Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
“Kenapa?” Viano langsung bertanya.
“Anterin gue ketemu temen dong vin.” Dania menggunakan nada melas.
Selena yang mendengar itu mulai julid. ‘Manja banget jadi perempuan.’ batin Selena merasa kesal dengan sikap Dania yang seenaknya.
Selena menatap wajah Viano, diam diam mengamati tetap saja Selena tidak menemukan perubahan raut yang terlalu ketara diwajah Viano. Sulit sekali menebak perasaan Viano saat ini, apakah Viano senang ditelepon Dania atau sebaliknya Viano tidak senang dan kesal.
“Gak.” terdengar suara Viano yang menolak ajakan Dania. Selena tersenyum tipis, mungkin saat ini Viano merasa terganggu karena ditelepon oleh Dania.
“Plis Vin, lo kok gak mau sih. Sekali ini aja.” Dania benar benar memohon disambungan telepon.
Tapi ternyata permohonan Dania itu tidak dikabulkan karena, Viano langsung memecet tombol ditelepon dan mengakhiri panggilan telepon dengan Dania.
Selena menatap Viano. “Kenapa lihat lihat? ganteng yah gue?” ternyata Viano menangkap basah Selena sedang memperhatikannya.
Selena langsung menggeleng, “enak aja. Gantengan juga Song Yunhyeong.” jawab Selena.
“Siapa itu Song Yunhyeong?, lebih ganteng dari gue?” Viano jadi penasaran.
“Suami gue dong. Dia lebih lebih ganteng dari pada you.”
Viano yang mendengar itu langsung balik menatap Selena. “Apa dia satu sekolahan sama kita? perasaan gue yang paling ganteng deh seantero sekolah.” diakhiri dengan kesombongan Viano.
“Kata siapa? buktinya ada yang lebih ganteng tuh daripada elu.” Selena menolak Viano sebagai orang ganteng.
Selena sekarang sudah males berbicara dengan Viano, karena selalu diakhiri dengan Viano yang menyombongkan diri. Selena semakin lama semakin muak.
Hening tercipta didalam mobil itu.
“Ouh yah, kenapa tadi telepon kak Dania langsung diakhiri?” Selena kepo.
Viano menatap wajah Selena sebentar, “bukan urusan lo.”
Selena membelalakan matanya kaget dengan respon Viano. Sebegitu privatnya yah hubungan Viano dengan Dania?, sampai sampai Selena tidak boleh tahu.
“Lo itu emang gak punya perasaan atau gimana? kalau lo akhiri teleponan kak Dania dengan seperti itu kasian banget kak Dania. Nanti kalau nunggu kedatangan lo gimana?” Selena seperti nyerocos sendiri. Viano sama sekali tidak bergeming.
Viano akhirnya menatap Selena, tapi dari matanya kelihatan sekali jika Viano kesal dengan Selena. “Gue udah bilang bukan urusan lo. Jadi jangan ikut campur.” Viano menekankan setiap kata.
Selena menjadi kesal, karena sikap Viano yang seperti ini.
“Yah emang bukan urusan gue, gue itu cewek jadi gue harus ngebela kak Dania dong. Coba lo jadi cewek yang digituin. Gimana perasaan lo?, pasti sakit kan.” ucap Selena panjang lebar.
Viano semakin menatap Selena. “PMS?” Viano bertanya untuk memastikan.
Selena semakin merasa marah. “Iya emang kenapa?, lo kok sewot banget sih. Lagian lo yah kenapa tadi malem setuju setuju aja tentang rencana pertunangan itu?
‘Lah kok masalahnya sampai merembet kesitu sih?’ batin Viano.
Ternyata belum selesai, Selena terus nerocos tak tentu arah. Ingat jika cewek pms, kamu nafas aja salah.
“Lo tuh yah gak keren sama sekali ditambah galak lagi. Paket lengkap kalo modelannya kayak lo.”
Viano menatap Selena , Viano terpancing emosinya karena perkataan Selena. Viano menatap Selena lekat lekat.
“TERUS LO MAUNYA KAYAK APA!” Viano tidak sadar telah membentak Selena.
Selena kaget karena bentakan dari Viano. Selena menunduk, matanya sudah berembun hampir menangis. Selena juga ketakutan karena sekarang Viano benar benar menyeramkan.
