Helena, seorang wanita cantik dan calon dokter, harus merasakan sakit hati karena suaminya, Marco, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Sherly, sampai wanita itu hamil. Dia harus rela berbagi suami dengan sahabatnya itu. Rasa cintanya berubah menjadi amarah dan kebencian. Akhirnya Helena memutuskan untuk bercerai dan lepas dari kehidupan Marco.
Beberapa bulan setelah bercerai, Helena terpaksa menerima perjodohan dan menikah dengan sahabat masa kecilnya, Axello, pria berhati dingin.
Pernikahan pun terjadi tanpa adanya cinta, tapi penuh kebencian dan niat balas dendam dalam hati Axel.
Season 2. Jasmine dan Kisah Cintanya
Jasmine dan Evan mantab untuk menikah setelah berhubungan selama 8 tahun. Namun ujian datang dari kakek Evan yang membawa perjodohan. Dan sebuah kesalahpahaman yang membuat keduanya harus berpisah. Akankah keduanya bisa bersatu kembali atau bertemu cinta yang baru?
Penasaran? Yuk ikuti kisahnya sampai akhir.
Sequel dari novel "Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rozmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14. Bertemu Kembali
Axel dan Helena tiba di mansion Alvaro, di Jerman. Axel juga membawa kedua asistennya, William dan Irene. Mereka berdua juga menginap di mansion Alvaro, di dua kamar tamu di lantai bawah. Sedangkan Axel dan Helena di lantai atas, tapi tetap di kamar yang berbeda dan bersebelahan.
Tok... tok... tok... (Pintu kamar Helena diketuk)
Helena membukakan pintu.
"Irene? Mari silakan masuk," ucap Helena.
"Terima kasih, Nona," ucap Irene sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Helena.
"Saya diperintahkan Tuan Axel untuk mengantarkan gaun, sepatu dan tas untuk Nona pakai pada acara nanti malam," terang Irene.
"Taruh saja di meja. Terima kasih banyak ya, Irene," ucap Helena ramah.
"Sama-sama, Nona. Saya permisi dulu, Nona," ujar Irene.
"Baiklah. Sekali lagi terima kasih, Irene," ucap Helena.
Irene mengangguk lalu melangkah keluar dari kamar Helena. Pada malam harinya, Axel duduk di ruang tamu bersama William dan Irene. Axel dan William sudah siap menggunakan setelan tuxedo berwarna hitam, sedangkan Irene menggunakan gaun sepanjang lutut berwarna hitam dan berlengan pendek, memakai sepatu heels dan tas yang senada.
Helena menuruni tangga menggunakan gaun berwarna merah panjang dengan model sabrina yang tidak terlalu rendah, lengan gaunnya sebahu dan belahan kaki setinggi lutut. Helena memakai sepatu dan tas yang berwarna hitam. Helena berjalan mendekat sambil mengembangkan senyumannya. Axel terpana melihatnya. Begitu juga dengan William dan Irene.
"Irene, apa itu bidadari yang turun dari langit? Cantik sekali," puji William tanpa mengalihkan pandangannya dari Helena.
Axel yang mendengar pujian dari William langsung memberikan tatapan tajam pada William.
"Jaga pandanganmu, Will dari istriku," hardik Axel.
"Memangnya sejak kapan Tuan Axel menganggap Nona Helena sebagai seorang istri?" sahut William.
Irene tersenyum sambil menahan tawanya.
"Oh iya. Hanya 6 bulan kan Tuan. Tinggal 5 bulan lagi. Saya yakin banyak pria tampan di luaran sana yang mengharapkan Nona Helena segera menyandang status mantan Nyonya Axello Zyan Alvaro. Terutama dokter tampan itu" cibir William.
"Apa kau sudah tidak sayang lagi dengan nyawamu, Will?" bentak Axel.
"Kenapa harus teriak-teriak suamiku? Nanti cepat tua loh," seru Helena.
Axel hanya mendengus kesal.
"Sebaiknya kita berangkat sekarang," ucap Helena lembut sambil berjalan keluar menuju mobil dengan anggunnya mendahului Axel.
Axel segera berdiri dan berjalan di belakang Helena. William membukakan pintu mobil untuk Axel dan Helena yang duduk di kursi belakang sopir. Sedangkan Irene duduk di kursi depan di samping William yang mengemudikan mobil.
"Apa kalian tahu ada perusahaan apa saja yang akan hadir malam ini?" tanya Axel.
"Ada beberapa perusahaan besar di Eropa, salah satunya Royal Campany, Tuan," jawab Irene.
Helena terkejut, lalu dia mendengus kesal.
"Royal Company? Itu artinya aku akan bertemu dengan Marco dan Sherly. Pasti akan ada drama lagi. Membuat moodku tambah jelek saja," lirih Helena dengan wajah kesal.
Axel mendengar ucapan Helena.
"Apa kau tahu tentang Royal Company?" tanya Axel sambil melirik Helena.
Helena menghela napas panjang.
"Royal Company itu perusahaan milik keluarga Austin. Keluarga Marco," jawab Helena.
Axel mengerutkan dahinya.
"Dan pastinya nanti akan ada drama nantinya," ucap Helena kesal.
"Irene, selalu dampingi istriku selama di sana. Aku tidak mau mereka membuat masalah dan mempermalukan istriku. Karena itu akan berpengaruh terhadap citraku di depan Tuan Robinson dan kolega yang lain," perintah Axel.
"Baik, Tuan," jawab Irene.
