*buat yang nggak suka tentang poligami skip aja yah, tapi kalau penasaran bisa di intip tipis tipis *
terlihat seorang wanita yang begitu cantik harus rela ketika kesetiaan nya di khianati oleh sang suami yang menikah lagi dengan sang sahabat nya sendiri.
yuk ikutin terus cerita nya jangan sampai ketinggalan yah....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamiyah Miyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rumah baru
setelah perdebatan panjang antara ria dan vega. vega yang ingin tetap tinggal di sana karena sudah marasa nyaman tetapi harus terpaksa mengalah karena sang tuan rumah tidak mau menampungnya , jadi terpaksa dia harus angkat kaki dari rumah itu.
sedangkan ria sudah pergi sejak pagi tadi untuk menjemput anaknya di rumah utama atmajaya.
karena anak nya tidak ikut ke rumah bersama nenek malam kemaren.
Kini Rama beserta vega seduh sampai di rumah baru mereka yang tidak kalah besar juga dari rumah utamanya, vega yang melihat itu merasa senang dia kira dia akan pindah kerumah yang agak kecil dari itu, ternyata hampir sama saja.
" wuah rumahnya besar juga yah mas " ucap vega ke Rama
" iya karena ini rumah aku udah lama tidak di huni, karena setelah aku membangun rumah kembali rumah ini langsung kami tinggal dan idak ada yang menempati nya " jelas Rama, ya memang dulu rumah ini milik rama dan ria, mereka dulu tinggal disini tapi setelah mereka bisa membangun rumah yang lebih besar dari ini, meraka langsung pindah ke rumah yang sekarang ria tempati itu.
" oooh aku kira kamu baru beli mas" sahut vega sambil berjalan
" mana ada uang aku untuk beli rumah sebesar ini " ujar Rama ke vega
" maksut kamu apa mas, bukan nya kamu punya perusahaan punya hotel bahkan kamu punya beberapa cafe, kok sampai nggak bisa beli rumah " tanya vega merasa heran.
" bukan tidak mampu hanya saja rekening perusahaan yang aku pegang di bekukan oleh ria untuk sementara" jelas Rama
" loh kok gitu mas, bukannya itu semua milik kamu yah " tanya vega
" bukan karena sebagian saham milik ria, karena sebelum kami membangun perusahaan dan Hotel aku masih bekerja di perusahaan ayah aku, dan ria sudah memiliki butik, setelah modal kami terkumpul kami baru membangun perusahaan dan alhamdulillah sekarang perusahaan nya berkembang pesat, jadi perusahaan dan beberapa usaha aku itu bukan murni dari modal aku sendiri tapi setengah nya lagi dari uang pribadi ria " jelas Rama ke vega
vega yang mendengar itu terkejut ternyata selama ini perusahaan dan beberapa usaha suaminya itu bukan utuh milik nya tetapi ada juga milik ria, berarti selama ini dia salah menganggap Rama itu yang memiliki semuanya itu.
"maka dari itu untuk bulan kedepan aku akan menerima gajih bukan seperti biasa akan menerima ke untungan ataupun menerima uang perushaan lagi, karena sekarang hasil perusahaan akan di bagi dua dengan ria setiap bulan nya, tidak seperti dulu lagi yang akan masuk ke kartu perusahaan semua " ujar Rama ke vega sambil berjalan menuju kamar utama.
Vega yang mendengar itu langsung berhenti berjakan karena terkejut
" apa mas, apa hasil mas juga akan di bagi lagi sebagai nafkah ke mba ria mas " tanya vega dengan takut dia takut dia akan mendapatkan uang bulanan sedikit dari Rama, karena tujuan awalnya merebut Rama ya itu karena hartanya
" tentu saja aku akan membagi nya, dan akan lebih besar ria karena dia sudah memiliki anak " ujar Rama
" bukannya mba ria sudah mendapat pembagian hasil dari perusahaan kenapa dia masih dapat dari mas " tanya vega tidak Terima
" bukan nya sudah ku bilang sama kamu kalau perusahaan itu masih ada saham ria, apakah kamu tidak mendengarkan apa yang aku jelaskan barusan hah " tanya Rama kesal
" bukan begitu mas, maksud ku bukanya ria sudah mendapatkan itu kenapa masih kamu memberi nya, bahkan dia juga mempunyai butik yang besar " sahut vega
" kenapa sekarang kesan nya kamu hanya memikirkan diri kamu sendiri hah, bukan nya kamu tahu bahwa kamu itu cuma istri ke dua aku, jangan harap kamu bisa mengatur aku, masih bersukur aku mau menafkahi kamu" ujar Rama emosi, setelah mengucapkan itu dia keluar dari kamar sambil membanting pintu karena kesal dengan vega.