“LO JUGA JADI ANAK CEWEK BANDEL BANGET!” lagi lagi Selena mendapatkan bentakan dari Viano. Kuping Selena langsung berdengung.
Selena sudah tidak kuat menahan tangis. “TURUNIN GUE, DISINI!.” giliran Selena yang membentak Viano.
Mendengar bentakan dari Selena, Viano jadi sadar jika tadi ikut membentak Selena. Cowok apa yang membentak seorang perempuan? Viano merasa seperti bukan cowok karena telah membentak perempuan karena hanya masalah sepeleh.
Viano menghela nafas dalam dalam, agar emosinya dapat dikendalikan.
“Oke. Kalau lo mau turun yaudah turun sekarang.” Viano menepikan mobilnya, Selena yang sedang marahpun langsung membuka pintu mobil dan keluar dari mobil bmw milik Viano.
Mobil Vianopun berjalan melewati Selena yang masih diam ditempat. Setelah turun dan mendapati Viano meninggalkannya Selenapun menitihkan air matanya. Selena menangis sambil berjalan agar cepat sampai pulang kerumah.
Ponsel Selena berdering, tanda ada notif masuk. Selena membuka ponselnya, mengira jika itu balasan dari kakaknya. Selena meminta kakaknya untuk menjemputnya. Tapi setelah dibuka dan dibaca ternyata itu bukan dari Bagas melainkan dari Viano.
vnalex: Kalo nanti ada masalah sama keluarga kita berdua, bukan urusan gue lagi. Gue gak mau ikut campur.
Sedih Selena membaca teks pesan dari Viano tersebut, tapi Selena bisa apa?.
Selena terlalu takut dibentak oleh orang lain. Selena kembali menangis karena membaca pesan dari Viano, kenapa hanya dengan pesan Selena langsung sedih?.
Selena rasanya ingin berlari agar cepat sampai dirumah dan langsung tertidur dikasur empuk.
Diseberang jalan ada pengemudi mobil yang sedang memperhatikan Selena dari kejauhan.
‘Seperti kenal, tapi siapa yah?’ batin pengemudi mobil itu.
Pria itu semakin memfokuskan penglihatannya kepada perempuan yang sedang berjalan ditrotoar. Setelah diingat ternyata itu adalah Selena, pria yang didalam mobil segera membunyikan klakson. Pria itu memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
Selena pertamanya kaget karena klakson mobil itu, tapi karena merasa mungkin mobil itu mengklakson mobil lain, akhirnya Selena tetap melanjutkan jalannya.
Pria didalam mobil segera membuka jendela mobil, “woy.” dipanggilnya perempuan yang sedang berjalan ditrotoar.
Karena memang ditrotoar banyak pengguna jalan, akhirnya semua yang ada disana menengok. Pria yang didalam mobil jadi malu. ‘Aduh kenapa dengan gampangnya gue teriak woy.’ batin Pria itu malu.
“Woy perempuan yang pake baju seragam SMA, yang lagi nunduk. Sini woi.” Pria itu kembali berteriak.
Selena belum ngeh, tapi setelah melihat dia masih pake seragam Sma dan pas sekali sedang menunduk, Selena jadi langsung menatap pria yang memanggilnya.
Selena menunjuk dirinya sendiri, berusaha mempertanyakan apakah benar bahwa Selena yang dipanggil pria itu?.
Pria itu menganggukan kepalanya, artinya benar bahwa yang dipanggilnya adalah Selena.
Selena melangkah mendekat, dilihat Selena seperti tidak mengenali muka pria yang memanggilnya.
“Siapa?” Selena bertanya setelah dekat dengan mobil pria itu.
Pria itu memperhatikan Selena dari atas sampai bawah, Selena jadi merasa sedikit risih.
“Keknya lo butuh tumpangan deh. Lo mau pulang kan? pulang bareng gue aja. Gimana?” tawar pria itu kepada selena.
\~\~\~\~
Yuhu, jadi siapa pria yang manggil Selena?.
Apakah Selena bakal bertemu dengan seorang penyelamat?.
Ditunggu gak nih kelanjutannya?
Author mau nonton drakor dulu yah byeee.
Happy kiyowok deh buat kalian semua.
See you. Nantikan update selanjutnya yah :)
IG: griliyy