Mobil mereka tiba di kediaman Tuan Robinson. Axel dan Helena segera turun. Axel masuk ke dalam ruangan tempat diadakannya pesta sambil bergandengan dengan Helena. Keduanya berjalan dengan anggun dan serasi. William dan Irene berjalan di belakang mereka. Tuan dan Nyonya Robinson menyambut kedatangan mereka. Tuan dan Nyonya Robinson adalah sepasang suami istri pemilik Robinson Company, yang seumuran dengan orang tua Axel, Zayn dan Aline.
"Selamat datang Tuan Muda dan Nyonya Muda Alvaro," ucap Tuan Robinson.
"Terima kasih Tuan Robinson. Perkenalkan Tuan dan Nyonya Robinson, ini istri saya, Helena," ucap Axel.
"Selamat malam Tuan dan Nyonya Robinson, perkenalkan saya Helena Alvaro," ucap Helena ramah sambil berjabatan tangan dengan Tuan dan Nyonya Robinson.
"Anda cantik sekali Nyonya Muda Alvaro, serasi sekali dengan Tuan Muda Alvaro yang tampan ini. Benarkan suamiku?"puji Nyonya Robinson.
"Kau benar istriku. Mereka memang pasangan yang sangat serasi," ucap Tuan Robinson.
"Terima kasih atas pujiannya Tuan dan Nyonya," ucap Axel sambil tersenyum.
"Panggil saja Helena, Nyonya. Anda ini terlalu memuji Nyonya Robinson. Justru Andalah yang cantiknya awet muda dan paripurna," ucap Helena.
Nyonya Robinson tersipu malu.
"Sebaiknya kita mengobrol di sebelah sana saja Tuan Axel. Biarkan para wanita menghabiskan waktu mereka bersama. Pasti banyak yang akan mereka biacarakan, biasalah urusan wanita," ucap Tuan Robinson.
Helena dan Nyonya Robinson tersenyum mendengar ucapan Tuan Robinson.
"Baiklah Tuan," ucap Axel sambil tersenyum.
Axel memberikan isyarat kepada Irene, Irene pun mengangguk paham.
"Mari Helena sayang, kita bicara saja di sana," ucap Nyonya Robinson.
Axel dan Helena pun berpisah.
"Kalau boleh tahu apa saja kegiatanmu Helen? Kamu kerja atau stay di rumah saja sepertiku sambil mendampingi suami berkeliling?" tanya Nyonya Robinson sambil tersenyum.
"Saya adalah seorang dokter dan saat ini bekerja di salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia, Nyonya," jawab Helena.
"Oh my God. Luar biasa sekali. Selain cantik, kau juga seorang dokter. Wah, Tuan Axel beruntung sekali. Dia memang hebat dalam memilih istri," puji Nyonya Robinson.
"Sepertinya saya yang beruntung Nyonya, mendapatkan suami sehebat Axel," ucap Helena.
"Kau terlalu merendah sayang," ujar Nyonya Robinson sambil menepuk bahu Helena pelan.
Para tamu semakin banyak yang datang. Nyonya Robinson pun pamit kepada Helena untuk menyambut para tamu. Helena dan Irene menuju mini bar untuk memesan minuman. Helena dan Irene memilih jus jeruk, karena kebanyakan minuman yang tersedia adalah minuman beralkohol.
Marco dan Sherly tiba di pesta. Keduanya bergandengan dengan sangat mesra. Perut buncit Sherly sudah kembali datar karena dia sudah melahirkan bayinya. Sherly melepaskan gandengan tangannya pada lengan Marco saat dia melihat Nyonya Robinson. Sherly langsung mendekati Nyonya Robinson dan mengajaknya mengobrol. Sherly ingin memberikan kesan baik di depan Nyonya rumah itu, supaya nantinya Royal Company bisa menjadi hubungan bisnis lebih baik lagi dengan Robinson Company.
Marco mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Tuan Robinson. Dan pandangannya berhenti di mini bar, lebih tepatnya pandangan matanya jatuh pada sosok Helena yang sangat cantik dan mempesona dengan gaun warna merahnya. Tanpa pikir panjang, Marco segera melangkah menghampiri mantan istrinya itu.
"Helena!" sapa Marco.
Helena dan Irene tersentak. Lalu mereka melihat ke arah Marco.
"Marco. Apa kabar?" jawab Helena.
"Kabarku baik. Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Marco.
"Aku sedang menghadiri undangan," jawab Helena singkat.
"Aku senang sekali bisa bertemu kembali denganmu. Aku pikir kau berada di Paris. Kau terlihat cantik sekali malam ini," ucap Marco dengan tatapan memuja.
"Terima kasih," ucap Helena sambil memaksakan senyumnya.
Marco benar-benar senang bisa bertemu dengan Helena. Wanita yang selalu dia rindukan sekarang berdiri tepat di hadapannya. Pertemuan antara Marco dan Helena menarik perhatian Sherly. Sherly terkejut sekaligus marah mengetahui keberadaan Helena di sana. Sherly segera berjalan ke mina bar tempat Helena dan Marco berada.
"Wah... wah... wah...!" seru Sherly.
"Mimpi apa aku semalam ya, sampai harus bertemu mantan istri pertama suamiku di sini?" ejek Sherly dengan tatapan merendahkan.
Sherly langsung mengapit lengan Marco dengan posesif. Helena hanya tersenyum tipis.
"Mak lampir sudah datang. Drama akan segera dimulai, Irene," bisik Helena pada Irene.
Irene pun terkekeh sambil menahan tawanya.
Baca juga baca novel pertama author :
"Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU"
Jangan lupa selalu dukung author dengan :
💫Tinggalkan comment
💫Tinggalkan like
💫Tinggalkan vote
💫Klik favorite
Terima kasih🙏🥰
😂😂😂