" ah sial, kalau aku tahu dari awal bahwa perusahaan yang dia pimping itu tidak sepenuhnya milik dia tidak akan sudi aku menikah dengan dia, gimana kalau dia sampai pisaha sama ria, pasti tuh perusahaan akan hancur atau akan di masukan dengan harta gono gini lagi, apalagi mereka memiliki anak , eh tapi kan Rama itu anak satu satunya keluarga Atmajaya tidak mungkin dong tidak memiliki harta warisan pasti memiliki nya " ujar vega sambil tertawa bak orang gila
Berbeda lagi di lain tempat lebih tempatnya di kediaman atmajaya yang sedang ramai dengan adanya rara cucu pertama mereka.
kini ke-dua orang tuanya Rama sedang membuat hal pembalikan nama atas harta warisan nya yang dulunya di kasih kan ke Rama sekarang di ubah untuk rara dan juga ria, sungguh malang sekali nasib Rama, sudah hasil perusahaan di bagi dua, dan sekarang warisan yang harusnya untuk dia kini sudah berganti tangan karena ulah nya sendiri.
" mah ini sungguh berlebihan mah, aku nggak perlu ini semua mah" ucap ria dengan tidak enak karena hampir lima puluh persen saham atmajaya di rubah menjadi namanya dan lima puluh persen lagi di rubah menjadi nama rara di saat rara sudah berumur dua puluh tahun baru bisa mengambil semua aset nya.
" tidak ini tidak berlebihan justru ini semua tidak seberapa dengan rasa malu mama ke kamu nak " ujar ibu nya Rama sambil menangis karena dia terlalu kecewa dengan anak nya.
" ria jika suatu saat kamu sudah lelah dengan rumah tangga kamu, kamu tinggal kan saja Rama beserta wanita tidak tahu malu itu " ujar ayah nya Rama.
" iya lah, jika nanti aku sudah merasa tidak sanggup lagi aku akan mundur dari rumah tangga ini, tapi aku berharap aku tetap bisa bertahan karena jika aku mengikuti ego ku, kasihan rara dia akan kekurangan kasih sayang dari ayah nya kelak " ucap ria sambil melihat rara yang sedang asik bermain dengan baby sitter nya itu.
" sunggu ibu salut sama kamu nak, kamu rela mengenyampingkan rasa sakit kamu hanya untuk anak mu saja nak " ujar ibunya Rama sambil memeluk sang menantu kesayangan nya.
" doakan saja aku bu semoga aku akan tetap sabar dan mampu bertahan di situasi ini bu " sahut ria sambil membalas pelukan sang ibu mertua nya.
Setelah seharian bermain di rumah nenek nya kini ria beserta rara sudah di perjalanan pulang kerumah.
" mom ady coc idak enah lala iat yah " tanya rara ke ibu nya
( mom daddy kok tidak pernah rara lihat yah)
" oh deddy berapa hari kedepan ada kerjaan di luar kota " sahut ria dengan berbohong
" ih antac lala idak iat ady " jawab rara
( oh pantas rara tidak lihat dady)
" mom cepon ady dong lala au inta oneka alu " minta rara ke ria
( mom telpon dady dong rara mau minta boneka baru)
Ria yang mendengar itu tentu sangat merasa sakit hatinya melihat anak nya yang begitu antusias mendengar daddy nya kerja keluar kota, nyatanya daddy nya sedang berada di rumah barunya beserta madunya.