NovelToon NovelToon
When The Law Is Not On Your Side

When The Law Is Not On Your Side

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Maya LGa

bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.

bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.

hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 13

Tiba-tiba ada segerombolan orang masuk ke dalam ruangan tersebut,sambil menodongkan senjata kepada pria tersebut.

Saat pria itu melihat ada banyak orang masuk,dia langsung menarik leher Ananda menggunakan lengannya.

"Oh kau ternyata membawa pasukan,baiklah,kurasa aku harus menyelesaikan misi ini" kata pria tersebut.

"Yang pasti aku sudah sedikit tenang,setidaknya kau tidak lagi berkeliaran sembarangan" kata Ananda.

"Apa kamu yakin dengan ucapanmu ini" kata pria tersebut tersenyum remeh.

"Lepaskan dia" kata Jeremy pada pria tersebut.

"Aku lebih tenang di penjara jika dia sudah mati" kata pria tersebut yang sambil menekan pisau di tangannya pada leher Ananda.

Karena melihat darah mengalir dari leher Ananda,seorang dari polisi tersebut langsung menembak tangan pria tersebut,dan pisau di tangan pria tersebut langsung terjatuh.

Melihat itu,Jeremy langsung sigap menarik Ananda dari pria tersebut.

Setelah pria tersebut di tangkap,Ananda langsung di larikan ke rumah sakit,karena leher Ananda mengeluarkan banyak darah.

Di tempat lain,Samuel sedang sibuk dengan pekerjaan kantor yang menumpuk,disaat fokus dengan pekerjaannya,tiba-tiba telponnya berdering.

"Apa yang terjadi" jawab Samuel pada si penelpon.

"Tuan ada kabar buruk,nona Ananda sedang berada di rumah sakit" kata si penelpon tersebut.

"Apa" kata Samuel terkejut,kalau kabar ini sampai ke telinga tuan Axel,bisa habis mereka semua.

"Pantai terus setiap pergerakan" perintah Samuel.

"Baik bos".

Saat mendapat kabar dari bawahannya,Samuel langsung keluar dari ruangannya dan langsung melakukan mobilnya secepat mungkin.

Tak terasa Samuel pun sampai di sebuah rumah besar dan megah,tapi rumah tersebut terlihat sepi,hal itu bukan hal biasa lagi bagi Samuel,karena hampir setiap hari Samuel selalu menginjakkan kaki nya di rumah tersebut

Saat sampai di depan sebuah pintu besar,Samuel langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Katakan" kata pria yang ada di dalam tersebut dengan suara berat.

"Maaf mengganggu waktu anda tuan,nona Ananda sedang berada di rumah sakit" kata Samuel dengan ragu

Saat mendengar kabar tersebut,Axel langsung menatap Samuel dengan tajam.

"Apa saja pekerjaanmu bodoh" kata pria tersebut dengan suara keras.

"Maaf tuan" jawab Samuel,hanya itu kaya yang keluar dari mulutnya.

"Apa maaf mau bisa membuatnya sembuh" kata Axel tepat di depan Samuel.

"Maaf tuan" lagi-lagi Samuel hanya bisa mengeluarkan kata 'maaf'.

Saat Samuel sedang tunduk,tiba-tiba tangan Axel langsung melayang di wajah Samuel,sampai-sampai wajah Samuel robek sedikit.

Hal itu sudah biasa bagi Samuel,disaat ada hal yang tidak sesuai dengan rencana Axel,Samuel lah yang akan mendapat amukan Axel.

Maka dari itulah Samuel selalu tegas pada semua bawahannya,dia mengarahkan semua para anggota nya untuk bijak dalam bekerja dan bisa di perintah,karena kalau tidak,Samuel sudah mati dari dulu kalau dia tidak becus bekerja.

"Cari tau apa yang terjadi,seret pelakunya ke hadapanku" perintah Axel pada Samuel.

"Baik tuan,jadi bagaimana dengan nona Ananda tuan" kata Samuel.

"Aku akan menjumpai nya,atur semua,nanti malam aku akan mengunjungi nya" kata Axel.

"Baik tuan" jawab Samuel.

Di tempat lain,di sebuah ruangan,seorang pria paruh baya sedang menerima telpon dari bawahannya.

"Apa yang terjadi..?" tanya pria paruh baya tersebut.

"Tuan,dia sudah di tangkap" kata pria tersebut.

"Benarkah,baiklah urus semuanya" kata pria tersebut.

