 terkejut😄