"Baik tuan" .

"Jangan sampai ada orang lain yang terseret,suruh dia diam" kata pria paruh baya tersebut.

"Baik tuan".

"Dia wanita yang pintar" kata pria paruh baya tersebut pada dirinya sendiri,setelah sambungan telponnya terputus.

Sedangkan di rumah sakit,Ananda sedang beristirahat di ruang inap,goresan yang di buat oleh pria tersebut sebenarnya tidak terlalu dalam,tapi agak panjang,sehingga banyak darah yang keluar.

Hal itulah yang membuat Ananda jadi lemas,karena darahnya banyak keluar.

Tadi saat luka nya sudah di jahit,Ananda langsung tertidur pulas,mungkin besok pagi Ananda sudah di perbolehkan untuk pulang.

Tak terasa waktu berlalu,Ananda akhirnya sadar setelah lima jam tertidur.

"Ah,leherku sangat perih sekali" kata Ananda saat merasakan lehernya perih akibat di jahit.

"Apa kamu sudah sadar".

Ananda langsung menoleh SE samping saat ada orang yang berbicara padannya.

"Apa yang kamu lakukan Disi" tanya Ananda heran.

"Menurutmu,apa lagi yang aku lakukan Disi" tanya pria itu balik.

"Baiklah-baiklah terserah mu saja,aku sangat malas sekarang berdebat,jam berapa sekarang" tanya Ananda pada Jeremy.

"Jam sepuluh" kata Jeremy santai.

"Apa,aku tidur selama itu" tanya Ananda terkejut.

"Yah begitulah kira-kira" kata Jeremy sambil bersandar di bangku nya.

"Kapan aku bisa pulang,aku pusing disini" kata Ananda pada Jeremy.

"Kata nya besok pagi kamu sudah bisa pulang" jawab Jeremy sesuai perkataan sang dokter tadi.

"Baiklah,sebaiknya kamu pulang ini sudah larut sekali" kata Ananda sambil memejamkan matanya.

"Aku akan menunggu sampai besok pagi dan kita pulang sama-sama" kata Jeremy,masih tetap santai duduk di kursi dekat tempat tidur Ananda.

"Tidak perlu,apa kata orang kalau kamu menungguku disini" kata Ananda tetap kekeh.

"Apakah setelah kejadian ini,ada sedikit pergeseran pada otakmu" kata Jeremy pada Ananda.

"Maksudmu" tanya Ananda bingung.

"Bukan Ananda namannya kalau peduli terhadap omongan orang-orang bukan" jawab Jeremy,karena nyatanya Ananda bukanlah orang yang peduli dengan omongan orang lain,hal itulah membuat Ananda tidak punya banyak teman,karena rata-rata orang-orang di kantornya selalu mengatai dirinya memanfaatkan kecantikannya untuk menarik perhatian orang-orang di kantor.

"Terserah padamu lah,aku lelah ingin tidur,karena sidang akan berlangsung sebentar lagi,jadi besok adalah waktu yang sibuk bagi kita berdua" kata Ananda.

"Baiklah,persiapkan dirimu,karena sebentar lagi kita akan bertempur" kata Jeremy.

Sedangkan di sebuah mobil,Axel sudah mengemudi mobil nya,malam ini dia akan pergi menjenguk Ananda,Axel sengaja datang malam-malam agar tidak ada orang yang melihat,karena jika ada orang yang mengenalnya datang menjumpai Ananda,bisa-bisa nyawa Ananda dalam bahaya.

Saat sampai di parkiran rumah sakit,Axel menggunakan masker hitam dan topi hitam,dia berjalan seperti orang biasa.

"Tuan,rekan nona Ananda berada di ruangan nona Ananda,mungkin dia akan di sana sampai besok saat nona Ananda di perbolehkan pulang tuan" kata Samuel tiba-tiba datang menghampiri Axel.

"Siapa pun itu,kalau menghalangi langkahku patahkan saja lehernya" kata Axel dengan matanya yang tajam sambil berjalan melewati Samuel.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys jangan bosan-bosan baca karya aku yah,kalau ada yang salah langsung komen yah,nanti aku perbaiki,jadi kalian tetap senang membaca karya aku.

Jangan lupa like,komen dan subscribe yah guys😊

Happy reading All 💜

1
Kaka Esha
semangat autor aku menunggu kelanjutan nya
Kaka Esha
semangat autor
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
zucarita salada 💖
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
Cell
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!